Anda di halaman 1dari 33

Pertemuan 4:

SUKSESI EKOLOGI

Ekosistem yang ada sekarang ini adalah hasil


perkembangan (dinamik) mahluk hidup dan
lingkungannya.
Perubahan tersebut adalah bertahap dan berurutan
(stadia) dari yang sederhana menuju ekosistem
kompleks.
Setiap stadia suksesi mempunyai struktur dan fungsi
yang berbeda dengan stadia yang akan terbentuk
berikutnya

Perkembangan tersebut terjadi karena adanya interaksi


antara mahluk hidup dengan lingkungannya :
Pada awalnya lahan adalah kosong tanpa mahluk
hidup.
Karena adanya faktor lingkungan yang menunjang,
maka mulai tumbuhlah mahluk hidup yang adaptif
terhadap keadaan lingkungan awal yang relatif
ekstrim tersebut (sebagai pionir).
Mahluk hidup tersebut kemudian melakukan aktifitas
hidupnya sehingga dapat mempengaruhi lingkungan.
Demikian juga lingkungan akan terjadi perubahan
meskipun hanya sedikit demi sedikit. Lingkungan
yang berubah tersebut kemudian akan kembali
mempengaruhi mahluk hidup pionir tersebut.

Hasil interaksi antara mahluk pionir dengan


lingkungan awal adalah terciptanya keadaan
lingkungan yang berbeda dan menunjukkan
kemajuan dalam kualitas, sehingga
memungkinkan tumbuhnya mahluk hidup pionir
level dua.
Peristiwa interaksi akan terjadi lagi antara
mahluk hidup pioner level kedua dengan faktor
lingkungannya, demikian seterusnya hingga
sampai pada level klimaks yaitu terbentuknya
ekosistem yang komplek yang terdiri atas
berbagai jenis mahluk hidup dengan berbagai
faktor lingungan penunjangnya.

Sebagai contoh:
Lahan kosong jika dibiarkan secara alami akan
berkembang dan berubah menjadi ekosistem
kompleks.

Pada awal perkembangan akan dihuni oleh


bakteri dan jamur serta tumbuhan tingkat
rendah seperti lichen dan lmut yang tahan
terhadap keadaan lahan yang ekstrim (miskin
nutrient dan kering).

Jika lahan sudah tidak se ekstrim lahan


kosong, kemudian tahap berikutnya akan
ditumbuhi oleh jenis tumbuhan kriptogamae
berkormus seperti paku-pakuan.

Pada tahap akhir akan ditumbuhi oleh


pepohonan yang beranekaragam membentuk
ekosistem kompleks

Pioneer Communities (Lichens and moss)

Proses perkembangan ekosistem tersebut


disebut suksesi.

Definisi suksesi:
Suksesi ialah suatu proses perkembangan
(perubahan), meliputi struktur spesies dan
komunitasnya, yang terarah sehingga dapat
diduga arah perkembangannya
Definisi Suksesi menurut Tansley (1920):
Suksesi ialah perubahan perlahan dari
komunitas vegetasi suatu wilayah tertentu, di
mana ada pengalihan populasi satu spesies
dengan spesies lain/berbeda secara
bertahap, sehingga struktur dan fungsi tiap
stadia juga sangat berbeda untuk membentuk
komunitas tumbuhan yang lebih kompleks

Proses suksesi ini merupakan hasil modifikasi


lingkungan fisik oleh komunitas (Biotis)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suksesi
mempelajari perubahan vegetasi pada suatu
habitat, dalam perjalanan waktu, hingga tercapai
stabilisasi (= Keseimbangan dinamis dengan
lingkungan) dalam bentuk vegetasi klimaksstabil

Komunitas biotis mengalami perkembangan sereal (dari mulai


sere pioner menuju sere klimaks)
Misal:
Dari padang rumput berkembang menjadi:

1.

semak/herba

2.

pohon rimbun

3.

Klimaks

Klimaks ialah suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang


menentukan dalam perjalanan suksesi ekologis yang optimum
Klimaks ditandai oleh adanya beberapa jenis tumbuhan yang
dominan dan berumur panjang.

Secara fisiognomis populasi dominan tersebut merupakan


identitas komunitas klimaks
Misal: pada Hutan meranti jenis yang dominannya ialah pohon
meranti (Dipterocarpaceae)

The area dominated by a few, long-lived plant


species.

Pertumbuhan jenis-jenis baru dalam


perjalanan sereal akan terjadi kompetisi
dan toleransi antar populasi untuk tetap
hidup (survive) dalam mendapatkan
ruang hidup dan sumberdaya lainnya
Interaksi
Kompetisi
Toleransi

Dimensi
waktu

Populasi
Dominan

Tahapan Suksesi Hutan


Masyarakat hutan adalah sistem hidup yang selalu
tumbuh dan berkembang (dinamis) yang biasanya
terbentuk dg tahapan suksesi (sere) sbb:
Invasi tumbuhan,
adaptasi,
agregasi,
persaingan-penguasaan,
reaksi terhadap habitat, dan
stabilisasi komunitas

AWAL

(Pioner)

Proses suksesi

VEGETASI KLIMAKS

Pergantian masy. Tumb.

Proses

homeostasis

SELALU ADA PERUBAHAN


POHON TUA-MATI

Stages of succession

Land rock lichen small shrubs large


shrubs small trees large trees

Konsep Klimaks
Suksesi ekologi mengarah kepada suatu komunitas akhir
yang stabil yaitu klimaks.
Fasa klimaks ini mempunyai sifat-sifat tertentu, dan yang
terpenting adalah:
Fasa klimaks merupakan sistem yang stabil dalam
keseimbangan antara lingkungan biologi dengan
lingkungan non-biologi.
Komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap atau
tidak berubah
Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan
berlebihan dari materi organik, sehingga tidak ada
perubahan yang berarti
Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri

Teori Klimaks
1. Monoklimaks

Pelopor: Clements (1916)


Bahwa komunitas klimaks suatu kawasan semata-mata
merupakan fungsi dari iklim.
Iklim merupakan faktor yg sangat menentukan batas dari
formasi klimaks.
Suatu wilayah dg iklim yg sama dalam jangka waktu yg
cukup dan bebas gangguan akan membentuk klimaks yg
sama pula.
Clements tidak melihat kenyataan banyaknya variasi lokal
dalam suatu vegetasi yang telah berada dalam suatu bentuk
klimaks. Variasi-variasi ini oleh Cliements dianggap fasa seral
meskipun berada dalam keadaan yang stabil.

2. Poliklimaks

Pelopor: Transley (1939)


Bahwa variasi lokal dalam suatu komunitas tumbuhan
perlu dipertimbangkan sebagai bentuk dari klimaks,
sehingga memungkinkan untuk mendapat mosaik
berbagai bentuk klimaks dari setiap daerah/wilayah
iklim.
Hal tersebut karena komunitas klimaks erat
hubungannya dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya seperti tanah; drainage; dan
berbagai faktor lainnya.
Faktor iklim adalah sangat penting, tetapi faktorfaktor lain hendaknya jangan dipandang sebagai
fenomena yang bersifat temporal.

Jenis-jenis Suksesi:
1. Suksesi primer

Dimulai dr area yg tdk ada mahluk hidupnya dan


tidak ada tanah hanya ada batuan (bare rock),
kemudian terjadi invasi oleh mahluk hidup pioner
sampai terbentuk vegetasi klimaks stabil.
Pd habitat air/basah: suksesi hidrakh
(hydrosere)
Pd habitat berbatu/kering: suksesi xerakh
(xerosere) (pioner: alga, lichens, dan bakteri)
Idealnya suksesi vegetasi mempunyai tahapan:
Crypto herba/terna-semak perdu
pohon/klimaks

Primary succesion begins with a lifeless area where


there is no soil (ex. bare rock). Soil formation
begins with lichens or moss.

2. Suksesi Sekunder

Dimulai dari hutan klimaks (hasil suksesi


primer) yg mengalami kerusakan (spt
kebakaran, peladangan, penebangan,
penggembalaan)
Rusak ringan kembali ke klimaks semula
Rusak berat: tanah-air terganggu
sehingga tidak dapat kembali ke
keadaan semula (disklimaks).
Proses Suksesi sekunder:
Klimaks rusak - rumput/semak (1520
thn) hutan sekunder muda (50 thn)
hutan sekunder tua (75 thn) klimaks (100
thn)

Secondary succesion begins in an area where the natural


community has been disturbed, removed, or destroyed,
but soil or bottom sediments remain.

