diarahkan untuk :
- Melindungi pasien dan masyarakat dalam
hal pelaksanaan dan pekerjaan kefarmasian
yang dilakukan oleh tenaga farmasi
- Mempertahankan dan meningkatkan mutu
pekerja kefarmasian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Memberikan kepastian hukum bagi pasien,
masyarakat dan tenaga kefarmasian.
- Hasil pembinaan dan pengawasan yang dilakukan dilaporkan secara berjenjang kepada wakil direktur
dilingkungannya.
Wewenang Komite Farmasi
1. Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga farmasi.
2. Memberikan pertimbangan tentang rencana
pengadaan, penggunaan, pemeliharaan perbekalan farmasi dan pengembangan pelayanan
farmasi.
3. Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan
mutu pelayanan farmasi.
4. Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektivitas
pemakaian perbekalan farmasi di rumah sakit.
5. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta
mengatur kewenangan profesi antar kelompok
staf farmasi.
6. Membentuk tim khusus yang mempunyai tugas
menangani kasus-kasus pelayanan farmasi.
7. Memberikan rekomendasi tentang kerja sama
antar rumah sakit, fakultas farmasi dan institusi
pendidikan kesehatan lainnya.