Indonesia (Anne)
Indonesia (Anne)
PESERTA
Wytske Fokkens
Chair
Department of
Otorhinolaryngology
Amsterdam Medical
Centre
PO Box 22660
1100DD Amsterdam
The Netherlands
Email:
w.j.fokkens@amc.nl
David Kennedy
Philadelphia, USA
Valerie
Lund CoChair
London,
UK
Bob Naclerio
Chicago, USA
Joaqim
Mullol CoChair
Barcelona,
Spain
David Price
Aberdeen, UK
Claus Bachert
Ghent, Belgium
Glenis Scadding
London, UK
Noam Cohen
Philadelphia, USA
Heinz Stammberger
Graz, Austria
Roxanna Cobo
Cali, Colombia
Mike Thomas
Aberdeen, UK
Martin Desrosiers
Montreal, Canada
Richard Voegels
Sao Paulo, Brazil
Peter Helings
Leuven, Belgium
De-Yun Wang
Singapore
Mats Holmstrom
Uppsala, Sweden
Maija Hytonen
Helsinski, Finland
Nick Jones
Nottingham, UK
Livije Kalogjera
Zagreb, Croatia
Desiderio Passali
Siena, Italy
Herbert Riechelmann
Ulm, Germany
DAFTAR ISI
DEFINISI RINOSINUSITIS
BUKTI
BUKTI
RINOSINUSITIS KRONIK DENGAN DAN TANPA POLIP HIDUNG
PADA DEWASA
SKEMA
14
REFERENSI
1. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyposis.
Rhinology,Supplement 20,
2007; www.rhinologyjournal.com; www.eaaci.net.
1
untuk
memperbaharui
rinosinusitis dan polip hidung
pengetahuan
tentang
KATEGORI BUKTI
Ia
DERAJAT REKOMENDASI
A
I, II dan II
2
3
10
cm
terburuk yang masuk akal
Gangguan
Kronik
> 12 minggu
tanpa resolusi gejala komplit
termasuk kronik eksaserbasi akut
Terapi
Relevansi
rekomendasi
antibiotik oral
Ia
kortikosteroid topikal
Ib
ya, setelah 5
hari, atau pada
kasus berat
ya
Ib
ya
kortikosteroid oral
Ib
antihistamin oral
Ib
Ib()
ya, nyeri
berkurang pada
penyakit yang
ya, hanya
pada
pasien
tida
k
dekongestan
Ib()
mukolitik
tidak ada
ya,
sebagai
penghilang
tidak
tidak
fitoterapi
tidak
Ib (-): penelitian dengan hasil negatif
Ib
4
3
Diagnosis
Berdasarkan gejala, pemeriksaan radiologis tidak diperlukan (foto polos sinus
paranasal tidak direkomendasikan)
Common cold
Sedang
Berat*
Pengobatan simptomatik
Steroid topikal
Perbaikan dalam
48 jam
5
3
Terapi
Relevansi
rekomendasi
antibiotik oral
Ia
kortikosteroid topikal
Ib
ya, setelah 5
hari, atau pada
kasus berat
ya
Ib
ya
kortikosteroid oral
Ib
antihistamin oral
Ib
Ib()
ya, nyeri
berkurang pada
penyakit yang
ya, hanya
pada
pasien
tida
k
dekongestan
Ib()
mukolitik
tidak
tidak ada
fitoterapi
Ib
6
3
ya,
sebagai
penghilang
tidak
tidak
Diagnosis
Gejala
Onset tiba-tiba dari dua atau lebih gejala, salah satu termasuk hidung
tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek (sekret hidung anterior/ posterior):
nyeri wajah/ rasa tertekan
di wajah penurunan/
hilangnya penghidu
Pemeriksaan
pemeriksaan hidung (edema, hiperemis, pus)
pemeriksaan mulut (post nasal drip)
singkirkan infeksi gigi
Pemeriksaan THT termasuk Nasoendoskopi
Pencitraan
(Foto polos sinus paranasal tidak direkomendasikan)
Tomografi komputer juga tidak direkomendasikan, kecuali terdapat:
penyakit sangat berat
pasien imunokompromais (penurunan imunitas)
tanda komplikasi
Gejala Sedang:
Tidak ada Perbaikan setelah
pengobatan 14 hari
Gejala Berat:
Tidak ada Perbaikan setelah
pengobatan 48 jam
Komplikasi
Rawat Inap
Nasoendoskopi Kultur &
Resistensi Kuman
Pencitraan
Antibiotik intravena
Dan/atau Operasi
7
3
Terapi
Relevansi
Rekomendasi
Ib
(-)
tida
k
Ib
ya
III
steroid-topikal
Ib
tida
k
ya
steroid-oral
Cuci hidung larutan garam
fisiologisnasal douching)
(saline
dekongestan oral/ topikal
mukolitik
anti jamur-sistemik
anti jamur-topikal
antihistamin oral pada pasien
alergi
proton pump inhibitor
