BAB
JUDUL
Executive Summary
Reservoir Descriptions
Production Facilities
10
11
Local Content
12
Commercial
13
Conclusion
14
Atachements
Gelogi regional, termasuk konsep sistim hidrakarbon /petroleum system (sumber batuan induk,
migrasi, batuan resrvoir, perangkap, dan batuan tudung) sebagai referensi dalam melakukan
interpretasi geologi serta sejarah kegiatan eksplorais lapangan migas dimaksud.
b)
Geologi, meliputi : struktur geologi termasuk analisa geodinamik (fold, fault, fracture), lingkungan
pengendapan, fasies, sekuaen stratigrafi dan korelasi sumur, petrofisik, petrografi, biostratigrafi,
zonasi reservoir dda atau geokimia sumuran pada lapangan migas dimaksud.
c)
Geofisika meliputi : data seismik 2D (kerapatan grid maksimum 1 Km X 1 Km) dan atau 3D
resolusi cukup yg meliputi lapangan dimaksud dengan pengolahan terbaru minimal sampai dengan
PSTM . Data seismik telah dikaitkan dan dikoreksi dengan check shot /VSP dan atau dengean
synthetic wavelet hasil log akustik pada sumur yang mewakili struktur (well seimic ties). Ada data
korelasi seismic dengan memperhatikan metode korelasi, pola karakter seismic , indikasi DHI,
analisis pengolahan lanjut AVO, inverse, dll), analisis atribut seismik, dan analisa lateral fasies
seismik sehingga dapat membantu menjelaskan distribusi penyebaran reservoir. Dilengkapi jiga
dengan hasil interpretasi data seismik sehingga dapat menjelaskan jenis struktur (struktural atau
stratigrafis), sistem pembentukan struktur, waktu pembentukan struktur, dan poatensi struktur
(sealing / non-sealing) serta time-depth conversion 9metode dan data yang dipakai) bila ada peta
kedalaman.
b)
Membuat peta kontur struktur kedalaman (puncak dan dasar) batuan reservoir dan zona
hidrokarbon
c)
Membuat peta bawah permukaan secara deterministik, yaitu : ketebalan kotor (gross interval),
ketebalan zona hidrokarbon produktif (net porous), iso-netpay, iso-porositas, iso-permeabilitas, dan
iso saturasi air dan iso HPV (hydrocarbon por volume). Peta peta ini dipergunakan untuk
menghitung awal isi hidrokarbon (inplace) secara volumetrik dan dipakai sebagai acuan untuk
model 3G Geologi (Geostatistik).
b)
Water resistivity
c)
Kandungan panas
d)
e)
f)
g)
4)
Kategori Proven: apabila pada zone reservoir tersebut telah memiliki data
log sumur, geologi dan keteknikan serta didukung oleh produksi aktual atau
uji alir produksi (Drill Stem Test bukan Measured Depth Test/Wireline Test).
Kategori Probable: apabila pada zone reservoir tersebut telah memiliki data
log sumur, geologi dan keteknikan tetapi tidak/belum didukung oleh
produksi aktual atau uji alir produksi (DST).
Simulasi Reservoar, untuk penganalisisan ini model geologi yang digunakan harus telah teruji
keakuratannya berdasarkan data seismic dan analisa sumuran (sumur-sumur yang digunakan
untuk menguji model geologi harus telah mewakili sebaran lilotlogi batuan reservoir secara lateral
maupun vertical), memiliki dan mengintegrasikan data analisa fluida dan Analisa batuan yang
mewakili sebaran pelamparan lateral dan vertical reservoir.
Analisa Simulasi Reservoir merupakan metode yang dianjurkan dan dapat digunakan pada
semua tahap pengembangan lapangan.
Material balance, untuk semi-simulasi karakteristik reservoir yang berbeda harus dimodelkan
dengan beberapa 'tank'. Sedangkan untuk P/Z dapat digunakan apabila telah memiliki data
produksi dan tekanan yang memadai atau telah dimilikinya lebih dari 10% kumulatif produksi dari
total perhitungan awal minyak/gas ditempat, memiliki dan mengintegrasikan data analisa fluida
dan analisa batuan yang mewakili sebaran pelamparan lateral dan vertical reservoir, Untuk
penganalisisan ini reservoir hams telah memiliki data produksi dan tekanan yang memadai,
lapangan telah memasuki tahanan kondisi produksi yang semi stabil, atau telah dimilikinya lebih
dari 10% kumulatif produksi dari total perhitungan awal minyak/gas ditempat, memiliki dan
mengintegrasikan data analisa fluida dan analisa batuan yang mewakili sebaran pelamparan
lateral dan vertical reservoir,
Decline curve, untuk penganalisisan ini reservoir harus telah memiliki data produksi dan
tekanan yang memadai, lapangan telah memasuki tahapan kondisi produksi yang telah
mature (telah melampaui titik tertinggi kemampuan produksi).
Metode material balance, decline curve dan analitik dapat dilakukan apabila metode
simulasi reservoir tidak bisa dilakukan dengan pertimbangan data tidak cukup
mendukung atau jumlah reservoar cukup banyak atau pertimbangan lain.
Perkiraan produksi maksimum per sumur ditentukan oleh data tes dan telah
mempertimbangan Kurva Inflow Performance Relationship (IPR) dan pengaruh efek dari
Water Coning atau Gas Coning.
Lama waktu produksi maksimum per lapangan/struktur minimal 1/3 (sepertiga) dari umur
produksi (sampai economic limit).
Catatan: Pada kasus-kasus tertentu atau alasan cukup kuat lama waktu produksi dapat
dipertimbangkan dibawah 1/3 dari umur produksi.
Perhitungan Cadangan sebagai dasar untuk Perkiraan Produksi Minyak adalah sebagai
berikut: Oil = 90% P1 + 50% P2
Perkiraan produksi untuk POP lapangan minyak atau gas dihitung berdasarkan perkiraan
produksi maksimum per sumur.
Perkiraan produksi maksimum per sumur ditentukan oleh data tes dan tidak melebih dari
30% absolute open flow (AOF), Kurva Inflow Performance Relationship (IPR) dan telah
memperhitungankan pengaruh dari Water Coning.
Lama waktu produksi maksimum per lapangan/struktur minimal 2/3 (dua pertiga) dari
umur produksi (sampai economic limit).
Catatan : Pada kasus-kasus tertentu atau alasan cukup kuat lama waktu produksi dapat
dipertimbangkan dibawah 2/3 dari umur produksi.
Perkiraan produksi harus mencakup perkiraan produksi gross dan net (gas sales). Perkiraan
produksi Net dihitung dari perkiraan produksi gross setelah dipotong dengan impurities,
fraksi berat/kondensat, own use/fuel dan losses. .
Perhitungan Cadangan sebagai dasar untuk Perkiraan Produksi Gas dlm evaluasi POD :
Gas Pipa = 90% P1 + 50% P2
GasLNG/GTL = 90% P1
1)
2)
Geological prognoses.
3)
4)
5)
6)
7)
b)
1)
2)
b)
Yang meliputi :
1)
Informasi status lahan existing saat ini, dimana akan dibangun sarana/prasarana produksi
(rencana jalan masuk, jalur pipa, fasilitas produksi dll), misalnya lahan berupa sawah, kebun
sawit, ladang dll.
2)
Informasi status lahan existing saat ini, dimana akan dibangun sarana/prasarana produksi,
berdasarkan peruntukan lahan dari Departemen Kehutanan, dapat berupa Hutan Konservasi,
Hutan Lindung atas Hutan Produksi (sesuai UU No. 41 tahun Tahun 1999 tentang Kehutanan).
Catatan: Kegiatan tidak dijinkan dilaksanakan di hutan konservasi.
3)
Informasi status lahan existing saat ini, dimana akan dibangun sarana/prasarana produksi
berdasarkan Rencana Tata Ruang dari Pemda setempat (Kabupaten/ Kota.Propinsi dan
Pemerintah Pusat). Catatan : Lahan yang akan digunakan untuk kegiatan hams sesuai dengan
Rencana Tata Ruang dari Pemerintah.
4)
Informasi daerah sensitif disekitar Sarana/Prasarana Produksi yang akan dibangun misalnya
keberadaan Pemukiman, keberadaan Hutan Suaka Konservasi, keberadaan terumbu karang dll.
Catatan: Data daerah sensitif bisa di ambil dari hasil studi Environmental Baseline Study yang
merupakan komitmen dari KKKS sesuai Kontrak Kerja.
b.
UKL/UPL lapangan terbatas, setelah konsulatsi dengan Ditjen Migas dan/atau KLH. Catatan :
dalam studi lingkungan tsb dicakup.
8) Kajian dampak kegiatan terhadap Lingkungan sebagai dasar layak atau tidak
layak kegiatan dari aspek lingkungan (untuk studi Amdal).
9) Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang hsrus dilaksanakan.
10) Memastikan jarak aman terhadap lingkungan sekitar sesuai ketentuan yang
berlaku. Catatan : Dari Keselamatan Kerja, salah satu yang diacu adalah dari
MPR 1930.
BAB 12 : COMMERCIAL
Bab commercial terdiri atas 2 (dua) komponen, yaitu:
a) Biaya Pengembangan Lapangan
Biaya pengembangan lapangan yang dimaksud pada sub-bab ini
merupakan rangkuman atas biaya pada Bab 5, Bab 6, dan Bab 9,
serta penjelasan biaya operasi & sunk cost sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
Biaya ASR.
5)
Biaya operasi sesuai masa produksi dan atau biaya yang timbul dari
kegiatan sharing facilities (biaya operasi langsung dan tidak
langsung).
BAB 12 : COMMERCIAL
b) Proje ct Economics
1) Sub-bab ini menjelaskan mengenai hal-hal perhitungan dan
kepastian manfaat bagi Pemerintah dan KKKS atas:
1.
2.
2) Manfaat yang dimaksud di atas tercermin dalam indikatorindikator keekonomian bagi Pemerintah dan KKKS. Indikator
keekonomian tersebut dihitung menggunakan model
keekonomian berdasarkan KKS yang bersangkutan.
3) Data yang diperlukan untuk analisa perhitungan
keekonomian lapangan dan blok menggunakan data terakhir
sebagai berikut:
BAB 12 : COMMERCIAL
3)
a. Profil Produksi
i.
ii.
iii.
BAB 12 : COMMERCIAL
b. Biaya
i.
ii.
iii.
biaya ASR.
BAB 12 : COMMERCIAL
ii.
BAB 12 : COMMERCIAL
d. Insentif
i.
BAB 12 : COMMERCIAL
e. Perhitungan Keekonomian
Menggunakan data yang disebutkan pada
poin (1) dan harga minyak/kondensat
dan/atau gas dalam US Dollar (US$)
sebagai base case keekonomian
lapangan, dilakukan dengan
melampirkan spread sheet perhitungan
dan rangkumannya.
BAB 12 : COMMERCIAL
f.
Indikator Keekonomian
ii.
Untuk Kontraktor:
BAB 12 : COMMERCIAL
g.
Sensitivitas Keekonomian
i.
(i)
(ii)
Capital,
iii.
BAB 12 : COMMERCIAL
h. Komersial Gas
BAB 13 : CONCLUSION
BAB 14 : ATTACHEMENTS
Buku Usulan POD antara lain harus melampirkan dokumen
sebagai berikut:
a)Technical Supporting Data
b)Cost Estimation
c)Economic Spreadsheet
d)Minutes of Meetings
Minutes of Meeting sesuai hasil rapat Pleno Pre-POD sekurangkurangnya ditandatangani oleh:
1)Dari KKKS, oleh pejabat satu tingkat di bawah pimpinan
tertinggi KKKS.
2)Dari BPMIGAS, oleh pejabat setingkat Kepala Divisi, bila
berhalangan dapat diwakilkan oleh Pejabat setingkat Kepala
Dinas.
36