:
:
:
:
:
:
:
Nama : Tn. H
Umur : 82 th
Ruang : Kelas : -
M. Hasan A Rahman
Palembang, 30 April 1932
82 tahun
Tidak Bekerja lagi (Dulu Buruh Bangunan)
Jl. Kh Azhari lr.Agung 13 Ulu Plaju, Palembang
Laki- Laki
-
PEMERIKSAAN FISIK
Nama : Tn. H
Umur : 82 th
Ruang : Kelas : -
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
:
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi
: 82 x/menit
- Laju Napas
: 22x/ menit
- Suhu
: 36,8 C
Status Oftalmologis
OD
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan
Visus
Tekanan Intra Okuler
Kedudukan Bola Mata
Posisi
Eksoftalmus
Enoftalmus
Pergerakan Bola Mata
Atas
Bawah
Temporal
Temporal atas
Temporal bawah
Nasal
Nasal atas
Nasal bawah
Nistagmus
Palpebrae
Hematom
Edema
Hiperemis
Benjolan
OS
OD
4/60
13,1 mmHg
OS
4/60
12 mmHg
Ortoforia
(-)
(-)
Ortoforia
(-)
(-)
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(-)
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(+) Baik
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
6.
7.
8.
9.
10.
Ulkus
(-)
Fistel
(-)
Hordeolum
(-)
Kalazion
(-)
Ptosis
(-)
Ektropion
(-)
Entropion
(-)
Sekret
(-)
Trikiasis
(-)
Madarosis
(-)
Punctum Lakrimalis
Edema
(-)
Hiperemis
(-)
Benjolan
(-)
Fistel
(-)
Konjungtiva Tarsal Superior (tidak di periksa)
Edema
Hiperemis
Sekret
Epikantus
Konjungtiva Tarsalis Inferior
Kemosis
(-)
Hiperemis
(-)
Anemis
(-)
Folikel
(-)
Papil
(-)
Lithiasis
(-)
Simblefaron
(-)
Konjungtiva Bulbi
Kemosis
(-)
Pterigium
(-)
Pinguekula
(+)
Flikten
(-)
Simblefaron
(-)
Injeksi konjungtiva
(-)
Injeksi siliar
(-)
Injeksi episklera
(-)
Perdarahan subkonjungtiva
(-)
Kornea
Kejernihan
Jernih
Edema
(-)
Ulkus
(-)
Erosi
(-)
Infiltrat
(-)
Flikten
(-)
Keratik presipitat
(-)
Macula
(-)
Nebula
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Jernih
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Leukoma
Leukoma adherens
Stafiloma
Neovaskularisasi
Imbibisi
Pigmen iris
Bekas jahitan
Tes sensibilitas
Limbus kornea
Arkus senilis
Bekas jahitan
Sklera
Sklera biru
Episkleritis
Skleritis
Kamera Okuli Anterior
Kedalaman
Kejernihan
Flare
Sel
Hipopion
Hifema
Iris
Warna
Gambaran radier
Eksudat
Atrofi
Sinekia posterior
Sinekia anterior
Iris bombe
Iris tremulans
Pupil
Bentuk
Besar
Regularitas
Isokoria
Letak
Refleks cahaya langsung
Seklusio pupil
Oklusi pupil
Leukokoria
Lensa
Kejernihan
Shadow test
Refleks kaca
Luksasi
Subluksasi
Pseudofakia
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Tidak dilakukan
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Tidak dilakukan
(+)
(-)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Cukup
jernih
(-)
(-)
(-)
(-)
Cukup
jernih
(-)
(-)
(-)
(-)
Coklat
Jelas/tidak jelas
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Coklat
Jelas/tidak jelas
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Bulat
3 mm
Reguler/irreguler
Isokoria
Sentral
(-)
(-)
(-)
(-)
Bulat
3 mm
Reguler/irreguler
Isokoria
Sentral
(-)
(-)
(-)
(-)
Keruh
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
Keruh
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
17.
Afakia
Funduskopi (Tidak Diperiksa)
Refleks fundus
Papil
- warna papil
- bentuk
- batas
Retina
- warna
- perdarahan
- eksudat
Makula lutea
(-)
(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama :
Umur :
Ruang : Kelas : -
Anjuran Pemeriksaan:
Laboratorium :
Darah rutin (hemoglobin, trombosit, leukosit), Kimia Klinik (Gula darah
sewaktu/BSS)
Keratometri dan Biometri
Nama :
Umur :
Ruang : Kelas : -
RENCANA PENGELOLAAN
Nama : Tn.H
Umur : 82 th
Ruang : Kelas : -
1. Medikamentosa
Calsium chloride (CaCl2) Anhydrous 0,075 gr + Kalium iodida 0,075 gr +
Natrium tiosulfat 0.0075 gr + Fenilmerkuro nitrar 0,3 mg ED gtt 1 ODS
Vitamin B1,B6, B12 tab 3x1 tab
2. Edukasi
Informasi kepada pasien bahwa pengelihatannya akan mengalami
kemunduran sebagai tanda maturitas dari katarak yang ada
Kontrol rutin minimal 1 bulan sekali untuk melihat maturitas katarak dan
kemungkinan penyulit yang ditimbulkan.
3. Rencana tindakan ECCE atau ECCE + IOL akan dilakukan pada OS/OD jika
katarak telah menjadi matur dilanjutkan dengan OD/OS dalam kondisi juga telah
matur.
4. Konsul ke Ahli Penyakit dalam
Tanda tangan,
ANALISA KASUS
Pada kasus ini laki-laki berusia 82 tahun datang dengan keluhan penglihatan
kabur sejak 1 bulan yang lalu. Penderita mengeluh penglihatan semakin lama
semakin kabur, penderita merasa pandangan seperti berasap atau berkabut,
penglihatan silau ketika melihat cahaya,
Dari keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit ini dapat dipikirkan
beberapa diagnosis diantaranya katarak. Katarak ini terdiri atas 2 macam berdasarkan
kemungkinan penyebabnya, yaitu katarak primer dan katarak sekunder.
Pada pasien ini berkemungkinan mengalami katarak primer karena tidak ada
riwayat mengalami trauma sehingga katarak sekunder dapat disingkirkan dari
diagnosis
Untuk katarak primer sendiri dibagi atas 3 macam berdasarkan usia, yaitu
katarak juvenil, katarak pre-senilis, dan katarak senilis. Melihat usia pasien yaitu 82
tahun, maka katarak juvenil maupun katarak pre-senilis dapat disingkirkan dari
diagnosis. Maka pasien ini dapat didiagnosis mengalami katarak senilis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik oftalmologis didapatkan visus OD 4/60 dan
OS 4/60 menunjukkan bahwa pasien ini telah mengalami penurunan tajam
penglihatan. Jika dikaitkan dengan kondisi katarak, hal ini menunjukkan terjadinya
kejadian yang disebut sebagai intumesensi, dimana telah terjadi hidrasi pada korteks
lensa mata yang menyebabkan lensa menjadi cembung sehingga indeks refraksi
berubah karena daya bias pada lensa bertambah yang mengakibatkan terjadinya
miopisasi pada lensa mata. Maka pada pasien ini disimpulkan mengalami katarak
imatur.
Dari hasil pemeriksaan menggunakan penlight dengan bantuan penglihatan
menggunakan Lup ditemukan ODS arkus senilis (+), yaitu terjadinya degenerasi
kornea, yang dapat terjadi pada semua usia tetapi pada umumnya pada usia lanjut
yang mengenai kedua mata.
Arkus senilis ini juga berhubungan dengan hiperkolesteromia yang tidak
nyata. Secara klinis, adanya arkus senilis tidak ada keluhan sama sekali, hanya
tampak kekeruhan anular, bewarna abu-abu, lebar 2 mm dari limbus yang dibatasi
kornea yang jernih.
Uji anel positif, dimana tidak terjadi obstruksi fungsi eksresi saluran lakrimal
sehingga tidak ada dakriosistitis