Anda di halaman 1dari 17

Kekurangan Sel Darah Merah Menyebabkan Anemia

Asriana Timang
102014081
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : (021) 5666952
Abstrak
Jantung merupakan salah satu organ vital yang terdapat dalam tubuh kita. Hal ini dikarenakan
jantung memiliki tugas dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Jantung merupakan pusat
dari sistem sirkulasi darah yang berperan sebagai pompa untuk memompa darah dari jantung ke
seluruh tubuh dan ke dalam paru untuk mengalami pertukaran oksigen, nutrisi, karbondioksida,
metabolisme dan hormon. Darah yang berasal dari jantung mengandung oksigen dan sari-sari
makanan yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh manusia terutama otak. Sedangkan darah setelah
dipakai oleh jaringan akan mengandung banyak karbondioksida dan zat sisa metabolisme. Darah
di alirkan dan di distribusikan didalam tubuh melalui sistem sirkulasi yang sering disebut
kardiovaskular. Karena sistem ini merupakan sebuah sistem sirkulasi, darah nantinya akan
dipompakan keluar dari jantung melalui pembuluh darah arteri dan kemudian akan didorong
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena.
Abstrac
The heart is one of the vital organs contained in our body. This is because the heart has the task
of pumping blood throughout the body. The heart is the center of the circulatory system that acts
as a pump to pump blood from the heart throughout the body and into the lungs to experience
exchange oxygen, nutrients, carbon dioxide, metabolism and hormones. Blood from the heart of
oxygen and food juices needed by the human body tissues, especially the brain. While the blood
after use by the network will contain a lot of carbon dioxide and waste products. The blood
stream and distributed in the body via the circulatory system is often called cardiovascular.
Because this system is a circulatory system, blood will be pumped out of the heart through the
arteries and then be driven back to the heart through the veins.
1

Pendahuluan
Sistem kardiovaskular adalah system yang berfungsi untuk mengalirkan darah keseluruh bagian
tubuh dan menyalurkan kembali ke dalam bagian jantung. Sistem sirkulasi jantung terbagi atas
sirkulasi sistematik dan sirkulasi pulmonal. Siklus jantung meliputi fase sistol (kontraksi) dan
diastole (relaksasi). Jantung merupakan organ yang bersifat irritability, contractility, conductivity,
dan ritmicity. Lapisan jantung ada 4, yaitu epikardium, miokardium, pericardium, endocardium.
Secara hisotologis jantung terdiri dari 2 ruangan, yaitu atrium dan ventrikel. Kerja jantung dapat
diatur melalui 2 mekanisme yaitu, pengaturan intrinsic dan ekstrinsik. Sistem sirkulasi ini
berfungsi untuk transportasi, regulasi, serta proteksi. Sistem sirkulasi terdiri dari arteri, vena, dan
kapiler. Sistem sirkulasi dapat diatur dengan pengaturan humoral, hormonal, dan pengaturan
local.
Darah
Darah merupakan pengangkut jarak jauh, transportasi massal bahan-bahan antar sel dan
lingkungan eksternal atau diantara sel itu sendiri. Transportasi yang demikian penting untuk
mempertahankan homeostasis. Darah terdiri dari cairan kompleks (Plasma) tempat elemenelemen seluler seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit berada. Eritrosit (Sel darah merah) secara
esensial merupakan membrane plasma kantong tertutup hemoglobin yang mengangkut O 2 di
dalam darah. Leukosit (Sel darah putih) unit pertahanan mobil system imun, diangkut melalui
darah ke tempat terjadinya luka atau invasi oleh mikroorganisme penyebab penyakit. Platelet
(Trombosit) penting bagi homeostasis untuk menghentikan perdarahan akibat pembuluh yang
cedera.1

