Artikel PIT Luqman
Artikel PIT Luqman
Kanker Kolon dan Kanker Rektum di RS Dr Kariadi Semarang periode Januari 2010
Desember 2012
Alwi L*, Budiono P**
*) Residen Bedah Umum Universitas Diponegoro /RSUP Dr.Kariadi, Semarang
**) Staf Subbagian Digestif Universitas Diponegoro / RSUP Dr.Kariadi, Semarang
Abstrak
Pendahuluan
Kanker kolorektal dan kadar CEA merupakan dua hal yang saling berhubungan terhadap penegakan diagnosis,
perencanaan terapi, dan prognosis. Terdapat perbedaan lokasi tumor secara anatomis terhadap refleksi peritoneal
terutama pada stroma yang melapisi. Penelitian ini bertujuan membandingkan perbedaan kadar serum CEA
preoperasi dan hubungan dengan adanya metastasis pada pasien dengan kanker kolon dan kanker rektum saat
diagnosis awal ditegakkan.
Metode
Penelitian retrospektif ini mengikutsertakan 75 pasien dengan kanker kolorektal yang diambil dari rekam medis
sejak Januari 2010 sampai Desember 2012, terdiri dari 36 wanita dan 39 pria, lokasi tumor pada kolon atau
rektum, kadar serum CEA preoperasi, staging, jenis histopatologi dan adanya metastasis.
Hasil
Tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara kadar serum CEA preoperasi terhadap lokasi tumor dengan
jenis histopatologi yang sama maupun yang berbeda (p=0.231 vs p=0.092), tidak berbeda signifikan antara
metastasis terhadap lokasi tumor dengan jenis histopatologi yang sama maupun yang berbeda (p=0.632 vs
p=0.620). Kecenderungan metastasis pada kadar serum CEA preoperasi dengan cut off point 36.265 mg/dl
(sensitivitas 64.7%, spesifisitas 95.1%).
Kesimpulan
Perbedaan lokasi tumor secara anatomis terhadap refleksi peritoneal tidak mempengaruhi perbedaan kadar
serum CEA preoperasi dan kecenderungan adanya metastasis pada kadar serum CEA preoperasi dengan cut off
point 36.265 mg/dl saat diagnosis awal ditegakkan
Kata Kunci : CEA, metastasis, kanker kolon, kanker rektum
Pendahuluan
Insidensi kanker kolon di seluruh dunia
tahun 2008 sebanyak 1.233.700 jiwa, dengan
angka kematian sebanyak 52.857 kanker
kolon.1 Penyakit ini menjadi penyebab
kematian terbanyak kedua setelah penyakit
jantung dan pembuluh darah pada kategori
penyakit tidak menular.2 Tumor marker
biasanya digunakan secara klinis untuk
diagnosis, staging, dan monitoring perjalanan
penyakit dan sangat bermanfaat untuk deteksi
dan diagnosis tumor ganas spesifik. CEA
merupakan tumor marker yang secara luas
digunakan untuk mengukur kanker kolorektal
saat terdiagnosis pertama kali dan merupakan
bagian dari surveillance.3 Penelitian oleh
Chang et al menghasilkan bahwa kadar CEA
meningkat sebanyak 20% pasien saat pertama
kali terdiagnosis dan sebanyak 46,6% pasien
saat terjadinya rekurensi. Pada pasien tersebut
Perempuan
Kolon
Tabel Frekuensi dan PersentaseRektum
Deskripsi Histopatologi
Adenocarsinoma well
Jenis Kelamin
Laki-laki
(PA)
differentiated
Perempuan
Lokasi Tumor
Kolon Adenocarsinoma
Rektum moderate differentiated
Adenocarsinoma
poor
Histopatologi PA
Adenocarsinoma
well differentiated
differentiated
Adenocarsinoma
moderate differentiated
Lain-lainpoor differentiated
Adenocarsinoma
MetastasisLain-lainYa
Metastasis
Ya
Tidak
Lokasi Tumor
Tidak
Mean SD
54.95 15.06
49.98 13.9
29.41 51.83
54.93 72.08
36
22
53
48
20
3
4
34
41
48
29.3
70.7
Frekuensi
Persentase (%)
39
52
64
36
48
22
29.3
53 26.7
70.7
48
64
4
20
26.7
5.3
3
4
4
5.3
45.3
34 54.7
45.3
41
54.7
Median
56
50
5.23
18.32
Min
21
18
0.69
0.68
Max
78
82
200
200
jenis
R
O
C
u
r
v
e
riv
d
f0r.o
m
1
-0S
p
e
c
if0t.y
.10..09855D
0
0
.e
2
4
.6
81
.0
histopatologi
p*
0.231
0.092
df
p*
0,23
0.245
1
1
0.632
0.62
S
e
n
s
itvy
.0
0
8
7
5
.0
6
5
.0
4
.0
3
5
2
.0
1
5
.0
.0
.10
.20
.30
.40
.50
.60
.70
.80
.91
.0
1
-S
p
e
c
ifty
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.