Sumber http://news.okezone.com/read/2015/11/17/340/1251029/dukun-aborsi-di-deliserdangtewaskan-dua-bayi
MEDAN - Penyidik Polres Deliserdang, Sumatera Utara, masih melakukan penyelidikan
terhadap kasus aborsi dan penelantaran sesosok bayi di RSU Grand Medistra Lubukpakam pada 14 November lalu. Atas kasus tersebut, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Maizar sebagai pelaksana aborsi, Hermina pelaku aborsi, dan Lisnawaty sebagai penyedia tempat aborsi. Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Martuasah Tobing menyebutkan, dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Maizar telah 10 kali melaksanakan aborsi. Untuk setiap kali aborsi, ia membandrol harga Rp5 juta. "Dari 10 kali aborsi yang sudah dilakukan tersangka, dua di antaranya meninggal dunia dan dikuburkan di halaman rumah tersangka. Tapi kita belum yakin dengan jumlah itu, dan akan melakukan penggalian untuk memastikan jumlah bayi yang telah diaborsi tersangka," ujar Martuasah, Selasa (17/11/2015). Martuasah mengaku, atas perbuatannya, tersangka Maizar dan Lisnawaty akan dijerat dengan Pasal 83 UU RI No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dengan ancaman lima tahun penjara. "Tersangka M itu sebenarnya bukan tenaga medis. Dia belajar membantu persalinan secara otodidak dari orangtuanya. Meski mengaku mahir membantu persalinan, tapi ia tak boleh melakukan persalinan itu sendiri tanpa ditanggungjawabi petugas medis bersertifikat," pungkasnya. (ris)