Ekonomi Dan Uang
Ekonomi Dan Uang
Priyo Purwanto
Uang Dalam Perekonomian
-. Proses Pertukaran dan Sejarah perkembangan Uang, Perkembangan Pertukaran Perdagangan dengan media
Barter Uang Barang dan Uang Modern
-. Ciri, Fungsi & Harga Uang Baku Moneter, dan Perkembanan Uang Di Indonesia
-. Sejarah Sistem Moneter International
RT
Produksi/
Perusahaan
Pembayaran RT Konsumsi ke
Perusahaan /RT Produksi
Namun demikian penggunaan uang sebelumnya telah mengalami sejarah perkembangan dari semenjak
dimulainya peradaban manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya .
Karena kebutuhan dan keinginan nya mulai meningkat sedangkan barang yang dapat dihasilkan sendiri
terbatas maka diantara kelompok komunitas terjadi pertukaran/barter antara dua barang berlainan yg
dihasilkan bila diantara mereka terdapat keinginan untuk saling melengkapi ( doble coinsidance of want )
I
Pada kasus I ini Kelompok A mempunyai kelebihan dalam menghasilkan Barang X dibandingkan
konsumsinya dan ada keinginan mengkonsimso barang Y tapi tidak /kurang menghasilkan barang Y.
Sementara Kelompok B mempunyai kelebihan dalam menghasilkan Barang Y dibandingkan konsumsinya dan
ada keinginan mengkonsumsi barang X tapi tidak /kurang menghasilkan barang X. Bila A dan B bertemu
maka barter dapat terjadi, karena diantara keduanya mempunyai keinginan untuk saling memenuhi atau
terdapat double coincidence of want
II
A
B
X
Y
Y
X
C
Dalam Kasus II, B tidak membutuhkan barang X, tetapi membutuhkan barang Z, dengan demikian barter
antara A dan B tidak dapat terjadi karena tidak terdapat double coincidence of want. Bisa juga kesulitannya
timbul karena susahnya mengukur nilai pertukaran/kesetaraan nilai antara barang X dan Y milik dua pihak
tersebut. Kesulitan barter ini menyebabkana harus dicari pihak ketiga C yang menawarkan barang Z dan
membutuhkan barang X. Namun untuk menghadirkan C tidak selalu mudah karena dibutuhkan biaya
informasi dan transaksi. Disini terlihat kesulitannya pertukaran ala barter.
X
M
Media
Tukar
2
Penerimaan tersebut dapat berupa ditetapkan nya dalam undang undang tentang peredaran uang nominal
dan seri tertentu oleh otoritas moneter bank central serta diumumkan ke public. dan dijaga nilai baik secara
fisik maupun nilai tukar nya.
I.3.2, Mudah Dibawa dan Ditukarkan ( Portability)
Salah satu kelemahan uang barang seperti kerang, kulit emas dan perak dalam system uang barang adalah
tidak mudah nya untuk dibawa bawa dalam transaksi. Dalam Hal ini uang kertas yang diciptakan sebagai
media tukar sangat mendukung dan cocok untuk maksud tersebut baik dalam transaksi besar maupun
transaksi kecil ( dalam perekonomian modern seperti sekarang malahan uang kertas telah pula digeser oleh
uang giral dan uang plastic atau kartu kredit yang lebih memberi kepraktisan dalam transaksi )
I.3..3 Tahan Lama Awet dan Tidak Mudah Ditiru ( Durability )
Uang logam dan kertas digunakan dengan maksud untuk media transaksi yang dapat dipakai berkali kali,
dengan demikian uang yang dikeluarkan oleh bank central tersebut harus awet dari kerusakan dibandingkan
dengan kertas pada umum nya. Didepan dikemukakan Otoritas moneter wajib menjaga uang dari
kemerosotan nilai dan kepercayaan masyarakat terhadap uang tersebut. Dengan sendirinya utuk
menghindari kemungkinan tersebut uang harus dicetak dengan diberi kode kode tertentu dan dibuat dari
bahan khusus yang sulit untuk ditiru
I.3.4 Dapat di Bagi dalam Unit yang Lebih Kecil ( Devisibility )
Karena uang dibuat untuk mampu berfungsi sebagai alat pertukaran dalam unit besar maupun kecil maka
uang tersebut juga harus dapat dibagi bagi dalam kelipatan nominal besar dan kecil misalnya Rp 100, Rp
1000, Rp 10.000 Rp 50 000 Rp 100.000 dan sebagai nya
I.3.5 Jumlah nya Mencukupi untuk Transaksi ( Elasticity of suplay )
Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha/perekonomian agar pertukaran tidak
macet, sehingga otoritas moneter bank central sebagai pencipta uang tunggal harus mampu melihat
perkembangan perekonomian jumlah barang jasa yang dipertukarkan dan menyediakan jumlah uang yang
cukup untuk diedarkan bagi perkembangan perekonomian tersebut
Bila seseorang membeli barang sekarang dan pembayaran dilakukan dilakukan di saat yang akan
datang, maka diperlukan uang yang dapat dipakai untuk mengukur utang dan pembayaran cicilan
nya tersebut
1.5. Jenis-jenis Uang
1.5.1. Berdasarkan Bahan (material)
Uang Logam ( uang emas, perak, perunggu )
Uang Kertas (uang kartal (currencies) dan uang giral (deposit money) )
1.5.2 Berdasarkan Nilainya
Uang bernilai penuh (full bodied money)
uang yang nilai terkandungnya (intrinsik) sama dengan nilai nominalnya
Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money)
Token money uang yang bertanda, artinya uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil
daripada nilai nominalnya
1.5.3. Berdasarkan Lembaga/Badan Pembuatnya
- Uang Kartal ( uang yang dicetak/dibuat dan diedarkan oleh Bank Sentral ) Uang kart al
art inya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari- hari sebagai alat bayar. Uang
kart al ada yang berbent uk logam dan ada yang berbent uk kert as yang benarbenar beredar dari t angan ke t angan sebagai alat pem bayaran dalam
masyarakat.
-. Uang Giral ( uang yang dibuat dan diedarkan ( di inovasi ) oleh Bank-bank Umum
(komersial) dalam bentuk Demand Deposit (Check) ) untuk memudahkan transaksi.
Uang giral disebut j uga dem and deposit art inya saldo rekening koran yang ada di
Bank dan sewakt u- wakt u dapat digunakan. Uang giral m erupakan uang yang sah
secara ekonom i t et api secara hukum t idak, art inya hanya berlaku pada kalangan
t ert ent u saj a sehingga orang yang m enolak pem bayaran dengan uang giral
cont ohnya cek t idak dapat dit unt ut . Unt uk m engam bil uang giral dapat
digunakan cek atau giro.