Latar Belakang
Chronic Kidney Disease atau Gagal Ginjal Kronik merupakan salah satu
penyakit kronik dan terminal yang merupakan masalah kesehatan yang
berdampak pada aspek social, ekonomi dan psikologi terhadap pasien dan
keluarga. Penyakit gagal ginjal kronik adalah masalah kesehatan yang
tumbuh dengan cepat. Diperkirakan 11% populasi Amerika Serikat atau
19,2 juta orang mengidap gagal ginjal kronik, hal ini disebabkan oleh pola
gaya hidup yang tidak baik serta merusak ginjal. (Black M. Joyce, 2014:
hal. 308)
Menurut data
yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit
Bayangkara Tk.1 Raden Said Sukanto Jakarta didapatkan selama periode
tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 jumlah
pasien keseluruhan yang dirawat sebanyak 26.807 orang dengan jumlah
penderita gagal ginjal kronik sebanyak 279 orang, jadi presentasenya
adalah ( 1,0 %). Sedangkan menurut data yang diperoleh di ruang Cemara
1 Rumah Sakit Bhayangkara Tk.1 Raden Said Sukanto Jakarta selama
periode tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014
pasien dirawat sebanyak 1723 orang dengan jumlah penderita gagal
ginjal kronik sebanyak 166 orang, jadi presentasenya adalah (9,6 %).
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
A.
Pengertian
Gagal
Ginjal
Kronik
adalah
suatu
proses
patofisiologi dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif, dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. (Sudoyo, Aru. Dkk, 2009: hal. 1035)
A. Identitas klien
Klien bernama Ny.N yang berumur 48 tahun, Pendidikan SMEA, Agama Islam, Klien
seorang Ibu rumah tangga dan bertempat tinggal di Kramat Jati Rt.06/Rw.011,
Jakarta Timur. Nomer Rekam Medik 73.91.73
B. Resume
Klien tiba di ruang Cemara I dari Poli rawat jalan pada tanggal 29 Mei 2015 pukul
14.00 WIB, dengan diagnose medis Gagal Ginjal Kronik keadaan umum lemah,
kesadaran composmentis, klien merasa badan lemas, klien mengeluh mual
berserta muntah brerisi makanan 1 x/hari sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit,
perut kembung, dan nafsu makan berkurang, telapak tangan dan kaki terasa baal.
Tampak odem pada tungkai bawah klien, klien tampak lemah, Observasi tandatanda vital, Tekanan Darah : 150/90 mmHg, Nadi : 92 x/menit, Suhu : 36 C,
Pernafasan : 20 x/menit. Therapy yang didapat yaitu IVFD RL 14 tetes/menit, Bicnat
3x1 tablet, CaCo3 3x1 tablet, Nifedipin 3x10 mg, Asam Folat 3x1 tablet, Alupurinol
1x100 mg, Prorenal 4x3 capsul, Cetirizin 1x1 tablet, Sangobion 1x1 tablet, Antasida
3x1 tablet (sebelum makan), Diit ginjal 1600 kalori, protein 40 gram, rendah purin .
Hasil laboratorium tanggal 29 Mei 2015 adalah Hemoglobin : 7,3 g/dl, Leukosit:
5.500 /ul, Hematokrit : 22%, Trombosit : 216.000/ul, Ureum : 156 mg/dl, Creatinine :
20,8 mg/dl, Asam urat: 9,4 mg/dl, GDS : 87 mg/dl. Elektrolit : Natrium : 137 mmol,
Kalium : 4,5 mmol, Chlorida : 109 mmol, HB Ag : Non reaktif, Anti HCV : Non reaktif.
A.
Pengkajian Keperwatan
Manifestasi klinik yang ada pada teori tetapi tidak ada
pada kasus Ny.N saat pengkajian yaitu adanya diare/, sesak
nafas, dan terasa sakit pada saat berkemih.
B.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang terdapat pada teori dan ada pada kasus
adalah: Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan fungsi ginjal, retensi cairan dan natrium, resiko
perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan akumulasi toksin
dalam tubuh, dan kurangnya pengetahuan tentang kondisi
penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
Diagnosa keperawatan yang terdapat pada teori tetapi
tidak muncul pada kasus adalah : Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan fisik.
C. Perencanaan Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan yang ada pada kasus sesuai dengan teori,
namun ada pula penambahan rencana tindakan yang ada pada kasus
yaitu lakukan pengukuran lingkar perut tiap hari rasionalnya untuk
mengetahui status cairan klien dan derajat odem. Adapula terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus pada tujuan, pada kasus tujuan
menggunakan waktu sedangkan pada teori tidak menggunakan waktu.
D. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny.N disesuaikan dengan
intervensi yang ditetapkan. Pada diagnosa ini, tindakan dapat dilakukan
secara independent dan interdependent. Faktor pendukung dari diagnosa
pertama ini sehingga pelaksanaan dapat tercapai adalah klien sangat
kooperatif dan mau mengikuti tindakan keperawatan yang dilaksanakan.
Namun faktor penghambatnya adalah tidak dilakukan pemeriksaan darah
dan elektrolit kembali tiap 2 hari, tidak setiap hari di lakukan pemeriksaan
BAK, sedangkan faktor pendukungnya adalah dengan menganjurkan klien
menampung untuk BAK agar BAK klien dapat terpantau.
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat oleh penulis pada asuhan
keperawatan pada Ny.N dengan Gagal Ginjal Kronik adalah kesenjangan
antara teori dengan kasus yaitu diare, sakit pada saat berkemih, dan
sesak nafas.
Pada diagnosa keperawatan yang ada pada kasus dan sesuai
dengan teori ada empat diagnosa, dan diagnosa yang terdapat pada
teori tetapi tidak terdapat pada kasus ada satu diagnosa.
Perencanaan yang dibuat dalam asuhan keperawatan ini
disesuaikan dengan prioritas masalah yang terjadi pada Ny.N
Pelaksanaan keperawatan pada Ny.N dilakukaan semuanya
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
Pada bagian Evaluasi keperawatan dari empat diagnosa yang
terdapat pada kasus hanya satu diagnosa yang dapat teratasi dan tiga
diagnosa belumdikarenakan adanya kerjasama yang baik antara klien
dengan perawat serta kerjasama yang baik dengan tim medis dalam
pengobatan klien.