Anda di halaman 1dari 2

Quantum Teaching dan Implikasinya Dalam Matematika

Quantun Learning dan Quantum Teaching adalah dua sejoli yang tidak dapat
dipisahkan. Quantum teaching didedikasikan untuk diterapkan dalam ruang-ruang kelas yang
bertumpu pada konsep Quantum Learning. Quantum Teaching menyertakan segala kaitan,
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching berfokus pada
hubungan dinamis dalam lingkungan kelas. Dalam hal ini terjadi interaksi yang mendirikan
kerangka dan landasan untuk belajar.
Secara umum Quantum merupakan Interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya.
Quantum Teaching, dengan demikian adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada
didalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsure-unsur untuk
belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah
kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri
dan orang lain. Didalam Quantum Teaching juga dikenal Pemercepatan Belajar, yaitu
menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara sengaja
menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai,
cara efektif penyajian dan keterlibatan aktif.
Asas utama dari Quantum Teaching bersandar pada konsep : Bawalah dunia mereka
ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Hal ini mengingatkan bahwa pentingnya
memasuki dunia murid sebagai langkah pertama. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertamatama guru harus membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Guru harus mampu
menjembatani jurang antara dunia guru dan dunia murid. Hal ini akan memudahkan seorang guru
untuk membangun jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil belajar
lebih melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan. Jika tidak demikian maka
siswa pun tidak akan memahami gurunya dan melihat AMBAK ( Apa Manfaatnya Bagiku?).
Jadi, masuki dahulu dunia siswa. Mengapa ? Karena tindakan ini akan memberi seorang guru
izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan
ilmu pengetahuan yang lebih luas. Bagaimana caranya ? Dengan mengaitkan apa yang diajarkan
dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, soaial,
atletik, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, guru dapat
membawa siswa kedalam pemahaman tentang materi yang akan dipelajari.

Misalnya dalam matematika, ketika seorang guru ingin mengajarkan tentang


lingkaran maka guru tersebut harus mampu menemukan apa sebenarnya yang ada dalam
pemahaman siswa tentang lingkaran. Mungkin bagi anak SD, lingkaran yang terbayang dalam
pikiran mereka adalah kue donat, burger, ataupun pizza. Jika demikian, guru harus mampu
mengaitkan antara kue donat dengan hal-hal sederhana yang ada dalam lingkaran. Jika siswa
sudah mulai bisa menerimanya, barulah guru membawa siswa untuk belajar memahami materi
konsep lingkaran yang telah dipersiapkan oleh guru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai