KO-MANAJEMEN
Nama Kelompok
Mukrimah
120254241003
Oktaviani
120254241007
Nia Afriyanie
120254241013
Arief Herriansyah
120254241002
Rivaldy Prathama
120254241008
120254241071
Andiska Saputra
100254241022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat dapat menyelesaikan makalah Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-pulau
Kecil. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pengetahuan mengenai Ko- Manajemen dan
sebagai syarat untuk memperoleh nilai dalam matakuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-pulau
Kecil. Tak lupa penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada referensi-referensi yang menjadi
bahan untuk membuat makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi sumber terpercaya bagi
pembacanya.
Kami
menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khusunya dan pembaca pada
umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................2
II. PEMBAHASAN ...............................................................................................3
A. Pengertian Ko-Manajemen....................................................................3
B. Mengapa Perlu Ko-Manajemen.............................................................4
C. Kelebihan Dan Kekurangan Ko-Manajemen.........................................6
D. Status Ko-Manajemen Di Indonesia......................................................6
E. Kendala Dalam Ko-Manajemen Dan Strategi Penanggulangannya......8
III.KESIMPULAN..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
I.
II.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
III. Potensi sumber daya pesisir Indonesia sangat luas mulai dari potensi
sumber daya hayati, potensi wilayah, potensi sumber daya mineral dan energi,
potensi industri, potensi transportasi dan jasa lingkungan (Lasabuda, 2013 dalam
Feruzia , 2015). Salah satu potensi besar sumber daya hayati Indonesia adalah
perikanan. Luas perairan laut 5,8 juta km2 (75 persen dari total wilayah Indonesia)
yang terdiri dari 0,3 juta km2 perairan laut territorial; 2,95 juta km2 perairan laut
Nusantara; dan 2,55 juta km2 laut ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia)
merupakan sebuah potensi besar negara Indonesia (KKP 2013). Potensi sumber
daya ikan di perairan Indonesia sebesar 6.258 juta ton/tahun sementara Jumlah
Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB) sebesar 5.006 juta ton/tahun. Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan sebesar 1.858
juta ton/tahun sedangkan Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan sebesar 1.487
juta ton/tahun (Sulistiyo dan Trismadi 2011 dalam Feruzia, 2015 ).
IV. Alam
menyediakan
kelimpahan
sumberdaya
yang
yang dapat dibangun secara sederhana dan universal untuk mendapatkan solusi
terbaik dari konflik yang terjadi (Natural Resources Management, 2001 dalam
Winara dan Mukhtar, 2011). Pengelolaan secara kolaboratif atau yang lebih
dikenal sebagai pendekatan co-management. Pendekatan Comanagement
merupakan sebuah tipe pengelolaan yang dicirikan dengan adanya interkasi yang
menjadi isu sentral antara pemerintah dan masyarakat pengguna sumberdaya
perikanan, melalui kesepakatan-kesepakatan yang dibangun dan pembagian peran
dan tanggung jawab masingmasing pihak. Dengan pendekatan Co management
diharapan apat meningkatkan pengelolaan wilyah pesisir sehingga lingkungan
sekitar masyarakat dapat terlindungi oleh bencana yang nantinya timbul dan dapat
meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
VI.
B. Tujuan
VII. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu KoManajemen, mengapa Ko-Manajemen diperlukan dalam pengelolaan wilayah
pesisir, kekurangan dan kelebihan dalam penerapan pengelolaan Ko-Manajemen,
status Ko-Manajemen di Indonesia dan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan
Ko-Manajemen serta strategi penanggulangannya.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII.
XIV.
XV.
XVI.
XVII.
XVIII.
XIX.
XX.
XXI.
XXII.
XXIII.
XXIV.
PEMBAHASAN
XXV.
A. Pengertian Ko-Manajemen
XXVI. Pengelolaan wilayah pesisir merupakan hal penting demi tercapainya
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Ko-manajemen lahir karena
adanya kemauan serta inisiatif pemerintah dan masyarakat. Comanagement
merupakan sebuah tipe pengelolaan yang dicirikan dengan adanya interkasi yang
menjadi isu sentral antara pemerintah dan masyarakat pengguna sumberdaya
perikanan, melalui kesepakatan-kesepakatan yang dibangun dan pembagian peran
dan tanggung jawab masing-masing pihak.
XXVII. Borrini Feyabarend, et al. (2001) dalam Zubaidah mendefinisikan komanajemen sebagai sebuah situasi dimana lebih dari satu pihak (stakeholder)
bernegosiasi, mendefinisikan dan menjamin pembagian peran dalam pengelolaan
dan tanggung jawab diantara terhadap area atau sistem sumberdaya.
XXVIII. Dalam konteks perikanan, ko-manajemen perikanan (fisheries comanagement) itu sendiri didefinisikan sebagai pola pengelolaan dimana
pemerintah dan pelaku pemanfaatan sumberdaya (user groups) berbagi tanggung
jawab (sharing the responsibility) dalam pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya perikanan dengan tujuan mewujudkan keseimbangan tujuan ekonomi
dan social dalam kerangka kelestarian ekosistem dan sumberdaya perikanan
(Nielsen, 1996 dalam Zubaidah ). Menurut Widodo dan Suadi (2006) dalam
Zubaidah Pendekatan pengelolaan yang memberikan ruang bagi adanya
pembagian tugas dan tanggung jawab antara pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya.
XXIX. Rettig et al dalam Feruzia (2015) Pembagian kekuasaan dan tanggung
jawab melalui delegasi dalam proses perencanaan kepada kelompok nelayan.
Barkes & Kislalioglu and Feeny dalam Feruzia (2015) Pembagian manajemen
kekuasaan dan tanggung jawab antara pemerintah dan masyarakat nelayan.
Nielsen (1996) dalam Feruzia (2015) Pola pengelolaan dimana pemerintah dan
pelaku pemanfaatan sumber daya berbagi tanggung jawab dalam pengelolaan dan
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXV.
XXXVI. Ko-manajemen sangat penting terutama bagi perikanan skala kecil karena
beberapa hal, yaitu (Widodo dan Suad, 2006 dalam Feruzia, 2015):
1. Kondisi lokal dan sejarah usaha nelayan memiliki arti penting sebagai
pra kondisi pengembangan ko-manajemen.
2. Pengelolaan yang efektif diperlukan karena kedekatan dengan sumber
daya (pantai) yang bersifat fragile.
3. Alat dan proses pengelolaan yang secara tradisional berkembang
terbukti tidak cukup mampu menanggulangi laju peningkatan entry,
capitalization dan exploitation.
4. Masyarakat memiliki tanggung jawab bagi pemberdayaan berbagai
aturan dan resolusi konflik.
5. Perikanan skala kecil memiliki kepentingan lokal dan regional yang
sering tidak proporsional dengan ukuran sumber daya ikan.
XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL.
XLI.
XLII.
XLIII.
dan pasal 6). Secara temporal, UU No.31/ 2004 menjadi dasar hukum yang kuat
bagi pentingnya ko-manajemen perikanan di Indonesia.
XLVIII. Pasal 2 UU No.31/ 2004 tentang Pengelolaan perikanan dilakukan
berdasarkan asas manfaat, keadilan, kemitraan, pemerataan, keterpaduan,
efisiensi, dan kelestarian yang berkelanjutan. Asas-asa yang disebut dalam pasal 2
tersebut diatas merupakan inti dasar dari tujuan ko-manajemen perikanan,
khususnya yang terkait dengan kemitraan, pemerataan dan keterpaduan. Pada
Pasal 6 ayat (2) UU No.31/ 2004 tentang Pengelolaan perikanan untuk
kepentingan
penangkapan
ikan
dan
pembudidayaan
ikan
harus
sistem
informasi
dan
data
statistic
perikanan
serta
sosial ekonomi yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan sumber daya ikan
dan pengembangan sistem bisnis perikanan.
LII. Landasan Spiritual Ko-Manajemen Perikanan Indonesia yaitu :
1) Pengakuan Kepemilikan: Sesungguhnya alam ini bukan milik manusia
(siapapun) tetapi milik Tuhan Pencipta Alam, manusia hanyalah
peminjam jadi harus santun dalam memperlakukan sumber daya alam
(QS At Thaha, Ayat 6).
2) Pengakuan akan Kesempurnaan Alam dan Adanya Perintah Untuk
Belajar Dari Fenomena Alam: Pengakuan bahwa alam ciptaan Tuhan
sebenarnya sudah serba sempurna. Memahami bekerjanya proses-proses
di alam adalah dasar untuk pengembangan iptek untuk mendukung
pengelolaan perairan (Al Mulk Ayat 6).
3) Pengakuan akan adanya Perintah dan Ijin Pemanfaatan Alam: Sang
Pemilik Alam menciptakan alam untuk Manusia dan Manusia
diperintahkan
untuk
memanfaatkan
sumber
daya
alam
untuk
LV.
LVI.
LVII.
Peran
pemerintah
LXI.
Maksi
mum
LX.
Keterangan
LXV.
Komunikasi
dan tukar informasi terjadi
namun
dalam
konteks
instruksi informasi dari apa
yang telah diputuskan oleh
pemerintah.
LXVI.
LXX.
Terdapat
mekanisme dialog antara
pemerintah dan pelaku
perikanan
tetapi
pengambilan
keputusan
masih
dilakukan
oleh
pemerintah.
LXXI.
LXXII.
LXXIII.
Kooperatif
LXXV.
Pemerintah
LXXIV.
Pertukaran
dan
pelaku
perikanan
informasi awal, pandangan bekerja
sama
dalam
masyarakat mulai masuk mengambil
keputusan
dalam agenda dan isu
sebagai
partner
yang
memiliki
posisi
tawar
menawar yang sama.
LXXVI.
LXXVII.
LXXVIII.
Advisori
LXXX.
Pelaku
LXXIX.
Keterlibatan perikanan
memberikan
masyarakat dalam hal-hal input bagi pengambilan
tertentu dalam proses keputusan
tentang
kebijakan;
pengambilan perikanan
kemudian
keputusan bersama dimulai pemerintah
menetapkan
keputusan tersebut.
LXXXI.
LXXXII.
LXXXIII.
Informatif LXXXV.
Pemerintah
Minimum Maksimum LXXXIV.
Masyarakat mendelegasikan
diberi hak penuh untuk pengambilan
keputusan
turut merencanakan dan kepada pelaku perikanan
mengambil keputusan
untuk
kemudian
diinformasikan
kembali
kepada pemerintah
LXXXVI.
Sumber: Pomeroy dan Rivera-Guieb (2006) diadopsi Feruzia (2015)
LXXXVII.
10
perkembangan
tingkat
kemasyarakatan
(pendekatan
merasa
bahwa
mereka
lebih
rendah
dan
kurang
manajemen
pengelolaan
hutan
masih
mengikuti
model
11
kesepakatan
bersama
dengan
Pemegang
Ijin
hak
pengamanan,
dan
pemanenan;
(d)
program.
Mereka
semestinya
bertindak
sebagai
12
13
XCIII.
KESIMPULAN
XCIV.
XCV. Ada beberapa pengertian Ko-Manajemen menurut beberapa ahli seperti
Borrini Feyabarend, et al. (2001) dalam Zubaidah mendefinisikan komanajemen sebagai sebuah situasi dimana lebih dari satu pihak (stakeholder)
bernegosiasi, mendefinisikan dan menjamin pembagian peran dalam pengelolaan
dan tanggung jawab diantara terhadap area atau sistem sumberdaya. KoManajemen diperlukan karena dalam pengelolaan perikanan tidak terlepas dari
peran banyak pihak seperti nelayan, pemerintah, lembaga/ institusi nonpemerintah, akademisi, pelaku perikanan lainnya (pedangang, kelompok
pengelolah ikan, dan lain-lain). Dalam penerapan Ko-Manajemen terdapat
kekurangan dan kelebihan dari Ko-Manajemen serta ada beberapa kendala yang
akan dihadapi seperti hambatan dalam membuat kebijakan, hambatan dalam
perilaku, hambatan dalam system manajemen dalam mengatasi kendala tersebut
diperlukan strategi tepat agar kendala dapat diselesaikan dan pengelolaan
perikanan berjalan efektif guna mencapai kesejahteraan umat manusia.
XCVI.
XCVII.
XCVIII.
XCIX.
C.
CI.
CII.
CIII.
CIV.
CV.
CVI.
CVII.
CVIII.
CIX.
CX.
CXI.
SDA.http://mukti-aji.blogspot.com/2008/05/manajemen
Terhadap
Kondisi
Sosial
Ekonomi
Masyarakat
Pesisir.http://skpm.ipb.ac.id/karyailmiah/index.php/studipustaka/article/dow
nloadSuppFile/1602/905.Online 20 Mei 2015
CXVII.
In
Papua).
http://forda-
mof.org/files/02.Potensi_kolaborasi_TN_Papua_OK_.
pdf.Dikases 20 Mei 2015
CXVIII.
Pengelolaan
Ekowisata
Berbasis
Masyarakat.
http://download.portalgaruda
.org/article.php?article=83533&val=223.Diakses 20 Mei 2015
CXIX.
Zubaidah, Sitti.
Ko-Manajemen.
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.doc
uments/35486234/Prosiding_KoManajemen_Perikanan_Sitti_Zubaidah.pdf?
AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1431826934&
Signature=akS2iHkDNmh58JiHzhd5dazEZpQ%3D.Diakses 20 Mei 2015.
CXX.