Anda di halaman 1dari 35

Pengukuran Temperatur

Muhammad Arman

Pentingnya temperatur
Setelah waktu, temperatur adalah besaran
fisik kedua yang sering diukur.

Prinsip Pengukuran Temperatur


Perubahan dimensi fisik
Bimetal
Termometer gelas

Perubahan hambatan listrik


RTD
Thermistor

Pembangkitan tegangan
(thermoelectric)
Thermocouple

Perubahan Emisi radiasi termal


Infrared pyrometer

Perubahan fasa
Quartz Crystal Thermometry.

Termometer bimetal
Terbuat dari dua metal yang
memiliki koefisien muai panas
yang berbeda yang ditempelkan
satu dengan lainnya.
Jika terkena panas salah satu
metal tersebut akan memuai
lebih panjang dari metal yang
lain.
Jika salah satu ujung dibuat
tetap metal tersebut akan
melengkung.

Termometer bimetal

Dapat dibuat dalam bentuk lilitan, piringan (disk), spiral.


Biasa digunakan sebagai pengontrol (thermostat)
Range : -65 430 C
Akurasi : 0.5 to 12C
Keunggulan :
Biaya rendah
Hampir tidak memerlukan perawatan
Stabil

Termometer Gelas
Pengukuran temperatur dengan
memanfaatkan pemuaian cairan dalam
tabung kapiler
Cairan Merkuri :
Range = -37 - 320 C , Akurasi 0.3 C

Cairan Alkohol :
Range = -75 to 120 C , Akurasi 0.6C

Kelebihan : harga murah


Kelemahan : tidak dapat dipakai untuk
pembacaan jarak jauh (remote reading).

Termometer gelas
Pemuaian juga berlangsung pada gelas
tidak saja pada sensing bulb.
Semua bagian dari termometer gelas juga
sensitif terhadap perubahan temperatur.
Untuk keperluan kalibrasi, perlu
diperhatikan kedalaman sensing bulb
terhadap sumber panas dan isolasi pada
bagian termometer gelas yang lainnya.

Fluid Expansion Thermometer


Fluida yang terisi dalam bulb
dihubungkan dengan alat sejenis
bourdon tube melalui pipa
kapiler. Jika fluida terkena panas
dan memuai akan menaikkan
tekanan.
Hubungan antara temperatur
dengan tekanan.
Akurasi dan range tergantung pada
jenis fluida.

Kelebihan/kekurangan
Biaya rendah
Stabil
Banyak
digunakan
dalam aplikasi industri
Memungkinkan untuk
pembacaan jarak jauh
Respon
transien
ditentukan oleh ukuran
bulb dan panjang pipa
kapilernya

RTD
Resistance Temperature
Detector/Devices.
Berja berdasarkan prinsip
perubahan hambatan
listrik jika temperatur
berubah.
Jika temperatur naik, nilai
hambatan listrik juga naik
(hampir secara linier).

RTD
Terbuat dari metal konduktor (platinum)
Memiliki koefisien hambatan positif
Banyak dikenal sebagai PT-100 atau PTC
(positive temperature coefficient)

RTD
Beberapa bahan yang
digunakan untuk RTD:
Platinum (harga tingi,
sangat linear, umum
digunakan)
Tungsten (sangat linear)
Copper (untuk range
temperatur yang rendah)
Nickle (temperatur rendah,
murah, nonlinear)
Nickle alloys (temperatur
rendah, murah)

Hubungan temperatur dan hambatan


Pendekatan linier untuk RTD adalah:
Rt = Ro (1 + T)
Dimana :
Rt = Hambatan pada temperatur T (
Ro = Hambatan pada temperatur 0 C (
Koefisien hambatan (C)

RTD
Nilai Hambatan yang rendah
Umumnya 100 samapi 1000

Range (-200 C - 850 C)


Sensitivitas yang tinggi (dibanding dengan
thermocouple)
Akurasi tinggi (0.0006 C - 0.1C)
Stabilitas dan repeatabilitas yang tinggi
Low drift (0.0025 C/year)
Industrial models drift < 0.1 C/year

RTD
Lead wire:
2 Wire untuk
pemasangan standar
3 Wire untuk akurasi
yang lebih baik
4 Wire, 1 pasang kabel
untuk supply arus dan 1
pasang kabel untuk
pengukuran
tegangannya

RTD
Response time yang lambat
Sensitif terhadap getaran
Harus memperhatikan
pemanasan sendiri, self
heating, jika arus supply
terlalu besar akan
menimbulkan pemanasan =
I2R joule.
Arus supply sebaiknya
dijaga konstan sekitar 1
mA.

Thermistor
Terbuat dari bahan
semikonduktor
Memiliki koefisien
hambatan negatif

Thermistor
Nilai hambatan yang tinggi 1 k - 100
k
Menghilangkan pengaruh lead
resistance pada RTD

Sangat tidak linear


Ukuran fisik yang kecil
response time yang lebic cepat

Harga yang lebih murah dari RTD


Sangat sensitif and resolusi tinggi
Samapi 1000 kali lebih sensitif dari RTD

Tidak sensitif terhadap vibrasi

Grafik Perbandingan RTD VS


Thermistor

Hubungan temperatur dan hambatan pada


thermistor

dimana

R R oe

1 1

T To

R = Nilai hambatan pada temperatur T


R o =NilaihambatanpadatemperaturReferensiTo

T = Temperaturyangterukur
= Koefisienhambatan

Thermocouple
Jika dua metal berbeda
digabungkan pada
salah satu ujung
kemudian dipanaskan,
pada kedua ujung
yang lain akan timbul
tegangan (Efek
Seebek, tahun 1821)

Thermocouple
Hot Junction dan cold
Juction
Tegangan yang terjadi,
tergantung dari jenis
material A dan B, dan
beda temperatur antara
hot junction dan cold
junction (reference
temperature)

Reference Temperature
Ice bath (kotak es)

AmbientTemp.=24C
icebath

?
Voltmeter +

Cu

iron

Cu

constantan

10C

Reference Temperature

Electronically Controlled References


sebuah rangkaian elektronik yang mensimulasi ice bath

Thermistor or IC
Temperature Reference
Cu
V1 +
+
Cu

+
B

+
B

VR
T1

Reference Temperature
Compensated Reference Temperature Systems
Adanya temperatur sensor untuk mengetahui temperature lingkungan sekitar
dan mengkompensasikannya dalam pembacaan thermocouple.

+15v
LM 335
Vout

Reference Temperature
Zone boxes
Kotak yang terisolasi termal pada temperatur tertentu yang
menjamin temperatur yang seragam sepanjang waktu
pengukuran.

Pemilihan Termocouple

Range temperature
Akurasi (s/d 0,5 % OR, atau 1 C)
Ketahanan terhadapa bahan kimia
Ketahananan terhadap vibrasi
Dimensi, untuk pemasangan
Maintenance

Grafik Tegangan

Tipe-tipe Thermocouple
Cooper-Constantan (Tipe T)
Cooper (+), Contantan (-).
Sampai 400 C
Baik juga untuk temperature rendah

Iron-Constantan (tipe J)
Iron (+), Contantan (-).
Sampai 870 C

Chromel-Alumel (Type K)

Chromel (+), Contantan (-).


Sampai 1260 C
Relatif linier
Paling banyak dipakai

Jenis Probe Thermocouple


Ungrounded
Junction tidak pada permukaan
Response time lama

Grounded
Junction pada permukaan cover
Response time cepat

Exposed
Junction diluar cover
Response time lebih cepat
Untuk yang lingkungan yang tidak korosif

Tabel Perbandingan

Beberapa kesalahan dalam pengukuran


temperatur

Konduksi
Konveksi
Radiasi
Response Time
Noise
Masalah Grounding dan hubung singkat.

Infrared Pyrometer
Non contact
Membandingkan
intensitas cahaya dari
suatu permuka dengan
intensitas referensi.
Aplikasi: Industri baja,
Facility maintenance,
engine manufacture,
food safety, asphalt,
HVAC, medical etc.

Alat kalibrasi

Ice Bath

Reference Block

The End

Anda mungkin juga menyukai