BLOCKING AGENT
Oleh :
Perseptor :
Dr.Nasman Puar Sp.An
Padang, 18 Desember
2010
Penulis
DAFTAR ISI
Latar
Belakang4
1.2
Batasan
Masalah..5
1.3
Tujuan
Penulisan.5
1.4
Manfaat
Penulisan...5
1.5
Metode
Penulisan5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Obat adrenergic..6
2.2 Klasifikasi Obat adrenergik
10
2.3 Farmakodinamik dan farmakokinetik.21
2.4 Definisi Adrenergik blocking agent..
2.5 Klasifikasi Adrenergik blocking agent.
2.6 Farmakodinamik dan farmakokinetik..
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan28
3.2
Saran..28
REFERENSI.2
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Gastroesofagus reflux disease (GERD) merupakan kelainan saluran
perubahan
histologik
mukosa
esofagus,
disebut
refluks
Penyakit
refluks gastroesofagus
Pada
refluks
esofagitis
terjadi
perubahan
histologik,
Penatalaksanaan
1.2
Batasan Masalah
Referat OBAT ADRENERGIK DAN ADRENERGIK BLOCKING AGENT
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Referat
ini
disusun
dengan
harapan
dapat
meningkatkan
Metode Penulisan
Referat ini disusun berdasarkan studi kepustakaan dari berbagai
buku dan jurnal yang membahas mengenai obat adrenergik dan antagonis
adrenergik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi obat adrenergic
Obat golongan disebut obat adrenergik karena efek yang
ditimbulkannya mirip perangsangan saraf adrenergic atau mirip efek
neuro transmitter norepinefrin dan epinefrin.
Kerja obat adrenergic dapat dikelompokkan dalam 7 jenis:
1. Perangsangan organ perifer : otot polos pembuluh darah kulit dan
mukosa,kelenjer liur dan keringat.
2. Penghambatan organ perifer : otot polos usus,bronkus,pembuluh
darah otot rangka
3. Perangsangan jantung dengan akibat peningkatan denyut jantung
dan kekuatan kontraksi
6 | OBAT ADRENERGIK DAN ADRENERGIK BLOCKING AGENT
Agonis
Agonis
- Blocker nonselektif
- Blocker selektif
10 | OBAT ADRENERGIK DAN ADRENERGIK BLOCKING AGENT
- Blocker selektif
- Blocker nonselektif
Ada 3 kelompok :
1. Derivat haloalkilamin
Sebagai haloetilamin tersier, obat obat ini dalam suasana netral
atau basa dalam darah akan kehilangan gugus halogen dan
membentuk cincin etilenimonium yang reaktif dan tidak stabil. Kemudian
cincin etilenimonium ini pecah dan membentuk ion karbonium yang
sangat reaktif, yang akan bereaksi dengan gugus sulfhidril, amino dan
karboksil, membentuk ikatan kovalen yang stabil dengan adrenoreseptor
. Akibatnya, hambatan bersifat ireversible.Obat golongan ini di sebut
blocker yang nonkompetitif dan kerjanya panjang, di samping kerjanya
yang nonselektif pada reseptor maupun . Sebagai contoh dibenamin
dan fenoksibenzamin.
Farmakodinamik. Karena sifat hambatan yang irrevesible, dapat
dianggap bekerja dengan cara mengurangi jumlah adrenoreseptor yang
tesedia untuk dirangsang. Fenoksibenzamin memblok reseptor maupun
pada otot polos arteroil dan vena sehingga menimbulkan vasodilatasi
dan venodilatasi. Akibatnya tekanan darah turun dan terjadi reflek
stimulasi jantung. Hambatan reseptor di ujung saraf adrenergik
meningkatkan pelepasan NE dari ujung saraf, yang meningkatkan
11 | OBAT ADRENERGIK DAN ADRENERGIK BLOCKING AGENT
3. Alkaloid ergot
Ialah blocker yang pertama di temukan. Sifat farmakologisnya
kompleks, sebagai agonis atau antagonis parsial pada reseptor
adrenergik, reseptor dopamine dan reseptor serotonin. Ergotamine dan
derivat dehydrogenat tertentu memiliki efek anti adrenaline yang lemah
tetapi dapat memperkuat efek dari obat pressor yang lain terutama pada
pasien dengan hipertensi. Efek vasokonstriksinya adalah akibat stimulasi
adrenergik
blocker selektif
Derivat kuinazolin
13 | OBAT ADRENERGIK DAN ADRENERGIK BLOCKING AGENT
mempunyai
waktu
paruh
12
jam
sehingga
harus
diberikan 1-2 kali sehari.Sedangkan doksazosin dengan waktu paruh 2022jam dapat diberikan sekali sehari.Tamsulozin mempunyai waktu paruh
5-10 jam,alfulozin 3-5 jam.
