Anda di halaman 1dari 31

LAPISAN PEKERJAAN JALAN

OLEH :
Ari Kurnia Yuda
Devita Rosalia
Hakim Abdur Rohman
Nizar Taufiqu Rizqi
Sri Bintang Laksamana Edward Putra

Jalan adalah sarana prasarana


transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawahp ermukaan
tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta
api,jalan lori, dan jalan kabel.

Perkerasan jalan adalah campuran antara


agregat dan bahan ikat yangdigunakan
untuk melayani beban lalu lintas. Agregat
yang biasanya dipakai dalamperkerasan
jalan adalah batu pecah, batu belah, batu
kali dan hasil sampingpeleburan baja.
Sedangkan bahan ikat yang dipakai antara
lain semen, aspal dan tanah liat.

Berdasarkan bahan ikat, lapisan


perkerasan jalan ada dua kategori:
Lapisan Perkerasan Lentur
Lapisan Perkerasan Kaku

Perkerasan Lentur

(Flexible

Pavement)
Perkerasan lentur adalah perkerasan yang
menggunakan aspal sebagai bahan pengikat.
Lapisan perkerasannya bersifat memikul dan
menyebabkan beban lalu lintas ke tanah dasar yang
telah dipadatkan. Lapisan tersebut antara lain :
1. Lapisan permukaan (surface coarse)
2. Lapisan pondasi atas (base coarse)
3. Lapisan pondasi bawah (sub-base coarse)
4. Lapisan tanah dasar (sub grade)

Perkerasan Kaku
Perkerasan kaku adalah perkerasan yang
menggunakan bahan ikat aspal, yang sifatnya kaku.
Perkerasan kaku bisa dikelompokkan atas:
1. Perkerasan kaku semen yang terbuat dari beton
baik yang bertulang ataupun tanpa tulangan.
2. Perkerasan kaku komposit yang terbuat dari
komposit sehingga lebih kuat dari perkerasan
semen, sehingga baik untuk digunakan pada
landasan pesawat udara di Bandara.

Lapisan Tanah Dasar (sub grade)


Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan
tanah yang terletak dibawah pengerasan jalan.
Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu
sangat tergantung pada sifat- sifat dan daya
dukung tanah dasar. Oleh karena itu, maka pada
perencanaan pembuatan jalan baru harus
diadakan pemeriksaan tanah yang teliti ditempattempat yang akan dijadikan tanah dasar yang
berfungsi untuk mendukung pengerasan jalan.

Jenis- jenis tanah dasar antara lain


- Tanah Liat Koloidal (Colloid)
Besar butir- butirnya kurang dari 1
- Tanah liat biasa (clay)
Besar butir- butirnya antara 1 dan 5 .
- Tanah lumpur (silt)
Besar butir- butirnya antara 5 dan 50 .
- Pasir halus (fine sand)
Besar butir- butirnya antara 50 dan 200 .
- Pasir Kasar (Coarse sand)
Besar butir- butirnya antara 200 dan 2 mm.
- Kerikil (gravel)
Besar butir- butirnya lebih dari 2 mm.

Agregat

(Sub Base Course dan Base

Course)
Ditinjau dari asal kejadiannya agregat/ batuan dapat dibedakan
menjadi :
- Batuan beku
Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan membeku.
- Batuan sedimen
Sedimen berasal dari campuran partikel mineral, sisa- sisa hewan dan
tanaman.
- Batuan metamorf
Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan beku yang mengalami
proses perubahan bentuk akibat adanya perubahan tekanan
temperature dari kulit bumi.

Berdasarkan

proses

pengolahannya

dapat

dibedakan menjadi :
- Agregat alam
Dua bentuk agregat alam yang sering dipergunakan yaitu: kerikil dan
pasir. Kerikil adalah agregat dengan ukuran partikel > inch (6,35
mm), Pasir adalah agregat dengan ukuran partikel < inch tetapi
lebih besar dari 0,075 mm (saringan no.200).
- Agregat yang melalui proses pengolahan
Digunung- gunung atau di bukit- bukit sering ditemui agregat masih
berbentuk batu gunung sehingga diperlukan proses pengolahan
terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat
konstruksi perkerasan jalan.
- Agregat buatan
Agregat yang merupakan mineral filler/ pengisi (partikel dengan
ukuran <0,075>

Aspal

(Surface Course)

Berdasarkan cara diperolehnya aspal dapat dibedakan atas :


1. Aspal alam dapat dibedakan atas
-

Aspal gunung (rock asphalt),contoh aspal dari pulau beton

Aspal danau (lake asphalt) contoh aspal dari Bermudez,Trinidad.

2. Aspal buatan dapat dibedakan menjadi


-

Aspal minyak merupakan hasil penyulingan minyak bumi

Aspal Tar merupakan hasil penyulingan batu bara tidak umum

digunakan untuk perkerasan jalan karena lebih cepat mengeras,peka


terhadap perubahan temperature dan beracun.

Aspal yang digunakan pada konsturksi


perkersan jalan berfungsi sebagai :
1. Bahan pengikat,member ikatanyang kuat antara aspal dan
agregat dan antara aspal itu sendiri
2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan
pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri.

Lapis Pondasi Bawah (sub-basecoarse)


Lapis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah
Menyebarkan beban roda ketanah dasar. lapis lapis yang
menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya sehingga dapat
dipukul oleh lapisan lain dengan daya dukung yang lebih jelek.
Lapisan permukaan berdasarkan fungsinya :
- Lapis non structural, sebagai lapis aus dan kedap air.
- Lapis structural, sebagai lapis yang menahan dan
menyebarkan beban roda.

Lapisan pondasi atas (base coarse)


Lapis pondasi atas adalah bagian perkerasan jalan yang
terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi
bawah (atau dengan tanah dasar bila tidakmenggunakan
lapis pondasi bawah )
Sebelum menentukan bahan untuk digunakan sebagai
bahan pondasihendaknya dilakukan penyelidikan dan
pertimbangan sebaik baiknyasehubungan dengan
persyaratan teknis. Bermacam macam bahan alam
ataubahan setempat (CBR>/50%, PI<4%) dapat
digunakan sebagai bahan lapispondasi atas, antara lain
abut pecah, krikil, dan stabilisasi tanah dengan
semenatau kapur.

Lapisan Permukaan ( surface coarse)


Lapisan permukaan adalah bagian perkerasan jalan yang
paling atas. Lapisan tersebut berfungsi sebagai
- Lapisan perkerasan penahan beban roda, yang
mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan beban roda
selama masa pelayanan.
- Lapisan kedap air, sehingga hujan yang jatuh di atasnya
tidak meresap ke lapisan di bawahnya dan melemahkan
lapisanlapisan tersebut.
- Lapis -lapis yang menyebarkan beban ke lapisan di
bawahnya sehingga dapat dipukul oleh lapisan lain
dengan daya dukung yang lebih jelek.

Lapisan permukaan berdasarkan fungsinya


:
- Lapis non structural, sebagai lapis aus dan kedap air.
- Lapis structural, sebagai lapis yang menahan dan
menyebarkan beban roda. Bahan bahannya terdiri dari
batu pecah, kerikil, dan stabilisasi tanah dengan semen
atau kapur.
Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat
bersifat kedap airdan memberikan bantuan tenaga tarik yang
berarti mempertinggi daya dukunglapisan terhadap beban
roda lalulintas.
Pemilihan bahan lapis permukaan perlu dipertimbangkan
kegunaannya, umur rencana, serta pentahapan konstruksi
agar dicapai manfaat yang sebesar besarnya dari biaya
yang dikeluarkan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai