id
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN
LAYANAN UMUM
(BLU) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD
BERDASARKAN SAP
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ....
ii
Bab I
: Pendahuluan................................................................................. .....
10
11
3.1. Pendapatan ..
11
20
44
48
50
50
50
55
57
BAB V : Penutup
.......................................................................................
58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN CONTOH LAPORAN KEUANGAN BLU BERDASARKAN SAP ...
59
(SAP)
BAB I
PENDAHULUAN
tentang
Perbendaharaan
kepada
masyarakat
dapat menerapkan
pola pengelolaan
diberikan
kesempatan
untuk
memperkerjakan tenaga
profesional
dengan
dikendalikan
kontribusinya.
secara
Tetapi
ketat dalam
sebagai
pengimbang,
BLU
serta pertanggungjawabannya.
Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban, BLU dapat menerapkan
standar akuntansi industri yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau
standar
BLU
oleh
Asosiasi
merupakan
kekayaan
yang
Profesi
yang
Akuntan
mengaturnya.
tidak terpisahkan
dari
bagian
yang tidak
Kementerian Negara/Lembaga.
terpisahkan
Laporan
dari Laporan
Keuangan BLU
Keuangan
yang
disusun
Keuangan
Negara/Lembaga
BLU
perlu
ke
dalam Laporan
dilakukan
mapping
Keuangan Kementerian
ke dalam perkiraan
(SAP)
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan
sistem
akuntansi
yang
dapat menghasilkan
laporan
laporan
Keuangan
Kemdikbud
dipandang
perlu
menetapkan
1.2. Tujuan
Tujuan Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan BLU Berdasarkan SAP ini
adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pedoman bagi BLU di lingkungan Kemdikbud dalam melakukan
penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAP;
b. Sebagai acuan bagi BLU dalam melakukan konsolidasi laporan keuangan
ke dalam laporan keuangan kemdikbud.
(SAP)
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
Tentang
Pemeriksaan,
Nomor
Tahun
2006
tentang Pelaporan
j.
(SAP)
(SAP)
BAB II
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BLU
yang
relevan
dapat
dihubungkan
dengan
maksud
memungkinkan
pengguna
untuk
menegaskan
atau
(SAP)
d. Lengkap
Informasi
akuntansi
keuangan
mungkin,
mencakup
semua
mempengaruhi
pengambilan
pemerintah
informasi
keputusan
disajikan selengkap
akuntansi
yang
dapat
dengan memperhatikan
Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
(SAP)
(SAP)
BLU
dapat
menerapkan
yang
disusun berdasarkan
SAK
pengelola
kekayaan
negara
yang
tidak
Keuangan
BLU
sebagaimana
dimaksud
Standar
pada
Akuntansi
penyusunan
Laporan
keuangan
sebagaimana
dimaksud
pada angka
Realisasi Anggaran
Anggaran
terhadap
pendapatan BLU
dan
belanja
yang
(SAP)
sesuai SAK
ke
dalam Bagan
Akun
sumber
yang
digunakan
BLU
BLU
dalam
untuk
yang
membukukan
bersumber
rangka menghasilkan
dari
laporan
sumber
yang digunakan
untuk
melakukan
pada
saat
penyusunan
Laporan
Keuangan
2.4.2.
Neraca
Neraca (laporan posisi keuangan) adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang posisi keuangan BLU pada suatu tanggal tertentu,
meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas.
a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai BLU yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan
akan diperoleh. Manfaat ekonomi masa depan yang terkandung
dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk menghasilkan
(SAP)
arus
keluar
dari
sumber
daya
BLU
yang
yang
mendasari
penyajian
laporan
keuangan,
serta
pengungkapan informasi penting dan penjelasan atau rincian atas pospos laporan keuangan.
Contoh
Laporan
Keuangan
BLU
10 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN
BERDASARKAN SAP
3.1. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN) yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan
menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan timbul dari aktivitas BLU, seperti pendapatan usaha dari jasa
layanan pendidikan, perolehan sumbangan/hibah, pendapatan bunga dan
pendapatan dari penyewaan aset.
Pendapatan BLU diklasifikasikan menurut sumber penggunaannya, yaitu
sebagai berikut :
a. Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan
b. Pendapatan Hibah
c. Pendapatan Lainnya
3.1.1. Pendapatan Usaha Dari Jasa Layanan
Merupakan pendapatan BLU yang diperoleh sebagai imbalan atas jasa
yang diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi
BLU, yaitu jasa pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
pada masyarakat (Tridharma Perguruan Tinggi).
Pendapatan usaha dari jasa layanan BLU meliputi:
a. Pendapatan Jasa Pendidikan dan Pengajaran, yaitu pendapatan
yang diperoleh dari dan berhubungan langsung dengan pemberian
jasa layanan pendidikan dan pengajaran secara reguler, antara lain:
1) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Uang Praktikum;
2) Dana Pengembangan
Dana pengembangan atau uang pangkal adalah uang yang harus
dibayarkan oleh seseorang ketika yang bersangkutan diterima
secara resmi sebagai mahasiswa baru.
3) Pendapatan dari jasa pendidikan dan pengajaran lainnya seperti
biaya
kegiatan
mahasiswa
baru,
11 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
hasil
penjualan
formulir
(SAP)
Kerjasama
Pengabdian
Pada
Masyarakat
12 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
3.1.1.1. Pengakuan
a. Sumbangan
Pembinaan Pendidikan
(SPP)
dan
Uang
Praktikum.
1) Pendapatan
yang
diperoleh
dari
pungutan
tidak
mengembalikan
lagi
mempunyai
seluruh
atau
kewajiban
untuk
sebagian
dana
pengembangan tersebut.
c. Pendapatan dari jasa pendidikan dan pengajaran lainnya
seperti biaya kegiatan mahasiswa baru, hasil penjualan
formulir pendaftaran seleksi mahasiswa baru, biaya wisuda
atau
yang
sejenisnya
diakui
pada
saat
pengesahan
(SAP)
1) Kebijakan
(SAP)
akuntansi
pengakuan
dan
pengukuran
pendapatan
2) Rincian jenis dan jumlah pendapatan dari jasa pendidikan
dan pengajaran yang diakui dalam periode laporan.
b. Pendapatan dari kerjasama pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat yang harus diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan adalah:
1) Kebijakan
akuntansi
pengakuan
dan
pengukuran
pendapatan
2) Daftar rincian kerjasama pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat
akuntansi
pengakuan
dan
pengukuran
pendapatan
2) Rincian jenis jasa dan jumlah pendapatan jasanya selama
periode pelaporan.
3.1.2. Pendapatan Hibah
Pendapatan Hibah adalah setiap penerimaan BLU dalam bentuk uang,
barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah
yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau
luar negeri, yang atas pendapatan hibah tersebut, BLU mendapat
manfaat secara langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan
fungsi BLU.
Pendapatan hibah yang diterima oleh BLU harus dipastikan jenis dan
sumbernya, dengan ketentuan sebagai berikut:
15 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
a. Apabila sumbernya dari APBN (DIPA satker lain), baik dari satker
Kemdikbud maupun satker dari Kementerian/Lembaga lain tidak
boleh diakui/disahkan sebagai pendapatan dan belanja BLU;
b. Apabila sumbernya dari Pemda, lembaga swasta, individu, dan yang
lainnya diakui dan disahkan sebagai pendapatan dan belanja BLU.
c. Penerimaan
uang
beasiswa
yang
diterima
oleh
BLU
dari
beasiswa
tidak
menentukan
individu
penerima
beasiswanya, dan
2) BLU harus mengeluarkan sumber daya atau manfaat ekonomi
yang dimiliki untuk memperoleh dan mengelola beasiswa tersebut.
(Contoh : Suatu korporasi memberikan sumbangan uang kepada BLU
untuk beasiswa bagi mahasiswa dan menyerahkan sepenuhnya kepada
BLU
untuk
berdasarkan
menyeleksi
kriteria
dan
dan
menentukan
pertimbangan
penerima
BLU.
Atas
beasiswa
penerimaan
(SAP)
3.1.2.2. Pengukuran
a. Hibah dalam bentuk uang dicatat sebesar kas yang
diterima oleh BLU.
b. Hibah dalam bentuk aset atau jasa dicatat sebesar nilai
wajar aset atau jasa yang diterima, yaitu nilai yang tertuang
dalam dokumen hibah.
c. Jika tidak terdapat bukti andal yang mendukung penetapan
nilai wajar aset atau jasa hibah, maka aset hibah dicatat
sebesar nilai yang ditentukan berdasarkan penetapan
Menteri Keuangan.
d. Apabila nilai wajar aset dari hibah sebagaimana dimaksud
pada huruf c di atas, belum diperoleh pada tanggal
pelaporan, dicatat sebesar taksiran harga pasar dengan
penetapan Pimpinan BLU.
e. Jasa hibah dicatat sebesar taksiran harga pasar dengan
penetapan Pimpinan BLU.
3.1.2.3. Penyajian dan Pengungkapan
a. Hibah dalam bentuk uang disajikan dalam laporan realisasi
anggaran pendapatan dan hibah.
b. Hal-hal berikut mengenai pendapatan yang berasal dari
hibah harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan :
1) Kebijakan
akuntansi
pengakuan
dan
pengukuran
pendapatan hibah
2) Rincian perolehan hibah yang meliputi pemberi hibah,
jenis dan klasifikasi hibah, nilai wajar.
17 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
Kerjasama
operasi
(KSO)
yaitu
pendapatan
(SAP)
kerjasama
operasi
pendapatan
melalui
diakui
pada
saat
SP3B/SP2B
dari
sebesar
jumlah
yang
akuntansi
pengakuan
dan
pengukuran
19 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
1) Kebijakan
(SAP)
akuntansi
pengakuan
dan
pengukuran
Aset
BLU
disajikan
di
laporan
posisi
keuangan
dengan
(SAP)
uang
LS
yang
dibayarkan
ke
bendahara
21 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
b. Pengakuan
Kas Lainnya dan Setara Kas diakui pada saat terjadinya
aliran kas masuk ke BLU
c. Pengukuran
1) Kas Lainnya dan setara kas diukur sebesar nilai nominal
pada saat diterima;
2) Kas yang diterima dalam mata uang asing dicatat dalam
Rupiah sebesar nilai kurs tengah Bank Indonesia pada
saat diterima;
3) Saldo kas lainnya dan setara kas dalam mata uang asing
pada tanggal pelaporan dinyatakan dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
d. Penyajian dan Pengungkapan
1) Kas Lainnya dan setara kas yang penggunaannya
dibatasi disajikan secara terpisah di dalam kelompok kas
dan setara kas dan diungkapkan alasan pembatasannya
dalam catatan atas laporan keuangan.
2) Hal-hal berikut harus diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan:
a) Kebijakan
akuntansi
yang
diterapkan
dalam
Penyesuaian
(MP)
MP
(SAP)
tanggal
pelaporan,
investasi
efek
diungkapkan
dalam
catatan
atas
laporan
keuangan :
a) Kebijakan
akuntansi
yang
diterapkan
dalam
dan
jumlah
investasi
jangka
pendek
penempatan/investasi
pada
pihak
yang
pihak
lain
yang
timbul
karena
adanya
23 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
barang
atau
jasa
di
luar
kegiatan
dalam
POS
Pengelolaan
Piutang
di
Lingkungan Kemdikbud.
b. Pengakuan
1) Piutang dari kegiatan operasional BLU dan dari kegiatan
non operasional BLU diakui pada saat barang, jasa atau
uang diserahkan tetapi belum menerima pembayaran
atau pengembalian dari penyerahan tersebut.
2) Penyisihan kerugian piutang tak tertagih diakui pada saat
akhir periode pelaporan.
c. Pengukuran
1) Piutang disajikan di laporan posisi keuangan sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu jumlah
piutang setelah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
2) Penyisihan kerugian piutang dibentuk sebesar jumlah
piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih.
d. Penyajian dan Pengungkapan
1) Piutang dari kegiatan operasional BLU dan dari kegiatan
non operasional BLU yang dapat diselesaikan dalam
jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun disajikan di laporan
posisi
keuangan
dalam
kelompok
aset
lancar,
(SAP)
akuntansi
yang
diterapkan
dalam
jumlah
penyisihan
kerugian
piutang
Lancar
Tagihan
Penjualan
Angsuran
dicatat
2) Hal-hal
berikut
(SAP)
mengenai
Bagian
Lancar
Tagihan
26 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
3.2.1.8. Persediaan
a. Pengertian
Persediaan adalah aktiva yang berupa:
1) bahan dan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat, seperti bahan yang digunakan di
laboratorium,
bengkel,
studio
atau
rumah
sakit
persediaan
sebagai
beban
ditentukan
pokok
produksi
apabila
diperoleh
dengan
memproduksi sendiri;
3) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
4) BLU
harus
menentukan
nilai
persediaan
akhir
27 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
yang
digunakan
masyarakat,
barang
atau
dalam
pelayanan
perlengkapan
yang
untuk
dijual
atau
diserahkan
kepada
yang
dimaksudkan
untuk
dijual
atau
dan
membebani
DIPA
tahun
berjalan
tapi
pada
saat
dibayar
dimuka
bertambah
28 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
c. Pengukuran
1) Belanja dibayar dimuka dicatat sebesar kas yang
dikeluarkan pada saat pembayaran;
2) Belanja dibayar dimuka yang berkurang dicatat sebesar
jumlah barang/jasa yang diterima atau jumlah alokasi
uang muka belanja berdasarkan periode berlalunya
waktu.
d. Penyajian dan Pengungkapan
1) Belanja dibayar dimuka disajikan dalam neraca pada
kelompok aset lancar apabila manfaat yang akan
diterima kurang dari 1 (satu) tahun, atau aset lainnya
apabila manfaat yang akan diterima lebih dari satu
tahun.
2) Hal-hal berikut mengenai Belanja dibayar dimuka yang
harus
diungkapkan
dalam
catatan
atas
laporan
keuangan:
a) Jenis Belanja dibayar dimuka
b) Jumlah dari masing-masing uang muka belanja
3.2.1.10. Uang Muka Belanja
a. Pengertian
Uang Muka Belanja adalah hak yang masih harus diterima
dari pihak ketiga setelah tanggal neraca, yang telah
dibayarkan
dari
Rekening
Kas
Umum
Negara
dan
29 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
c. Pengukuran
1) Uang muka belanja dicatat sebesar kas yang dikeluarkan
pada saat pembayaran;
2) Uang muka belanja yang berkurang dicatat sebesar jumlah
barang/jasa yang diterima atau jumlah alokasi uang muka
belanja berdasarkan periode berlalunya waktu;
d. Penyajian dan Pengungkapan
1) Uang muka belanja disajikan dalam neraca pada
kelompok aset lancar apabila manfaat yang akan
diterima kurang dari 1 (satu) tahun, atau aset lainnya
apabila manfaat yang akan diterima lebih dari satu
tahun.
2) Hal-hal berikut mengenai uang muka belanja yang harus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:
a) Jenis uang muka belanja
b) Jumlah dari masing-masing uang muka belanja
3.2.2.2. .............
30 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
wajar
adalah
jumlah
yang
dipakai
untuk
31 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
32 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
yang
dapat
menggunakanya
tanpa
pendapatan
dan
belanja
dengan
setelah
perolehan
yang
tidak
(SAP)
biaya
pengiriman,
penyimpanan
dan
waktu
sewa
pembiayaan,
cicilan
selama
atau
penangguhan pembayaran.
c) Perolehan dengan pertukaran.
Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset
non moneter atau kombinasi aset moneter dan aset non
moneter, maka biaya perolehan aset tersebut diukur
pada nilai wajar aset yang diterima atau aset yang
diserahkan, mana yang lebih andal.
Jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi
komersial, atau nilai wajar aset yang diterima atau aset
yang diserahkan tidak dapat diukur secara andal, maka
biaya perolehan aset diukur pada jumlah tercatat aset
yang diserahkan.
d) Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi)
dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
34 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
akuntansi
yang
diterapkan
dalam
35 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
(TPA)
BLU,
dan
Tagihan
Tuntutan
36 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
berdasarkan
Surat
Keterangan
neraca
berdasarkan
surat
ketentuan
37 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
berdasarkan
bagian
dari
piutang
yang
38 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
(SAP)
atau
penentuan
hak
bagi
pendapatan/hasil KSO,
(5) penentuan amortisasi hak bagi pendapatan /hasil
KSO,
(6) penghitungan (tambahan) beban atau penghasilan
KSO
yang
timbul
pendapatan/hasil KSO.
40 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
dari
pembayaran
bagi
(SAP)
aset
tidak
berwujud
dinyatakan
dapat
diidentifikasikan jika:
a) dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan dari BLU
dengan cara dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan
atau ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau
kewajiban secara individual atau secara bersama;
atau
b) muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya,
terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan atau
dapat dipisahkan dari BLU atau dari hak dan
kewajiban lainnya.
b. Pengakuan
Aset tidak berwujud diakui jika:
1) BLU akan memperoleh manfaat ekonomi dimasa depan
dari aset tersebut; dan
2) biaya perolehan aset atau nilai aset tersebut dapat
diukur dengan andal.
c. Pengukuran
1) BLU mencatat aset tidak berwujud pada awalnya
sebesar biaya perolehan.
41 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
2) Pengeluaran
(SAP)
setelah
perolehan
suatu
aset
tidak
jumlah
tercatat
dan
sisa
periode
(SAP)
c. Pengukuran
Dana yang Dibatasi Penggunaannya dicatat sebesar
jumlah kas atau dana yang dicadangkan;
d. Penyajian dan Pengungkapan
1) Dana yang Dibatasi Penggunaannya disajikan di laporan
posisi keuangan dalam kelompok aset lainnya.
2) Hal-hal yang perlu diungkapkan mengenai Dana yang
Dibatasi Penggunaannya dalam catatan atas laporan
keuangan adalah:
a) rincian
jenis
dan
jumlah
Dana
yang
Dibatasi
Penggunaannya.
b) Alasan pembatasan dana.
3.2.3.4. Aset Lain-lain BLU
a. Pengertian
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam dan Aset lainnya di atas. Aset lainlain dapat berupa aset tetap BLU yang dihentikan dari
penggunaan aktif. Di samping itu, piutang macet BLU yang
dialihkan penagihannya kepada Kementerian
Keuangan
(SAP)
posisi
keuangan
mengklasifikasikannya
menyajikan
kewajiban
dengan
44 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
lainnya,
seperti
Pajak
Penghasilan
(PPh),
Pajak
(SAP)
diakui
kemungkinan
di
BLU
laporan
posisi
keuangan
jika
besar
kewajiban
masa
kini,
dan
jumlah
yang
harus
Negara.
6) Bagian lancar utang jangka panjang, diakui pada saat
melakukan reklasifikasi pinjaman jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal neraca pada setiap akhir periode
akuntansi.
46 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
b. Pengukuran
Kewajiban jangka pendek diukur sebesar nilai jatuh
temponya.
1) Utang kepada pihak ketiga dan belanja yang harus
dibayar diukur sebesar jumlah kas atau nilai tunai aset
lain yang harus diserahkan untuk menyelesaikan utang
tersebut.
2) Utang perhitungan pihak pihak ketiga diukur sebesar
jumlah kas yang diterima BLU untuk diserahkan atau
disetorkan kepada pihak lain.
3) Pendapatan diterima dimuka diukur sebesar kas yang
diterima dari pihak lain
4) Uang Muka dari KPPN, sebesar saldo uang muka yang
belum disetorkan/dipertanggungjawabkan ke kas negara
sampai dengan tanggal neraca.
5) Bagian lancar utang jangka panjang, diukur sebesar
jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal neraca.
c. Penyajian Dan Pengungkapan
Semua kewajiban yang diharapkan akan diselesaikan
dalam waktu satu tahun atau kurang disajikan di laporan
posisi
keuangan
dalam
kelompok
kewajiban
jangka
47 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
48 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
49 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
BAB IV
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SAI
UNTUK SATKER BLU
50 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
No
(SAP)
BASIS AKUNTANSI
SAK
SAP
KETERANGAN
ASET LANCAR
1.
1. Kas di
Bendahara
Pengeluaran
2.
3.
4.
5.
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
Persediaan
Investasi Jangka
Pendek
Investasi Jangka
Pendek
51 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
No
6.
(SAP)
BASIS AKUNTANSI
SAK
SAP
Biaya Dibayar
Belanja Dibayar
Dimuka
Dimuka
Uang Muka
Belanja
KETERANGAN
SAP: Belanja dibayar dimuka digunakan untuk
pembayaran penuh (100%) tapi barang/jasa
belum diterima
SAP: Uang muka belanja digunakan untuk
pembayaran uang muka/panjar
SAK: uang muka belanja barang dan belanja
modal menggunakan akun Biaya dibayar
dimuka
ASET TETAP
1.
Tanah
Tanah BLU
2.
Peralatan dan
Mesin
Peralatan Dan
Mesin BLU
3.
Gedung dan
Bangunan
Gedung dan
Bangunan BLU
4.
5.
Aset Tetap
Lainnya
Aset Tetap
Lainnya BLU
6.
Akumulasi
Penyusutan
7.
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
Konstruksi Dalam
Pengerjaan BLU
1.
Tagihan
Penjualan
Angsuran
Tagihan
Penjualan
Angsuran
2.
Tagihan
Tuntutan Ganti
Rugi
Tagihan Tuntutan
Ganti Rugi
3.
Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
52 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
No
(SAP)
BASIS AKUNTANSI
SAK
SAP
KETERANGAN
ASET LAINNYA
1.
Aset Tak
berwujud
Aset Tak
berwujud
2.
Akumulasi
Amortisasi
3.
Aset lain-lain
Kemitraan
dengan pihak
ketiga
Dana Kelolaan
BLU
Dana yang
dibatasi
penggunaanya
Aset lain-lain
1.
Utang Usaha
2.
Utang Pajak
Utang kepada
pihak ketiga BLU
Utang kepada
pihak ketiga
lainnya
3.
Utang Jaminan
Utang lainnya
4.
Biaya yang
Masih Harus
Dibayar
Pendapatan
Diterima Dimuka
Belanja yang
Masih Harus
Dibayar
Pendapatan
Diterima Dimuka
5.
53 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
No
6.
(SAP)
BASIS AKUNTANSI
SAK
SAK
Bagian Lancar
Bagian Lancar
Hutang Jangka
Hutang Jangka
Panjang
Panjang
KETERANGAN
SAK dan SAP, merupakan pembayaran angsuran
yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan
mendatang.
1.
2.
Utang Jangka
Panjang
Utang Bersyarat
Utang Jangka
Panjang
-
SAP, tidak mencatat adanya transaksi dengan syaratsyarat tertentu karena tidak ada ketentuannya dalam
peraturan perundang-undangan.
SAK, mencatat jika tingkat keterjadiannya besar dan
nilainya handal (dapat diyakini), maka dapat diakui
sebagai utang bersyarat. Jika tidak dapat diyakini,
maka cukup diungkapkan saja dalam CaLK.
1.
Cadangan
Piutang
2.
Cadangan
Persediaan
3.
Dana Lancar
BLU
1.
Diinvestasikan
Dalam Aset
Tetap
Diinvestasikan
Dalam Aset
Lainnya
2.
3.
Ekuitas Tidak
Terikat
4.
Ekuitas Terikat
54 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
4.3.2.
4.3.3.
4.3.4.
4.3.5.
4.3.6.
4.3.7.
4.3.8.
4.3.9.
4.3.10.
4.3.11.
4.3.12.
4.3.13.
4.3.14.
Laporan
Keuangan BLU berdasarkan SAP disajikan
dengan
mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor :
Per-67/PB/2007 tentang Tata Cara Pengintegrasian Laporan
Keuangan BLU ke Dalam Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada angka 4.3.1.,
sebelum disampaikan kepada UAPPA-E1, terlebih dahulu dilakukan
rekonsiliasi dengan KPPN setiap triwulan.
BLU menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca
setiap triwulan kepada UAPPA-E-1.
BLU menyampaikan ADK bulanan kepada UAPPA-E1, selain itu
satker BLU mengirim ADK file kirim 2 (dua) kali setiap bulan melalui
Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKeu) Kemdikbud.
UAPPA-E1 menggabungkan seluruh ADK dari seluruh satker di
bawahnya termasuk ADK yang diterima dari BLU setiap bulan.
UAPPA-E1 menyusun laporan keuangan berdasarkan hasil
penggabungan ADK sebagaimana dimaksud pada angka 4.3.5.
UAPPA-E1 menyampaikan laporan keuangan beserta ADK kepada
UAPA.
Penyampaian Laporan Keuangan BLU semesteran dan Tahunan
disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan berdasarkan SAK disampaikan oleh Satker BLU
kepada Pejabat Eselon I atasannya dan Direktur Jenderal
Perbendaharaan c-q. Direktorat pembinaan Pengelolaan Keuangan
BLU setiap triwulan.
Pejabat Eselon I membuat Ringkasan Laporan Keuangan BLU
seluruh Satker BLU yang berada di bawahnya.
Ringkasan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada
angka 4.3.10. dan lembar muka (face) Laporan Keuangan Satker
BLU disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kemdikbud up. Kepala
Biro Keuangan setiap triwulan.
Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kemdikbud membuat Ringkasan
Laporan
Keuangan BLU
berdasarkan
Ringkasan
Laporan
Keuangan dan lembar muka (face) yang diterima dari UAPPA-E1.
Ringkasan Laporan Keuangan BLU dan lembar muka (face)
Laporan Keuangan satker BLU sebagaimana dimaksud angka
4.3.12., disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan
c.q. Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU setiap
semester dan tahunan.
Laporan keuangan berdasarkan SAK dan SAP disusun oleh unit
akuntansi pada BLU.
55 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
TANGGAL KIRIM
BLU
15 April 20X0
UNIT ORGANISASI
PENERIMA
UAPPA-E1
TANGGAL
TERIMA
23 April 20X0
UAPPA-E1
27 April 20X0
PPK BLU
UAPA
UAPA
08 Mei 20X0
30 April 20X0
UNIT ORGANISASI
PENERIMA
TANGGAL
TERIMA
30 April 20X0
TANGGAL KIRIM
BLU
10 Juli 20X0
UAPPA-E1
17 Juli 20X0
PPK BLU
UAPPA-E1
20 Juli 20X0
UAPA
25 Juli 20X0
UAPA
PPK BLU
22 Juli 20X0
26 Juli 20X0
TANGGAL KIRIM
BLU
15 Oktober 20X0
UNIT ORGANISASI
PENERIMA
TANGGAL
TERIMA
UAPPA-E1
23 Oktober 20X0
PPK BLU
UAPPA-E1
27 Oktober 20X0
UAPA
31 Oktober 20X0
UAPA
08 November
20X0
09 November
20X0
UNIT ORGANISASI
PENERIMA
TANGGAL
TERIMA
TANGGAL KIRIM
BLU
20 Januari 20X1
UAPPA-E1
02 Februari 20X1
PPK BLU
UAPPA-E1
08 Februari 20X1
UAPA
27 Februari 20X1
UAPA
10 Februari 20X1
PPK BLU
Menkeu c.q. Dirjen Pb.
28 Februari 20X1
Keterangan :
1. Laporan Keuangan yang disampaikan ke Unit Akuntansi di atasnya adalah laporan keuangan
yang telah direkonsiliasi dengan KPPN dan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
2. Tahun 20X0 adalah untuk tahun anggaran berjalan, Tahun 20X1 adalah 1 (satu) tahun setelah
tahun anggaran berakhir.
56 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
melaksanakan
10
UAPA
1.
2.
3.
4.
7/8
UAPPA-E1
6
3/5
KPPN
BLU
11
4
12
DIT.
PPK-BLU
57 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
BAB V
PENUTUP
Ainun Naim
NIP.196012041986011001
58 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
59 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
KATA PENGANTAR
Negara,
Menteri/Pimpinan
Lembaga
sebagai
Pengguna
salah
satu
entitas akuntansi
berkewajiban
pelaksanaan
di bawah Kementerian
menyelenggarakan akuntansi
anggaran
Keuangan
Perbendaharaan
Laporan
Keuangan
BLU
ke
dalam Laporan
Direktur
Tata Cara
Jenderal
Pengintegrasian
Keuangan
Kementerian
Laporan
Keuangan
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
akuntabilitas publik.
NIP....................................
60 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
iv
Daftar Grafik
vi
Daftar Lampiran
vii
Daftar Singkatan
viii
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan
ix
Pernyataan Tanggung Jawab
xi
Ringkasan Eksekutif
...
A. Laporan Realisasi Anggaran ( LRAKT perbandingan 2011 dan 2010)
...
B. Neraca (NSAIKPT perbandingan 2011 dan 2010)
...
C. Catatan atas Laporan Keuangan
...
I. Pendahuluan
...
1. Dasar Hukum
...
2. Kebijakan Teknis
...
3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
...
II. Kebijakan Akuntansi
...
III. Ringkasan Laporan
...
IV. Penjelasan atas Akun-akun Laporan Realisasi Anggaran
...
1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran
...
2. Penjelasan Per Akun Laporan Realisasi Anggaran
...
3. Catatan Penting Lainnya
...
V. Penjelasan atas Akun-akun Neraca
...
1. Posisi Neraca Secara Umum
...
2. Penjelasan Per Akun Neraca
...
3. Catatan Penting Lainnya
...
VI. Informasi Tambahan dan Pengungkapan Penting Lainnya
...
1. Tindak Lanjut atas Temuan Pemeriksaan BPK-RI
...
2. Rekening Pemerintah
...
3. Pengungkapan Lain-lain
...
VII. Lampiran
...
A. Laporan RalisasiAnggaran Pendukung
1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan pengembalian
pendapatan
2. Laporan
RealisasiAnggaran
Belanja
dan pengembalian
Belanja
3. Neraca Percobaan
B. Lampiran-lampiran lainnya sebagai pendukung CaLK
61 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
dan Catatan
atas Laporan
Keuangan
Tahun
Keuangan
tersebut
telah
disusun
berdasarkan
sistem
<Nama pejabat>
NIP ........................
62 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan
Undang-undang.Nomor
17
tahun
2003
tentang
Keuangan
Laporan Keuangan.
penyusunan
dan
keuangan <Nama
merupakan
perwujudan
penyajian
laporan
pertanggungjawaban
atas
Dengan demikian
Satuan
Kerja>
ini
penggunaan anggaran
Realisasi
tahun
Anggaran
200x
dengan
menggambarkan
realisasinya,
perbandingan
mencakup
antara
unsur-unsur
63 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
2. NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan tahun 200x
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan.
Jumlah aset per <tanggal laporan> adalah sebesar Rp <nilai aset pada
tanggal laporan> yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp <nilai aset lancar
pada tanggal laporan>; aset tetap sebesar Rp. (nilai aset tetap pada tanggal
laporan>; dan aset lainnya sebesar Rp. <nilai aset lainnya pada tanggal
Iaporan>.
Jumlah kewajiban per <tanggal laporan> adalah sebesar Rp. <nilai kewajiban
pada tanggal laporan> yang terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar
Rp. <nilai kewajiban jangka pendek pada tanggal laporan>; dan kewajiban
jangka panjang sebesar Rp. .... (nilai kewajiban jangka panjang pada tanggal
laporan>.
Jumlah ekuitas dana per <tanggal lapcran> adalah sebesar Rp. (nilai ekuitas
dana pada tanggal laporan> yang terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar
Rp. <nilai ekuitas dana lancar pada tanggal laporan>; ekuitas dana investasi
sebesar Rp <nilai ekuitas dana investasi pada tanggal laporan>.
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan
pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai
antara
lain
akuntansi,
mengenai dasar
kejadian
penting
penyusunan
lainnya,
laporan
dan
keuangan, kebijakan
informasi
tambahan
yang
diperlukan.
Dalam
penyajian
Laporan
Realisasi Anggaran,
pendapatan diakui
berdasarkan basis kas yaitu pada saat kas diterima oleh BLU. Untuk
belanja yang didanai dari APBN diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada
saat kas dikeluarkan dari Kas Umum Negara (KUN), dan belanja yang
didanai dari pendapatan BLU diakui berdasarkan basis kas yaitu, pada
saat kas dikeluarkan dari Kas BLU.
Dalam penyajian neraca berupa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui
berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset
64 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN atau Kas BLU.
65 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
Pemerintah
Nomor
71 Tahun
2010
tentang
Standar
Akuntansi Pemerintahan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Badan Layanan Umum;
9. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
10. Peraturan
Akun Standar;
66 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
Menteri
Keuangan
Nomor:
76/PMK.05/2008
Tentang
Cara
Pengintegrasian
Laporan
Keuangan
Badan
Keuangan
dikelola oleh
<nama
ini mencakup
Satuan
seluruh
Kerja>
yang
transaksi
berasal
keuangan
dari
dana
yang
APBN
sebesar Rp. ...<jumlah rupiah pagu anggaran belanja> dan dana yang
berasal dari pendapatan BLU sebesar Rp. ... <jumlah rupiah estimasi
pendapatan>.
Laporan Realisasi
II.
(SAP)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
1. Penyajian secara lebih lengkap dalam menerapkan kebijakan akuntansi
untuk satker BLU dapat menggunakan kebijakan akuntansi seperti yang
tercantum dalam Bab III Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan BLU di
Lingkungan Kemdikbud Berdasarkan SAP ini .
2. Berikut ini adalah contoh ringkas untuk penerapan kebijakan akuntansi pada
satker BLU.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
Kerja>
<nama Satuan
A. PENDAPATAN
Pendapatan
adalah
semua
penerimaan
Kas Negara
(KUN)
yang
hak pemerintah
dan
tidak
perlu dibayar
kembali
oleh
pemerintah.
Pendapatan yang diterima dari masyarakat oleh satker BLU dapat
dipergunakan langsung oleh satker BLU tanpa terlebih dahulu disetor
ke kas Negara. Sehingga pendapatan BLU disajikan sebesar pendapatan
Kas yang diterima BLU.
Akuntansi
pendapatan
dilaksanakan
berdasarkan
azas
bruto,
yaitu
pengakuan
belanja
(SAP)
disahkan
oleh
Kantor
(KPPN).
C. ASET
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah
sebagai
akibat
dari peristiwa
masa lalu
yang
dipelihara
karena alasan
sejarah
dan budaya.
Dalam
pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan,
kekayaan di dasar laut dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada
saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Nilai Aset merupakan hasil konversi laporan keuangan BLU berdasarkan
Standar
Akuntansi
Keuangan
ke
dalam
Standar
Akuntansi
D. KEWAJIBAN
Kewajiban
adalah
utang
yang
timbul
dari
peristiwa
masa
lalu.
Kewajiban pada satker BLU dapat berupa kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
E. EKUITAS DANA
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih
antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi
Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Diinvestasikan.
69 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
III.
(SAP)
RINGKASAN LAPORAN
A. ANGGARAN DAN ESTIMASI PENDAPATAN
Selama periode............/tahun anggaran... ...(sesuaikan dengan periode yang
dicakup oleh laporan
keuangan) <Nama
pengeluaran sebesar Rp <nilai rupiah total pagu belanja> yang terdiri dari
anggaran
APBN sebesar
Rp. ..<nilai
rupiah
total
pagu belanja>
dan
total pagu
belanja>
dan
digunakan
untuk membiayai
kegiatan
non
operasional
sebesar Rp<nilai
rupiah>,
estimasi
<persentase
realisasi> %
yang
70 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
digunakan
untuk
(SAP)
berasal
rupiah>, penerimaan
penerimaan
dari
non operasional
lainnya sebesar
sebesar
Rp.<nilai rupiah>
Rp. <nilai
Rp. <nilai
dan
rupiah>,
penerimaan
hibah
Jumlah Aset sebesar Rp <total nilai aset> terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp <total nilai aset lancar>; Investasi Jangka panjang sebesar Rp
<total nilaiinvestasi jangka panjang>; Aset Tetap sebesar Rp .(total nilai aset
tetap>; Piutang Jangka Panjang sebesar
Rp <total
Jumlah ekuitas dana sebesar Rp <total nilai ekuitas dana> terdiri dari
ekuitas dana lancar sebesar Rp<jumlah nilai ekuitas dana lancar>, dan
ekuitas dana investasi sebesar Rp <jumlah nilai ekuitas dana investasi>.
IV.
71 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
Realisasi PNBP
pada
tahun
(SAP)
bagian ini
diuraikan
hambatan
dan
kendala
atas
pencapaian
pendapatan BLU).
B. BELANJA
1. Realisasi Belanja
Belanja
dilakukan
dengan
mempertimbangkan
prinsip-prinsip
51
Belania Peqawai
52
Belania Barang
53
Belanja Modal
57
Dst.
Anggaran
(Rp.)
3
Realisasi Belanja
(Rp.)
4
Persentase
(%)
5 (4/3) x 100%
....................
Jumlah
(SAP)
xxx
2
Isi dengan uraian jenis
belanja
....................................
xxx
....................................
xxx
....................................
Dst.
....................................
xxx
Anggaran
(Rp.)
3
Realisasi Belanja
(Rp.)
4
Persentase
(%)
5 (4/3) x 100%
Jumlah
Tabel 3
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
Kode
Jenis Bel.
1
531111
532111
533111
534111
534112
534113
535111
Anggaran
(Rp.)
3
Realisasi
Belanja (Rp.)
4
Persentase
(%)
5 (4/3) x 100%
V.
(SAP)
Kerja>
pengeluaran>
merupakan
saldo
kas
pada
bendahara
Pada tanggal <tanggal setelah tanggal neraca> telah disetor Rp <nilai total
uang persediaan yang telah disetor ke Kas Negara> yang merupakan sisa
Tabel 4
Rincian penyetoran Kas di Bendahara Pengeluaran
NO.
JUMLAH
(Rp.)
1.
...............................................................................
2.
...............................................................................
3.
...............................................................................
4.
...............................................................................
5.
...............................................................................
6.
...............................................................................
7.
...............................................................................
Dst.
...............................................................................
Jumlah
(sebutkan tanggal penyetoran dan jumlah setoran, serla bukti SSBP dilampirkan).
74 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
b. Cek yang baru dapat diuangkan dalam jangka waktu kurang dari 3
(tiga) bulan, senilai Rp. .<jumlah nilai >.
c. Realisasi belanja yang bersumber dari PNBP yang belum disahkan
pada tanggal pelaporan, senilai Rp. .<jumlah nilai >.,.
(Dirinci sesuai dengan jumlah dan jenis Saldo Kas Pada BLU)
(SAP)
Satker>
per <tanggal
D. Piutang BLU
Piutang adalah semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang,
barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada
tanggal neraca, yang diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu
tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca.
Piutang BLU dapat berupa piutang dari jenis layanan BLU dan piutang
lainnya.
Saldo Piutang BLU pada <Nama Satker> per <tanggal neraca> sebesar
Rp.<nilai Piutang BLU> merupakan ..................... <jelaskan secara rinci sesuai
dengan jenis piutangnya>, yang terdiri dari :
merupakan
jenis
aset
dalam
bentuk
barang
atau
yang dimaksudkan
untuk
dijual
dan/atau
diserahkan
dalam
yang terdiri dari <uraian jenis persediaan sesui dengan klasifikasi pada bagan
perkiraan standar dan nilai rupiah masing-masing>.
76 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
F. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau
dimanfaatkan
neraca>
oleh
masyarakat
umum. Nilai
berikut:
Tabel.5
Daftar Aset Tetap
Nama Aset Tetap
1
Mutasi
Tambah
Kurang
2
3
Saldo Awal
Saldo Akhir
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Jembatan, Irigasi dan
Jaringan
Jumlah
1. Tanah BLU
Nilai Tanah pada <Nama Satker> Per <tanggal neraca> sebesar Rp. <nilai
Tanah pada tanggal neraca>, jika dibandingkan dengan nilai Tanah BLU
mengalami
<kenaikan/penurunan>
sebesar
Pembelian
Penyelesaian Pembangunan
Transfer dari unit lain
Hibah (masuk)
Dan seterusnya ....
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
= Rp. ...........................
= Rp. ...........................
77 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
Rp.
<nilai
c. Koreksi Pencatatan
d. Hibah (keluar)
e. dst
(SAP)
= Rp. ...........................
= Rp. ...........................
Pembelian
Penyelesaian Pembangunan
Transfer dari unit lain
Hibah (masuk)
Dan seterusnya ....
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
Penghapusan
Transfer ke unit lain
Koreksi Pencatatan
Hibah (keluar)
dst
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
78 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
Satker>
Per <tanggal
neraca> sebesar Rp. <nilai pada tanggal neraca>, jika dibandingkan dengan
nilai Gedung dan Bangunan Per <periode sebelumnya> sebesar Rp. <nilai
pada periode sebelumnya>, mengalami <kenaikan/penurunan> sebesar Rp.
<nilai kenaikan/penurunan>, atau .....%.
Pembelian
Penyelesaian Pembangunan
Transfer dari unit lain
Hibah (masuk)
Dan seterusnya ....
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
Penghapusan
Transfer ke unit lain
Koreksi Pencatatan
Hibah (keluar)
dst
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Per <periode sebelumnya> sebesar Rp.
<nilai pada periode sebelumnya>, mengalami <kenaikan/penurunan> sebesar
d. Hibah (masuk)
e. Dan seterusnya ....
(SAP)
= Rp. ...........................
Penghapusan
Transfer ke unit lain
Koreksi Pencatatan
Hibah (keluar)
dst
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
Pembelian
Penyelesaian Pembangunan
Transfer dari unit lain
Hibah (masuk)
Dan seterusnya ....
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
Penghapusan
Transfer ke unit lain
Koreksi Pencatatan
Hibah (keluar)
dst
=
=
=
=
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
80 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan
lrigasi dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
...........................
...........................
...........................
...........................
...........................
...........................
(SAP)
dengan
Pihak
Ketiga
dengan satu pihak lain atau lebih dengan pola Bangun, Kelola, Serah
(BKS) dan Bangun, Serah, Kelola (BSK);
d. Dana Kelolaan BLU merupakan dana untuk menampung dana antara lain:
Dana bergulir, dan/ atau dana yang belum menjadi hak milik BLU;
e. Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan kas atau dana yang
alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu,
contohnya antara lain : bank garansi, dana yang diperuntukan untuk
membayar imbalan kerja, termasuk dana abadi (endowment fund);
f. Aset Lain-Lain merupakan aset yang tidak dapat dikategorikan sebagai
aset yang disebutkan di atas. Termasuk aset lain-lain adalah:
1) kumpulan dari aktiva tetap yang rusak dan untuk dihapuskan dimasa
yang akan datang.
2) aset yang diperoleh dengan cara angsuran dicatat sebagai aset lainlain dan diakui utang jangka panjangnya.
3) aset yang diperoleh dengan cara leasing.
4) piutang macet BLU yang dialihkan penagihannya kepada Kementerian
Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara
(Dalam CaLK uraikan
persediaan yang
belum
dipergunakan
dan/atau
yang
belum
82 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
Dana
Lancar
adalah
kekayaan
bersih
pemerintah
yang
Jumlah (Rp.)
Cadangan Piutang
Cadangan Persediaan
Jumlah
83 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
Uraian Akun
Jumlah (Rp.)
Jumlah
Tetap,
penyeimbang
disediakan
akun
Diinvestasikan
dari pos
untuk
Aset
Dalam
Lainnya,
pembayaran
utang
dan
jangka
84 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
Dana yang
panjang
adalah
harus
akun
VI.
(SAP)
ini
digunakan untuk
dengan
laporan
keuangan
belum
diungkapkan
yang
terkait
pada
bagian
sebelumnya, contoh.:)
1. Domisili tempat satuan kerja tersebut berada.
2. Penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya.
3. Ketentuan
perundang-undangan
yang
menjadi landasan
kegiatan
harus mengungkapkan
kejadian-
operasionalnya.
4. Catatan
atas
Laporan
Keuangan
yang
sedang
terjadi yang
akan
dapat
berpengaruhi
terhadap Neraca pada masa yang akan datang yang tidak dapat
disajikan pada Neraca, contohnya adanya proses pengadilan yang
akan dapat mempengaruhi nilai neraca;
e. Penggabungan/pemecahan entitas tahun berjalan.
5. Hambatan dan kendala lainnya dalam penyusunan dan pelaporan
laporan Keuangan Tahun Anggaran 200x termasuk dalam penyusunan
Laporan
BMN
oleh masalah
ekstern.
85 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
intern
maupun
(SAP)
LAMPIRAN I
1. LRA PENDAPATAN
2. LRA PENGEMBALIAN PENDAPATAN
3. LRA BELANJA
4. LRA PENGEMBALIAN BELANJA
5. NERACA PERCOBAAN
6. LAPORAN BMN
7. RINCIAN SALDO AWAL BMN
8. LAPORAN KONDISI BARANG
86 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
LAMPIRAN II
87 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2
(SAP)
htpp://simkeu.kemdikbud.go.id
Help desk SIMKeu : 021-500 005 ext.4
88 | K e m e n t e r i a n P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n - 2 0 1 2