Gangguan pada sereal subklimaks


cenderung pada dynamic steady state
tetapi bila pada sereal klimaks (ekosistem
mantap) cenderung pada dynamic
Equilibrium state karena memiliki
resistensi/daya lenting lingkungan yang
tinggi
Bila gangguan melebihi resistensi, maka
ada perubahan ekosistem yang cenderung
pada kerusakan (renewable atau non
renewable)

Ekosistem kompleks dapat mengalami suskesi kembali


bila terdapat gangguan yang menimbulkan perubahan
struktur dan fungsi ekosistem kompleks tsb. Gangguan
tersebut dpt secara alami atau krn antropogenic
Contoh:
Pohon tua dan besar yg tumbang pada ekosistem hutan
hujan akan menyebabkan terbentuknya gaps
(rumpang) hutan.
Pada rumpang tsb terdapat banyak cahaya mthr
sehingga akan merangsang pertumbuhan anakan yang
tadinya selalu tertekan pertumbuhannya oleh pohon
besar yg menjulang tinggi.
Tumbuhnya anakan pohon menjadi dewasa dan mungkin
bisa mendominasi tum buhan sebelumnya.

Pendekatan dalam Kajian Suksesi


Dalam kajian suksesi harus
diperhitungkan segala aspek dari
ekosistem untuk menggambarkan
perubahan struktur dan fungsi ekosistem
selama suksesi.
Pola berpikir tsb diringkas dalam
diagram di bawah ini:

Contoh Suksesi
Danau Gantun di Terusan Panama, Amerika Tengah telah
mengalami suksesi menjadi semak belukar dalam proses
suksesi Hidrosere dengan tahapan sbb:
1. Komunitas tumbuhan air terapung, terdiri dari Slavia
auriculata, Pistiasratioites, Eichorniaazurea, Utricularia
mixta, Jussieua Natans
2. Komunitas teratai bercampur dengan jenis-jenis di atas.
3. Komunitas tumbuhan air menjulang, yang terbanyak adalah
Tyoha angsutifolia, Acrostychum, danaeifolium, Crinum
erubescens, Hibiscus sororius dan Sagitaria lancifolia.
4. Komunitas rawa buluh, terdiri dari Cyperus, giganteus,
scirpus, cusbensis dan jenis-jenis Cyperanceae lainnya,
bersama-sama dengan rumput-ruput besar seperti
Phragmites communis dan Gynerium sagittatum yang juga
terdapat Jussieuasuffruticosa.
5. Komunitas rawa belukar, terdiri dari Dalbergia castophylla
dan keladi tinggi Montrichardia arborescens.

Contoh Proses Suksesi pada daerah yang baru


saja mengalami letusan gunung berapi.
Mula-mula daerah tersebut gersang dan
tandus.
Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi
oleh tumbuhan perintis, misalnya lumut kerak.
Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan
tanah, sehingga tanah dapat ditumbuhi rumputrumputan yang tahan kekeringan.

Setelah rumput-rumput ini tumbuh dengan


suburnya, tanah akan makin gembur karena akarakar rumput dapat menembus dan melapukan
tanah, juga karena rumput yang mati akan
mengundang datangnya dekomposer (pengurai)
untuk menguraikan sisa tumbuhan yang mati.
Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka
biji-biji semak yang terbawa dari luar daerah itu
akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan
semakin banyak.
Dengan makin gemburnya tanah, pohon-pohon
akan mulai tumbuh.

Kehadiran pohon-pohon akan mendesak kehidupan


rumput dan semak sehingga akhirnya tanah akan
didominasi oleh pepohonan.
Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan
yang menghuni daerah tersebut juga mengalami
perubahan tergantung pada perubahan jenis
vegetasi yang ada. Ada hewan yang datang dan ada
hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang
terbentuk dapat berupa komunitas yang homogen,
tapi dapat juga komunitas yang heterogen.
Contoh :
Komunitas klimaks homogen adalah hutan
pinus, hutan jati.
Komunitas klimaks yang heterogen misalnya
hutan hujan tropis.

Anda mungkin juga menyukai