Miscarriage QUYNH BUI, MD, MPH, University of California, San Francisco, California
Latar Belakang: Keguguran terjadi pada 10 sampai 15 persen dari kehamilan.
Pengobatan tradisional setelah keguguran adalah dilakukan operasi untuk menghilangkan jaringan sisa kehamilan di dalam rahim. Namun, telah disarankan obat berbasis perawatan medis atau perawatan hamil (tidak ada perawatan) mungkin juga efektif, aman, dan dapat diterima. Tujuan: Untuk menilai efektivitas, keamanan, dan penerimaan dari perawatan medis untuk abortus incomplete (sebelum usia kehamilan 24 minggu). Kriteria Seleksi: Randomized controlled trials yang membandingkan pengobatan dengan perawatan hamil atau operasi. Pengumpulan Data dan Analisis: Dua penulis independen untuk menyeleksi inklusi, risiko bias, dan mengeluarkan data. Entri data diperiksa. Hasil utama: Lima belas studi (n = 2.750) dimasukkan; tidak ada studi tentang wanita pada usia kehamilan lebih dari 13 minggu. Studi ditujukan sejumlah perbandingan, dan karena itu data yang terbatas. Tiga uji perbandingan misoprostol (semua vagina dikelola) dengan expectant care. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam abortus incomplete (rata rasio risiko [RR] = 1,23; 95% confidence interval [CI], 0,72-2,10; dua studi; n = 150), atau kebutuhan untuk evakuasi bedah (rata RR = 0,62; 95% CI, 0,17 untuk 2,26; dua studi;n = 308). Ada sedikit data tentang kematian atau komplikasi serius. Sembilan studi (n = 1766) membahas perbandingan misoprostol (empat oral, empat vaginal, satu gabungan vaginal dan oral) dengan evakuasi bedah. Tidak ada perbedaan signifikan secara statistik pada abortus incomplete (rata RR = 0,96; 95% CI, 0,92-1,00; delapan studi;n = 1.377), dengan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk kedua metode. Secara keseluruhan, ada evakuasi sedikit bedah dengan misoprostol (rata RR = 0,07; 95% CI, 0,03-0,18; delapan studi; n = 1.538), tetapi prosedur yang lebih tidak terencana (rata RR = 6,32; 95% CI, 2,90-13,77; enam Studi; n = 1.158). Ada sedikit data tentang kematian atau komplikasi serius. Bukti terbatas menunjukkan bahwa perempuan umumnya tampak puas dengan perawatan mereka. Pengamatan jangka panjang dari satu penelitian termasuk mengidentifikasi ada perbedaan dalam kesuburan berikutnya antara tiga pendekatan. Kesimpulan penulis : Bukti yang ada menunjukkan bahwa pengobatan medis dengan misoprostol dan perawatan hamil keduanya alternatif yang bisa diterima untuk evakuasi bedah rutin, mengingat ketersediaan sumber daya pelayanan kesehatan untuk mendukung semua tiga pendekatan. Wanita mengalami
keguguran sebelum usia kehamilan 13 minggu harus ditawarkan pilihan
informasi.
MISOPROSTOL ABORTION
UNTUK
PERAWATAN
POST
Abstrak : WHO mencatat lebih dari 67.000 wanita di negara berkembang,
meninggal setiap tahun karena komplikasi yang tidak diterapi maupun karena terapi yang tidak berhasil. Post abortion care, istilah umum yang biasanya digunakan oleh international reproductive health community, mengacu pada pelayanan untuk wanita yang mengalami masalah dari semua tipe abortus spontan atau abortus yang diinduksi. Ada peningkatan kejadian bahwa mistoprotol aman, efektif, dan metode yang dapat diterima untuk menyelamatkan uterus untuk wanita yang membutuhkan perawatan postabortion. Untuk menurunkan angka mortalitas ibu hamil, kesesuaian service perawatan harus ditingkatkan. Indikasi : misoprotol biasa digunakan untuk menerapi wanita dengan abortus inkomplit dan missed abortion. Kontraindikasi : wanita yang dicurigai hamil ektopik, ketidakstabilan hemodialisis atau alergi misoprostol. Keberhasilan : rangkuman dari penelitian terakhir tentang misoprostol menunjukkan bahwa misoprotol berhasil mengeluarkan seluruh sisa jaringan pada 66-99% wanita dengan abortus incomplete, insipiens, dan missed abortion di semester pertama. Misoprostol mungkin lebih berhasil untuk terapi wanita dengan incomplete abortus dibandingkan dengan missed abortus. Walaupun penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan, keberhasilan penuh akan dicapai saat klinisi menunggu 1-2 minggu setelah terapi misoprostol sebelum memutuskan berhasil atau gagal. Angka keberhasilan biasanya tinggi di penelitian yang outcome ditentukan oleh parameter kinik seperti ukuran uterus. EFEK SAMPING : wanita yang di terapi dengan misoprostol untuk incomplete atau missed abortion akan mengalami perdarahan pervagina. Biasanya perdarahan tidak signifikan dan tidak membutuhkan intervensi. Yang khas, wanita tsb akan mengalami perdarahan yang lebih berat daripada menstruasi selama kira-kira 3 atau 4 hari. Efek samping lain antara lain mual, muntah, demam, diare banyak terjadi pada penggunaan sublingual dibandingankan dengan misoprostol vaginal. Komplikasi serius jarang terjadi. Disituasi dimana operasi tidak dapat menjamin, misoprostol dapat digunakan sebagai metode yang dipilih