Anda di halaman 1dari 18

KETUBAN PECAH DINI

Preterm Premature Rupture Of


Membrane = Preterm Prelabour
Rupture Of Membrane = PPROM

Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan


ketuban merembes melalui vagina.

Aroma air ketuban berbau manis dan tidak


seperti bau amoniak, mungkin cairan
tersebut masih merembes atau menetes,
dengan ciri pucat dan bergaris warna darah.

Cairan ini tidak akan berhenti atau kering


karena terus diproduksi sampai kelahiran.

ETIOLOGI
Penyebab belum diketahui dan tidak dapat
ditentukan secara pasti
Faktor predisposisi:
Infeksi
Servik yang inkompetensia
Tekanan intra uterin yang meninggi
Keadaan sosial ekonomi
Faktor multi graviditas, merokok dan perdarahan
antepartum.
Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat
(Vitamin C)

Patofisiologi
Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblas, jaringan
retikulerkorion dan trofoblas.

Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh sistem


aktifitas dan inhibisi interleukin-1 (IL-1) dan prostaglandin.

Jika ada infeksi dan inflamasi

Peningkatan aktifitas IL-1 dan prostaglandin

Menghasilkan kolagenase jaringan

Depolimerisasi kolagen pada selaput korion/amnion

Selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan.

Inspeksi
keluarnya cairan dari vagina
bila ketuban baru pecah dan jumlah air

ketuban masih banyak, pemeriksaan ini akan


lebih jelas
Spekulum
keluar cairan dari orifisium uteri eksternum
(OUE)
kalau belum juga tampak keluar, fundus uteri
ditekan, penderita diminta batuk (manuver
valsava)tampak keluar cairan dari OUE dan
terkumpul pada fornik anterior.

Pemeriksaan dalam
selaput ketuban tidak ada
Laboratorium
Tes Lakmus (tes Nitrazin): lakmus merah biru :
adanya air ketuban (alkalis). pH air ketuban 77.5
darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes
yang positif palsu
Mikroskopik (tes pakis)meneteskan air ketuban
pada gelas objek dan dibiarkan kering.
gambaran daun pakis

USG
Untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri.
Terlihat jumlah cairan ketuban sedikit.

KOMPLIKASI
Persalinan Prematur
Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh
persalinan.
Kehamilan aterm 90% terjadi persalinan dalam 24 jam
setelah ketuban pecah.
Kehamilan antara 28-34 minggu, 50% terjadi
persalinan dalam 24 jam.
kehamilan kurang dari 26 minggu persalinan terjadi
dalam 1 minggu

Infeksi
Insiden infeksi ibu dan anak meningkat pada KPD.
ibu : korioamnionitis.
bayi : septicemia, pneumonia
Secara umum insiden infeksi sekunder pada KPD
meningkat sebanding dengan lamanya periode
laten

Hipoksia dan Asfiksia


pecah ketuban oligohidramnion yang menekan
tali pusat sehingga terjadi asfiksia atau hipoksia.
Sindrom Deformitas Janin
KPD terlalu dini pertumbuhan janin terhambat
kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota
badan janin

Tergantung usia kehamilan


Kesalahan dalam pengelolaan KPD
meningkatnya mortalitas dan mortalitas ibu dan
bayi.
KPD cukup bulan jika segera mengakhiri
kehamilan akan menaikkan insidensi
chorioamnionitis.
KPD kurang bulan jika menempuh cara aktif
harus dipastikan tidak terjadi RDS.

Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm


(> 37 Minggu)
selaput ketuban yang pecah menginduksi
persalinan
70-80% kehamilan aterm akan melahirkan dalam
waktu 24 jam
bila dalam 24 jam setelah selaput ketuban pecah
belum ada tanda-tanda persalinan induksi
persalinan bila gagal bedah caesar.
antibiotik profilaksis

Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. edisi ke-4. Cetakan I. 2008. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Cunningham, FG, et al. Obstetri Williams. Edisi ke-21. 2006. Jakarta : EGC Penerbit
Buku Kedokteran.

Saifudin, Abdul Bari, et al. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. 2002. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai