Anda di halaman 1dari 4

Air Conditioner (AC) merupakan suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk

mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam ruangan. Air
Conditioner (AC) mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya agar
nyaman dengan cara sebagai berikut :
v Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan mengambil panas dari udara sehingga suhu
ruangan turun, dan sebaliknya ketika suhu ruangan rendah AC akan memberikan panas
ke udara sehingga suhu udara akan naik.
v Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara
dipertahankan pada tingkat yang nyaman.
Fungsi Sistem AC
Sistem Air Conditioner ( AC ) digunakan untuk membuat temperatur udara di dalam
suatu ruangan menjadi nyaman. Apabila suhu pada suatu ruangan terasa panas maka
udara panas ini diserap sehingga temperaturnya menurun. Apabila udara dalam ruangan
lembab maka kelembaban akan dikurangi sehingga udara dipertahankan pada tingkat
yang menyenangkan.
Udara lembab pada kendaraan menyebabkan kondensasi yang dapat menghalangi
pandangan. Dengan menghidupkan sistem AC maka kondensasi ini dapat dihilangkan,
karena udara yang dikeluarkan dari sistem AC adalah udara kering. Selain itu udaranya
bersih karena sudah melewati sistem penyaringan.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem AC berfungsi untuk :
1. Mendinginkan udara.
2. Mereduksi tingkat kelembaban udara.
3. Mensirkulasi udara.
4. Membersihkan udara.
Gangguan Pada Siklus Refrigeran
Refrigeran yang dipakai pada unit refrigerasi dan AC berfungsi sebagai media penukar
kalor. Efek pendinginan yang diperoleh tergantung dari jumlah isi refrigeran yang ada di
dalam sistemnya, setting, dan kondisi saluran yang dilewatinya serta kondisi sekitarnya.
Over Charge
Gejala yang dapat ditimbulkan
* Tekanan discharge dan tekanan suction di atas normal.
* Pada saluran suction timbul bunga es.
* Efek pendinginan kurang
Under Charge
Gejala yang dapat ditimbulkan :
* Tekanan discharge dan tekanan suction di bawah normal.
* Kompressor bekerja terus menerus dan arus motor kompressor di bawah normal.
* Efek pendinginan kurang.
Bocor/Leaking
Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan under charge. Untuk membedakannya
perlu dilakukan tes kebocoran dengan menggunakan alat detector kebocoran atau
menggunakan cara tradisional yaitu air sabun.
Buntu/Kotor (tersumbat)
Saluran yang rawan buntu atau tersumbat oleh endapan lumpur/kerak adalah : katup
ekspansi dan filter.