fitotera
pi
anti-leukotrien
tida
k
ya
III
Ib
(-)
Ib
(-)
Tidak ada data
Tidak ada data
tidak
imunomodulator
tidak
D
D
D
Ib
Ib (-)
tida
k
tida
k
tida
k
tida
k
tida
k
tida
A k
D
Ib (-)
D
tidak
III
tidak
* Beberapa penelitian juga mengikutsertakan pasien rinosinusitis
kronik dengan polip hidung
Ib (-): Penelitian dengan hasil negatif
8
3
Diagnosis
Gejala lebih dari 12 minggu
Terdapat dua atau lebih gejala, salah satunya harus berupa hidung
tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek (sekret hidung anterior/ posterior):
nyeri wajah/ rasa tertekan
di wajah penurunan/
hilangnya penghidu
dengan validasi per-telepon atau anamnesis tentang gejala alergi, ingus seperti
air, hidung gatal, mata gatal dan berair, jika positif ada, seharusnya
dilakukan pemeriksaan alergi. (Foto polos sinus paranasal/ tomografi
komputer tidak direkomendasikan)
Tersedia Endoskopi
Polip
Ikuti skema
polip hidung
Dokter Spesialis THT
Ikuti skema
Rinosinusitis kronik
Dokter Spesialis THT
Steroid Topikal
Cuci Hidung +
Antihistamin jika alergi
Investigasi dan
Intervensi secepatnya
Reevaluasi setelah 4
minggu
Tidak ada
perbaikan
Perbaikan
Rujuk spesialis
THT
Lanjutkan Terapi
9
3
9
3
Bukti
13
0
Diagnosis
Gejala lebih dari 12 minggu
Terdapat dua atau lebih gejala, salah satunya harus berupa hidung tersumbat/
obstruksi/ kongesti atau pilek
(sekret hidung anterior/
posterior): nyeri wajah/
rasa tertekan di wajah
penurunan/ hilangnya
penghidu
Pemeriksaan
Nasoendoskopi tidak terlihat adanya polip di meatus medius, jika diperlukan
setelah pemberian dekongestan. (Definisi ini menerima bahwa terdapat spektrum
dari rinosinusitis kronik termasuk perubahan polipoid pada sinus dan/ atau
meatus medius tetapi menyingkirkan penyakit polipoid yang terdapat pada
rongga hidung untuk menghindari tumpang tindih).
melakukan evaluasi diagnosis dan penatalaksanaan dari pelayanan kesehatan
primer
mengisi kuesioner untuk alergi, jika positif dilakukan tes alergi bila belum
dilakukan
Penatalaksanaan harus berdasarkan keparahan gejala
tentukan tingkat keparahan gejala
menggunakan VAS
Gagal setelah 3
bulan
Steroid topikal
Cuci Hidung
Kultur & Resistensi Kuman
Makrolid jangka panjang
Gagal setelah 3
bulan
Perbai kan
13
11
Tomografi Komputer
Operasi
13
21
Tidak ada
data
lama tidak
Tidak ada
data
Ya
steroid-
Ib
Ya
topikal
Ib
Ib
tidak ada data
dalam
penggunaan
tunggal
Ya, untuk
menghilang
kan
keluhan
antibiotiktopikal
steroid-oral
Cuci hidung larutan garam
fisiologis
(saline nasal
douching)
dekongestan oral/ topikal
mukolitik
tidak
anti jamur-sistemik
tidak
Ib (-)
anti jamur-topikal
Ib (-)
Ib (-)
II
II
tida
k
tida
k
Ya, pada alergi
tida
k
tida
k
D
tidak
III
anti-leukotriens
tidak
13
2
Diagnosis
Gejala selama lebih dari 12 minggu
Terdapat dua atau lebih gejala, salah satunya harus berupa hidung
tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek (sekret hidung anterior/ posterior):
nyeri wajah / rasa tertekan
di wajah penurunan/
hilangnya penghidu
Pemeriksaan
Nasoendoskopi polip bilateral yang terlihat dari meatus medius dengan
menggunakan endoskopi
Melakukan evaluasi diagnosis dan penatalaksanaan dari pelayanan kesehatan
primer
Mengisi kuesioner untuk alergi, jika positif dilakukan tes alergi bila belum
dilakukan
Ringan
Sedang
VAS 3-7
Steroid topikal
(spray)
Steroid topikal
(tetes hidung)
VAS 0-3
Perbaikan
Lanjutkan
Steroid Topikal
Dievaluasi setelah
3 bulan
Berat
VAS 7-10
Gejala orbita
Edema periorbita
Penglihatan ganda
Oftalmoplegi
Nyeri kepala frontal hebat
Edem frontal
Tanda meningitis atau tanda
neurologi fokal
Tidak membaik
perbaikan
Evaluasi tiap
6 bulan
Tidak membaik
Tomografi Komputer
Tindak Lanjut
Cuci Hidung
Steroid topikal + oral
+ antibiotika jangka panjang
13
31
Operasi
Terapi
Relevansi
Rekomendasi
Antibiotik oral
Ia
Kortikosteroid topikal
IV
Ib
Ya
III(-)
IV
Tida
k
Ya
13
4
Diagnosis
Gejala
Onset tiba-tiba dari dua atau lebih gejala, salah satunya termasuk hidung
tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek (sekret hidung anterior/ posterior):
nyeri wajah/ rasa tertekan
di wajah penurunan/
hilangnya penghidu
Pencitraan
(foto polos sinus paranasal tidak disarankan)
Tomografi komputer juga tidak disarankan kecuali pada keadaan di bawah ini:
penyakit parah
pasien imunokompromais
tanda komplikasi berat (orbita & intrakranial)
Gejala orbita
Edema periorbita
Penglihatan ganda
Oftalmoplegia
Nyeri kepala frontal hebat
Edem frontal
Gejala menetap/
memburuk setelah 5 hari
Nyeri hebat
Berat
Common cold
Sedang
Gejala membaik
Asma,
Bronkitis kronik
TIDAK
Gejala membaik
Tidak toksik
YA
Antibiotik oral
Antibiotik oral
Amoksilin
(lini pertama)
13
51
Rawat di RS
Antibiotik iv
neurologi fokal
1. Rawat
2. Tomografi Komputer
3. Segera Antibiotik I.V
dan atau operasi
4. Kultur & Resistensi
Kuman
13
61
Diagnosis
Gejala selama lebih dari 12 minggu
Terdapat dua atau lebih gejala, salah satunya harus berupa hidung
tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek (sekret hidung anterior/ posterior):
nyeri wajah/ rasa tertekan
di wajah penurunan/
hilangnya penghidu
Pemeriksaan
pemeriksaan rongga hidung: edema, hiperemis, pus
pemeriksaan mulut: post nasal drip
singkirkan infeksi gigi geligi
Pemeriksaan THT termasuk nasoendoskopi
Pencitraan
(foto polos sinus paranasal tidak disarankan)
Tomografi komputer juga tidak disarankan kecuali pada keadaan di bawah ini:
penyakit parah
pasien imunokompromais
tanda komplikasi berat (orbita & intrakranial)
Pengobatan haruslah berdasarkan tingkat keparahan sakitnya
Level
Derajat
Rekomenda
si
Relevansi
Antibiotik oral
Ia
Kortikosteroid topikal
IV
ya
III
ya
III
ya
13
6
G ej a la t i b a - t i ba 2 / l e b i h , yan g s a la h s at u n y a a d a la h
su mb at a n h i du n g / p i le k (s e k re t h i d u n g a n t e r i or /
p o s t e r i o r ) , d i s e r t a i at a u t an p a:
n ye r i wa j a h / r a sa t e r t e k a n d i w a ja h
h i l an g at a u be r k u r an g n y a in d er a p en g h id u
P em er ik sa a n : R i no s k op i a nt er io r
Fot o p olos & Tomog rafi Kom pute r SPN ti da k di anjur ka n
Tidak Berat
Tidak perlu
pengobatan
Eksaserbasi sering
ALERGI +
Tidak ada
Penyakit Sistemik
Imunodefisiensi
Steroid topikal
Cuci hidung
Antihistamin
Antibiotik
2-6 minggu
Terapi penyakit
sistemik jika
mungkin
Evaluasi setelah 4
minggu
Perbaikan
Tidak Ada
Perbaikan
Tidak Ada
Perbaikan
Lanjutkan terapi
Kurangi seminimal
mungkin
Pertimbangkan
operasi
13
7
A. Qadar Punagi
Makasar
Endang
Mangunkusumo
Steering
Committee
Jakarta
Irwan Kristyono
Surabaya
Umar Said
Dharmabakti
Steering
Committee
Jakarta
Nugroho Suharsono
Surabaya
Rusdian Utama
Roeslani Steering
Committee
Jakarta
Rus Suheryanto
Malang
Effy Huriyati
Padang
Delfitri Munir
Medan
M. Yunus
Bukittinggi
Bestari Budiman
Padang
Taufik Hidayat
Palembang
Purna Irawan
Jakarta
Fajar Perkasa
Makasar
Wiyono Hadi
Surabaya
Siti Nursiah
Medan
Amran Simanjuntak
Medan