Anda di halaman 1dari 18

Cacing Hati

Fasciola hepatica
DISUSUN OLEH :
NUNIK HERAWATI
UNIVERSITAS MATARAM

Pengertian

Fasciola hepatica (Cacing hati)


merupakan anggota dari Trematoda
(platyhelminthes). Cacing ini
biasanya parasit pada sapi, kambing,
dan manusia. Cacing ini biasanya
menyerang di bagian liver atau hati.

Klasifikasi
Fasciola hepatica (Cacing Hati)
Kingdom: Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Klas : Trematoda
Ordo : Echinostomida
Genus : Fasciola
Spesies : Fasciola hepatica

Morfologi dan Anatomi


Cacing hati mempunyai ukuran panjang 2,5 3
cm dan lebar 1 - 1,5 cm.
bentuk pipih seperti daun.
Tubuhnya simetri bilateral.
Terdapat mulut meruncing yang dikelilingi oleh
alat pengisap
Terdapat alat kelamin.
Bagian tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari
kutikula sebagai pelindung tubuhnya dan
membantu saat bergerak.
Saluran pencernaan bercabang-cabang sampai
ke ujung distal sekum.
Cacing Fasciola sp dewasa dapat bertahan hidup
di dalam hati ternak ruminansia antara 1-3 tahun.

gambar

Reproduksi
Berkembangbiak secara kawin dan
bersifat hermafrodit. Alat reproduksi
jantan terdiri dari testis dengan 2 buah
saluran pada sisi tubuhnya. Alat
reproduksi betina terdiri dari ovarium
yang bercabang 2 pada sebelah sisi
kanan tubuh. Telur yang telah di buahi
disalurkan melalui empedu ke usus
dan keluar bersama feses hewan
hopses.

Daur Hidup Cacing Hati

Daur Hidup Cacing Hati pada Manusia

Daur Hidup Pada Manusia


Cacing darah ini bertelur pada pembuluh balik (vena) manusia
kemudian menuju ke poros usus (rektum) dan ke kantong air
seni (vesica urinaria),
lalu telur keluar bersama tinja dan urine.
Telur akan berkembang menjadi mirasidium dan masuk ke
dalam tubuh siput.
Kemudian dalam tubuh siput akan berkembang menjadi larva
sporosis - redia dan serkaria
serkaria menjadi metacercaria yang ekornya bercabang.
Metaserkaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan dan minuman atau menembus kulit dan dapat
menimbulkan penyakit Schistomiasis (banyak terdapat di Afrika
dan Asia). Penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan
fungsi pada hati, jantung, limpa, kantong urine dan ginjal.

Makanan,Sistem Ekskresi dan


Sistem Pencernaan pada cacing hati
Fasciola hepatica memakan darah, getah bening, dan sari
empedu dengan menggunakan batil hisapnya ke dinding empedu
inang. Fasciola hepatica menghisap makanannya dibantu dengan
otot faring
Alat ekskresinya berupa sel api. sistem ekskresinya dilakukan
melalui permukaan tubuh. Sistem pencernaannya semacam
kantong usus dengan satu lubang sederhana sebagai mulut dan
sekaligus anus .
Pencernaan berlangsung di dalam caeca usus yang juga
berperan dalam penyerapan makanan. Makanan yang dicerna
berdifusi ke dalam parenkim dimana makanan tersebut
didistribusikan ke seluruh tubuh melalui diverticulae lateral dan
median usus.

Penyakit yang di timbulkan


Pada manusia ada beberapa jenis cacing hati
yang dapat menginfeksi, antara lain :
1. Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina ) cacing
dewasa hidup pada organ hati manusia.Inang
perantaranya adalah siput air dan ikan.
2. Schistosoma japonicum Cacing ini hidup di
dalam pembuluh darah pada saluran
pencernaan manusia.
3. Oncomelania hupensis.Cacing ini menyebabkan
penyakit skistosomiasis dengan ciri demam,
anemia, disentri,berat badan turun, dan
pembengkakan hati.
4. Paragonimus westermani, Cacing ini hidup
dalam paru-paru manusia. Inang perantaranya
adalah udang air tawar.

Penularan
Pada manusia :
konsumsi daging atau jerohan hewan ternak
yang belum matang.
mengonsumsi sayuran mentah yang dipanen
dari daerah endemis penyakit cacing hati
meminum air yang terkontaminasi
metaserkaria (larva cacing hati).
Pada hewan ternak, Fasiolasis ditularkan pada
waktu ternak memakan rumput ,
meminum air yang terkontaminasi cemaran
telur cacing
secara trans placenta (dari induk ke anak jika
hewan terserang saat keadaan hamil).

Kerusakan yang diakibatkan


Dalam jumlah besar
metaserkaria
menyebabkan kerusakan
hati, obstruksi saluran
empedu, kerusakan
jaringan hati disertai
fibrosis dan anemia.

Gejala
perkembangan tubuh ternak terhambat atau
kurus,
organ tubuh rusak
menurunnya fertilitas dan predisposisi
penyakit metabolik.
turunnya nafsu makan sehingga berat badan
turun,
produksi susu menurun,
kurang darah (anemia),
lendir berwarna pucat dan sering mencret,
keadaan mata suram, cekung, mengantuk,
telinga terkulai,
kotoran sedikit, kadang diare atau kering dan
keras,
bulu kusam,
mulut dan hidung kering,

Pencegahan
Pencegahan pada hewan ternak
a. membersihkan lingkungan sekitar kandang,
b. menghindari genangan air dengan cara
membuat saluran air,
c. membuang atau mengumpulkan kotoran sapi
dan kotoran jenis ternak lainnya pada satu
tempat,
d. Jerami sebagai pakan ternak harus dipotong
setinggi 1-1,5 jengkal dari tanah, kemudian
dipotong-potong dan dijemur.
e. Pembasmian siput air yang merupakan agent
pembawa serkaria,
f. Penggunaan obat anti cacing.

Pencegahan pada manusia


a. Mencuci dengan baik sayuran yang
dikonsumsi
b. Tidak memakan sayuran mentah jika
didaerahnya terindikasi cacing hati.
c. Memasak daging sapi, kambing, dan
hewan ternak lainnya dengan
matang
d. Memberantas siput yang menjadi
hospes cacing hati
e. Mengkonsumsi obat cacing

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai