Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM EMBEDDED SYSTEM

NAMA : Muhammad Abdul Hadi

NPM : 140910150019

MODUL EKSPERIMEN : VIII. Arduino Digital Input

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
Lembar Pengesahan

Nama Praktikan Muhammad Abdul Hadi NPM. 140910150019

Tanggal Praktikum 19 Mei 2022

Asisten

Modul VIII. Arduino Digital Input

Komponen Ya Tidak

1. Praktikan bisa menyebutkan tujuan eksperimen

2. Praktikan mengetahui hukum-hukum dan persamaan-persamaan


matematis yang akan digunakan?

3. Praktikan bisa menunjukkan cara pengukuran dengan alat yang terkait

4. Praktikan bisa menjelaskan tabel/grafik yang akan diperoleh

5. Praktikan bisa menyebutkan dan menguraikan peralatan dan komponen


yang akan digunakan

Mengetahui

Dosen pengampu Asisten


A. Tujuan

Modul 8: Pada modul ini praktikan diharapkan dapat memahami penggunaan arduino digital input.

B. Hasil
Percobaan 1
Pada percobaan pertama, dibuat program dengan menggunakan input, dimana input ini
adalah saklar sederhana menggunakan pull up. Pin input terdapat pada pin ke-8, dengan hasil
diamati oleh monitor seri. Dalam program ini, pertama praktikan memulai komunikasi serial, pada
9600 bit data per detik, antara Arduino dan komputer Anda dengan syntax Serial.begin(9600).
Selanjutnya, inisialisasi pin digital 8 sebagai input dengan resistor pull-up internal diaktifkan
dengan syntax pinMode(8,INPUT_PULLUP). Ketika tombol Anda tidak ditekan, resistor pull-up
internal terhubung ke 5 volt. Ini menyebabkan Arduino melaporkan "1" atau HIGH. Ketika tombol
ditekan, pin Arduino ditarik ke tanah, menyebabkan laporan Arduino menjadi "0", atau LOW.
Praktikan membuat variabel untuk menyimpan informasi yang masuk dari switch. Karena
informasi yang masuk dari sakelar akan berupa "1" atau "0", maka digunakan tipe data int. Untuk
memanggil variabel sensorValue ini, dan menyetelnya ke pin digital 8, duganakan syntax
digitalRead(8). Setelah Arduino membaca input, buat itu mencetak informasi ini kembali ke
komputer sebagai nilai desimal (i) dengan menggunakan syntax Serial.println ().
Percobaan 2
Pada percobaan kedua ini pada dasarnya sama saja seperti pada program pertama,
namun pada percobaan ini digunakan syntax PORT REGISTER. DDRB - Register Arah Data Port B
(digital pin 8 to 13) – read/write PORTB - Register Data Port B (digital pin 8 to 13) - read/write
Percobaan 3
Pada percobaan ke tiga ini, di inisialisasi variabel priorstate menjadi 0 karena itulah pin
input sebelum dihidupkan dan diatur ulang. Variabel status hanya dikirim ke Monitor Seri jika ada
perubahan status, dalam kasusini adalah perubahan nilai switch. Ketika switch terbuka, nilai
output dari rangkaian diatas adalah 1. Sedangkan jika saklar tertutup, nilai output dari rangkaian
tersebut adalah 0
Percobaan 4
Pada percobaan ini, program yang digunakan mengenai debounce. Pada pull up sering
menghasilkan transisi terbuka / tertutup palsu ketika ditekan, karena masalah mekanis dan fisik:
transisi ini dapat dibaca sebagai beberapa penekanan dalam waktu yang sangat singkat
membodohi program. Program ini menunjukkan cara melemahkan input, yang berarti memeriksa
dua kali dalam waktu singkat untuk memastikan tombol ditekan dengan pasti. Tanpa debouncing,
menekan tombol sekali dapat menyebabkan hasil yang tidak terduga.
Percobaan 5
Kebanyakan mikrokontroler memiliki resistor pullup internal yang dapat diaktifkan untuk
pin GPIO tertentu. Ini memungkinkan untuk membuat status logika yang pasti pada tombol saat
tidak ditekan dengan menarik kembali tegangan dari ground. Mikrokontroler yang lebih mampu
memungkinkan untuk memilih resistor pull-down atau pulldown pada pin, dan bahkan memilih di
antara nilai yang mungkin untuk resistansi dan lainnya. Yang penting resistor pullup internal atau
eksternal bernilai R1 yang memegang sisi mikrokontroler tombol dalam keadaan logika tinggi
ketika tidak ada ground. Tombol menghubungkan dan memutuskan hubungan ke tanah sebelum
akhirnya menetap. Saat ingin melancarkan goyangan ini. Ketika ingin menyaring masukan yang
rendah. Solusinya adalah menambahkan resistor dan kapasitor lain. Solusi perangkat keras paling
sederhana, yang berfungsi sebagian besar waktu adalah untuk melonggarkan dengan resistor dan
kapasitor. Ini adalah solusi berpasangan beberapa yang menggunakan sedikit ruang papan
menggunakan bagian pemasangan di permukaan. Praktikan memilih R dan C sehingga produk R *
C (masing-masing dalam ohm dan farad) berada di stadion baseball pada saat diinginkan untuk
melakukan debounce.
Percobaan 6
Dengan NPN
Dengan PNP

Pada percobaan ini digunakan PNP dan NPN pada dbounce. Driver gerbang diperlukan,
menyediakan pembatasan gerbang saat turn on transient (beberapa Ohm resistor) dan gate
voltage limiting selama turn off transient (misalnya transistor PNP - emitor ke gate, collector ke
GND, base to the gate driving signal sumber). Transistor ini tidak memengaruhi turn on transient
dan bekerja dalam mode common base selama transient off. Efek Miller menarik gerbang (dan
PNP-E) ke atas, sedangkan sumber sinyal penggerak gerbang menarik (gerbang melalui resistor
ballast dan PNP-B) ke bawah. PNP menyala dan mengalihkan arus gerbang ke kolektornya yaitu
GND. Ini disebut "active clamp”. Dua hasil percobaan pertama diatas merupakan percobaan
menggunakan NPN dan sisanya merupakan hasil menggunakan PNP
Percobaan 7
C. Kesimpulan
Semua pin pada Arduino, baik pin digital maupun pin analog, dapat digunakan sebagai pin
digital. Digital berarti sinyal yang dikirimkan/diterima bernilai 1 atau 0, on atau off, HIGH atau
LOW, ada atau tidak ada sinyal. Berbeda dengan sinyal analog yang nilainya bersifat kontinyu,
yakni nilai antara 0 dan 1 dipertimbangkan. Pin digital berarti pin dapat menerima/mengirim
sinyal digital.
Secara umum pin pada Arduino dapat dikonfigurasi ke dalam dua mode, yaitu mode input
dan output. Mode input berarti mengeset pin agar dapat digunakan untuk menerima masukan
sinyal. Mode output berarti mengeset pin agar dapat mengirimkan sinyal. Untuk mengeset mode
pin, kita gunakan fungsi pinMode(). Fungsi ini biasanya dipanggil di dalam fungsi setup(). fungsi
ini memerlukan dua parameter, pinMode([nomorPin], [mode]). Parameter pertama diisi oleh
nomor pin, dan parameter kedua diisi oleh konstanta INPUT atau OUTPUT, sesuai dengan mode
yang ingin kita gunakan.

Anda mungkin juga menyukai