RSJP LAMPUNG
Oleh:
(0718011019)
(0918011014)
Pembimbing :
: Ny.W
Umur
: 53 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Warganegara
: Indonesia
Alamat
: Lampung Timur
Pendidikan Akhir
: SD
Pekerjaan
: Tani
Status Perkawinan
: Sudah menikah
Tanggal Kontrol
: 02 Januari 2014
Tanggal Pemeriksaan
: 02 Januari 2014
Ket:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal dan R/ mengalami gangguan jiwa
B. AUTOANAMNESIS
T: Selamat pagi bu, kami dokter muda nurul dan juli, Siapa nama ibu?
J : Wartiyem
T: Umurnya berapa?
J : 53 tahun
T: Alamat rumah di mana ?
J : Lampung Timur
T : Keluhannya apa sehingga berobat kesini?
J :sering bengong, diam saja, kemudian sempoyongan, lagi duduk kemudian
jatuh sendiri, tapi bisa langsung bangun lagi kok bu
T: sejak kapan mengalami seperti itu?
J : yaa sejak pertengahan tahun 2012
T: apa ada yang ibu pikirkan sehingga seperti itu?
J : yaa ada bu
T: ibu emang memikirkan apa?
J: saya mikirin anak pertama saya terus, dia sakit jiwa, pernah di rawat di
sini, terus rawat jalan, tapi ga sembuh-sembuh, tiap hari minum obat, jadi
saya capek mikirin sakit anak saya ini, saya pikir dia sudah ga bisa sembuh
lagi, padahal anak pertama, harapan keluarga.
T: ibu merasa sangat sedih ya? Sampai ibu tidak bisa tidur kah?
J : iya bu, saya gelisah susah tidur, kepala saya terasa berat, melihat juga
suka kadang-kadang kabur, saya sering mondar-mandir tidak bisa diam,
mudah lupa, cepat tersinggung, tidak mau makan, saya selalu takut dan
mikirin penyakit saya tidak bisa sembuh, saya sangat sedih, tidak ingin
melakukan aktivitas/ tidak bertani lagi maunya diem aja di kamar.
T: trus ibu berobat tidak?
J : berobat ke dokter.M di metro, tensi saya katanya 200, trus saya dikasih
obat
T: apakah ada perbaikan bu?
J : ya gak ada bu, saya masih tetep kayak orang bingung, suka bengong
terus jatuh sendiri
T : kenapa ibu akhirnya berobat ke RSJ?
J : suami saya yang bawa, karena melihat saya suka gelisah mondar-mandir,
katanya khawatir stres seperti anak I saya
T : sekarang anak I ibu sudah sehat kah?
J : tidak bu, dia sudah meninggal 2 bulan lalu..
T : ooo maaf bu... bagaimana perasaan ibu saat ditinggal dia?
J : ya semakin sedih, sering kangen.. tapi saya coba lawan perasaan begitu,
biar ga stres
T : ibu tau tidak kenapa ibu di bawa ke RSJ?
J : yaa tau, karena saya sakit..
T : iya, tapi kenapa tidak ke dokter biasa/umum saja?
J : karena saya gelisah, mondar-mandir, jadi berobatnya ke RSJ
T : ibu pernah dengar suara2 bisikan/ melihat-lihat sesuatu/ingin bunuh diri/
bisa membaca pikiran orang atau pikiran ibu terbaca orang lain/pernah
merasa orang-orang disekitarnya membicarakan/ingin berbuat jahat kepada
ibu/pernah merasa senang lebih dari biasanya sehingga pasien banyak
bicara/berbelanja berlebihan sampai menghabiskan uang/jalan-jalan
berlebihan?
J : tidak pernah bu
T : sekarang bagaimana keadaan ibu?
J : sekarang sudah tenang, Cuma suka berat kepala belakang ini, sama
masih suka kabur kalo ngeliat. yang penting minum obat rutin, kalau telat ya
suka bengong bengong lagi.
T : ya syukurlah, berarti sudah bisa tidur dan aktivitas seperti biasa ya bu?
Bergaul dengan masyarakat seperti biasa?
J : iya bu
T : iya tetimakasih ya bu atas kerjasamanya..
Keterangan : T (Dokter muda). J (Pasien)
C. STATUS PSIKIATRIKUS
1. Kesan Pertama
: compos mentis
Sikap
Tingkah Laku
: Realistic
: Baik
Sirkumstansial
: tidak ada
retardasi
: tidak ada
terhambat
: tidak ada
meloncat-loncat
: tidak ada
perseverasi
: tidak ada
verbigerasi
: tidak ada
asosiasi longgar
: tidak ada
jawaban irrelevan
: tidak ada
inkoheren
: tidak ada
blocking
: tidak ada
isi pikiran
pola sentral
: tidak ada
fobia
: tidak ada
obsesi
: tidak ada
waham
: tidak ada
konfabulasi
: tidak ada
rasa permusuhan
: tidak ada
rasa bersalah
: tidak ada
: tidak ada
rasa takut
: ada
hipokondri
: tidak ada
: tidak ada
: appropriate
hidup emosi
: stabil
pengendalian
: cukup
stabilitas
: stabil
: dalam
arus emosi
: cukup
empati
: dapat dirabarasakan
skala diferensiasi
: luas
d. Gangguan Orientasi
waktu
: tidak ada
tempat
: tidak ada
orang
: tidak ada
e. Kontak Psikis
: cukup
f. Perhatian
: baik
daya konsentrasi
: cukup
daya nilai
: baik
: cukup
Tilikan
:6
h. Kemunduran intelek
: tidak ada
i. Inisiatif
: cukup
: tidak ada
Raptus impulsilvus
: tidak ada
Deviasi seksual
: tidak ada
Stupor
: tidak ada
Vagabondage
: tidak ada
k. Anxietas
III.
: ada
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 150/90 mmHg
Nadi
: 100 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernafasan
: 20 x/menit
Sistem Respiratorik
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Gastrointestinal
Sistem Urogenital
10
Kelainan Khusus
: tidak ada
Berat Badan
: tidak diukur
B. STATUS NEUROLOGIKUS
Rangsang meningeal
: tidak ada
: normal
Sistem motorik
: normal
Sarhaf vegetatif
: normal
Fungsi luhur
: normal
IV.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
V.
Aksis II
:-
Aksis III
: Hipertensi, TD 150/90
Aksis IV
: Masalah psikososial
Aksis V
VI.
FORMULASI DIAGNOSTIK
VII. PENATALAKSANAAN
11
VIII. PROGNOSIS
IX.
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungtionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: dubia ad bonam
DISKUSI
Aksis I
Aksis II
:-
Aksis III
: Hipertensi, TD 150/90
Aksis IV
: Masalah psikososial
Aksis V
12
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa :
Edukasi kepada pasien tentang kesembuhannya, bahwa pasien
dapat sembuh, dengan syarat pasien harus rutin minum obat,
karena bila obat telah sampai dosis terapi maka akan diturunkan
dosisnya sampai pasien tidak minum obat lagi seiring dengan
hilangnya gejala. Selain obat juga pasien dinasehati mengontrol
pikirannya, isi dengan hal positif dan kegiatan-kegiatan positif agar
pasien terhindar dari kegiatan melamun, dll
13
14
PROGNOSIS
Dubia ad bonam :
Diagnosis episode depresif berat
Adanya gangguan somatic TD 150/90
Dukungan positif dari keluarga
15