PBL Skenario I Blok II
PBL Skenario I Blok II
BAB I
PENDAHULUAN
Nyeri Perut
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke IGD dengan keterangan rujukan
dari puskesmas nyeri abdomen. Pasien mengeluh nyeri perut sejak 2 hari yang
lalu. Keuhan ini disertai demam, mual, muntah, nafsu makan menurun dan sulit
buang air besar sejak 3 hari yang lalu, pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran umum tampak kesakitan, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi
108x/menit, frekuensi pernapasan 20x/menit, suhu 39oc, pada pemeriksaan
abdomen ditemukan nyeri tekan dan nyeri lepas disemua region abdomen,
bising usus 4x/menit.
Step 1 : Clarify Unfamiliar Terms
1. Nyeri abdomen rasa sakit didaerah perut, rasa nyeri perut ini dapat
berupa nyeri super visial atau nyeri somatic
2. Demam peningkatan suhu diatas normal (normal 36,5 37,2oc)
3. Mual & muntah respon yang terjadi saat traktus gastrointestinal
teriritasi,
mual
rasa/
sensasi
tidak
nyaman
dibelakang
1.
2.
3.
4.
5.
8. SB
Step 4
Step 5
1. Penyakit pada kasus ini apa? (meyingkirkan diagnosis diferensial)
2. Refered pain (jelaskan selengkapnya disertai segmen persarafannya)!
Step VI : Belajar Mandiri
BAB II
PEMBAHASAN
Step VII : Synthesize And Test Acquired Information
1. Anatomi dan Fisiologi Abdomen
nyeri
tidak
terlokalisasi
dengan
baik,
dengan
onset
Nyeri Somatik
10
maupun
gesekan
antara
kedua
peritoneum
dapat
11
peritoneum
parietalis
dirasakan
tepat
pada
tempat
12
13
awal
apendisitis.
sebelum
radang
mencapai
permukaan
14
15
3. Mekanisme Nyeri
Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi stimuli
akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik
kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan saraf
tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks
serebri. Impuls listrik tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan
sebagai kualitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami modulasi
sepanjang saraf perifer dan disusun saraf pusat. Rangsangan yang dapat
membangkitkan nyeri dapat berupa rangsangan mekanik, suhu (panas atau
dingin) dan agen kimiawi yang dilepaskan karena trauma/inflamasi.
16
17
yang
pada
keadaan
lajut
menghasilkan
18
reseptor
nyeri
primer
ditemukan
dan
19
20
lebih
darisatu
faktor
etiologi
yang
ditemukan
saat
dilakukan operasi.
Penyebab obstruksi mekanik dari intestinal tertera pada tabel berikut ini :
Normalnya, sekitar 2 liter asupan cairan dan 8 liter sekresi dari gaster,
intestinal dan pankreaticobili ditansfer ke intestinal setiap harinya. Meskipun
aliran cairan menuju ke intestinal bagian proksimal, sebagian besar cairan ini
akan di absorbsi di intestinal bagian distal dan kolon. Ileus obstruktif terjadi
akibat akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi disebabkan
karena adanya gangguan mekanisme absorbsi normal proksimal daera
obstruksi serta kegagalan isi lumen untuk mencapai daerah distal dari
obstruksi.
Akumulasi cairan intralumen proksimal daerah obstruksi terjadi
dalam beberapa jam dan akibat beberapa faktor. Asupan cairan dan sekresi
lumen yangterus bertambah terkumpul dalam intestinal. Aliran darah
meningkat ke daerah intestinal segera setelah terjadinya obstruksi, terutama
di daerah proksimal lesi, yang akhirnya akan meningkatkan sekresi
21
22
radiologi
sangat dibutuhkan
untuk mendiagnosis
23
24
umum
terjadi
24
jam
setelah
awitan
nyeri.
Gejala
mencakup demam dengan suhu 37,5-38,5oC atau lebih tinggi, nyeri tekan
abdomen yang kontinue.
Penatalaksanaan Apendisitis
Pada apendisitis akut, pengobatan yang paling baik adalah operasi
appendiks. Dalam waktu 48 jam harus dilakukan. Penderita di obsevarsi,
istirahat dalam posisi fowler, diberikan antibiotik dan diberikan makanan
25
untuk
meningkatkan
patokan
termostat.
Hipotalamus
mempertahankan suhu di titik patokan yang baru dan bukan di suhu normal.
Sebagai contoh, pirogen endogen meningkatkan titik patokan menjadi 38,9 C,
hipotalamus merasa bahwa suhu normal prademam sebesar 37 C terlalu
dingin, dan organ ini memicu mekanisme-mekanisme respon dingin untuk
meningkatkan suhu tubuh (Ganong, 2002).
Berbagai laporan penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan suhu tubuh
berhubungan langsung dengan tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk
mengatasi berbagai rangsang. Ransangan endogen seperti eksotoksin dan
endotoksin menginduksi leukosit untuk mengeluarkan pirogen endogen, dan
yang poten diantaranya adalah IL-1 dan TNF, selain IL-6 dan IFN. Pirogen
endogen ini akan bekerja pada sistem saraf pusat tingkat OVLT (Organum
26
27
dan
(misalnyakeracunan
ensefalitis),
maupun
syaraf
asiodosis
oleh
karena
dan
keracunan
hasil
samping
patogen.
Virus
utama
penyebab
muntah
adalah
28
Ketika pusat muntah (VC) distimulasi, maka motor dari cascade akan
bereaksi menyebabkan muntah. Kontraksi non peristaltic didalam usus
halus meningkat, gall bladder berkontraksi dan sebagian isi dari usus
dua belas jari masuk kedalam lambung. Kondisi inidiikuti dengan
melambatnya gerakan peristaltik yang akan mendorong masuknya isi
usus halusdan sekresi pankreas kedalam lambung dan menekan
aktivitas
lambung.
Sementara
itu,
otot-ototpernapasan
akan
lambung
akan
didorong
masuk
kedalam
staphylococcal
yang
dibentuk
oleh
bakteriini.