Ukgs Bab I
Ukgs Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karies dan gingivitis merupakan masalah utama dalam rongga mulut anak. Di
negara-negara maju prevalensi karies gigi terus menurun sedangkan di negaranegara berkembang termasuk Indonesia ada kecenderungan kenaikan prevalensi
penyakit tersebut (Margaret dan Natamiharja, 2011). Berdasarkan profil kesehatan
gigi dan mulut di Indonesia yang terangkum dalam Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007 dilaporkan bahwa prevalensi nasional masalah gigi dan
mulut adalah 23,5% dengan prevalensi karies aktif 43,4% sedangkan berdasarkan
data Riskesdas tahun 2013 prevalensi masalah gigi dan mulut adalah 25,9%
dengan prevalensi karies aktif adalah 53,2% atau meningkat dari data Riskesdas
tahun 2007. Hasil Riskedas tahun 2013 juga menunjukkan bahwa prevalensi
penduduk yang bermasalah dengan gigi dan mulut meningkat dengan
bertambahnya usia yaitu 24,8% usia 12 tahun dengan indeks DMF-T 1,4 sampai
mencapai 30,5% pada usia 35-44 tahun dengan indeks DMF-T 5,4.
Karies merupakan penyakit yang dapat menyerang semua kelompok usia
termasuk anak-anak sehingga kondisi ini dapat berdampak mengganggu
konsentrasi belajar dan mengurangi frekuensi kehadiran anak di sekolah. Penyakit
gigi dan mulut pada anak sekolah dasar juga dapat mempengaruhi asupan gizi
anak sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang
dapat berimplikasi pada kualitas sumber daya manusia. Hal ini menunjukkan
pentingnya upaya pencegahan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak
untuk menurunkan prevalensi karies gigi anak-anak Indonesia agar tercapai
D. Tahap-tahap UKGS
Berdasarkan buku pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang
diterbitkan oleh Kemenkes tahun 2012, ada tiga tahap UKGS yaitu sebagai
berikut:
1. UKGS Tahap I / Paket Minimal UKGS
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI yang belum
terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi. Tim pelaksana UKS di SD
dan MI melaksanakan kegiatan yaitu,
a. Pelatihan kepada guru pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh
dinas pendidikan dengan narasumber tenaga kesehatan gigi.
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/ guru pembina UKS/ dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang
berlaku (Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid
kelas 1 sampai kelas 6, dilaksanakan minimal satu kali tiap bulan.
c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat
gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas 1, 2, dan 3 dibimbing oleh
guru dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
2. UKGS Tahap II / Paket Standar UKGS
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI yang sudah
terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas, kegiatannya
adalah:
a. Pelatihan kepada guru pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh
dinas pendidikan dengan narasumber tenaga kesehatan gigi.
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/ guru pembina UKS/ dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang
berlaku (Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid
kelas 1 sampai kelas 6, dilaksanakan minimal satu kali tiap bulan.
c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat
gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas 1, 2, dan 3 dibimbing oleh
guru dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
d. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.
e. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 pada awal tahun
ajaran diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya
tanggal, dengan persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan
tindakan dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi.
f. Surface protection pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh (dilakukan
di sekolah atau dirujuk sesuai kemampuan), bila pada penjaringan murid
kelas 1 dijumpai murid dengan gigi tetap ada yang karies atau bila gigi
susu karies lebih dari 8 gigi dilakukan fissure sealant pada gigi molar yang
sedang tumbuh.
g. Rujukan bagi yang memerlukan.
3. UKGS Tahap III / Paket Optimal UKGS
Kegiatannya adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan kepada guru pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh
dinas pendidikan dengan narasumber tenaga kesehatan gigi.
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/ guru pembina UKS/ dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang
Lingkungan sekolah
Lingkungan keluarga
Lingkungan masyarakat
F. Tujuan UKGS
Berdasarkan Kemenkes RI (2012) tujuan kegiatan UKGS dapat dibedakan
menjadi tujuan umum dan khusus, yaitu:
1. Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut.
b. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya
promotif-preventif.
c. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta
didik yang memerlukan.
G. Target UKGS
Menurut Kemenkes RI (2012) target kegiatan UKGS dibagi menjadi dua
yaitu,
1. Target jangka pendek 2014
a. Penjaringan kelas 1 pada awal tahun ajaran tercapai 100%
b. Prevalensi bebas karies pada molar pertama permanen sebanyak 50%
c. Penyuluhan dilaksanakan satu kali pertriwulan 80% SD
d. Kegiatan sikat gigi bersama dilaksanakan setiap hari di sekolah 50% SD
2. Target jangka panjang 2020
a. Angka bebas karies (gigi bercampur) umur 6 tahun sebesar 50%
b. Angka bebas karies kelas 6 sebesar 70%
c. DMF-T usia 12 tahun sebesar 1
d. Performed Treatment Index (PTI) sebesar 50%
e. Angka dentally fit kelas 6 sebesar 85%
Orkes
Pembinaan Dokter Kecil
Latihan menggosok gigi
Rujukan bila menemukan murid dengan keluhan penyakit gigi
Membina kerjasama dengan petugas kesehatan daam memelihara
10