Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang mana dengan rahmat dan hidayah Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan slalu
pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah tentang System Informasi Pemasaran ini penyusun susun untuk memenuhi
tugas matakuliah System Informasi Manajemen.
Dalam penyusunan makalah ini mengalami banyak berbagai cobaan baik dari segi
biaya, waktu, dana dan tenaga. Tetapi alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan dengan
tepat waktu. Dengan ini penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatunya.
Dalam makalah ini mungkin terdapat kekurangan yang tidak sengaja penyusun
melakukannya. Oleh karena itu penyusun mohon maklum dan meminta saran dan kritiknya
untuk hasil yang lebih baik lagi.
Penyusun
Page 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................... 1
DAFTAR ISI ................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................... 3
B Rumusan Masalah ...................................... 5
C. Identifikasi Masalah ....................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dari Informasi Dan Sistem Informasi Pemasaran.....................................
B. Menilai Kebutuhan Informasi Dalam Sistem Pemasaran...........................................
C. Pendistribusikan Informasi....................................................................................
D. Komponen Sistem Informasi Pemasaran................................................................
E. Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran.........................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................... 20
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari subsub yang saling berhubungan
satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan
masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur yang
ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagibagi apaapa yang
dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan
dengan keputusan bagi manajemen pemasaran ( Philip Kotler ) Sistem Informasi Pemasaran
merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal pokok berikut:
Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas
dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling
berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk, kepuasan
pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan sistem informasi
pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem pentunjuk penjualan atau suatu laporan
triwulan dari peningkatan produk; sistem tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin
pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-masalah
pemasaran yang mereka hadapi.
Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain,
sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang
ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk
periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu yang
dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang pemimpin individu untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun sistem-sistem tersebut dengan sengaja
dikembangkan untuk mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran.
Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan
Page 3
dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari
sistem tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
Ketiga, suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut
harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut harus
dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data ataupun untuk memberikan
data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus dirancang untuk memberikan berbagai bentuk
data yang akan memandu pembuatan keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat yang
dibutuhkan untuk merubah data tersebut ke dalam informasi yang akan membantu para
pemimpin dalam membuat keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan
terperinci. Untuk mencapai hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses
pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan
dari pemakai sistem tersebut
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari informasi dan sistem informasi pemasaran ?
B. Bagaimana menilai Kebutuhan Informasi Dalam Sistem Pemasaran ?
C. Bagaimana Mendistribusikan Informasi?
D. Apa saja Komponen Sistem Informasi Pemasaran?
E. Apa Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran ?
C. Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui pengertian dari informasi dan sistem informasi pemasaran
B. Bagaimana menilai Kebutuhan Informasi Dalam Sistem Pemasaran
C. Bagaimana Mendistribusikan Informasi
D. Untuk Mengetahui apa saja Komponen Sistem Informasi Pemasaran
E. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (SIPEM) atau Marketing Information System (MKTIS)
merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi pemasaran. SIPEM mempunyai enam
komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum yaitu komponen-komponen
input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponenkomponen ini
antar sistem ke sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem-sistem
informasinya. Misalnya untuk SIPEM ini, maka komponen inputnya adalah input tentang
data pemasaran, modelnya berupa model pemasaran, basis datanya merupakan basis data
pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran. Komponen
teknologi dan kontrol lebih bersifat umum.
Fungsi bisnis dalam pemasaran menitikberatkan pada perencanaan, promosi, penjualan
produk, pengembangan pasar, dan pengembangan produk baru guna meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan. Dengan demikian pemasaran dianggap sebagai fungsi penting dalam
operasi bisnis suatu perusahaan.
Page 5
Manajemen Penjualan
Sistem ini menyediakan informasi untuk membantu manajer pemasaran dalam merencanakan
dan memonitor kegiatan penjualan perusahaan. Sistem ini juga menghasilkan laporan analisa
penjualan yang digunakan untuk menganalisa penjualan berdasarkan produk, lini produksi,
pelanggan, tipe pelanggan, tenaga pemasaran, dan daerah pemasaran.
Manajemen Produksi
Promosi
Page 6
Peramalan Penjualan
Fungsi dasar dari peramalan penjualan dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) kategori, yaitu
peramalan jangka pendek dan peramalan jangka panjang. Peramalan jangka pendek
berhubungan dengan penjualan untuk periode sampai dengan 1(satu) tahun, sedangkan
peramalan jangka panjang menitikberatkan pada peramalan penjualan untuk periode di atas1
(satu) tahun. Manajer pemasaran menggunakan data rise tpemasaran, data historis penjualan,
rencana promosi, dan model statistik peramalan untuk menghasilkan peramalan jangka
pendek dan jangka panjang.
Riset Pasar
Sistem informasi riset pasar memberikan kemampuan dalam bidang pemasaran untuk
membantu manajer dalam membuat keputusan pemasaran yang lebih efektif. Sistem
informasi riset pasar juga memberikan informasi untuk membantu manajer pemasaran dalam
merencanakan dan mengendalikan proyek riset pasar dari perusahaan. Komputer dan
perangkat lunak analisa statistik membantu kegiatan riset pasar dalam mengumpulkan,
menganalisa, dan mengolah informasi dari variabel-variabel pasar yang meliputi informasi
mengenai pelanggan, peluang pasar, konsumen, dan pesaing.
Manajemen Pemasaran
Manajer
pemasaran
menggunakan
sistem
informasi
berbasis
komputer
untuk
mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka panjang dari penjualan produk,
keuntungan, dan perkembangannya. Sistem informasi berbasis komputer juga menyediakan
umpan balik dan analisa yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan pada setiap
kegiatan pemasaran. Model pemasaran dalam sistem pendukung pengambilan keputusan juga
digunakan untuk mengetahui dampak dari alternatif rencana pemasaran.
Page 7
Page 8
1. Data internal
Informasi utama yang diperlukan dalam sistem informasi pemasaran adalah informasi diri
data internal perusahaan yang meliputi data penjualan, persedian, pesanan, utang, piutang,
dan sebagainya, atau dengan kata lain, data internal siperoleh dari data dalam jaringan
perusahaan.
Data internal biasanya dapat diakses lebih cepat dan mudah daripada sumber informasi
lain, sehingga informasi terbaru dapat diperoleh setiap diperlukan.
2. Intelejen pemasaran
Menurut Kotler (2006), interjen pemasaran merupakan kumpulen dan analisis sistematis
dari informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaing dan perkembangan di pasar.
Sistem intelejen pasaran dapat didefinisikan sebagai prosedur dan sumber yang digunakan
perusahan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkunan
perusahaan. Sumber informasi yang didapatkan meliputi :
a. Tenaga penjualan
b.
Perantara (distributor)
c.
d.
3. Riset pemasaran
Di samping informasi internal maupun eksternal (intelejen pemasaran), perusahaan juga
melaukan kegiatan khusus dalam menghadapi masalah meupun peluang yang dihadapinya.
Riset pemasaran merupakan desain, kumpulan analisis dan laporan sistematis tentang data
yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi sebuah organisasi.
Perusahaan dapat melakuan survei, pengujian pasar atau produk, peramalan, penjualan,
menguji efeketivitas periklanan dengan suatu penelitian pemasaran.
Menurut Kotler (2008), riset pemasaran terdiri dari empat proses, yaitu mendefinisikan
masalah dan tujuan riset, mengembangkan rencana riset, mengimplementasikan rencana riset,
serta menerjemahkan dan melaporkan hasil tujuan riset. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
bagan proses riset pemasaran berikut :
Page 9
Mendefinisikan masalah dan tujuan riset sering menjadi tahap tersulit dalam proses riset.
Manajer merupakan orang yang paling memahami keputusan tentang informasi mana yang
diperlukan, periset adalah orang yang palig memahami riset pemasaran dan cara memperoleh
informasi. Manajer dan periset haru sepakat dalam menetapkan masalah dan tujuan dilaukan
riset. Setelah masalah didefinisikan dengan cermat, selanjutnya adalah menetapkan tujuan
riset. Pernyataan masalah dan tujuan riset akan memandu keseluruhan riset. Manajer dan
periset harus menulis pernyataan tersebut untuk memastikan bahwa mereka menepakati
tujuan dan hasil yang diharapkan dari riset tersebut.
Setelah masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus menentukan informasi tepat yang
diperlukan,
mengembangkan
rencana
untuk
mengumpulkan
informasi,
dan
mempresentasikan rencana kepada pihak menejemen. Rencana riset memuat segala hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan riset.
Sekarang periset harus menerjemahkan penemuan dan menarik kesimpuan serta melaporkan
penemuan tersebut kepada manajemen. Data yang disajikan haruslah apa adanya, tidak
dilebih-lebihkan apalagi dikurangi untuk menyenangkan hati manajer. Periset harus
menampilkan penemuan penting yang berguna dalam keputusan besar yang dihadapi
manajemen.
Page 10
Page 11
3. Database
Karena pengambilan keputusan yang baik memerlukan data yang tersedia, maka
komponen dasar SIP yang ketiga adalah database. Database adalah kumpulan file data yang
tersusun dengan baik dan dapat digunakan untuk saling menghubungkan satu dengan yang
lainnya. Dua kategori data untuk para manajer pemasaran: data internal dan data eksternal.
Data internal adalah informasi yang dikumpulkan perusahaan pada sebuah basis reguler
Sistem Informasi Manajeman
Page 12
sebagai rutinitas dari aktivitas bisnis, termasuk pergerakan internal sumber-sumber diantara
departemen-departemen dan pertukaran dengan lingkungan luar. Sebagai contoh; data
internal mencakup rekaman-rekaman penjualan, rekaman-rekaman pembelian, laporan
laporan komisi para tenaga penjual, dan informasi persediaan. Data eksternal adalah
informasi yang disediakan oleh sumber diluar perusahaan. Contoh dari data eksternal
mencakup; informasi yang disediakan oleh sumber diluar perusahaan yang melakukan
spesialisasi pada kegiatan memonitor trend pasar dan penjualan, data yang disediakan oleh
para partner bisnis yang melakukan pertukaran informasi dengan perusahaan, dan data yang
disediakan oleh agen-agen pemerintah.
Karena data-data dari beberapa sumber yang mempengaruhi pembuatan keputusan
dan karena manajer perusahaan tidak dapat menguasai semua sumber, pembuatan SIP harus
dengan hati-hati mempelajari informasi yang digunakan sekarang maupun tipe dari
informasi-informasi tambahan yang mungkin dapat digunakan / membantu.
Data (berdiri sendiri) tidak cukup. Agar menjadi berguna, data harus dikelola dengan
baik. Salah satu pendekatan yang paling efektif untuk mengorganisasi data untuk kebutuhan
yang fleksibel dari sistem informasi manajemen adalah sebuah sistematik, dokumentasi yang
baik dari database yang berhubungan. Sebuah database yang berhubungan adalah
sekelompok data base yang dikelola yang didalamnya terdapat variasi tipe data dari beberapa
set data yang cukup diidentifikasi oleh beberapa ukuran sehingga tipe-tipe data ersebut boleh
berhubungan secara logis. Sebagai contoh, dalam sebuah keterhubungan database, informasi
mengenai penjualan produk mungkin dicatat bersamaan dengan informasi mengenai jenis
produk, harga, jumlah penjualan dan nama tenaga penjual yang bersangkutan. Pencatatan dari
sebuah penjualan suatu produk yang khusus (sebuah transaksi) akan mempunyai informasi
mengenai kuota penjualannya, lokasi dimana ia bekerja dan lamanya dia bekerja dengan
perusahaan. Dalam keterhubungan sistem database, nama tenaga penjual yang muncul.
Pada pencatatan penjualan produk maupun pada pencatatan tenaga penjual) dapat
digunakan untuk menghubungkan pencatatan penjualan produk kepada pencatatan tenaga
penjual dengan tujuan untuk menciptakan pencatatan yang baru. Pencatatan yang baru akan
berisi informasi dari pencatatan produk dan penjual. Dengan tipe pencatatan gabungan ini,
manajer dapat menyelidiki apakah tenaga penjualan yang berpengalaman akan menjual lebih
banyak produk, yang menjual lebih dari satu produk, dan pertanyaan yang sama yang
mempengaruhi keputusan pemasaran. Jelasnya, sebuah keterhubungan sistem database dapat
Sistem Informasi Manajeman
Page 13
Page 14
informasi langsung dari tangan pertama yaitu para pembeli dan distributor. Sehingga kita
dapat langsung mengikuti perkembangan pasar dari dekat. Apabila usaha yang dijalankan
sudah mulai meluas maka hubungan langsung dengan para pembeli dan distributor.
Hubungan ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk kegiatan-kegiatan pemasaran. Oleh karena itu informasi begitu
penting dari berbagai pihak dan dari berbagai bentuk.
Pada umumnya perusahaan saat ini lebih banyak terlibat dalam berbagai macam
produk, sedangkan para pesaing mampu menetapkan strategi pemasaran yang baru secara
cepat dan tepat dalam menggunakan kesempatan memasarkan dari perubahan factor-faktor
lingkungan seperti pasar, teknologi, ekonomi, kebudayaan, dan kebijaksanaan pemerintah.
Begitu besar peranan informasi pemasaran makin bertambah penting terutama dalam
pengambilan keputusan di bidang pemasaran.
Permasalahan kali ini bagaimana menyediakan informasi yang tepat sehingga
bermanfaat bagi masyarakat untuk memasarkan barang/jasa. Data atau fakta dasar pada
banyak perusahaan belum dapat disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang intensif untuk
pemasaran yang efektif dalam perkembangan ekonomi modern sekarang ini.
1) Tiga hal yang menyebabkan informasi pemasaran menjadi kebutuhan yang lebih
besar dari waktu-waktu sebelumnya:
Sistem Informasi Manajeman
Page 15
atas:
a)
Dibutuhkan untuk analisa dan evaluasi atas keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan dan
strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Informasi ini digunakan untuk melihat sampai
mana jauh terjadinya penyimpangan atas kebijaksanaan dan strategi yang ditetapkan dan
sampai berapa jauh keberhasilan dan kebijaksanaan dan strategi tersebut. Dan jika ada
penyimpangan atau kekurangan keberhasilan dari kebijaksanaan strategi tersebut, akan segera
diadakan penyempurnaan atau perbaikan.
b) Informasi pemasaran yang penyampaiannya atau penerimaannya sewaktu-waktu
Informasi ini biasanya didapatkan melalui riset pemasaran. Informasi ini dibutuhkan untuk
mengambil keputusan khusus mengenai kebijakanaan dan strategi pemasaran.
Ruang lingkup informasi pemasaran cukup luas, menyangkut segala informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran.
Page 16