Gejala yang timbul : tekanan suction cenderung vacuum, walaupun refrigeran charge
terus ditambah.
Under Condensing
Bila tekanan discharge di atas normal, maka dapat disebabkan karena kondensernya kotor
atau kurang pendinginan.
Untuk mengatasi ini maka dapat dilakukan sebagai berikut :
* Membersihkan kondenser (cleaning).
* Meningkatkan efek pendinginan kondenser dengan jalan :
- Menaikkan putaran fan kondenser (bila ada).
- Meningkatkan volume air pendingin kondenser (water cooled).
Over Condensing
Bila tekanan discharge di bawah normal, maka dapat disebabkan oleh suhu lingkungan
mendadak turun atau efek pendinginan kondenser yang terlalu besar, yaitu volume air
pendingin terlalu besar (pada water cooled kondenser).
Untuk mengatasinya maka perlu mengatur efek pendinginan kondenser yaitu dengan
mengatur kecepatan fan dan mengatur volume air pendingin.
Bunga Es di Evaporator (Frost)
Biasanya evaporator telah dilengkapi degan sistem pencairan bunga es (sistem defrost)
yang menumpuk di permukaan coil evaporator. Tetapi bila sistem defrostnya gagal
bekerja sehingga terjadi penumpukan bunga es di coil evaporator maka akan dapat
menghambat penyerapan panas oleh evaporator. Akibatnya proses evaporasi tidak
berjalan dengan maksimal,sehingga masih ada liquid refrigeran yang keluar dari
evaporator.
Prinsip Kerja Sistem AC
Pada keluaran kompressor refrigeran bersuhu dan bertekanan rendah mengandung panas
yang diserap dari evaporator dan panas yang dihasilkan oleh kompressor pada langkah
tekan. Gas refrigeran ini mengalir ke kondenser. Didalam kondenser di embunkan
menjadi ciran refrigeran bertekanan tinggi. Cairan refrigeran ini mengalir ke filter. Di
filter cairan disaring dan disimpan sampai evaporator membutuhkan refrigeran untuk di
uapkan. Pipa kapiler merubah cairan refrigeran menjadi bersuhu dan bertekanan rendah
dengan bentuk kabut. Refrigeran bersuhu rendah dan berbentuk kabut tersebut mengalir
kedalam evaporator. Di evaporator refrigeran menguap dan mengambil panas dari udara
hangat yang ilewatkan di evaporator. Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigeran
didalam evaporator dan gas yang mempunyai panas tersebut mengalir kedalam
kompressor. Selanjutnya proses tersebut berulang kembali, berikut gambaran dari prinsip
kerja sistem AC.
Dari prinsip kerja diatas kita telah mengerti bagaimana prinsip kerja sistem AC. Selain itu
kita juga dapat menjelaskan tentang prinsip kerja sistem AC secara sederhana atau tidak
seperti penjelasan yang telah dijelaskan tadi.
Prinsip kerjanya seperti berikut : Apabila tangan kita dibasahi dengan alkohol maka
tangan kita akan terasa dingin. Hal ini disebabkan adanya penguapan pada alkohol. Saat
alkohol menguap, sebagian panas dari tangan kita diserap oleh alkohol untuk
mempercepat proses penguapan, oleh karena itu tangan kita akan terasa dingin.
Kita dapat membuat suatu benda yang menjadi lebih dingin dengan menggunakan gejala
alam ini yaitu ketika cairan menguap menyerap panas. Suatu bejana yang memakai kran
dimasukkan ke dalam kotak terisolasi. Cairan yang mudah menguap pada temperatur

atmosfir dimasukkan ke dalam bejana. Apabila kran dibuka, cairan yang berada di dalam
menyerap panas dari udara di dalam kotak, cairan berubah menjadi gas dan bergerak ke
luar. Dalam kondisi seperti ini temperatur udara di dalam kotak lebih dingin dari pada
sebelum kran dibuka.
Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu benda. Tetapi pada contoh diatas hanya
berlaku sesaat selama cairan yang akan menguap masih tersedia. Bila cairan sudah habis
maka proses pendingin berakhir. Untuk itu diperlukan efek pendingin yang menggunakan
metode dimana gas dikembalikan menjadi cairan dan selanjutnya kembali menguap
menjadi gas.
Cara Kerja Sistem AC
Mula - mula gas refrigeran dihisap oleh kompressor dan ditekan keluar dengan tekanan
mencapai 15 kg/cm2 dan suhu 70 derajat celcius. Gas bertekanan dan suhu tinggi ini
dialirkan ke kondensor. Dalam kondensor gas refrigeran mendapat hembusan udara dari
kipas pendingin sehingga panas latent yang terkandung didalamnya terbuang, akibatnya
gas refrigeran berubah dari gas ke cair. Suhu refrigeran menurun sekitar 50 derajat
celcius. Refrigeran dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir menuju filter.
Pada filter refrigeran disaring, refrigeran yang sudah disaring selanjutnya akan
disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menjadi kabut refrigeran dan dialirkan ke
evaporator. Saat berada pada evaporator, refrigeran menyerap panas disekitarnya
sehingga proses penguapan gas terjadi lebih cepat. Karena panas pada saluran evaporator
diserap oleh refrigeran, maka suhu saluran tersebut menurun. Dengan menghembuskan
udara didepan evaporator, maka udara yang bergerak melewati evaporator tersebut
suhunya akan turun ( udara menjadi sejuk ). Selanjutnya gas refrigeran kembali dihisap
oleh kompressor. Pada katup ekspansi terdapat pipa kapiler yang dihubungkan dengan
sebuah tabung peraba panas ( penyensor panas ). Pada pipa kapiler ini terdapat gas yang
akan mengatur kerja katup ekspansi sesuai kondisi suhu pada evaporator.
Procedure-procedure Maintenance Dalam Sistem AC
1. Procedure Pump Down
2. Pump Down adalah suatu proses penampungan gas refrigeran yang ada pada
outdoor unit, indoor unit dan pipa-pipa penghubung serta gas yang ada pada
sistem lainnya untuk disimpan didalam kompressor yang terdapat pada outdoor
unit.
3. v Adapun langkah kerja dari procedure pump down sebagai berikut :
4. a. Kompressor harus dalam keadaan running.
5. b. Pasang manifold gauge tekanan rendah (warna biru) pada service valve, lalu
perhatikan tekanan gas yang ada.
6. c. Tutup valve pada discharge line (pipa kecil) dengan diputar searah jarum jam
sampai rapat dengan menggunakan kunci L, dengan demikian maka jarum pada
manifold gauge akan bergerak turun ke angka nol.
7. d. Seiring dengan bergeraknya jarum manifold gauge, valve pada section line
(pipa besar) ditutup pelan-pelan (diputar searah jarum jam), setelah jarum jam
manifold gauge menunjukan angka nol, valve section line harus tertutup rapat
agar jarum tidak terus bergerak ke arah vacum, sebab akan mengakibatkan udara
akan masuk tertampung pada outdoor unit. Hal ini akan mengganggu kelancaran
sirkulasi refrigeran (mengurangi kapasitas pendinginan).