Struktur Jantung
Jantung terletak diantara kedua paru-paru dibagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung
terletak disebelah kiri garis Midsternal, dan jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran
kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas
yang lebar mengarah ke bahu kanan, dan ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke
panggul kiri.
Jantung dilapis oleh lapisan yang disebut pericardium. Perikardium adalah kantong berdinding
ganda yang dapat membesar dan mengecil. Membungkus jantung dan pembuluh darah besar.
Kntong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru. Pada
pericardium terdapat dua macam lapisan, yaitu lapisan fibrosa luar pada pericardium yang
tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi
jantung. Dan terdapat lapisan serosa dalam terdiri dari dua lapisan, yaitu membrane visceral yang
menutup permukaan jantung, dan membrane parietal yang melapisi permukaan bagian dalam
fibrosa pericardium. Selain itu terdapat rongga pericardial yang mana merupakan ruang potensial
antara membrane visceral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan pericardial yang disekresi
lapisan serosa untuk melumasi membrane dan mengurangi friksi. Dinding jantung terdiri dari 3
lapisan, yaitu:2,3
1. Epikardium, bagian luar yang tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berbeda
diatas jaringan ikat. Epikardium terdiri dari tiga lapisan yaitu: pericardium visceral,
lapisan subepikardial dan pericardium parietal. Perikardium veseral terdiri dari
mesothelium, Lpisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh

darah coroner, saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan
jaringan ikat.
2. Miokardium, bagian tengah yang terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi
untuk memompa darah. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung
keruang lainnya. Kemudian serabut otot yang tersusun dari berkas-berkas spiral melapisi
ruang jantung. Kontraksi miokardium menekan darah keluar menuju arteri
besar.Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal
dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada

pada atrium dapat

mengahsilkan atriopeptin, ANF (Atrial Natriuretic Factor), Kardiodilatin dan


kardionatrin yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi.
3. Endokardium, bagian dalam yang tersusun dari lapisan endothelial yang terletak diatas
jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan
endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
Endokardium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri
dari endothelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endocardium merupakan
epitel selapis pipih dimana terdapat tight/occluding junction dan gap junction. Lapisan
subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Dilapisan subendokardial terdapat vena,
saraf, dan sel purkinje.

Gambar 1. Jantung
Sistem sirkulasi dalam tubuh kita diantaranya terdapat arteri, vena, kapiler, limfa. Pembuluh
darah tersusun atas 3 lapisan, yaitu:4
1. Tunika intima yang terdiri dari endotel dan jaringan ikat subendotel pada bawahnya
2. Tunika media yang didominasi oleh otot polos dan jaringan ikat padat
3. Tunika adventitia yang terdiri dari jaringan ikat,serat saraf, pembuluh limf
Arteri
Arteri memiliki otot polos dan terdapat fibroblas beserta lemak. Arteri tersusun atas 3
lapisan dimana tunika media lebih besar daripada tunika intima dan tunika adventitia. Terdapat 3
jenis arteri, yaitu:4

Arteri besar

Mempunyai tipe elastis yang berfungsi sebagai penyalur darah, meredam tekanan yang
disebabkan sistol jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus yang disebut conducting
arteries. Ciri-ciri arteri ini yaitu memiliki diameter rata-rata 2,5 cm dengan rata-rata tebal dinding
2 mm. Contoh dari arteri besar ialah a.inominata, a.subclavia, a.illiaca.

Arteri sedang

Merupakan tipe muskular dan mempunyai peran membagi darah ke organ yang
membutuhkannya atau disebut distributing arteries. Diameter arteri ini rata-rata 0,4 mm dengan
rata-rata tebal dinding 1 mm. A.brakhialis,a.ulnaris merupakan bagian arteri ini.

Arteri kecil

Arteri ini disebut juga dengan arteriol. Fungsi arteri ini ialah mendistribusikan darah ke jaringan
organ-organ dalam dan mengontrol aliran darah ke dalam kapiler. Memiliki diameter 50-300 um
dengan rata-rata tebal dinding 20 um. Dan arteri yang paling kecil disebut dengan metarteriol.
Metarteriol ditemukan pada pembuluh darah yang akan masuk ke dalam kapiler darah. Fungsi
arteri ini sebagai sfingter.
Darah diangkut dari jantung ke kapiler dalam jaringan oleh arteri. Susunan dasar dinding
semua arteri serupa karena memiliki tiga lapis konsentris yaitu :5

Tunica intima, lapis dalam, berupa tabung endotel terdiri atas sel-sel gepeng dengan

sumbu panjang teroriantasi memanjang.


Tunica media, lapis tengah, terutama terdiri atas sel-sel otot polos yang teroriantasi
melingkar. Tunica media merupakan lapisan yang paling tebal sehingga menentukan

karakter arteri.
Tunica adventitia, lapis luar, terdiri atas fibroblas dan serat kolagen terkait, yang sebagian
besar terorientasi memanjang. Tunica adventitia berangsur menyatu dengan jaringan ikat
longgar sekitar pembuluh.
Antara tunica intima dan tunica media dibatasi oleh membrana elastica interna (lamina

elastica interna) yang terutama berkembang baik pada arteri sedang. Sedangkan antara tunica
6

media dan tunica adventitia dibatasi oleh membrana elastica externa (lamina elastica externa)
yang lebih tipis.5
Arteri Besar
Arteri besar memiliki dinding dengan banyak lapis elastin berfenestra (bertingkap) pada
tunica medianya. Dindingnya tampak kuning dalam keadaan segar akibat banyanya elastin.
Dindingnya sangat kuat, tetapi kalau dibandingkan dengan besarnya relatif lebih tipis dari
arteri sedang.5

Tunica intima

Terdapat anyaman serabut-serabut kolagen dengan sel-sel otot polos berbentuk


kumparan. Lebih ke dalam, terdapat banyak serabut-serabut elastis yang bercabang saling
berhubungan. Di antaranya terdapat beberapa serabut kolagen, fibroblas, dan berkas-berkas
kecil otot polos.

Tunica media

Terdiri atas banyak serabut elastin konsentris dengan fenestra yang berselang-seling
dengan lapis tipis terdiri atas sel-sel otot polos terorientasi melingkar, dan serat-serat kolagen
elastin dalam proteoglikan matriks ekstrasel. Ketebalannya sekitar 2-5 mm.

Tunica adventitia

Relatif tipis dan terdiri atas fibroblas, berkas memanjang serat kolagen, dan anyaman
longgar serat elastin halus.
Arteri Sedang
7

Merupakan arteri yang paling banyak dari sistem arteri. Mencakup arteri branchial, arteri
femoral, arteri radial, dan arteri poplitea dan cabang-cabangnya. Ukuran cabangnya sampai
sekecil 0,5 mm. Bersifat kurang elastin dan lebih banyak otot polosnya.5

Tunica intima

Tunica intimanya lebih tipis daripada arteri besar namun sama susunannya. Umumnya
dikatakan endotel menempel langsung pada membrana elastica interna, terdapat monosit
yang dapat berubah menjadi fibroblas atau makrofag.

Tunica media

Membrana elastica interna tampak berkelok-kelok karena kontraksinya otot-otot polos di


tunica media. Terdiri atas lapisan otot polos yang tersusun konsentris. Di sebelah luar
terdapat membrana elastica eksterna yang lebih tipis dari membrana elastica interna.

Tunica adventitia

Terkadang lebih tebal dari tunica media dan mengandung fibroblas, berkas-berkas
kolagen yang tersusun memanjang.

Arteri kecil
Merupakan segmen sirkulasi yang secara fisiologis penting karena merupakan unsure
utama tahanan perifer terhadap aliran yang mengatur tekanan darah.5

Tunica intima

Terdiri atas endotel utuh yang menempel langsung pada membrana elastica interna dan
lapis subendotel ysng sangat tipis terdiri atas serat retikuler dan elastin.

Tunica media

Terdiri atas susunan sel-sel otot polos yang konsentris. Pada arteriol yang besar kadangkadang terdapat membrana elastica eksterna tipis.

Tunica adventitia

Merupakan lapisan yang sangat tipis. Tersusun dari serat kolagen dan sedikit fibroblas.
Pada metarteriol, otot polos tidak membentuk lapis utuh.
Kapiler Darah
Kapiler berfungsi sebagai pertukaran zat. Diameter kapiler darah sekitar 8-12 um.
Dinding kapiler darah terdiri atas selapis endotel. Sel endotel akan menonjol ke dalam lumen
sedangkan sel perisit menonjol keluar lumen. Terdapat tiga jenis kapiler, yaitu :
1. Kapiler kontinu, ditemukan pada banyak organ dan jaringan. Sel endotel saling
menyambung membentuk lapisan yang utuh.
2. Kapiler bertingkap, memiliki lubang-lubang bulat atau fenestra (pori) pada
sitoplasma endotel.Kapiler ini dapa ditemukan pada usus halus, glomerulus ginjal.
3. Sinusoid merupakan pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok. Sinusoid
ditemukan di dalam hati, limpa, dan sumsum tulang belakang.
Vena
Vena tersusun dari bahan yang sama seperti arteri. Pada vena, garis perbatasan antar
tunika kurang jelas dan tunika adventitia lebih besar daripada kedua tunika yang lain. Vena
9

