Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang mana dengan rahmat dan hidayah Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan slalu
pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah tentang System Informasi Pemasaran ini penyusun susun untuk memenuhi
tugas matakuliah System Informasi Manajemen.
Dalam penyusunan makalah ini mengalami banyak berbagai cobaan baik dari segi
biaya, waktu, dana dan tenaga. Tetapi alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan dengan
tepat waktu. Dengan ini penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatunya.
Dalam makalah ini mungkin terdapat kekurangan yang tidak sengaja penyusun
melakukannya. Oleh karena itu penyusun mohon maklum dan meminta saran dan kritiknya
untuk hasil yang lebih baik lagi.

Bandung, Desember 2015

Penyusun

Sistem Informasi Manajeman

Page 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................... 1
DAFTAR ISI ................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................... 3
B Rumusan Masalah ...................................... 5
C. Identifikasi Masalah ....................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dari Informasi Dan Sistem Informasi Pemasaran.....................................
B. Menilai Kebutuhan Informasi Dalam Sistem Pemasaran...........................................
C. Pendistribusikan Informasi....................................................................................
D. Komponen Sistem Informasi Pemasaran................................................................
E. Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran.........................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................... 20

Sistem Informasi Manajeman

Page 2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari subsub yang saling berhubungan
satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan
masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur yang
ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagibagi apaapa yang
dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan
dengan keputusan bagi manajemen pemasaran ( Philip Kotler ) Sistem Informasi Pemasaran
merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal pokok berikut:
Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas
dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling
berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk, kepuasan
pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan sistem informasi
pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem pentunjuk penjualan atau suatu laporan
triwulan dari peningkatan produk; sistem tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin
pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-masalah
pemasaran yang mereka hadapi.
Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain,
sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang
ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk
periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu yang
dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang pemimpin individu untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun sistem-sistem tersebut dengan sengaja
dikembangkan untuk mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran.
Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan

Sistem Informasi Manajeman

Page 3

dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari
sistem tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
Ketiga, suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut
harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut harus
dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data ataupun untuk memberikan
data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus dirancang untuk memberikan berbagai bentuk
data yang akan memandu pembuatan keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat yang
dibutuhkan untuk merubah data tersebut ke dalam informasi yang akan membantu para
pemimpin dalam membuat keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan
terperinci. Untuk mencapai hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses
pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan
dari pemakai sistem tersebut

B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari informasi dan sistem informasi pemasaran ?
B. Bagaimana menilai Kebutuhan Informasi Dalam Sistem Pemasaran ?
C. Bagaimana Mendistribusikan Informasi?
D. Apa saja Komponen Sistem Informasi Pemasaran?
E. Apa Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran ?

C. Tujuan Penulisan
A. Untuk mengetahui pengertian dari informasi dan sistem informasi pemasaran
B. Bagaimana menilai Kebutuhan Informasi Dalam Sistem Pemasaran
C. Bagaimana Mendistribusikan Informasi
D. Untuk Mengetahui apa saja Komponen Sistem Informasi Pemasaran
E. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran

Sistem Informasi Manajeman

Page 4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (SIPEM) atau Marketing Information System (MKTIS)
merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi pemasaran. SIPEM mempunyai enam
komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum yaitu komponen-komponen
input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponenkomponen ini
antar sistem ke sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem-sistem
informasinya. Misalnya untuk SIPEM ini, maka komponen inputnya adalah input tentang
data pemasaran, modelnya berupa model pemasaran, basis datanya merupakan basis data
pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran. Komponen
teknologi dan kontrol lebih bersifat umum.
Fungsi bisnis dalam pemasaran menitikberatkan pada perencanaan, promosi, penjualan
produk, pengembangan pasar, dan pengembangan produk baru guna meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan. Dengan demikian pemasaran dianggap sebagai fungsi penting dalam
operasi bisnis suatu perusahaan.

Gambar 1. Sistem Informasi Pemasaran

Sistem Informasi Manajeman

Page 5

Dari gambar 1 di atas, dapat dilihat bagaimana sistem informasi pemasaran


menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan proses transaksi dalam fungsi
pemasaran. Strategi, taktik, dan sistem informasi operasional membantu manajer pemasaran
dalam perencanaan produk, penentuan harga, strategi promosi penjualan dan pembelian,
peramalan permintaan, pasar potensial untuk produk baru ataupun produk yang sudah ada
serta penentuan jalur distribusi. Sistem laporan pengendalian mendukung usaha dari manajer
pemasaran untuk mengendalikan efisiensi dan efektivitas dalam penjualan serta distribusi
produk dan jasa. Analisa laporan memberikan informasi kepada perusahaan mengenai
perbandingan antara hasil dari pelaksanaan pemasaran dan rencana pemasaran sehingga dapat
diketahui apakah pemasaran tersebut telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Berikut
ini adalah manfaat atau fungsi dari Sistem Informasi Pemasaran yang digunakan pada suatu
perusahaan :

Manajemen Penjualan

Sistem ini menyediakan informasi untuk membantu manajer pemasaran dalam merencanakan
dan memonitor kegiatan penjualan perusahaan. Sistem ini juga menghasilkan laporan analisa
penjualan yang digunakan untuk menganalisa penjualan berdasarkan produk, lini produksi,
pelanggan, tipe pelanggan, tenaga pemasaran, dan daerah pemasaran.

Manajemen Produksi

Manajemen produksi membutuhkan informasi untuk merencanakan dan mengendalikan


spesifikasi produk, lini produksi dan merk. Sistem berbasis komputer digunakan untuk
mengevaluasi aliran produksi dan kemungkinan keberhasilan dari produk yang dihasilkan.

Promosi

Manajer pemasaran membutuhkan informasi untuk membantu pencapaian penjualan yang


obyektif dengan biaya promosi yang serendah mungkin. Komputer menggunakan informasi
riset pasar dan model promosi untuk membantu (1) memilih metode dan media promosi, (2)
mengalokasikan sumber keuangan, dan (3) mengendalikan dan mengevaluasi hasil penjualan.

Sistem Informasi Manajeman

Page 6

Peramalan Penjualan

Fungsi dasar dari peramalan penjualan dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) kategori, yaitu
peramalan jangka pendek dan peramalan jangka panjang. Peramalan jangka pendek
berhubungan dengan penjualan untuk periode sampai dengan 1(satu) tahun, sedangkan
peramalan jangka panjang menitikberatkan pada peramalan penjualan untuk periode di atas1
(satu) tahun. Manajer pemasaran menggunakan data rise tpemasaran, data historis penjualan,
rencana promosi, dan model statistik peramalan untuk menghasilkan peramalan jangka
pendek dan jangka panjang.

Riset Pasar

Sistem informasi riset pasar memberikan kemampuan dalam bidang pemasaran untuk
membantu manajer dalam membuat keputusan pemasaran yang lebih efektif. Sistem
informasi riset pasar juga memberikan informasi untuk membantu manajer pemasaran dalam
merencanakan dan mengendalikan proyek riset pasar dari perusahaan. Komputer dan
perangkat lunak analisa statistik membantu kegiatan riset pasar dalam mengumpulkan,
menganalisa, dan mengolah informasi dari variabel-variabel pasar yang meliputi informasi
mengenai pelanggan, peluang pasar, konsumen, dan pesaing.

Manajemen Pemasaran

Manajer

pemasaran

menggunakan

sistem

informasi

berbasis

komputer

untuk

mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka panjang dari penjualan produk,
keuntungan, dan perkembangannya. Sistem informasi berbasis komputer juga menyediakan
umpan balik dan analisa yang berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan pada setiap
kegiatan pemasaran. Model pemasaran dalam sistem pendukung pengambilan keputusan juga
digunakan untuk mengetahui dampak dari alternatif rencana pemasaran.

Sistem Informasi Manajeman

Page 7

B. Kebutuhan Informasi Dalam Sistem Pemasaran


Informasi merupakan bahan dasar pengembangan keputusan dalam kegiatan pemasaran.
Informasi bagi usaha ritel dikelola dengan mudah, sederhana dan informal, sehingga usaha
ritel sering tidak memiliki unit kerja yang mengelola informasi dalam proses pengumpulan
bahan baku, pengolahan maupun proses distribusi. Semakin besar dan rumit perusahaan,
ditambah dengan meningkatnya persaingan dan perubahan lingkungan, kebutuhan akan
sistem informasi yang lebihh formal dan sistematis akan semakin meningkat.
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna,
yaitu berupa pengetahuan atau keterangan yang ditunjuk bagi penerima dalam pengambilan
keputusan, baik masa sekarang atau masa yang akan datang. Pelaku/pemasar ritel
membutuhkan informasi untk membantu mereka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut :
1. Siapakah yang merupakan kelompok pelanggan sasaran untuk suaha ini?
2. Dimanakah sebaiknya lokasi usaha ritel?
3. Pada jam berapa/kapan toko atau tempat usaha lain beroprasi?
4. Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan berbagai produk barang dan
jasa?
5. Berapa harga yang akan ditetapkan pada tiap produk?
6. Kapan dan di mana produk dan jasa baru sebaiknya ditawarkan?
7. Layanan seperti apakah yang diharapkan pelanggan?
Informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan pemasaran, hendaknya tidak
dibuat secara kebetulan berdasarkan perasaan atu intuisi. Untuk memperoleh informasi yang
berguna, hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya
sesuai kebutuhan sehingga menjadi informasi, selanjutnya menyajikan hasilnya kepada si
pembuayt keputusan pemasaran. Informasi yang dihasilkan dari data-data tersebut lebih
terarah karena data-data tersebut telah diolah (dikumpulkan, dipilah, dianalisis, dan
dievaluasi) sesuai dengan kebutuhan.
Sistem informasi pemasaran terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang
diperlukan dengan segera dan akurat kepada si pembuat keputusan pemasaran. Sistem
informasi pemasaran dapat diolah dari :
Sistem Informasi Manajeman

Page 8

1. Data internal
Informasi utama yang diperlukan dalam sistem informasi pemasaran adalah informasi diri
data internal perusahaan yang meliputi data penjualan, persedian, pesanan, utang, piutang,
dan sebagainya, atau dengan kata lain, data internal siperoleh dari data dalam jaringan
perusahaan.
Data internal biasanya dapat diakses lebih cepat dan mudah daripada sumber informasi
lain, sehingga informasi terbaru dapat diperoleh setiap diperlukan.
2. Intelejen pemasaran
Menurut Kotler (2006), interjen pemasaran merupakan kumpulen dan analisis sistematis
dari informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaing dan perkembangan di pasar.
Sistem intelejen pasaran dapat didefinisikan sebagai prosedur dan sumber yang digunakan
perusahan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkunan
perusahaan. Sumber informasi yang didapatkan meliputi :
a. Tenaga penjualan
b.

Perantara (distributor)

c.

Informasi pemasok di luar perusahaan

d.

Pusat informasi pemasaran

3. Riset pemasaran
Di samping informasi internal maupun eksternal (intelejen pemasaran), perusahaan juga
melaukan kegiatan khusus dalam menghadapi masalah meupun peluang yang dihadapinya.
Riset pemasaran merupakan desain, kumpulan analisis dan laporan sistematis tentang data
yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi sebuah organisasi.
Perusahaan dapat melakuan survei, pengujian pasar atau produk, peramalan, penjualan,
menguji efeketivitas periklanan dengan suatu penelitian pemasaran.
Menurut Kotler (2008), riset pemasaran terdiri dari empat proses, yaitu mendefinisikan
masalah dan tujuan riset, mengembangkan rencana riset, mengimplementasikan rencana riset,
serta menerjemahkan dan melaporkan hasil tujuan riset. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
bagan proses riset pemasaran berikut :

Sistem Informasi Manajeman

Page 9

Mendefinisikan masalah dan tujuan riset

Mendefinisikan masalah dan tujuan riset sering menjadi tahap tersulit dalam proses riset.
Manajer merupakan orang yang paling memahami keputusan tentang informasi mana yang
diperlukan, periset adalah orang yang palig memahami riset pemasaran dan cara memperoleh
informasi. Manajer dan periset haru sepakat dalam menetapkan masalah dan tujuan dilaukan
riset. Setelah masalah didefinisikan dengan cermat, selanjutnya adalah menetapkan tujuan
riset. Pernyataan masalah dan tujuan riset akan memandu keseluruhan riset. Manajer dan
periset harus menulis pernyataan tersebut untuk memastikan bahwa mereka menepakati
tujuan dan hasil yang diharapkan dari riset tersebut.

Mengembangkan rencana riset

Setelah masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus menentukan informasi tepat yang
diperlukan,

mengembangkan

rencana

untuk

mengumpulkan

informasi,

dan

mempresentasikan rencana kepada pihak menejemen. Rencana riset memuat segala hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan riset.

Mengimplementasikan rencana riset

Selanjutnya periset menerapkan rencana pemasaran kedalam tindakan nyata. Penerapan


rencana riset meliputi kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi.
Fase pengumpulan data riset bisanya merupakan fase termahal dan paling sering terjadi
kesalahan. Periset harus cermat mengamati dan memastikan bahwa rencana itu
diimplementasikan dengan benar. Periset sering juga harus memproses dan menganalisis data
yng terkumpul untuk mengisolasi informasi dan penemuan penting

Menerjemahkan dan melaporkan penemuan

Sekarang periset harus menerjemahkan penemuan dan menarik kesimpuan serta melaporkan
penemuan tersebut kepada manajemen. Data yang disajikan haruslah apa adanya, tidak
dilebih-lebihkan apalagi dikurangi untuk menyenangkan hati manajer. Periset harus
menampilkan penemuan penting yang berguna dalam keputusan besar yang dihadapi
manajemen.

Sistem Informasi Manajeman

Page 10

C. Mendistribusikan Dan Menggunakan Informasi


Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai sampai manajaer menggukaannya untuk
mengambil keputusan pemasaran yang lebil baik. Informasi dikumpulkan lewat pengetahuan
pemasaran dan riset pemasaran harus didistribusikan kepada manajer pemasarang yang tepat
pada saat yang tepat.
Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan revolusi dalam distribusi informasi.
Dengan kemajuan dalam komputer, perangkat lunak, dan telekomunikasi baru-baru ini,
sebagian besar perusaan melakukan desentralisasi sistem informasi pemasaran. Dalam
banyak perusahaan, manajer pemasaran dapat mengakses langsung jaringan informasi lewat
komputer pribadi dan sarana-sarana lain. Karena semakin banyak manajer yang
mengembangkan keterampilan yang diperlukan seperti penerbitan desktop, dan seiring
dengan kemajuan dalam teknologi, sistem itu semakin murah sehingga semakin banyak
perusahaan pemasaran akan menggunakan sistem informasi pemasaran tersesentralisasi. SIP
tersebut bermula dan berakhir dengan pengguna informasi. Mula mula SIP berinteraksi
dengan manajer pemasaran untuk menilai informasi yang mereka butuhkan. Kemudian SIP
mengembangkan informasi yang dibutuhkan itu dari catatan catatan internal perusahaan
perusahaan, kegiatan kegiatan intelejen pemasaran, serta proses riset pemasaran.
D. Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Komponen-komponen dasar SIP terdiri atas 5 hal berikut ini:
1. Lingkungan Internal
SIP didesain untuk membantu para manajer pemasaran dalam membuat keputusan
yang efektif agar dapat memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Oleh karena itu, komponen pertama yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan SIP
adalah lingkungan internal. Lingkungan Internal mencakup:
Manajer-manajer yang menggunakan sistem tersebut
Jenis-jenis keputusan yang harus dibuat
Sasaran perusahaan yang seharusnya menjadi pedoman dalam proses pengambilan
keputusan secara keseluruhan
Faktor sosial-budaya, dan politik internal yang mempengaruhi aktivitas organisasi
dalam pengambilan keputusan. Pertanyaan yang relevan dalam mendefinisikan jenis
Sistem Informasi Manajeman

Page 11

data dan sistem analisis dibutuhkan untuk mendukung keputusan-keputusan


manajemen pemasaran, mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana sebuah SIP dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran
perusahaan sehingga memiliki keunggulan yang kompetitif?
2. Jenis keputusan yang bagaimanakah yang harus dibuat oleh para manajer
pemasaran?
3. Pertanyaan-pertanyaan manajemen apakah yang harus dijawab?
4. Apakah tujuan perusahaan?
5. Bagaimanakah manajer pemasaran dalam perusahaan membuat keputusan?
6. Siapakah yang harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan?
7. Siapakah yang akan dipengaruhi?
Dalam jangka pendek, sasaran-sasaran perusahaan dan para pembuat keputusan
pemasaran harus dipandang sebagai salah satu komponen dasar SIP.
2. Perangkat Pengguna
Komponen dasar SIP yang kedua adalah perangkat/peralatan yang berhadapan
langsung dengan pemakai, yaitu proses-proses dan peralatan yang akan dipakai oleh manajermanajer pemasaran pengguna SIP, meliputi:

Jenis-jenis komputer yang diharapkan oleh pengguna.


Jalur dimana informasi ditampilkan pada kertas atau layar komputer.
Jenis-jenis pengetahuan yang mungkin diperlukan dalam penggunaan sistem
Printer dan bentuk-bentuk teknologi lainnya di mana laporan-laporan dibuat untuk
mendokumentasikan analisis yang mendasari sebuah keputusan. Sistem perangkat
pengguna seharusnya didesain secara hati-hati beserta kebutuhan kebutuhan dan latar
belakang pemikiran para manajer yang akan membuat mereka merasa bahwa
menggunakan sistem merupakan aset yang membantu dalam pekerjaan mereka
sehari-hari.

3. Database
Karena pengambilan keputusan yang baik memerlukan data yang tersedia, maka
komponen dasar SIP yang ketiga adalah database. Database adalah kumpulan file data yang
tersusun dengan baik dan dapat digunakan untuk saling menghubungkan satu dengan yang
lainnya. Dua kategori data untuk para manajer pemasaran: data internal dan data eksternal.
Data internal adalah informasi yang dikumpulkan perusahaan pada sebuah basis reguler
Sistem Informasi Manajeman

Page 12

sebagai rutinitas dari aktivitas bisnis, termasuk pergerakan internal sumber-sumber diantara
departemen-departemen dan pertukaran dengan lingkungan luar. Sebagai contoh; data
internal mencakup rekaman-rekaman penjualan, rekaman-rekaman pembelian, laporan
laporan komisi para tenaga penjual, dan informasi persediaan. Data eksternal adalah
informasi yang disediakan oleh sumber diluar perusahaan. Contoh dari data eksternal
mencakup; informasi yang disediakan oleh sumber diluar perusahaan yang melakukan
spesialisasi pada kegiatan memonitor trend pasar dan penjualan, data yang disediakan oleh
para partner bisnis yang melakukan pertukaran informasi dengan perusahaan, dan data yang
disediakan oleh agen-agen pemerintah.
Karena data-data dari beberapa sumber yang mempengaruhi pembuatan keputusan
dan karena manajer perusahaan tidak dapat menguasai semua sumber, pembuatan SIP harus
dengan hati-hati mempelajari informasi yang digunakan sekarang maupun tipe dari
informasi-informasi tambahan yang mungkin dapat digunakan / membantu.
Data (berdiri sendiri) tidak cukup. Agar menjadi berguna, data harus dikelola dengan
baik. Salah satu pendekatan yang paling efektif untuk mengorganisasi data untuk kebutuhan
yang fleksibel dari sistem informasi manajemen adalah sebuah sistematik, dokumentasi yang
baik dari database yang berhubungan. Sebuah database yang berhubungan adalah
sekelompok data base yang dikelola yang didalamnya terdapat variasi tipe data dari beberapa
set data yang cukup diidentifikasi oleh beberapa ukuran sehingga tipe-tipe data ersebut boleh
berhubungan secara logis. Sebagai contoh, dalam sebuah keterhubungan database, informasi
mengenai penjualan produk mungkin dicatat bersamaan dengan informasi mengenai jenis
produk, harga, jumlah penjualan dan nama tenaga penjual yang bersangkutan. Pencatatan dari
sebuah penjualan suatu produk yang khusus (sebuah transaksi) akan mempunyai informasi
mengenai kuota penjualannya, lokasi dimana ia bekerja dan lamanya dia bekerja dengan
perusahaan. Dalam keterhubungan sistem database, nama tenaga penjual yang muncul.
Pada pencatatan penjualan produk maupun pada pencatatan tenaga penjual) dapat
digunakan untuk menghubungkan pencatatan penjualan produk kepada pencatatan tenaga
penjual dengan tujuan untuk menciptakan pencatatan yang baru. Pencatatan yang baru akan
berisi informasi dari pencatatan produk dan penjual. Dengan tipe pencatatan gabungan ini,
manajer dapat menyelidiki apakah tenaga penjualan yang berpengalaman akan menjual lebih
banyak produk, yang menjual lebih dari satu produk, dan pertanyaan yang sama yang
mempengaruhi keputusan pemasaran. Jelasnya, sebuah keterhubungan sistem database dapat
Sistem Informasi Manajeman

Page 13

sangat berguna untuk pembuatan keputusan pemasaran. Mengelola sistem database


dikembangkan dengan baik, dipelihara dan dijaga tetap up to date, akan menjadi inti dari
sebuah nilai SIP.
4. Sofware Aplikasi
Pengetahuan mengenai bagaimana manajer membuat keputusan, tujuan dari
perusahaan, dan sumber-sumber database yang tersedia akan mempengaruhi tipe yang
bagaimana dari sistem pendukung keputusan dikembangkan dan dikelola sebagai bagian dari
SIP. Sofware aplikasi adalah komponen keempat dari sebuah SIP. Ini adalah programprogram
yang digunakan oleh manajer pemasaran untuk mengakses data dalam sistem database dan
untuk menganalisis data dalam menyediakan informasi untuk memberi arah keputusan
pemasaran. Ketika digunakan oleh manajer yang berpengetahuan, sofware aplikasi dapat
memindahkan data dalam database ke dalam informasi yang berguna yang dapat memberikan
keuntungan komparatif bagi perusahan di lokasi pasar.
5. Dukungan Administrasi
Dukungan administrasi menyediakan arah, proses, prosedur, dan kebutuhan personel
untuk memelihara integritas sistem dan untuk mendukung para manajer menggunakan sistem.
Jika sistem SIP sedang berjalan dan efektif dalam pembuatan keputusan pemasaran, harus ada
arahan yang jelas / formal untuk proses dan prosedur memerintah/mengatur masukan data
dalam sistem dan mengakses data. Harus ada juga definisi yang jelas dari tipe data yang khas
dalam database dan indikator pasar yang boleh di produksi sofware aplikasi. Dukungan
administrasi juga meliputi sistem manajer yang bertanggung jawab untuk memelihara
hardware dan sofware pemantau aktivitas, dan memastikan pemenuhan kebijakan. Sistem
Informasi Pemasaran berhubungan dengan suatu sistem yang luas dan fleksibel, formal, dan
berkelanjutan yang dirancang untuk memberikan suatu susunan aliran informasi yang relevan
untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran.
Komponen kunci SIP terdiri dari: lingkungan internal, perangkat pengguna, database,
perangkat lunak aplikasi, dukungan adminitratif. SIP dapat mempertinggi kemampuan
analisis manajer pemasaran. SIP dapat memperbaiki strategi dan taktik pembuatan keputusan
pemasaran secara signifikan. SIP termasuk salah satu tipe sistem informasi yang kompleks.
Dalam SIP, sumber-sumber substansial organisasi diperlukan untuk:

Sistem Informasi Manajeman

Page 14

1. identifikasi, mendapatkan dan mengorganisasikan data yang relevan dan sofware


aplikasi dibutuhkan untuk mendukung pembuatan keputusan pemasaran
2. menyediakan user interface system yang akan diterima oleh manajer pemasaran dan
staf.
3. memperjelas sistem dukungan administratif yang diperlukan SIP untuk kepentingan
pemeliharaan. Pada akhirnya pemahaman terhadap komponen-komponen SIP dan
pengembangannya dapat memberikan kontribusi besar terhadap keunggulan bersaing

E. Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran


a.

Ruang Lingkup Sistem Informasi Pemasaran


Pada usaha-usaha yang masih kecil kita dapat langsung berhubungan dan memperoleh

informasi langsung dari tangan pertama yaitu para pembeli dan distributor. Sehingga kita
dapat langsung mengikuti perkembangan pasar dari dekat. Apabila usaha yang dijalankan
sudah mulai meluas maka hubungan langsung dengan para pembeli dan distributor.
Hubungan ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk kegiatan-kegiatan pemasaran. Oleh karena itu informasi begitu
penting dari berbagai pihak dan dari berbagai bentuk.
Pada umumnya perusahaan saat ini lebih banyak terlibat dalam berbagai macam
produk, sedangkan para pesaing mampu menetapkan strategi pemasaran yang baru secara
cepat dan tepat dalam menggunakan kesempatan memasarkan dari perubahan factor-faktor
lingkungan seperti pasar, teknologi, ekonomi, kebudayaan, dan kebijaksanaan pemerintah.
Begitu besar peranan informasi pemasaran makin bertambah penting terutama dalam
pengambilan keputusan di bidang pemasaran.
Permasalahan kali ini bagaimana menyediakan informasi yang tepat sehingga
bermanfaat bagi masyarakat untuk memasarkan barang/jasa. Data atau fakta dasar pada
banyak perusahaan belum dapat disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang intensif untuk
pemasaran yang efektif dalam perkembangan ekonomi modern sekarang ini.
1) Tiga hal yang menyebabkan informasi pemasaran menjadi kebutuhan yang lebih
besar dari waktu-waktu sebelumnya:
Sistem Informasi Manajeman

Page 15

a) Terdapat perubahan dari pasar lokal ke pasar nasional dan internasional.


b) Adanya transaksi dari pemenuhan kebutuhan pembeli ke pemenuhan keinginan pembeli.
c) Adanya transaksi dari persaingan yang semata-mata tidak pada harga.
2)

Berdasarkan kebutuhan dan pengumpulan, informasi tersebut dapat dibedakan

atas:
a)

Informasi pemasaran yang rutin atau secara berkala

Dibutuhkan untuk analisa dan evaluasi atas keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan dan
strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Informasi ini digunakan untuk melihat sampai
mana jauh terjadinya penyimpangan atas kebijaksanaan dan strategi yang ditetapkan dan
sampai berapa jauh keberhasilan dan kebijaksanaan dan strategi tersebut. Dan jika ada
penyimpangan atau kekurangan keberhasilan dari kebijaksanaan strategi tersebut, akan segera
diadakan penyempurnaan atau perbaikan.
b) Informasi pemasaran yang penyampaiannya atau penerimaannya sewaktu-waktu
Informasi ini biasanya didapatkan melalui riset pemasaran. Informasi ini dibutuhkan untuk
mengambil keputusan khusus mengenai kebijakanaan dan strategi pemasaran.
Ruang lingkup informasi pemasaran cukup luas, menyangkut segala informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran.

Sistem Informasi Manajeman

Page 16

Anda mungkin juga menyukai