Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

OIL WATER SEPARATOR

OIL WATER SEPARATOR (OWS) merupakan suatu alat kapal dimana


fluida yang tidak saling larut dipisahkan satu sama lainnya karena perbedaan
masa jenis (densitas), dalam hal ini fluida yang dimaksud
adalah air dan minyak, yang mana berat jenis air lebih besar dari pada berat
jenis minyak sehingga saat proses pemisahan terjadi air akan berada di bagian
bawah dan minyak akan berada dibagian atas. prinsip kerja pemisahan oil water
separator dilakukan dengan mengubah kecepatan dan arah fluida dari sumur
(well), sehingga fluida tersebut dapat terpisah.
fungsi Oil water Separator yaitu digunakan dalam penanganan air yang berasal
dari bilga dimana air tersebut masih bercampur dengan minyak dan harus
dipisahkan sebelum dibuang kelaut. Oil water Separator menggunakan Hukum
Stokes untuk mendefinisikan kecepatan terapungya sebuat benda/partikel
berdasarkan berat jenis dan ukuranya. Dalam alat ini, minyak akan terakumulasi
diatas permukaan air.
Bagian-bagian dan fungsi OWS yaitu :

1. Blige pump berfungsi sebagai penghisap air got.


2. Blige separator (stage i ) berfungsi sebagai tabung pemisah air got
dengan minyak.

3. Coaliser (stage ii ) berfungsi sebagai penampungan air got yang dipisah


oleh bilge separator dari endapan minyak.
4. Disk (lempengan-lempengan) berfungsi sebagai alat pemisah air got
dengan minyak
karena perbedaan berat jenis.
5. Piston valve berfungsi sebagai katup untuk mengalirkan air isap yang
terpisah yang dimana minyak air kotor masuk ke sludge tank.

BAB 2
INCINERATOR

A.PENGERTIAN INCINERATOR
Incinerator adalah metode penghancur limbah organik dengan melalui
pembakaran dalam suatu sistem yang terkontrol dan ter isolir dari lingkungan
sekitarnya.incinerator menggunakan 2(dua) ruang pembakaran,yaitu ruang bakar
1(promari chamber)dan ruang bakar 2(secondary chamber)insinerasi ialah
proses pemusnahan material organik secara thermal melalui proses pembakaran
dalam suatu sistem yang terkontrol dan terisolir dari lingkungannya.
1. PRIMARY CHAMBER
Berfungsi sebagai tempat pembakaran limbah.kondisi pembakaran
dirancang dengan jumlah udara untuk reaksi pembakaran kurang dari
semestinya,sehingga disamping pembakaran juga terjadi reaksi pirolisa.pada
reaksi pirolisa material organic terdegradasi menjadi karbon monoksida dan
metan.temperatur dalam primary chamber diatur pada rentang 600 derajat

celcius-800
derajat
celcius
dan
untuk
mencapai
temperature
tersebut,pemanasan dalam primary chamber dibantu oleh energi dari burner
dan energi pembakaran yang timbul dari limbah itu sendiri.udara untuk
pembakaran disuplai oleh blower dalam jumlah yang terkontrol.padatan sisa
pembakaran
diprimary
chamber
dapat
berupa
padatan
tak
terbakar(logam,kaca) dan abu(mineral),maupun karbon berupa arang,tetapi
arang dapat diminimalkan dengan pemberian suplai udara secara terusmenerus selama pembakaran. .

2. SECONDARY CHAMBER
Gas hasil pembakaran dan pirolisa perlu dibakar lebih lanjut agar tidak
mencemari lingkungan.pembakaran gas-gas tersebut dapat berlangsung
dengan baik jika terjadi pencampuran yang tepat antara udara dengan gas
hasil pirolisa,serta ditunjang oleh waktu tinggal(retention time)yang
cukup.udara untuk pembakaran disecondary chamber dalam temperature
tinggi yaitu 800 derajat celcius-1000 derajat celcius,sehingga gas-gas
pirolisa(metana,etana dan hidro karbon lainnya) terurai menjadi gas CO2
dan H20
JENIS-JENIS LIMBAH YANG DAPAT DIMUSNAHKAN INCINERATOR
ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
A. LIMBAH DOMESTIK
Yang
termasuk
limbah
kota,pasar,perumahan,pertokoan.

domestik

adalah

sampah

B. LIMBAH INFEKSIUS
Limbah infeksius adalah limbah padat yang dihasilkan oleh rumah sakit
C. LIMBAH INDUSTRI
Terbagi atas:
1.
2.
3.
4.
5.

Limbah padat
Obat-obatan kadaluarsa pada industri farmasi
Product reject pada industri makanan,sabun,shampo
Sampah-sampah kemasan
Adonan permen yang mengeras dan tidak dapat digunakan pada
industri permen
6. Majun atau potongan kain pada industri tekstil

7. Sisa-sisa tembakau dan produk reject pada industri rokok


8. Karet-karet bekas dan sudah tidak bisa digunakan pada industri karet
9. Kerak cat yang sudah mengeras pada industri otomotif
10. Limbah sludge
11. Limbah cair
12. Limbah chemical dari laboratorium(terbatas)
13. Limbah chemical produksi(terbatas)
14. Obat-obatan cair
15. Shampo reject yang belum dikemas
16. Sabun cair reject

BAB 3
Swage Treatment Plate

A.PENGERTIAN SWAGE PLANT (STP)


Sewage Treatment Plant (STP) adalah sebuah system pengolahan
air limbah menjadi air bersih kualitas 3, yang kemudian bisa dimanfaatkan
untuk menyiram tanaman atau di buang kesungai tanpa mencemari air
sungai. Air hasil olahan ini bukan untuk dikonsumsi oleh manusia, tetapi
untuk dibuang. Sebelum limbah dapat di buang ke lingkungan, air hasil
olahan harus memenuhi standar limbah yang aman bagi lingkungan.
Sewage Treatment Plant merupakan bangunan instalasi system
pengolah limbah rumah tangga atau limbah cair domestik termasuk limbah
dari dapur, air bekas, air kotor, limbah maupun kotoran. Limbah yang
mengandung logam berat akan mendapat perlakuan khusus, bukan
termasuk dalam limbah domestik.
Tujuan dari system pengolahan limbah cair domestik adalah agar limbah
tidak mengandung zat pencemar lingkungan, sehingga layak buang sesuai
dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Selanjutnya, bila kita telaah pengertian STP (Sewage Treatment Plant)


kata demi kata, sewage artinya kotoran atau limbah, Treatment artinya
perawatan, dan plant artinya Bangunan atau instansi atau tempat, Maka
Sewage Treatment Plant atau sering disingkat STP ini adalah Proses
Pengolahan Limbah di suatu Bangunan atau Instansi. STP ini Tidak jauh
berbeda dengan Septik Tank. STP biasanya digunakan di suatu bangunan
yang besar, sementara septink tank identik dengan rumahan. Apa bedanya
STP dengan septic tank? Sebenarnya keduanya sama-sama mengolah
limbah atau kotoran, tetapi perbedaannya pada STP mempunyai system
penguraian dan filtrasi, sementara septic tank hanya sebagai penyimpanan
saja, tepatnya penimbunan.
Didalam STP terdapat bagian-bagian utama. STP mempunyai beberapa
Chamber yang setiap chamber memiliki fungsinya tersendiri. Ada yang
disebut system Aerasi atau system back wash. Pada intinya system ini
merupakan pemberian gelembung udara yang dimaksudkan untuk
menghidupkan bakteri yang terdapat didalammnya. Bakteri ini berfungsi
untuk menghancurkan sewage yang berbentuk keras. Bakteri pengurai ini
menghancurkan sewage hingga di akhir output STP berupa limbah yang
berbentuk air bening.
Sewage Treatment plant ini biasanya digunakan di hotel, gedung
bertingkat dan sebagainya. Hasil-hasil buangan dari Sewage Treatment
Plant seperti minyak dan lemak dari buangan dapur harus dipisahkan
dahulu minyak dan lemaknya dari air sebelum masuk ke bak bak
pengolahan.
Demikian juga dengan hasil buangan laundry, idealnya harus melalui
pretreatment dahulu yaitu koagulasi, flokulasi, netralisasi, dan sedimentasi.
Untuk itu diperlukan chemical atau bahan kimia yang sesuai dengan fungsi
masing masing.
Hasil dari buangan WC atau Toilet diperlukan penghancur untuk benda
benda kasar dan kemudian disaring, baru hasil buangan tersebut masuk ke
dalam bak-bak pengolahan sehingga effluent dari prosess pengolahan
sewage ini dapat dibuang ke saluran kota dengan kualitas yang
disyaratkan, bahkan dapat di recycling untuk penyiraman tanaman.
B. BAGIAN-BAGIAN STP
1.
2.
3.
4.
5.

Motor dan mesin blower


Control Panel
Pompa-pompa
Peralatan sedimentasi
Water level control (WLC) dan Elektroda

Anda mungkin juga menyukai