Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktek Kerja Lapangan uji pertumbuhan ikan nila di laksanakan
selama dua bulan dengan hitungan kalender lima puluh enam hari, awal bulan
April 2015 sampai dengan akhir bulan juni 2015. Letak lokasi tempat kegiatan
praktek kerja lapangan di jalan poros abe sentani, pohon beringin, pada keramba
jaring tancap milik unit pembenihan rakyat (UPR) Kail Fish. Gambar 3.1 Peta
letak lokasi Praktek Kerja Lapangan.

Sumber:http://google earth april 2015

Gambar 3.1 Peta lokasi praktek kerja lapangan


3.2 Alat dan Bahan
Dalam kegiatan ini dibutuhkan sarana untuk kelangsungan pelaksanaan
kerja. Bahan yang digunakan adalah biota yang digunakan dalam pengujian : ikan
air tawar, pakan apung (pellet),waring yang dijahit dan di bentuk persegi
memanjang sebagai wadah ikan uji dan media perairan sebagai tempat wadah uji
pemeliharaan. Alat yang di gunakan adalah : seser,timbangan digital, mistar, botol
sampel,kaos tangan, tali tambang dan kamera. Selengkapnya alat dan bahan yang
dipakai dalam kegiatan prakter kerja lapangan dipapar dalam tabel 3.1.

19

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

Seser

Jumlah
1 unit

A. Alat
Spesifikasi
40 cm

Timbangan

1 unit

Ketelitian 1gram

Mistar
Botol sampel

1 unit
1 unit

Tali tambang

Secukupnya

Ketelitian 1mm
Bahan plastik
100ml
Nilon 5mm

Kamera
Kaos tangan

1 unit
1 pasang

Bahan
Waring

Jumlah
1 roll

Disesuaikan
Kain
B. Bahan
Spesifikasi
100m x 1,2m

Benih ikan
Benih ikan
Pakan pellet

200
200
4 - 5% bobot
biomassa
25 ppt
Secukupnya

Nila sultana
Nila riwana
Pellet jenis 788 dan
789
NaCl
Perairan umum

Alat

Garam dapur
Media air

Kegunaan
Alat tangkap ikan
sampel
Menimbang ikan
sampel
Pengukuran ikan
Pengambilan sampel
kualitas air
Pengikat waring dan
bandul
Dokumetasi gambar
Keamanan benih
Kegunaan
Pembuatan wadah
pemeliharaan 4 unit
1 mx 2mx 1,2m
Sampel pertumbuhan
Sampel pertumbuhan
Pakan benih
Pencegahan penyakit
Wadah waring
pemeliharaan

3.3 Prosedur dan metode PKL


Kegiatan praktek kerja lapangan uji pertumbuhan ikan adalah mengunakan
metode observasi dan statistik sedang metode analisa data adalah kualitatif.
Metode observasi termasuk dalam kegiatan pendahuluan adalah : Pengukuran
kualitas air, persiapan wadah pemeliharaan, ikan nila (populasi), penebaran benih,
pemberian pakan, sampling pertumbuhan dan pencegahan penyakit.
Metode statistik adalah metode ukur langsung termasuk dalam Kegiatan
utama adalah penimbangan ikan, pengukuran panjang,lebar dan tebal dan jumlah
pakan kebutuhan ikan selama pemeliharaan. Data yang diperlukan adalah data
primer dan data sekunder.