Sediaan. Semua derivat kuinazolin diberikan per oral.Prazosin dalam
bentuk
tablet
mg
dan
mg,demikian
juga
terazosin
dan
Efek samping. Efek samping utama yang potensial dapat terjadi pada
pemberian -bloker adalah fenomen dosis pertama,yakni hipotensi
postural yang hebat dan sinkop yang terjadi 30-90 menit setelah
pemberian dosis pertama.Hal ini disebabkan oleh penurunan tekanan
darah yang cepat pada posisi berdiri akibat mula kerja yang cepat tanpa
disertai refleks takikardia sebagai kompensasi,bahkan diperkuat oleh
kerja sentral yang mengurangi aktivitas simpatis;di samping dosis awal
yang terlalu besar.Fenomen ini juga terjadi pada peningkatan dosis yang
telalu cepat atau pada penambahan antihipertensi kedua pada pasien
yang telah mendapat -bloker dosis besar.Toleransi terhadap fenomen
ini terjadi dengan cepat,mekanismenya tidak diketahui.Risiko terjadinya
fenomen ini dapat dikurangi dengan memberi dosis awal yang rendah (1
mg prazosin) sebelum tidur,meningkatkan dosis dengan perlahan,dan
menambahkan antihipertensi kedua dengan hati-hati.Pada pemberian bloker,tekanan darah harus diukur pada waktu berdiri maupun berbaring
untuk melihat adanya efek postural ini.Fenomen dosis pertama ini kecil
kemungkinan
terjadinya
pada
pemberian
doksazosin,kerena
selain
dilakukan titrasi dosis yang hati-hati,obat ini mempunyai mula kerja yang
lambat
(yang
menyertai
masa
kerjanya
yang
panjang)
sehingga
samping
yang
paling
sering
berupa
pusing
(hipotensi
Semua
derivat
kuinazolin
diindikasikan
untuk
jantung
sistolik
(GJS).
Sebagai
vasodilator,-bloker
telah
aktivitas
fisik
meningkat
dan
gejala
sesak
napas
vaskuler
perifer.
Prazosin
dapat
mengurangi
insiden
serta
otot
polos
kelenjar
prostat
yang
membesar,sehingga
- Blocker selektif
Sebagai selektif hanya dikenal yohimbin, yang ditemukan di
dalam kulit batang pohon Pausinystalia yohimbe dan dalam akar
Rauwolfia. Yohimbin masuk SSP dengan mudah, disitu memblok reseptor
pascasinaps
dan
menyebabkan
peningkatan
aktivitas
neuron
mg )
2. Nadolol ( tab 40 dan 80 mg )
5 mg )
3. Pindolol ( tab 5 dan 10 mg )
13. Esmolol
dan 25 mg )
5. Alprenolol
15. Labetalol
6. Oksprenolol
7. Penbutolol
%)
8. Sotalol ( tab 80 mg )
18. Seliprolol
19. Nebivolol
karena
itu
terdapat
perbedaan
individual
dalam
kapasitas
atau
memperberat
gejala
penyakit
raynaud
dan
terhadap
Agonis
karena
diperkirakan
terjadi
sebagai
tanda
penting
pada
hipoglikemia.
Akibatnya,
trigliserida
dalam
serum.
Blocker
juga
dapat
aktivitas
simpatis
sehingga
akan
menghambat
sudut terbuka.
12.
saraf
adrenergik
menghambat
aktivitas
saraf
neurotransmiter
di
ujung
saraf
adrenergik.
Dalam
Guanetidin
Adalah penghambat saraf adrenergik. Efek utamanya adalah
penghambat respon terhadap stimulasi saraf adrenergik dan obar
adrenergik yang bekerja secara tidak langsung. Tempat hambatan ini
adalah prasinaps. Mula mula pada dosis terapi akan menstabilkan
membran ujung saraf adrenergik sehingga ujung saraf ini tidak
responsif terhadap stimulasi saraf adrenergik. Di dalam ujung saraf
adrenergik,
guanetidin
ditransport
aktif
ke
dalam
vesikel
dan
dan
guanetidin
yang
utama
bekerja
dengan
cara
antara
keduanya
yang sama.
adalah
sifat
Reseprin
Metirosin
DAFTAR PUSTAKA
1. Haeusler G. Pharmacology of Blocker: classical aspect and recent
development. J Cardiovasc Pharmacol 1990;16 ( suppl 5):S1 S9.
2. MIMS. 103rd ed. 2006.
3. Oates
J.
Antihypertensive
agent
and
the
drug
therapy
of
ed.Ch. 1. Philadelphia: