dan aniline bereaksi pada suhu yang relative tinggi hal inidapat dilakukan
dengan metode refluks dimana pada proses refluks terjadi penguapan dan
pengembunan kembali secara berangsur dan diharapkan volumereaktan
tetap hingga menghasilkan produk yang diinginkan. Alat refluks terdiri
ataslabu alas bulat dan pendingin bola. Labu alas bulat merupakan tempat
reaktansedangkan pendingin bola berfungsi untuk mengkondensasi
reaktan/produk yangterbentuk, mekanisme pendinginannya dilakukan secara
bertahap/tingkat pada tiap bola. Refluks juga sering disebut pendingin alur
balik, karena pendingin alur balik,
karena pendinginan air dilakukan dari bawah keatas sehingga tidak ada
gelembungudara yang akan menurunkan efisiensi pendinginan.Pada labu
alas bulat, selain dimasukan anilin dan anhidrida asam asetat,dimasukan
juga asam asetat glacial dan abu zink. Penambahan asam asetat
glasialdilakukan untuk membuat larutan bersifat asam. Larutan yang bersifat
asam akanmengakibatkan gugus karbonil pada anhidrida asam asetat akan
lebih positif sehingga penyerangan gugus karbonil oleh nukleofil yaitu
electron menyendiri padaaniline, akan lebih mudah terjadi. Abu zink
berfungsi sebagai katalis yangmenyajikan reaksi alternative untuk
mendapatkan jalan reaksi dengan energy aktivasiyang lebih rendah. Pada
saat melakukan reaksi diperhatikan agar tidak terdapatair, air dapat
menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis dalam suasana asam
dariasetanilida menjadi asam asetat dan aniline.Rekristalisasi dilakukan
untuk memurnikan zat yang telah didapat,diketahui bahwa produk hasil
reaksi masih mengandung pengotor. Rekristalisasididasarkan pada
perbedaan kelarutan senyawa dalam suatu pelarut tunggal ataucampuran.
Keadaan dalam rekristalisasi pada percobaan yang dilakukan yaitukelarutan
pengotor lebih kecil dari pada senyawa yang dimurnikan sehingga pengotor
dapat dipisahkan dengan kertas saring pada penyaring panas, penyaringan
dilakukan pada kondisi panas bertujuan agar produk hasil sintesis
yang berupa kristal tidak ikut tersaring karena larut pada suhu tersebut dan
hanya pengotor saja yang tersaring dan dipisahkan. Berikut merupakan
persyaratan suatu pelarut agar dapat dipakai dalam proses rekristalisasi :1.
Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang
dimurnikandan zat pengotor.2.
Tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal3.
Mudah dipisahkan dari Kristal4.
Bersifat inert (tidak udah bereaksi) dengan Kristal(Sari. 2011. Pembahasan
Asetilasi. Darihttp://www.scribd.com/doc/52643135/pembahasanasetilasi#download)