20

Data primer meliputi kegiatan pengukuran kualitas air, ikan nila


(populasi), bobot ikan, komposisi ikan(panjang,lebar dan tebal) dan jumlah pakan
untuk kebutuhan selama uji pertumbuhan sedangkan data sekunder yaitu data
penunjang dari literatur dan panduan sebagi bahan pembanding pada
permasalahan yang sama.
3.3.1 Persiapan Kegiatan PKL
a. Kegiatan pendahuluan
1). Pengukuran Kualitas Air
Kualitas air pada perairan yang digunakan sebagai media uji pertumbuhan
ikan nila perlu diketahui dengan melakukan pengukuran suhu, kadar oksigen
terlarut DO, CO2, pH, amonia, nitrat, nitrit dan phosphat terhadap perairan tempat
pemeliharaan ikan, air perairan dengan hasil uji lab karantina ikan yang telah di
endapkan terlebih dahulu selama 28 jam dengan perbandingan baku mutu.
Pengukuran kualitas air bertujuan untuk mengetahui bahwa perairan
tersebut mempunyai toleransi dengan kondisi layak untuk kelangsungan hidup
ikan nila sehingga tidak berpengaruh pada saat ikan nila dipelihara dan adaptasi
lingkungan perairan dengan perlakuan tambahan dengan pemberian pakan. Alat
dan cara penetaan dari masing-masing parameter kualitas air media uji
pertumbuhan disebutkan dalam tabel 3.2 dibawa ini disebutkan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Parameter kualitas air dan cara peneraannya
Parameter
Suhu air
DO
CO2
pHn
Amonia
Alkalinitas

Alat
Thermometer
DO-meter
erlenmeyer
pH-meter
sfrektofometer
erlenmeyer

Peneraan
Pembacaan skala
Pembacaan skala
titrasi
Pembacaan skala
Pembacaan skala
titrasi

2). Jumlah benih ikan


Ikan sampel yang digunakan untuk kegiatan praktek kerja lapangan
berjumlah 400 ekor dihitung sebagai populasi , dengan sampel jenis ikan nila
21

sultana berjumlah 200 ekor dan sampel jenis nila nirwana berjumlah 200 ekor
dengan ukuran yang berbeda,

jenis ikan nila sultana bobot seleksi 25 gram

sampai dengan 30 gram per ekor, sedangkan ikan nila nirwana dengan bobot
seleksi 45 gram sampai dengan 50 gram per ekor
3). Persiapan Wadah Pemeliharaan
Rancangan konstruksi sangat sederhana berupa tiang penyangga pertikal
yang ditanam kedalam dasar perairan dan balok horisontal sebagai pengikat tiang
berbentuk persegi selanjutnya dilakukan pemasangan keramba yang berukuran
2mx1mx1,2m sebanyak 4 unit diikat pada masing-masing sisi konstruksi balok
pengikat, pada setiap sisi keramba diberi tali sebagai gantungang bandul sebagai
pemberat diikatkan tali kemudian dimasukkan pada keempat sudut dalam
keramba ditambah satu bandul pada bagian tengah untuk menghindari keramba
mengambang.
4). Benih ikan nila (populasi)
Benih Ikan nila yang dipilih sebagai sampel uji pertumbuhan adalah ikan
kondisi sehat dan gerakan aktif. Benih ikan sampel uji berasal dari dua unit : 1).
Ikan sampel uji nila sultana berasal dari unit pembenihan rakyat (UPR) Kail Fish.
2). Ikan sampel uji nila nirwana berasal dari balai benih ikan lokal (BBIL) Koya.
5). Penebaran Benih
Setelah keramba terpasang dan siap untuk dilakukan penebaran, sampel
ikan uji yang telah di siapkan, dipindahkan dengan langkah awal diangkat dengan
mengunakan seser dan dimasukan kedalam ember selanjutnya dimasukan kedalam
keramba dengan ember menyentuh air kemudian dituangkan (tebar) dengan fase
uji pertumbuhan selama 2 bulan,benih ikan sampel uji dengan padat tebar satu
unit keramba 15 ekor/M3.
6). Pemberian Pakan
Bibit ikan diberi pakan kali sehari yaitu pagi jam 08.00 dan sore jam 16.00
Pakan yang diberikan adalah pakan komersil dengan kandungan protein 31
sampai 33 % berupa pakan jenis pellet terapung, ukuran 3 mm dengan jumlah
pakan yang di berikan 4% dari bobot biomasa. Pemberian pakan tersebut

22

dilakukan dengan cara menyebarkan pakan pada keramba pemeliharan dengan


menaburkan diatas permukan air.
7). Sampling Pertumbuhan
Sampling merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
pertumbuhan bobot dan panjang rata-rata benih sehingga dapat diketahui
perubahan biomasa ikan yang akan berpengaruh pada feeding rate. Selain untuk
mengetahui bobot dan panjang ikan yang dipelihara sampling juga bermanfaat
untuk mengetahui kondisi dan laju pertumbuhan ikan. Sampling dilakukan pada
awal tebar di susul sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Sampling dilakukan dengan cara menangkap ikan dengan menggunakan seser
yang terlebih dahulu dipancing dengan pemberian pakan. Ikan yang berkumpul
ditepi jaring kemudian diseser dan dimasukkan kedalam ember yang telah berisi
air dengan jumlah 5 sampai 8 ekor. benih kemudian ditimbang mengunakan
timbangan ketelitian 1gram, dan mengukur komposisi yakni panjang, lebar dan
tebal dengan mengunakan mistar ketelitian 1mm selanjutnya pencatatan.
8). Pencegahan Penyakit
Penyakit pada ikan nila dapat berupa penyakit non parasit dan parasit.
Penyakit non parasit adalah penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit,
Tetapi biasanya bersumber dari faktor lingkungan fisika dan kimia air. Penyakit
ini disebabkan karena pencemaran air karena adanya amoniak. Penyakit parasit
adalah penyakit yang tumbuh pada bagian tubuh ikan, insang, maupun lendir
inangnya dan mengambil manfaat inang tersebut. Parasit dapat dapat berupa
protozoa, bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Berdasarkan
penyerangan parasit dibagi menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang
menempel pada bagian luar tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh
ikan. Penyakit berupa parasit dan jamur yang biasa menyerang ikan nila.
Penanganan yang sederhana dapat dilakukan dengan cara memberikan garam
yang dilarutkan dalam air dengan dosis 25 ppt.
Penyakit virus yang diakibat pencemaran perairan yang disebabkan faktor
lingkungan fisika dan kimia air, biasanya terjadi pembengkakan mata, disebabkan
sel-sel saraf mata tidak berfungsi dengan baik sehingga terjadi pembengkakan
23

bola mata keluar, dan mengakibatkan kematian, ikan yang terjangkit biasanya
ketahanan hidupnya 24 jam tingkah laku ikan mulai terjadi pergerakan lambat,
susah bernapas jumlah elemen oksigen yang di hirup insang tidak beraturan
(memperoleh O2) lebih banyak berenang di permukaan air untuk memperole
oksigen bebas, kemudian pingsan dan mati. Untuk sementara pengobatan
sederhana dengan pemberian oxytetracyclin dan amphicilin, serta sodium nipufur
styrenate 50 mg/kg bb/hari selama 3 sampai 5 hari, dan dilarutkan dalam air
200ml di campukan dengan pakan yang akan diberikan. Sebelum diberikan
terlebih dahulu dijemur pada sinar matahari agar disinfektan menyatu dengan
butiran pakan.
b. Kegiatan Utama
1) Penimbangan (bobot benih ikan)
Benih ikan yang telah disiapkan dalam wadah keramba penampungan
terlebih dahulu ditimbang agar awal penebaran dapat diketahui bobotnya. Sampel
nila sultana dengan jumlah yang di timbang sebanyak 30 ekor dan ikan nila
nirwana 30 ekor. Penimbangan ikan dilakukan pada pagi hari jam 08.00 sebelum
ikan diberi makan. Ikan ditimbang satu persatu dengan masing di sampel diberi
tanda agar penimbangan berikutnya dapat diketahui masing-masing sampel
penimbangan bertujuan untuk selanjutnya dapat diketahui bobot pertumbuhan
ikan sampel uji.
Pertambahan ukuran bobot ikan dihitung dengan mengunakan rumus :
r2 = Wakhir Wawal
Keterangan :
r2 : rata rata
Wakhir : hasil pengukuran berikutnya (7 hari pemeliharan)
Wawal : hasil pengukuran awal ( 7 hari pemeliharan)
Dengan perhitungan diatas maka dapat diketahui jumlah pertambah ukuran bobot
ikan selama pemeliharaan.
2)Pengukuran Komposisi ikan
Setelah ikan ditimbang kemudian dilanjukan dengan pengukuran panjang
total, lebar dan tebal ikan. Panjang total, ikan diukur mulai dari mulut sampai
ujung ekor. Lebar tubuh ikan diukur mulai dari ujung sirip paling atas dengan
keadaan tertutup sampai rataan bagian bawa perut dan tebal tubuh ikan diukur
24

dengan menentukan dari garis pertikal terluar badan sisi kiri sampai garis pertikal
terluar sisi kanan tubuh ikan. Pengukuran bertujuan untuk selanjutnya mengetahui
pertumbuhan ikan sampel uji.
Untuk perhitungan nilai rata komposisi pengukuran ikan yakni panjang,
lebar dan tebar digunakan rumus : r2 = Nt + Nr/15
Keterangan :
r2

: rata rata

Nt : Nilai tertinggi
Nr : Nilai terendah
15 : angka mutlak (jumlah ikan sampel 1 unit keramba)
Dari perhitungan diatas dapat diketahui rata rata hasil pengukuran komposisi
ikan yakni panjang,lebar dan tebal.
3)Jumlah pakan
Dari bobot sampel ikan perlu diketahui simulasi untuk menentukan jumlah
pakan yang diberikan setiap harinya. benih ikan nila dengan bobot awal penebaran
--,-- gram, dengan pembagian disebutkan pada unit keramba 1 jumlah sampel
ikan dengan nilai bobot --,--gram, unit keramba 2 jumlah sampel ikan dengan
nilai bobot --,-- gram, unit keramba 3 jumlah sampel ikan dengan nilai bobot --,-gram dan unit keramba 4 jumlah sampel ikan dengan nilai bobot --,-- gram.
Jadi untuk menentukan jumlah pakan yang akan diberikan dilakukan
perhitungan jumlah bobot masing-masing jenis ikan di kali dengan 4% dari bio
massa sampel ikan. gambar 3.2 Dibawah ini menujukkan simulasi diagram bobot
masing-masing dalam satu unit keramba pada awal penebaran sampel ikan uji.

25

Keterangan :
-

Unit keramba 1 dengan jumlah bobot : --,-- gram


Unit keramba 2 dengan jumlah bobot : --,-- gram
Unit keramba 3 dengan jumlah bobot : --,-- gram
Unit keramba 4 dengan jumlah bobot : --,--gram

Gambar 3.2 Simulasi diagram bobot pada unit keramba


Gambar 3.2 tercantum simulasi jumlah bobot ikan pada masing-masing
unit keramba pemeliharaan dengan jumlah yang harus di ketahui maka dapat
dilakukan penghitungan kebutuhan pakan 1 hari pada satu unit keramba.
Untuk menghitung jumlah kebutuhan pakan, terlebih dahulu harus
diketahui nilai bobot, yang dihitung sebagai sampel dari empat unit keramba
adalah pada unit keramba 1 dengan nilai rata rata bobot ikan = --,-- gram. Nilai
bobot rata rata dikali dengan jumlah ikan pada satu unit keramba = -- ekor, maka
diketahui biomassa = --,-- -- = ---,-- gram dibulatkan menjadi =--- gram dan
untuk memperoleh jumlah pakan yang diberikan dikali dengan 4% sampai 5 %
dihitung 4% atau 5% --- gram = --,-- gram dan untuk selanjutnya unit keramba
2,3,dan 4 perhitungannya sama.
Setelah diketahui jumlah kebutuhan pakan pada masing-masing unit
keramba, selanjutnya dihitung untuk keseluruhan kebutuhan pakan selama uji
pemeliharaan ikan nila dihitung dengan rumus : Nk = JKP1+JKP2+JKP3+JKP4/1000
26

Keterangan :
Nk

: Jumlah keseluruhan (kg)

JKP

: Jumlah kebutuhan pakan unit-unit keramba

/1000 : Nilai mutlak (dalam gram terhadap kilogram)


Gambar 3.3 menunjukkan alur kegiatan uji pertumbuhan ikan.

3.4 Analisis Data


Analisis data diperlukan untuk mendapatkan kesimpulan dari percobaan
yang dilakukan. Pada praktek kerja lapangan ini analisis data yang digunakan
adalah analisis secara deskriptif menggunakan tabel dan grafik.

27

Anda mungkin juga menyukai