umumnya berjalan berdampingan dengan arteri dan vena memiliki dinding yang leibh tipis
daripada arteri. Vena umumnya dilengkapi dengan katup. Terdapat 4 jenis vena dalam tubuh kita,
yakni:4
1. Vena besar
Vena ini memiliki tunika adventitia lebih tebal dari tunika medianya dan terdiri atas jaringan ikat
dengan serat kolagen. Contohnya ialah vena kava.
2. Vena sedang
Tunika adventitia sama seperti vena besar dan tunika intima berupa selapis sel endotel yang
kadang-kadang ada jaringan ikat dibawahnya. Diameternya 1-2 mm.
3. Vena kecil
Vena ini mula-mula terdiri atas selapis sel otot polos yang kemudian otot polos mengelilingi
endotel.
4. Venula
Memiliki diameter 15-20 um. Fungsi venula ialah pertukaran zat antara jaringan.
Setelah melalui anyaman kapiler, darah akan menuju jantung melalui vena. Semakin
mendekati jantung, pembuluhnya akan semakin membesar. Dinding vena lebih tipis dan kurang
elastis dari pada arteri yang didampinginya sehingga pada sediaan selalu terdapat kolaps atau
memipih.4
Berdasarkan ukurannya, vena dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

10

Vena besar
o Tunica Intima
Dilapisi oleh sel-sel endotel,terdapat jaringan pengikat dengan serabut-serabut elastis. Di bagian
luar serabut-serabut elastis tersebut membentuk anyaman.3
o Tunica media
Biasanya sangat tipis, kadang tidak ada sama sekali. Kalau ada terdiri atas serabut-serabut otot
polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang.3
o Tunica adventitia
Merupakan jaringan utama dari dinding vena dan tebalnya beberapa kali lipat dari tunica
medianya. Terdiri atas berkas serabut-serabut otot polos yang memanjang dengan anyaman
serabut elastis.,mengandung jaringan pengikat dengan serabut-serabut kolagen dan elastis yang
memanjang.
Vena sedang
Pada umumnya vena ini berukuran 2 9 mm. Yang termasuk vena ini misalnya : v. Subcutanea,
v. Visceralis, dan sebagainya.4
o Tunica intima
Sangat tipis, kalau ada strukturnya sama dengan vena besar Dengan tunica media dibatasi oleh
anyaman serabut elastis.
o Tunica media
11

Lebih tipis dibandingkan arteri yang didampinginya. Terdiri atas serabut otot polos sirkuler yang
dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang dan beberapa fibroblas.3
o Tunica adventitia
Lebih tebal dari tunica medianya dan merupakan jaringan pengikat longgar dengan berkasberkas serabut kolagen dan anyaman serabut elastic,Kadang terdapat serabut otot polos.3
Venula
Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh dengan ukuran 15 20 mikron.
Dindingnya terdiri atas selapis sel endotil yang diperkuat oleh anyaman serabut retikuler dan
fibroblast dan berperan dalam pertukaran zat.4
Biokimia Darah
Secara struktur kimiawi umum, darah terdiri atas heme dan globin. Darah mampu
mengikat oksigen karena memiliki ion Fe dalam gugus hemenya. Kemampuan Fe mengikat
oksigen ini dilakukan pada regio histidin pada asam amino yang dibentuk oleh darah itu sendiri.
Globin terdiri dari 4 rantai polipeptida setiap globin mengandung 4 heme. Karena di gugus heme
mengandung empat heme yang masing masing mengikat Fe, maka dapat mengikat empat gugus
oksigen dalam 1 hemoglobin.
Gugus prostetik merupakan tempat melekatnya dua atau lebih senyawa ketika senyawa
itu diuraikan dan digunakan ketika enzimnya memiliki logam dan gugus prostetik merupakan
titik api untuk menentukan reaksi yang akan dilakukan. Porphyrin adalah gugus prostetik dari
heme. Porphyrin tidak hanya terdapat di hemoglobin tetapi juga terdapat di klorofil tumbuhan.
Hal yang membedakan porphyrin yang melekat di klorofil dengan porphyrin yang ada di heme
12

adalah logam yang diikatnya. Pada hemoglobin porphyrin mengandung Fe2+ sedangkan pada
klorofil mengandung Mg2+.
Porfirin adalah senyawa siklik yang dibentuk oleh ikatan empat cincin pirol melalui
jembatan metin (-HC=). 5 Sifat khas Porphirin adalah pembentukan kompleks ion logam yang
terikat atom nitrogen di cincin pirol.6
Didalam sel hidup, heme disintesis dari dua bahan awal yaitu suksinil-KoA dan asam
amino glisin. Produk reaksi gabungan antara suksinil-KoA dan glisin adalah -amino-ketoadipat, yang cepat didekarboksilasi untuk membentuk -aminolevulinat (ALA). Rangkaian
reaksi ini dikatalisis oleh enzim ALA sintase yang merupakan enzim kunci sebagai penentu
kecepatan biosintesis porphyrin di hepar manusia.6
Struktur dan fungsi sel darah merah sangatlah sederhana dan terutama tersusun atas
larutan pekat hemoglobin yang dikelilingi oleh suatu membran. Pembentukan sel darah merah
diatur oleh eritropoietin, sementara pembentukan sel darah putih diatur oleh faktor pertumbuhan
lain misalnya granulocyte dan granulocyte0macrophage colony stimulating factor.
Sel darah merah mengendung enzim sitosol, misalnya superoksida dismutase, katalase
dan glutation peroksidase untuk membersihkan oksidan kuat (ROS) yang dihasilkan sewaktu

Anemia
Berbagai kausa anemia dapat dikelompokkan menjadi enam kategori yaitu:1
1. Anemia Gizi, disebabkan oleh defisiensi suatu factor dalam makanan yang dibutuhkan
oleh eritropoiesis. Pembentukan SDM bergantung pasokan adekuat bahan-bahan dasar
13

esensial, sebagian diantaranya tidak disintesis ditubuh tetapi harus disediakan melalui
makanan. Sebagian contoh, anemia defisiensi terjadi jika tidak cukup banyak besi yang
tersedia untuk membentuk hemoglobin.
2. Anemia Pernisiosa, disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh menyerap vitamin B 12 yang
masuk melalui makanan, dari saluran cerna. Vitamin B 12 esensial untuk pembentukan dan
pematangan normal SDM. Vitamin ini banyak terdapat diberbagai makanan sehingga
jarang terjadi defisiensi dalam diet.
3. Anemia Aplastik, disebabkan oleh kegagalan sum-sum tulang menghasilkan cukup SDM
meskipun semua bahan yang dibutuhkan untuk eritropoiesis tersedia. Berkurangnya
kemampuan eritropoiesis dapat disebabkan oleh bahan kimia toksik (misalnya benzena),
pajanan berlebihan keradiasi (jatuhan dari ledakan bom nuklir, sebagai contoh, atau
pajanan berlebihan ke sinar-X), invasi sum-sum oleh sel kanker atau kemoteraphy untuk
kanker.
4. Anemia Ginjal, dapat terjadi akibat penyakit ginjal, karena eritropoietin dari ginjal adalah
rangsangan utama yang mendorong eritropoiesis, kurang adekuatnya sekresi eritropoietin
oleh ginjal yang sakit menyebabkan berkurangnya produksi SDM.
5. Anemia Perdarahan, disebabkan oleh darah yang banyak kelhilangan. Kehilangan darah
dapat bersifat akut, misalnya karena perdarahan luka, atau kronik, misalanya darah haid
yang berlebihan.
6. Anemia Hemoliktik, disebabkan kerena pecahnya eritrosit dalam sirkulasi secara
berlebihan. Hemolisis, atau rupture SDM, terjadi karena sel normal dipicu untuk pecah
oleh factor eksternal, seperti pada invasi SDM oleh parasite malaria, atau akibat sel
tersebut memang cacat, seperti pada penyakit sel sabit.
Plasma Darah

14

Darah membentuk sekitar 8% barat tubuh total dan memiliki volume rerata 5 liter pada wanita
dan 5,5 liter pada pria. Darah terdiri dari tiga jenis elemen selular khusus, eritrosit (sel darah
merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keeping darah) yang tersuspensi didalam
cairan kompleks Plasma. Karena lebih dari 99% sel darah eritrosit, hematocrit, atau packed cell
volume, pada dasarnya mencerminkan presentase eritrosit didalam volume darah total.1
Protein Plasma adalah: suatu kelompok konstituen plasma yang tidak sekedar sebagai
pengangkut. Komponen-komponen penting ini dalam keadaan normal tetap berada dalam
plasma,tempat mereka melakukan banyak fungsi-fungsi terpenting tersebut,yaitu:1
1. Tidak seperti konstituen plasma lainyang larut dalam air plasma, protein plasma
terdispersi sebagai koloid.
2. Protein plasma ikut berperan dalam kemampuan plasma menyangga perubahan pH.
3. Tiga kelompok protein plasma albumin, globulin, dan fibrinogen. Diklasifiksikan
berdasarkan berbagai sifat fisika dan kimiawi mereka.
Albumin, protein plasma yang paling banyak, berperan besar dalam

menentukan tekanan osmotic koloid berkat jumlahnya.


Terdapat riga subkelas globulin: alfa, beta, dan gama.
Seperti Albumin, sebagian globulin alfa dan beta mengikat bahanbahan yang kurang larut dalam plasma untuk teransportasi dalam
plasma tetapi globulin ini sangat spesifik terhadap bahan yang
akan mereka ikat dan angkut.
Sebagian besar factor yang berperan dalam proses pembekuan
darah adalah globulin alfa atau beta.
Beberapa protein plasma darah merupakan, molekul precursor
yang bersirkulasi, dan tidak aktif, yang diaktifkan sesuai kebutuhan

oleh masukkan regulatorik tertentu.


Fibrinogen, adalah factor kunci dalam pembekuan darah.

15

Eritrosit (Sel Darah Merah)


Setiapa militer darah rata-rata mengandung 5 miliar eritrosit (sel darah merah atau SDM),secara
klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darh merah sebagai 5 juta sel oer millimeter kubik
(mm3). Tiga sifat anatomic eritrosit berperan dalam efisiensi pengangkutan O 2. Pertama, eritrosit
adalah sel datar berbentuk cakram yang mencekung dibagian tengah di kedua sisi. Bentuk
bikonkaf ini menyediakan area permukaan yang lebih luas untuk difusi oksigen dari plasma
melewati membrane masuk ke eritrosit dibandingkan dengan bentuk sel bulat dengan volume
yang sama.1
Leukosit (Sel Darah Putih)
Leukosit (Sel Darah Putih atau SDP) adalah unit yang dapat bergerak pada system pertahanan
imun tubuh. Imunitas adalah kemampuan tubuh untuk menahan atau menyingkirkan benda asing
atau sel abnormal yang berpotensi merugikan. Leukosit dan turunan-turunannya, bersama dengan
berbagai protein plasma, membentuk system imun, suatu system pertahanan yang mengenali dan
menghancurkan atau menetralkan benda-benda dalam tubuh yang asing bagi individu normal.
Untuk melaksanakan fungsinya, leukosit leukosit umumnya menggunakan strategi cari dan
hancurkan yaitu, sel-sel ini pergi ketempat invasi atau kerusakan jaringan. Penyebab leukosit
utama dalam darah adalah agar cepat diangkat dari tempat produksi atau penyimpanannya
ketempat mereka dibutuhkan.1
Trombosit (Keping Darah)
Dalam Setiap milliliter darah normal terdapat sekitar 250 juta trombosit (berkisar dari 150.000
hingga 350.000/mm3).

16

Trombosit atau keeping darah bukan merupakan sel lengkap ,tetapi fragmen kecil sel (garis
tengah sekitar 2 hingga 4 mm) yang dilepaskan dari tepi luar sel terikat sum-sum tulang yang
sangat besar. Trombosit tetap berfungsi selama rerata 10 hari, setelah itu keeping darah akan
dibersihkan dari sirkulasi oleh makrofag jaringan, terutama yang terdapat di linpa dan hati, dan
diganti oleh trombosit baru yang dibebaskan dari sum-sum tulang.1
Kesimpulan
Anemia dapat disebabkan oleh penurunan laju eritropoesis, kehilangan eritrosit (sel darah merah)
dalam jumlah besar, atau defisiensi kandungan hemoglobin eritrosit.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood,Lauralee.fisiologi manusia : dari sel ke system ; alih bahasa ; editor Ed.8
Jakarta : EGC,2014.
2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC ; 2004
3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi 12th Ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ;
2002.
4. Kuehnel. Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopic Anatomy. 4th ed Stuttgart:
Thieme; 2003.h. 340-51
5. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta.Binarupa Aksara.2006.h.115-205
6. Murray K, Granner K, Rodwell W. Biokimia Harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC; 2013.

17

Anda mungkin juga menyukai