3. Epidemiologi
Karsinoma serviks adalah kanker genital kedua yang paling sering pada
perempuan dan bertanggung jawab untuk 6% dari semua kanker pada perempuan
di Amerika Serikat (CancerNet, 2001). Kanker servikal ini sebagian besar (90%)
adalah karsinoma sel skuamosa dan sisanya (10%) adalah adenokarsinoma.
Faktor risiko mayor untuk kanker servikal adalah infeksi dengan virus
papilloma manusia (HPV) yang ditularkan secara seksual. Penelitian epidemiologi
diseluruh dunia menegaskan bahwa infeksi HPV adalah faktor penting dalam
perkembangan kanker servikal (Bosch et al, 1995). Factor risiko lain untuk
perkembangan kanker servikal adalah aktivitas seksual pada usia muda, paritas
tinggi, jumlah pasangan seksual yang meningkat, status ekonomi yang rendah,
dan merokok. (Sylvia A. Price, 2005).
4. Patofisiologi
Bentuk dysplasia servikal prainvasif termasuk karsinoma in situ dapat
diangkat seluruhnya dengan biopsi kerucut atau eradikasi menggunakan
laser,kauter,atau bedah krio. Tindak lanjut yang sering dan teratur untuk lesi yang
berulang penting dilakukan setelah pengobatan ini. Karsinoma serviks invasif
terjadi bila tumor menginvasi epithelium masuk dalam stroma serviks. Kanker
servikal menyebar luas secara langsung ke dalam jaringan paraservikal.
Pertumbuhan yang berlangsung mengakibatkan lesi yang dapat dilihat dan terlibat
lebih progresif pada jaringan servikal.Karsinoma servikal invasif dapat
menginvasi atau meluas ke dinding vagina, ligamentum kardinale,dan rongga
endometrium ;invasi kelenjar getah bening dan pembuluh darah mengakibatkan
metastasis ke bagian tubuh yang jauh. Tidak ada tanda atau gejala yang spesifik
untuk kanker servik.Karsinoma servikal prainvasif tidak memiliki gejala,namun
karsinoma invasive dini dapat menyebabkan secret vagina tau perdarahan vagina.
Walaupun perdarahan adalah gejala yang signifikan,perdarahan tidak selalu
muncul pada saat awal, sehingga kanker dapat sudah dalam keadaan lanjut pada
saat didiagnosis. Jenis perdarahan vagina yang paling sering adalah pascakoitus
atau bercak antara menstruasi. Bersamaan dengan tumbuhnya tumor,gejala yang
muncul kemudian adalah nyeri punggung bagian bawah atau nyeri tungkai akibat
Kriteria
Ia
Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis sudah rusak dan sel tumor
sudah stroma tidak > 3 mm, dan sel tumor tidak tedapat didalam pembuluh
limfe atau pembuluh darah.
Ib
II
Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar 2/3 bagian atas
vagina dan parametrium, tetapi tidak sampai dinding panggul
II a
II b
III a
III b
IV
Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mokusa
rektum dan atau vesika urinaria atau telah bermetastasi keluar panggul
ketempat yang jauh
IV a
Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau vesika urinaria atau sudah
disamping
perubahan
derajat
perdarahan.
Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh
progesif meluas ke forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri
dan parametrium.
5
Makroskopis
a. Stadium preklinis.
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
b. Stadium permulaan.
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
c. Stadium setengah lanjut.
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
d. Stadium lanjut.
Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya
seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.
6. Gejala Klinis
a. Gejala muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi
keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Tidak ada tanda dan
gejala yang spesifik untuk kanker serviks ini.
1) Perdarahan vagina abnormal.
Dapat berkembang menjadi ulserasi pada permukaan epitel serviks,
tetapi tidak selalu ada.
2) Nyeri abdomen dan punggung bagian bawah.
Menandakan bahwa perkembangan penyakit sangat cepat.
3) Menstruasi abnormal (lebih lama dan ebih banyak)
4) Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna merah
muda, coklat, mengandung darah atau hitam serta bau busuk.
b. Gejala kanker serviks stadium lanjut.
1) Nafsu makan berkurang (anoreksia), penurunan berat badan, dan
kelelahan
2) Nyeri panggul, punggung dan tungkai
3) Dari vagina keluar air kemih atau feses
7. Pemeriksaan Diagnostik
Sitologi, dengan cara tes pap
Tes Pap : Tes ini merupakan penapisan untuk mendeteksi infeksi HPV dan
prakanker serviks. Ketepatan diagnostik sitologinya 90% pada displasia
keras (karsinoma in situ) dan 76% pada dysplasia ringan / sedang.
Didapatkan hasil negatif palsu 5-50% sebagian besar disebabkan
pengambilan sediaan yang tidak adekuat. Sedangkan hasil positif palsu
sebesar 3-15%.
Pap smear
Pap smear dilakukan pada wanita usia 18 tahun atau ketika telah
melakukan aktivitas seksual sebelum itu, misalnya menikah. Setelah 3 kali
hasil pemeriksaan tahunan menunjukkan negative maka selanjutnya harus
8. Prognosis
Karsinoma serviks yang tidak dapat diobati atau tidak memberikan respons
terhadap pengobatan 95% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul
gejala. Pasien yang menjalani histerektomi dan memiliki rasio tinggi terjadinya
rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini dapat diobati dengan
radioterapi. Setelah histerektomi radikal, terjadinya 80% rekurensi dalam 2 tahun.
9. Penatalaksanaan
Tingkat
Penatalaksaan
Biopsi kerucut
Ia
Histerektomi trasnsvaginal
I b dan II a
Biopsi kerucut
II b , III dan
Histerektomi trasnsvaginal
IV
IV a dan IV
10. Komplikasi
a) Berkaitan dengan intervensi pembedahan
1) Vistula Uretra
2) Disfungsi bladder
3) Emboli pulmonal
4) Infeksi pelvis
5) Obstruksi usus
b) Berkaitan dengan kemoterapi
1) Sistitis radiasi Enteritis
2) Supresi sumsum tulang
3) Mual muntah akibat pengunaan obat kemoterapi yang mengandung
sisplatin
4) Kerusakan membrane mukosa GI
5) Mielosupresi
11. Pencegahan
malam.
Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan dan tingkat stress
tinggi.
b. Integritas ego
Gejala:
Faktor stress, merokok, minum alcohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan
religious atau spiritual, masalah tentang lesi cacat, pembedahan, menyangkal
diagnosis, pembedahan, menyangkal diagnosis, dan perasaan putus asa.
c. Eliminasi
Pengkajian eliminasi yang dapat dilakukan oleh perawat adalah sebagai berikut.
Pada kanker serviks: perubahan pada pola defekasi, perubahan eliminasi urinalis,
misalnya nyeri.
10
Pada kanker ovarium didapat tanda haid tidak teratur, sering berkemih, menopause
terbatasnya informasi.
10. PK: Anemia
11. PK Perdarahan
11
12
13.
13