Working Capital and Assets
Working Capital and Assets
Dena Malsa
Nurhalimah
Tiara Mardiana
Oleh:
(10090110010)
(10090110026)
(10090110028)
Kerja adalah :
adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu
dapat berupa kas, piutang, surat surat berharga, persediaan dan
lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan dari aktiva / harta
lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto
adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan
perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar
dikurangi dengan hutang lancar.
b.
c.
d.
e.
Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk
menjalankan fungsinya. Modal kerja permanen merupakan modal kerja
minimum yang dibutuhkan perusahaan untuk memutar usahanya.
Modal kerja permanen dapat dibedakan dalam :
1)
Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan
untuk menjamin kontinuitas usahanya.
2)
Volume Penjualan
Kebijakan Perusahaan
Periode Perputaran
Modal kerja
Kebutuhan
Modal kerja
2)
Rata-rata pengeluaran kas per periode, yaitu rata-rata
pengeluaran kas yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi
perusahaan. bila periode perputaran modal kerja dinyatakan dalam
bulan, maka rata-rata pengeluaran kas dihitung untuk jangka waktu
satu bulan.
=
Contoh:
PT. Winaya memproduksi produk X sebanyak 20 unit per
hari. Dalam satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari.
Untuk memproduksi setiap unit produk X diperlukan:
- Raw material: A seharga $2 dan B seharga $1
- Direct Labor Cost $0,75
- FOH Cost
$0,25
Setiap bulan perusahaan mengeluarkan biaya marketing
dan administrasi, masing-masing sebesar $600 dan $400.
Untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga,
perusahaan menetapkan adanya persediaan kas sebesar
$200.
Pembayaran bahan baku dilakukan 7 hari setelah barang
diterima. Proses produksi membutuhkan waktu 3 hari,
dan berdasarkan pengalaman penjualan terjadi lima hari
setelah produksi selesai. Pada umumnya penjualan
dilakukan secara kredit, dengan pembayaran 10 hari
setelah tanggal penjualan.
Maka modal kerja yang dibutuhkan perusahaan setiap
bulannya adalah = 25 hari x {25 hari((20 unit x $4)+ $600
+ $400 + $200)}=$800.000
Net Profit
Depreciation
Increase of Capital
Working Capital Uses:
Deviden
Increase of Fixed Asset
Decrease of Long Term
Liabilities
Increase/ (Decrease
Working Capital)
provisi,
materai.
dengan nilai pasar Rp. 752.800,Investasi lancar pada harga pasar Rp. 31.450.000,Piutang dagang, netto Rp. XXX
Alternatif lain yang sering dipergunakan adalah memperlihatkan
nilai
LCM pada neraca, dan melaporkan nilai yang lebih tinggi dalam
catatan
atas laporan keuangan, seperti terlihat dibawah ini:
Aset Lancar
Kas Rp. XXX
Surat Berharga - pada harga pasar Rp. 31.450.000,Piutang dagang, netto Rp. XXX
Tanggal Keterangan Reff. Debit Kredit
31 Desember Kerugian karena penurunan nilai Surat
Berharga Rp752.000,Penyisihan untuk penurunan nilai
Surat Berharga Rp752.000,Catatan: Investasi lancar dilaporkan pada nilai terendah antara biaya
perolehan dan nilai pasar. Pada tanggal 31 Desember 19XX besarnya
biaya perolehan adalah Rp. 32.202.800,-.
Jika biaya perolehan investasi lancar lebih rendah dibandingkan
dengan nilai pasarnya, maka investor akan melaporkan nilai investasi
lancar pada biaya perolehan dan mengungkapkan nilai pasar dalam
catatan atas laporan keuangan.
Investasi Lancar Obligasi
Prinsip pengukuran, pengakuan dan penilaian untuk investasi
lancar dalam obligasi sama dengan untuk investasi saham. Dalam hal
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Rp. xxxx
Piutang Usaha
Rp. xxxx
jika
pada
periode
berjalan,
dikreditkan
dengan
3)
Rp.
8.000.000
Rp.
8.000.000
Rp.
900.000
Rp.
900.000
menetapkan yang belum jatuh tempo dan yang telah jatuh tempo.
Piutang yang telah jatuh tempo diklasifikasikan berdasarkan lama
lewatnya setelah jatuh tempo. Piutang-piutang yang telah jatuh
tempo dievaluasi untuk memperkirakan tingkat kolektibilitasnya
masing-masing, sebagai dasar untuk mengembangkan perkiraan umum.
Prosedur
alternatifnya
adalah
mengembangkan
serangkaian
persentase kerugian dan mengaplikasikannya ke berbagai klasifikasi
piutang. Sama dengan metode di atas yang berdasarkan pada
persentase jumlah piutang yang belum dibayar, beban piutang tak
tertagih didebet dan penyisihan piutang tak tertagih dikredit
sebesar jumlah yang diperlukan untuk membawa akun penyisihan ke
saldo yang diinginkan.
2.5 Persediaan
Definisi Persediaan
2.
Barang yang masih dalam proses produksi untuk
diselesaikan, kemudian dijual (barang dalam proses/pengolahan)
3.
Barang yang akan digunakan untuk produksi barang barang
jadi yang akan dijual (bahan baku dan bahan pembantu) dalam
kegiatan normal perusahaan.
Sifat-sifat persediaan diantaranya; biasanya merupakan aktiva lancar
dengan perputaran < 1 tahun, merupakan jumlah yang besar dan
memiliki pengaruh besar terhadap perubahan neraca dan laporan laba
rugi. Memperhatikan sifat persediaan maka pada akhir periode
akuntansi selalu dilakukan pemeriksaan persedian dengan tujuan
mencocokkan pencatatan dengan jumlah barang digudang, kegiatan ini
kita kenal dengan istilah STOCK OPNAME.
Sistem Pencatatan Persediaan
Sistem pencatatan persediaan yang lazim digunakan ada dua macam
yaitu:
1.
2.
hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada ditangan. Sistem
fisik digunakan untuk menentukan jumlah kuantitas persediaan
barang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi. Cara
perhitungan harga pokok penjualan dilakukan seperti berikut ini:
Persediaan
periode
barang
Pembelian
Biaya angkut pembelian
Retur & pot. Pembelian
dagang
Rp. xxx
pada
awal
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. xxx
( Rp. xxx )
Pembelian
bersih
Rp. xxx
Barang
dijual
tersedia
Rp. xxx
untuk
Persediaan
periode
Harga
penjualan
akhir
( Rp. xxx )
pokok
Rp. xxx
Perhitungan
persediaan
akhir
sekaligus
digunakan
untuk
yang
penjualan
METODE FISIK
METODE PERPETUAL
Pembelian
Pembelian
Persediaan
Utang
Dagang/Kas
barang
Utang dagang/Kas
Beban Angkut
Pembelian
Pembayaran Biaya
Angkut Pembelian
Kas
Penjualan
Kas/Piutang
Kas/Piutang Dagang
Dagang
Penjualan
Penjualan
(Menurut harga Jual)
Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang
dagang
(Menurut harga pokok)
dag
Potongan Harga
PH
Kas/Piutang
Kas/Piutang
(Menurut Harga jual)
Dagang
Pembayaran utang
dalam
Utang Dagang
Potongan
Utang Dagang
Persediaan barang
periode/masa
potongan
Pembelian
Kas
dagang
Kas
Penjualan
Piutang
Kas
Potongan Penjualan
Piutang Dagang
Dagang
Pembayaran biaya
Beban angkut
angkut penjualan
penjualan
Kas
Perhitungan HPP
Seperti yang
HPP akan dihitung
dijelaskan di atas berdasarkan kartu
Kas
persediaan barang
Penyesuaian
Iktisar L/R
Persediaan akhir
Persediaan
barang dag
Identifikasi
Khusus (Specific
identification
perpetual
akan
xxx +
xxx
Penjualan
Persediaan akhir
xxx
xxx
saldo fisik ternyata lebih besar dari jumlah unit terakhir masuk maka
sisanya diambilkan dari harga pokok perunit yang masuk sebelumnya.
Sedangkan pada sistem perpetual pencatatan persediaan dilakukan
secara terus menerus dalam kartu persediaan. Pada sistem ini apabila
ada transaksi penjualan maka akan dijurnal dua kali, pertama
mencatat harga pokok penjualan dan yang kedua mencatat harga
pokok barang yang dijual, seperti berikut ini :
Kas/ Piutang Dagang
xxx
Penjualan
HPP
xxx
xxx
Persediaan barang
3.
xxx
Metode rata-rata
a.
Rata-rata sederhana
Dalam metode ini harga per unit persediaan dihitung dengan cara:
jumlah harga per unit setiap kali pembelian dibagi dengan jumlah atau
frekwensi pembeliaannya.
Biaya perunit
Frekuensi pembelian
Nilai persediaan akhir
2.
a.
b.
1.
Metode Harga Terendah diantara Harga Pokok dan Harga
Pasar (Lower of cost or market)
Metode ini sering disebut dengan metode COMWIL ( Cost or
Market price Whichever Is Lower).
Seperti halnya dengan penilaian terhadap surat-surat berharga,
dalam penilaian harga pokok persediaan ini bisa ditentukan atas dasar
jenis persediaan, kelompok persediaan atau jumlah keseluruhan
persediaan.
Metode ini merupakan penyimpangan dari prinsip harga pokok yang
biasanya digunakan sebagai dasar penentuan harga pokok persediaan.
2.
Metode Taksiran :
Kadangkala situasi tidak memungkinkan dilakukan penghitungan
dimana
untuk
melakukan
penghitungan
jumlah
phisik
persediaan yang ada di gudang akan memakan waktu yang relatif lama.
Dalam hal terjadi kebakaran, pencurian atau becana alam yang
mengakibatkan kerusakan atau musnahnya sebagian persediaan yang
ada di gudang,sehingga bisa di tentukan besarnya harga pokok
persediaan, baik yang tersisa atauun yang terbakar.
Harga Pokok Persediaan ditentukan berdasarkan prosentase
laba kotor penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya. Prosentase
laba kotor biasanya dihitung berdasar atas data laba kotor periodeperiode sebelumnya.
Dalam metode ini diperlukan data-data mengenai hasil penjualan,
persediaan awal, pembelian, biaya angkut pembelian, retur pembelian
dan potongan pembelian serta prosentase laba kotor.
b.
Eceran
Metode
Taksiran Harga
Insurence).
b)
Sewa Dibayar di Muka, adalah sewa yang dibayar terlebih
dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Bagian yang sudah dijalani / terpakai dicatat sebagai Biaya
Sewa (Rent Expence), sedangkan yang belum dijalani dicatat di
Neraca, sebagai Sewa Dibayar di Muka (Prepaid Rent).
Biaya dibayar dimuka maksudnya perkiraan ini diletakan
sebagai aktiva lancar karena dianggap sebagai harta perusahaan yang
diserahkan pada pihak lain dan dapat diambil seketika. Contohnya,
perusahaan membayar sewa kantor untuk 3 tahun, pada saat neraca
disusun sewa baru berjalan 5 bulan, maka biaya sewa 2,5 tahun adalah
biaya dibayar dimuka. Biaya dibayar dimuka adalah bagian dari asset
perusahaan dalam kelompok aktiva lancar, yang merupakan
klaim kepada pihak tertentu yang pelunasannya dalam bentuk selain
kas,
karena
itu
tidak
dikelompokan
kedalam
kelompok
piutang. Transaksinya
debet
biaya
dibayar
dimuka
selalu
menyebabkan pengurangan terhadap asset perusahaan dalam bentuk
kas. Perbedaannya dengan piutang adalah : Kalau piutang diharapkan
pembayarannya dalam bentuk kas sedangkan biaya dibayar dimuka
pendek, persediaan,