Case Presentation (Hirschprung Disease)
Case Presentation (Hirschprung Disease)
I.
IDENTITAS PASIEN
RM
: 725404
Ruang
Nama
: An. E.N.F
Tanggal Lahir
: 12-06-2011
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Buang air besar tidak lancar
Anamnesis Terpimpin:
Dialami sejak umur 4 bulan, memberat saat umur 3 tahun yang lalu
sebelum masuk Rumah Sakit. Buang air besar tidak teratur dan kadang 1 kali
tiap minggu. Riwayat buang air besar dibantu dengan obat pencahar ada. Mual
tidak ada. Riwayat muntah sebelumnya ada, tidak menyemprot warna hijau.
Riwayat demam tidak ada.
Riwayat Penyakit Sebelumnya:
Ibu pasien menyadari jika terdapat gangguan defekasi pada anaknya
saat usia 4 bulan. Saat itu orang tua pasien hanya memberikan obat pencahar
yang dibeli sendiri, setelah itu keluhan menghilang. Setelah itu keluhan susah
BAB muncul lagi dan memberat pada usia 4 tahun, dan tidak mengalami
perbaikan setelah pemberian obat dulcolax. Terdapat riwayat keterlambatan
keluarnya mekoneum (+) 3 hari setelah lahir.
: disangkal
: disangkal
Riwayat Kelahiran:
Riwayat kelahiran : spontan dari ibu P1A0 ditolong bidan, langsung menangis,
BBL tidak diketahui orang tua
Riwayat kehamilan
: > 3 hari
PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalisata:
Keadaan umum: Sakit sedang/Gizi kurang/Compos mentis
BB: 13 kg
TB: 96 cm
Status Vitalis:
BP: 100/60 mmHg
HR: 110 x/menit, regular, adekuat Temp (axilla): 36,5C; akral hangat
Status Lokalisata:
Regio abdomen:
-
Inspeksi
steifung (-)
Auskultasi : Peristaltik ada kesan meningkat
Palpasi
: Nyeri tekan (-), massa tumor (-), supel, defans
muskuler (-)
Perkusi : Nyeri ketok tidak ada
Rectal Toucher:
Sfingter ani mencekik, mukosa licin, ampulla berisi feses, tidak teraba
massa tumor, dan pada handschoen terdapat feses, lendir dan darah tidak ada.
IV.
FOTO KLINIS
V.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
22-09-2015
Hasil
WBC
RBC
HGB
HCT
PLT
Natrium
Kalium
Klorida
PT
INR
APTT
GDS
Ureum
Kreatinin
VI.
Nilai Rujukan
4.00-10.0
4.00-6.00
12.0-16.0
37.0-48.0
150-400
136-145
3.5-5.1
97-111
10-14
-22.0-30.0
140
10-50
L(<1.3); P(<1.1)
8.63
4.74
10.9
33.8
371
144
3.8
111
10.3
0.96
28.5
149
30
0.55
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Polos Abdomen (18-09-2015)
Satuan
103/uL
106/uL
g/dL
%
103/uL
mmol
mmol
mmol
detik
-detik
mg/dL
mg/dL
mg/dL
yang banyak
Tidak tampak dilatasi loop-loop usus maupun gambaran herring bone
Kedua psoas line dan preperitoneal fat line baik
Tulang-tulang intak
anus
Dengan fluoroscope tampak kontras mengisi rectum, colon sigmoid,
dan colon descendens. Tampak redundant dan dilatasi pada colon
sigmoid, mukosa dalam batas normal, tidak tampak filling defect
maupun additional shadow.
Foto 24 jam :
Masih tampak sisa kontras pada rectum, colon sigmoid, colon
descendens, dan colon transversum dengan dilatasi pada colon
sigmoid.
Kesan: -Dilatasi colon sigmoid sugestif Hirscsprung's Disease
-Redundant colon sigmoid
VII.
RESUME
Seorang pasien anak perempuan, usia 4 tahun, masuk rumah sakit
dengan keluhan buang air besar tidak lancar. Dialami sejak umur 4 bulan,
memberat saat umur 3 tahun yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit. Buang
air besar tidak teratur dan kadang 1 kali tiap minggu. Riwayat buang air besar
dibantu dengan obat pencahar ada. Mual tidak ada. Riwayat muntah
sebelumnya ada, tidak menyemprot warna hijau. Riwayat demam tidak ada.
Ibu pasien menyadari jika terdapat gangguan defekasi pada anaknya
saat usia 4 bulan. Saat itu orang tua pasien hanya memberikan obat pencahar
yang dibeli sendiri, setelah itu keluhan menghilang. Setelah itu keluhan susah
BAB muncul lagi dan memberat pada usia 4 tahun, dan tidak mengalami
perbaikan setelah pemberian obat dulcolax. Terdapat riwayat keterlambatan
keluarnya mekoneum (+) 2 hari setelah lahir. Pasien ini lahir di rumah, cukup
bulan, berat badan lahir tidak diketahui orang tua, ditolong oleh bidan, secara
per vaginam.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan keadaan umum sakit sedang, gizi
kurang, dan compos mentis. Pada status vitalis semua dalam batas normal.
Pada regio abdomen didapatkan bunyi peristaltik ada kesan meningkat. Pada
rectal toucher didapatkan sfingter ani mencekik, mukosa licin, ampulla berisi
feses, tidak teraba massa tumor, dan pada handschoen terdapat feses, lendir
dan darah tidak ada.
Pada pemeriksaan foto polos abdomen Terdapat fecal mass yang
banyak pada loop-loop usus. Pada foto Colon Inloop didapatkan dilatasi
colon sigmoid sugestif Hirscsprung's Disease dan redundant colon
sigmoid.Pada foto thorax semua dalam batas normal.
VIII.
DIAGNOSIS
- Suspek Hirschprung disease
IX.
RENCANA TINDAKAN
- Rencana biopsy rectum
- Konsul pediatri divisi tumbuh kembang
- Diet TKTP
X.
LAPORAN OPERASI
Nama Operasi : Biopsy rectum full thickness
Tanggal Operasi : 02-10-2015
Laporan Operasi :
1. Pasien baring dengan posisi litotomi di bawah pengaruh anestesi
umum.
2. Disinfeksi dan drapping procedure.
3. Identifikasi lokasi biopsi sekitar 2 cm dari linea dentata.
4. Pasang teugel dan lakukan prosedur biopsi dengan insisi rektum full
thickness dengan ukuran diameter 1 cm.
5. Kontrol perdarahan dan jahit luka operasi secara interuptus serta
pasang 1 buah tampon.
6. Operasi selesai.
XI.
HIRSCHSPRUNGS DISEASE
I. DEFINISI
Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada persarafan usus
besar paling bawah, mulai anus hingga usus di atasnya. Saraf yang berguna
untuk membuat usus bergerak melebar menyempit biasanya tidak ada sama
sekali atau kalopun ada sedikit sekali. Namun yang jelas kelainan ini akan
membuat BAB bayi tidak normal, bahkan cenderung sembelit terus menerus.
Hal ini dikarenakan tidak adanya saraf yang dapat mendorong kotoran keluar
dari anus. 1
Dalam keadaan normal, bahan makanan yang dicerna bisa berjalan di
sepanjang usus karena adanya kontraksi ritmis dari otot-otot yang melapisi
usus (kontraksi ritmis ini disebut gerakan peristaltik). Kontraksi otot-otot
Konstipasi
Distensi abdomen
10
11
yang
menginnervasi
menginnervasi
usus,
pleksus
usus,
Ketiga
submukosal
pleksus
(Meissner),
neuronal
yang
Intermuskuler
(Auerbach), dan pleksus mucosal. Ketiga pleksus ini terintegrasi dan berperan
dalam seluruh aspek fungsi usus, termasuk absorbs, sekresi, motilitas, dan
aliran darah.9
Motilitas yang normal utamanya dikendalikan oleh neuron intrinsic.
Ganglia ini mengendalikan kontraksi dan relaksasi otot polos, dimana
relaksasi mendominasi. Fungsi usus telah adekuat tanpa innervasi ekstrinsik.
Kendali ekstrinsik utamanya melalui serat kolinergik dan adrenergik. Serat
kolinergik ini menyebabkan kontraksi, dan serat adrenergic menyebabkan
inhibisi. Pada pasien dengan penyakit Hirschsprung, sel ganglion tidak
ditemukan sehingga control intrinsic menurun, menyebabkan peningkatan
control persarafan ekstrinsik. Innervasi dari system adrenergik diduga
mendominasi system kolinergik, mengakibatkan peningkatan tonus otot polos
usus. Dengan hilangnya kendali saraf intrinsic, peningkatan tonus tidak
diimbangi dan mengakibatkan ketidak seimbangan kontraktilitas otot polos,
peristaltic yang tidak terkoordinasi, dan pada akhirnya, obstruksi fungsional. 9
Klasifikasi keadaan anganlianik dapat dibedakan menjadi segmen
sangat pendek (sekitar 2 cm dari garis mukokutan). Segmen pendek
(aganglionik sepanjang netosigmoid), segmen panjang bila aganglianik
sepanjang rectum ke udon transversum, segmen total sepanjang nektum ke
sekan dan segmen universal bila aging lionik mencakup hampir seluruh usus.4
12
Pemeriksaan Radiologi
1.
Barium enema
a.
Jangan membersihkan kolon bagian distal dengan enema sebelum
memasukkan kontras enema karena hal ini akan mengaburkan
b.
c.
d.
transisi.
Gambaran radiologis lainnya yang mengarah pada penyakit
Hirschsprung adalah adanya retensi kontras lebih dari 24 jam
setelah barium enema dilakukan.7
13
Manometri anarektal
Manometri
anorektal
mendeteksi
reflex
relaksasi
dari
Biopsi Rektal
Diagnosa definitive Hirschsprung adalah dengan biopsy rektal,
yaitu penemuan ketidakberadaan sel ganglion. Metode definitif untuk
mengambil jaringan yang akan diperiksa adalah dengan biopsy rectal fullthickness. Spesimen yang harus diambil minimal berjarak 1,5 cm diatas
garis dentate karena anganglionosis biasanya ditemukan pada tingkat
tersebut. Kekurangan pemeriksaan ini yaitu kemungkinan terjadinya
perdarahan dan pembentukan jaringan parut dan penggunaan anastesia
14
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS
BANDING
Meconiumplug syndrome
GEJALA YANG
MENBEDAKAN DENGAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENYAKIT HIRSCHSPRUNG
Penyemprotan
mekonium
gejala
pada
anak,
gejala-gejala
tanpa
penyakit
obstruksi
usus
keluarga
dengan
dan
gejala
hipotiroidisme.
Illes kolon dan
Cerebral injury
Chronic
constipation
appearance
kontras enema.
Riwayat ibu dengan DM.
Ileus kolon dan distensi
Hypothiroidis
apperance
cystic fibrosis.
calcification-like
Peningkatan
TSH
pada
hipotiroid primer.
lain
distensi
abdomen.
Riwayat trauma lahir menjadi
penyebab ileus kolon.
kolon proximal yang melebar
dan terisi massa feces.
Tampak
gejala
15
simtomatik
enema
memberikan
melebar
muntah bilious.
bowel atresia
dan
kaliber
TERAPI
Pengobatan medis
Tujuan umum dari pengobatan ini mencakup 3 hal utama:
1.
2.
Pembedahan
Pembedahan pada penyakit hirscprung dilakukan dalam dua
tahap. Mula-mula dilakukan kolostomi loop atau doublebarrel
sehingga tonus dan ukuran usus yang dilatasi dan hipertrofi dapat
16
tampak
VIII.
kolon
17
Konservatif
Pada neonatus dengan obstruksi usus dilakukan terapi
konservatif melalui
Diet
Makanan berserat tinggi dan mengandung buah-buahan segar
dapat mengoptimalkan fungsi usus post-operatif pada beberapa pasien.4
Aktivitas
Batasi aktivitas fisik selama sekitar 6 minggu untuk
penyembuhan luka secara baik.4
IX. KOMPLIKASI
Setelah operasi, kebanyakan anak-anak melepaskan feses secara
normal. Beberapa dapat mengalami diare, tetapi setelah beberapa waktu feses
akan menjadi lebih padat. toilet training dapat mengambil waktu lama
karena beberapa anak-anak memiliki kesulitan mengkoordinasikan otot-otot
yang digunakan untuk melepaskan feses. Ini meningkat pada kebanyakan
anak-anak seiring waktu. Konstipasi dapat berlanjut pada beberapa anak-anak,
meskipun laksativ seharusnya membantu. Makan makanan tinggi serat juga
dapat membantu pada diare dan konstipasi.6,7
Anak juga berada pada resiko peningkatan enteroloitis dalam kolon
atau usus halus setelah operasi. Waspadalah pada gejala dan tanda dari
enterocolitis, dan hubungi dokter segera bila salah satu dari ini terjadi: demam,
18
Hirschsprung
membutuhkan
kolostomi
permanent
untuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Lee SL, Shekherdimian S. Hirschsprungs Disease. [online] [cited December
2009] : Available from : URL : emedicine.medscape.com
2. Kessmann J, Wylie R. Hirschsprungs Disease. [online] [cited November
2009]
Available
from
URL
www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001140.htm
3. The University of Oklahoma. Hirschsprungs Disease. [online] [cited
December
2010]
Available
from
:URL
www.ouhsc.edu/surgery/Hirchsprungs_Disease.asp
4. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).
Hirschsprungs Disease. [online] [cited February 2010] : Available from : URL
: digestive.niddk.nih.gov
19
20