PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak di
dunia dengan 164.000 anak yang meninggal pada tahun 2008 dimana
95% dari kasus tersebut berhubungan dengan campak di negara-negara
berpenghasilan rendah dengan infrastruktur pelayanan kesehatan yang
lemah1.
Imunisasi campak merupakan indikator untuk menilai kemajuan
terhadap tercapainya Millennium Development Goal 4 (MDG4) yang
bertujuan untuk mengurangi angka kematian anak di tahun 2015 yang
akan datang2. Vaksinasi campak merupakan pencegahan yang aman,
berhasil dan murah untuk mengurangi angka kematian anak 2 juta
pertahunnya3.
Campak merupakan penyakit menular yang sebagian besar
menyerang anak-anak pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah
terkena campak, maka ia akan mendapat kekebalan seumur hidupnya.
Cakupan imunisasi campak pertama (first dose) pada bayi sudah melebihi
target imunisasi sedangkan pada anak (second dose) belum diketahui
demikian4. Oleh sebab itu peneliti ingin melakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan imunisasi campak pada
anak di kecamatan sarolangun, Jambi.
Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982
dan pada tahun 1991 Indonesia telah mencapai Imunisasi Dasar Lengkap
atau Universal Childs Immunization (UCI) secara nasional. Capaian
imunisasi campak di Indonesia sampai dengan Desember 2013 sebesar
90,82% dengan cakupan imunisasi tertinggi di Jambi pada Desember
2013 mencapai target WHO melebihi 90% yaitu 104,33% akan tetapi
dibeberapa daerah masih belum mencapai target 90%5.
Indonesia merupakan negara populasi terbanyak ke-empat dengan
estimasi 228 juta penduduk ditahun 2008. Dengan ekonomi yang
3.
4.
imunisasi campak?
Apakah jarak tempat tinggal dan puskesmas berhubungan dengan
cakupan imunisasi campak ?
3.
4.
imunisasi campak.
Mengetahui hubungan jarak tempat tinggal dan puskesmas dengan
cakupan imunisasi campak pada anak.
1.4. Hipotesis
H1=
Terdapat hubungan pendidikan ibu, usia ibu dan jumlah anak
dengan cakupan imunisasi campak pada anak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan
kemajuan
yang
besar
dalam
usaha
merangsang
mencegah
tubuh
adherens
untuk
menghasilkan
mikroba
masuk
antibodi.
kedalam
Antibodi
sel
untuk
adalah
prosedur
untuk
Vaksin campak
Anak 12 bulan yang mendapat satu kali imunisasi campak
95% akan menjadi imun, dan 5% masih rentan sebagai akibat
kegagalan vaksin primer. Setelah imunisasi kedua lebih dari 99%
bayi yang diimunisasi akan mengalami serokonversi dan akan
menjadi imun.
Dosis virus vaksin campak yang diberikan secara rutin
untuk imunisasi 103 dan 104 plaque forming unit (PFU) /dosis.
Seperti virus campak, vaksin campak sangat stabil bila disimpan
pada suhu antara -70oC dan -200C. Vaksin sangat sensitif terhadap
sinar matahari, oleh karena itu disimpan dalam botol gelas
berwarna. Disarankan untuk menyimpan vaksin ditempat gelap
dengan temperatur 20-8o C dan harus digunakan dalam waktu 6
jam11.
2.1.4.
2.1.5.
Jadwal imunisasi
Jadwal imunisasi campak menurut WHO diberikan pada
saat bayi berusia 9 bulan, 2 tahun dan usia 6 tahun dengan
vaksinasi campak tunggal12. Kemudian IDAI menganjurkan untuk
memberikan MMR pada umur 15 bulan. IDAI juga menganjurkan
untuk memberikan MMR pada usia 12 bulan bagi yang belum
mendapat imunisasi campak tunggal pada 9 bulan. Disamping itu,
bila bayi mendapat imunisasi MMR pada umur 12-18 bulan maka
imunisasi campak yang seharusnya diberikan pada 5-6 tahun tidak
perlu diberikan13. Bagi bayi yang akan melakukan perjalanan keluar
negeri, sebelum berangkat bayi yang berumur 12 bulan harus
divaksinasi MMR sedangkan bayi 6-11 bulan harus diimunisasi
dengan campak tunggal.
2.1.7.
tenaga
kesehatan,
pengalaman
sebagai
tenaga
ibu,
usia
ibu
dan
jumlah
anak
dapat
dan
sikap
ibu
dalam
Pengetahuan
merupakan
hal
yang
terbentuknya
tindakan,
termasuk
mengambil
sangat
tindakan
tindakan.
penting
ibu
untuk
untuk
mengelompok
dan
dibuktikan
adanya
hubungan
10
Penyakit campak
Morbili (campak) adalah infeksi virus akut, ditandai oleh
demam tinggi dan ruam makulopapel yang timbul secara berurutan
mulai dari leher, wajah, hingga badan. Campak adalah virus RNA
dari jenis Morbilivirus dalam famili Paramyxoviridae, selama
masa prodorma sampai sesaat setelah ruam timbul virus ini
terdapat di sekret nasofaring, darah dan urin. Virus ini bertahan
hidup pada suhu kamar selama 34 jam.
Campak sangat mudah menular, 90% dari yang mengalami
kontak akan terkena infeksi. Penyebaran virus terjadi secara
percikan ludah (droplet) pada saat stadium prodorma. Lesi dikulit
terutama disekitar kelenjar sebasea, folikel rambut, mukosa
nasofaring, saluran cerna dan konjungtiva.
Campak mempunyai 3 stadium klinik, yaitu stadium
inkubasi (10-12 hari), stadium prodorma dengan gejala ringan dan
enantema (bercak Koplik) dan stadium ruam makulopapel disertai
demam tinggi. Masa prodorma berlangsung 3-5 hari dengan panas
tidak tinggi, batuk tidak produktif, korisa, dan konjungtivitis (trias
klasik 3C: cough, coryza, conjunctivitis). Bercak koplik sebagai
tanda patognomonik dari campak terlihat pada hari 2-3, berupa
bintik putih keabuan kadang berdarah, terletak setinggi gigi molar,
kadang menyebar secara tidak teratur ke mukosa pipi sekitarnya.
Ruam berawal dari makula halus terletak dileher bagian samping
atas, belakang telinga, sepanjang garis rambut, dan pipi bagian
belakang. Dalam waktu 24 jam makula cepat berubah menjadi
makulopapel dan menyebar keseluruh kepala, leher, lengan atas
11
dan dada bagian atas. Pada saat mencapai kaki yaitu hari ke 2-3,
maka yang dimuka mulai berkurang. Secara berurutan seperti saat
timbulnya
ruam
tersebut
mengalami
deskuamasi
dan
hiperpigmentasi yang kemudian hilang sama sekali dalam waktu 710 hari.
Diagnosis klinik morbili ditetapkan atas dasar anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang menyokong. Anak biasanya berobat
dengan keluhan utama berupa ruam pada kulit yang diawali
demam tinggi. Keluhan yang lai adalah batuk, pilek dan tidak nafsu
makan. Temuan fisik ialah injeksi konjungtiva, rinitis, faringitis,
bercak koplik dan ruam makulopapel berawal disekitar leher lalu
menyebar keseluruh tubuh yang kemudian terlihat hiperpigmentasi
dan deskuamasi. Konfirmasi laboratorium jarang, pada masa
prodorma dari sediaan apus hidung didapatkan sel datia
multinuklear. Untuk memastikan diagnosis diperlukan pemeriksaan
serologi dan biakan. Antibodi dapat terdeteksi apabila telah keluar
ruam dan terdapat kenaikan 4 kali titer22.
12
Lokasi Penelitian
Studi
Subjek studi
desain
Phimmasane M,
Douangmala S,
Koffi P, Reinharz D,
Buisson Y.
Laos
(Oudomxay in northen
laos, Vientiane capital and
champasak in the south)
Case
Control
Lama waktu
Hasil
studi
Orangtua dengan
kesehatan :
Ketersediaan vaksin,
penyimpanan va
kesulitan penyimpanan
kekurangan kete
maupun kompete
ketersediaan dan
kesehatan dengan
kompetensi tenaga
imunisasi cam
2. Terdapat hub
kesehatan.
Dari segi masyarakat:
Kurangnya
2007-2010
(4 tahun)
1. Terdapat hubung
ketersediaan vaksin
pengetahuan orang
pengetahuan orangtua
13
untuk menuju
imunisasi dengan
imunisasi cam
GL Bernhardt, NA
Western Cape
Cross
246 keluarga ;
Pengetahuan keluarga
sectional
Orangtua yang
tentang imunisasi
Willems, A Boulle,
mempunyai anak
D coetzee
pencatatan dan
telah tinggal di
pelaporan status
imunisasi (kartu
vaksinasi)
Cameron, B
2010-2012
(3 tahun)
1. Terdapat hub
pengetahuan kelua
imunisasi campa
cakupan imunisas
2. Terdapat hubung
pencatatan dan p
status imunisasi
cakupan imunisas
Okwaraji YB1* ,
Cross
sectional
dengan tempat
K1,Schellenber
pelaksanaan imunisasi
J2,Andarge G3,
Admassu
Mullholland
2010-2012
(3 tahun)
1. Terdapat hubung
cakupan imunisas
14
M4,Edmond KM5
tempat imunisasi
Faktor Tenaga
Kesehatan
Ketersediaan
tenaga
Faktor Masyarakat
Pengetahuan Ibu
tentang jadwal
imunisasi campak
kesehatan
Kinerja tenaga
kesehatan
Pelaporan dan
pencatatan imunisasi
campak
Mempengaruhi angka
kematian balita14
penyimpanan vaksin
Ketersediaan dana dan
transportasi
15
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERATIONAL
Imunisasi campak
Tenaga kesehatan
Kinerja petugas
imunisasi
= Variabel tergantung
= Variabel bebas
16
Definisi Operational
Alat ukur
Cara pengukuran
Hasil pengukuran
Skala
Referensi
Imunisasi
campak
Usaha memberikan
kekebalan pada bayi
dan anak dengan
memasukkan vaksin
kedalam tubuh agar
tubuh membuat zat
anti untuk mencegah
penyakit campak
Pendidikan terakhir
Buku KMS
Observasi dan
wawancara
1: Anak mendapat
imunisasi
Ordinal
Notoatmodjo,2007
Ordinal
UU RI nomor 20
Pendidikan Ibu
0:Anak tidak
mendapat
imunisasi
Kuesioner
Wawancara
yang diselesaikan
oleh responden(ibu).
Usia Ibu
KTP
Wawancara
Tidak tamat SD
SD
SMP
SMA/SMK
S1/S2
Ibu muda:
< 30 tahun
- Ibu dewasa:
>30 tahun
Ratus SA.History,
theories, and methods.
In: Perkins J,editor.
HDEV.Belmont:
Wadsworth; 2012.
17
Jumlah anak
Pengetahuan
ibu tentang
jadwal
imunisasi
Jarak fasilitas
pelayanan
kesehatan
Kinerja petugas
imunisasi
Banyaknya anak
kandung yang
pernah dilahirkan
dalam keadaan hidup
oleh seorang ibu
pada saat
pencacahan baik
tinggal bersamasama maupun tinggal
di tempat lain.
Segala sesuatu yang
diketahui ibu
berkaitan degan
jadwal imunisasi
campak
Kemudahan untuk
mencapai lokasi atau
keterjangkauan
untuk mencapai
fasilitas pelayanan
kesehatan
Hasil kerja secara
kualitas dan
kuantitas yang
dicapai oleh seorang
petugas imunisasi
Kuesioner
Wawancara
1= memiliki anak
<2
Ordinal
Bkkbn 2007
2= memiliki anak
>2
Buku KMS
Observasi dan
wawancara
Tepat: 9 bulan
Tidak tepat: >9bln
Nominal
Suwarnisih.
Ketepatan jadwal
pemberian
imunisasi campak
pada bayi.
Karanganyar;2011.
p.17-8
Kuesioner
Kuesioner dengan
5 pertanyaan
pilihan ganda,
dengan nilai:
2: Dekat
1: Jauh
Dekat : 6-10
Jauh: 1-5
Ordinal
Hartati E. Pengaruh
faktor prilaku
masyarakat terhadap
perolehan imunisasi
campak[thesis].
Medan: Universitas
Sumatera Utara;2008
Ordinal
Mangkunegara
2009
Kuesioner
Kuesioner
dengan 84
pertanyaan yang
masing-masing
dibagi 3 bagian,
Bila menjawab a: 2
Bila menjawab b:1
Buruk
Sedang
Baik
18
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan kepadanya
dimana setiap
bagian
berjumlah 28
pertanyaan.
19
BAB IV
METODE
4.1 Desain penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional
melalui pendekatan observasional analitik.
4.2 Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas kecamatan sarolangun. kabupaten
sarolangun kota jambi. Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2014.
4.3 Populasi dan sampel penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak berusia 9-23
bulan yang bertempat tinggal disekitar puskesmas kecamatan sarolangun dan
petugas imunisasi dipuskesmas kecamatan sarolangun.