8. e. Apabila valve section line sudah tertutup rapat, AC unit harus dimatikan secepat
mungkin untuk mencegah kerusakan pada kompressor.
9. f. Lepas sumber listrik yang terhubung ke unit indoor maupun outdoor, kemudian
sambungan pipa-pipa dapat dilepaskan.
10. 2. Procedure Pemasangan Kembali dan Purging
11. Pemasangan indoor unit harus berhati-hati terutama terminationnya, karena akan
fatal dan AC tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Penyambungan pipapipa penghubung harus hati-hati agar tidak terjadi kebocoran sehingga gas tidak
terbuang.
12. v Purging adalah mengosongkan udara yang ada pada pipa penghubung dan
evaporator yang sering dilakukan dengan 2 cara :
13. Purging dengan vacuum pamp.
14. Dengan cara ini sangat baik karena dapat dipastikan bahwa udara yang ada dalam
sistem benar-benar habis.
15. Proses purging, langkah kerja :
16. a. Pasang selang manifold gauge pada service valve, kemudian buka valve pada
manifold gauge.
17. b. Selanjutya buka valve pada discharge line agar gas refrigeran masuk pada pipa
penghubung untuk mendorong udara, baik yang di kedua pipa penghubung dan
juga pada pipa evaporator, lalu di keluarkan lewat selang manifold warna kuning.
18. c. Bila diperkirakan udara sudah habis terbuang keluar, valve manifold segera
ditutup dan selanjutnya valve discharge line dan section line dibuka sampai full
(putaran berlawanan dengan arah jarum jam).
19. d. Setelah proses diatas sudah dilakukan. Air conditioner unit sudah siap untuk
diaktifkan, lalu dimonitor tekanan pada refrigeran dengan manifold gauge
(tekanan rendah) dan arus running selama 10 menit.
20. NB : - tekanan refrigeran pada section line adalah 60-70 Psi.
21. - untuk arus runningnya disesuaikan dengan nama plate yang ada pada AC.
22. 3. Procedure Leak Testing
23. Periksa adanya kebocoran gas pada setiap sambungan-sambungan pipa. Pertamatama periksa tekanan pada gauge manifold, bila tekanannya turun, berarti terjadi
kebocoran yang cukup serius. Kebocoran gas dapat dideteksi dengan adanya suara
yang ditimbulkan oleh keluarnya gas. Kebocoran yang kecil dapat dideteksi
dengan menggunakan busa sabun dan amati keluarnya gelembung-gelembung
pada tempat yang mengalami kebocoran. Bila perlu campur air sabun tersebut
dengan gliserin untuk meningkatkan aksi gelembungnya. Lakukan pelacakan
kebocoran ini dengan seksama secara menyeluruh baik menggunakan alat ataupun
indera kita (mata dan telinga).
lebih dari setahun yang lalu

Anda mungkin juga menyukai