4.3.2 Sampel
Penelitian ini mengambil sampel dengan cara consecutive sampling yaitu
responden diambil berurutan sampai jumlah responden memenuhi besar sampel.
4.3.2.1 Kriteria inklusi
1.
Orangtua yang memiliki anak usia 9-23 bulan yang bertempat tinggal
disekitar puskesmas kecamatan sarolangun, kabupaten sarolangun kota
jambi.
2.
Orangtua yang memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) atau kartu imunisasi
atau kartu kesehatan lainya yang terdapat catatan pemberian imunisasi
campak atau orangtua ingat tentang data imunisasi anaknya.
3.
20
z 2 xpxq
d2
Keterangan :
n0 = Besar sampel optimal yang dibutuhkan
z
n=
n=
138
121,40
1 138 1009
Keterangan :
n
n0
21
Maka besar sampel yang dibutuhkan dengan drop out 15% adalah 140 orang
4.4 Bahan dan intrumen penelitian
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa buku KMS,
dan kuesioner dimana kuesioner untuk mengetahui jarak imunisasi terdiri
dari 5 butir pertanyaan dan kuesioner untuk kinerja petugas imunisasi
terdiri dari 84 butir pertanyaan dibagi dalam 3 jenis subjek sehingga
setiap subjek mendapat 28 butir pertanyaan.
4.5 Analisis data
Data pada penelitian dianalisis menggunakan metode statistika nonparametrik. Untuk mengetahui hubungan kinerja petugas imunisasi,
pengetahuan ibu terhadap jadwal imunisasi, jarak tempat tinggal dengan
tempat imunisasi dan pendidikan ibu, usia ibu dan jumlah anak
menggunakan metode uji kemaknaan Chi Square dengan menggunakan
program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.
4.6 Alur kerja penelitian
Orangtua yang mempunyai anak
usia 9-23 bulan yang bertempat
tinggal disekitar puskesmas
kecamatan sarolangun
Petugas imunisasi
campak di puskesmas
kecamatan sarolangun
Informed consent
Analisis data
22
23
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Unicef.
(Online)
2011.
Available
at:
4.
5.
6.
Fernandez FC, Awofeso N, Rammohan A. Deteminants of apparent ruralurban differential in measles vaccination uptake in Indonesia. Rural and
remote health. 2011;11:1702. Available at: http://www.rrh.org.au
7.
Hill MC, Cox CL. Influencing factor in mmr decision making. City university
london.
2013.
Available
at
http://eujournal.org/index.php/esj/article/download/1496/1505 [Accessed 23
June 2014]
8.
bersalin
ibunda
jaten
karanganyar.
Available
at:
http://ejurnal.mithus.ac.id/index.php/maternal/article/viewFile/160/144
[Accessed 18 June 2014]
24
9.
at:
http://idai.or.id/public-articles/klinik/imunisasi/jadwal-
2012;17(26).
Available:
http://www.eurosurveillance.org/ViewArticle.aspx?ArticleId=20206
17. Rahman HAAA. Maternal satisfaction about childhood immunization in
primary health care center, Egypt. PeerJ preprints. 2013
18. Mutua M. K, Kimani-Murage E, Ettarh R. R. Childhood vaccination in informal
urban settlements in Nairobi, Kenya: who gets vaccinated?. BMC Public Health
2011.11:6doi:10.1186/1471-2458-11-6
25
Among
Children
Below
Years.
BioMedSciDirect
Publications. 2010
21. Depkes.
Profil
kesehatan
indonesia.
(Online).
2012. Available
at:
http://www.depkes.go.id/downloads/Profil
%20Kesehatan_2012%20(4%20Sept%202013).pdf [Accessed 20 June 2014]
22. Widagdo. Masalah dan tatalaksana penyakit infeksi pada anak. Jakarta;
Sagung seto.2011.p.25-9.
26
Lampiran 1
Tahapan Kegiatan
2014
Juni
2015
Juli
Perencanaan
1
Penyusunan proposal
Konsultasi
dengan
dosen pembimbing
4
B
Presentasi proposal
Pelaksanaan
1
Observasi
lokasi
penelitian
dan
pengumpulan data
2
Pengolahan data
Konsultasi
dengan
27
dosen pembimbing
C
Pelaporan Hasil
1
Penulisan
Diskusi
Presentasi
Perbaikan
28
Lampiran 2
Bahan dan peralatan
No
Nama/Spesifikasi
Kuesioner
Informed Consent
Kompensasi subjek
Jumlah
Harga satuan
Jumlah (Rp)
140
Rp.300
Rp.42.000
140
Rp.100
Rp.14.000
Rp.100.000
Rp.300.000
Total
Rp.356.000
Uraian
Jumlah (Rp)
Rp.250.000
Rp.200.000
Total
Rp.450.000
Lampiran 3
29
INFORMED CONSENT
Penjelasan mengenai penelitian
Saya mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti bernama
Anggie Pradetya Maharani mengajukan penelitian untuk memenuhi tugas
karya ilmiah skripsi berjudul Faktor-faktor yang berhubungan dengan
cakupan imunisasi campak pada anak di kecamatan sarolangun. Penelitian
ini diharapkan dapat memberi pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi
campak beserta faktor apa saja yang berhubungan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk kepada
orangtua yang memiliki anak untuk mengikuti program pemerintah tentang
imunisasi campak sebagai upaya pencegahan penyakit campak dan
komplikasinya.
Oleh karena itu saya mengharapkan Ibu untuk ikut serta dalam penelitian
ini. Bila bersedia maka peneliti akan melakukan wawancara dengan
instrumen berupa kuesioner. Hasil wawancara dirahasiakan oleh peneliti.
Bila ada pertanyaan, Ibu dapat menhubungi peneliti di nomor telepon
082121888033.
Ibu bebas untuk menolak ikut dalam penelitian ini. Bila Ibu bersedia ikut
dalam penelitian ini kami mohon untuk membubuhkan tanda tangan pada
formulir persetujuan di bawah ini.
30
Semua penjelasan di atas telah disampaikan kepada saya dan telah saya
pahami. Dengan menandatangani formulir ini saya SETUJU SECARA
SUKARELA untuk ikut dalam penelitian ini.
Nama
peserta penelitian
Tanda tangan
Tanggal
: .
: .
: .
Lampiran 4
KUISIONER PENELITIAN
31
Kabupaten
Kecamatan
Tanggal wawancara :
1.
Nama responden :
2.
Umur responden :
3.
Pendidikan
4.
Pekerjaan
Petani
Wiraswasta
PNS
Karyawan/buruh
Ibu Rumah Tanga
5.
Jumlah anak
6.
7.
8.
Tanggal lahir
orang
bulan
PENGETAHUAN
1.
Virus
32
2.
3.
4.
5.
6.
7.
b.
Bakteri
c.
Tidak tahu
Ya
b.
Tidak
c.
Tidak tahu
Pernafasan
b.
Kontak kulit
c.
Tidak tahu
Bisa
b.
Tidak bisa
c.
Tidak tahu
Imunisasi
b.
Membersihkan lingkungan
c.
Tidak tahu
9-11 bulan
b.
1 tahun
c.
Tidak tahu
1 kali
b.
>2 kali
c.
Tidak tahu
33
SIKAP IBU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Setuju
b.
Tidak setuju
Setuju
b.
Tidak setuju
Setuju
b.
Tidak setuju
Apakah ibu setuju bahwa imunisasi campak penting untuk kesehatan anak?
a.
Setuju
b.
Tidak setuju
Apakah ibu setuju demam merupakan efek samping dari imunisasi campak?
a.
Setuju
b.
Tidak setuju
Apakah ibu setuju pemberian imunisasi campak diberikan kepada anak usia
9-11 bulan?
a.
Setuju
b.
Tidak setuju
Apakah ibu setuju prmberian imunisasi campak diberikan kepada anak harus
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan?
a.
Seruju
b.
Tidak setuju
Ya
34
b.
Tidak
FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.
3.
Pernah
b.
Tidak pernah
Ada,
b.
Tidak ada
<3 km
b.
3-5 km
c.
>5 km
Kurang dari 1 Km
35
b.
2.
3.
4.
5.
Lebih dari 1 Km
Kurang dari 1 Km
b.
Lebih dari 1 Km
Tidak
b.
Ya
Ya
b.
Tidak
Tidak
b.
Ya
PERTANYAAN
YA
TIDAK
36
2.Kuantitas
1
3.Waktu kerja
37
4.Kerjasama
1
38
NO
PERTANYAAN
YA
TIDAK
39
1.Kualitas
1
2.Kuantitas
1
40
3.Waktu kerja
1
4.Kerjasama
1
41
NO
PERTANYAAN
YA
TIDAK
42
2.Kuantitas
1
43
3.Waktu kerja
1
4.Kerjasama
1
44
45