LK Askep Karsinoma Kandung Kemih
LK Askep Karsinoma Kandung Kemih
2
dipasang setelah pembedahan. Air kemih berwarna kemerahan tetapi tidak terjadi
perdarahan gross. Rasa panas saat berkemih dapat diatasi dengan minum yang banyak
dan buli-buli hangat pada daerah kandung kemih atau berendam air hangat. Klien
boleh pulang beberapa hari kemudian setelah bedah. Bila tumor tumbuh pada kubah
kandung kemih harus dilaksanakan reseksi segmental dari kandung kemih. Sistektomi
atau pengangkatan seluruh kandung kemih harus dilaksanakan bila penyakit sudah
benart-benar ganas.
Radiasi kobalt eksternal terhadap tumor yang invasif sering dilakukan
sebelum bedah untuk memperlambat pertumbuhan. Radiasi supervoltase dapat
diberikan kepada klien yang fisikinya tidak kuat menghadapai bedah. Radiasi bukan
kuratif dan mutunya hanya sedikit dalam pengelolaan bila tumor tidak mungkin bisa
dioperasi. Radiasi internal jarang dipakai karena efeknya yang berbahaya.
Chemotherapy merupakan paliatif. 5- Fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin
(adriamycin) merupakan bahan yang paling sering dipakai. Thiotepa dapat
diamsukkan ke dalam kandung kemih sebagai pengobatan topikal. Klien dibiarkan
menderita dehidrasi 8 sampai 12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat
diabiarkan dalam kandung kemih selama dua jam.
keluarga
ditandai
dengan
peningkatan
tegangan,
kelelahan,
Tujuan :
-
Tindakan :
a. Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap penyakit yang dideritanya.
b. Berikan informasi tentang prognosis secara akurat.
c. Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut,
konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.
d. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping. Bantu klien mempersiapkan
3
diri dalam pengobatan.
e. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial, ketidak
berdayaan dll.
f. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi dengan support system.
g. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
h. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan sentuhlah dengan wajar.
Rasional:
a. Data-data mengenai pengalaman klien sebelumnya akan memberikan dasar
untuk penyuluhan dan menghindari adanya duplikasi.
b. Pemberian informasi dapat membantu klien dalam memahami proses
penyakitnya.
c. Dapat menurunkan kecemasan klien.
d. Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan efek
sampingnya.
e. Mengetahui dan menggali pola koping klien serta mengatasinya/memberikan
solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan dalam mengatasi kecemasan.
f. Agar klien memperoleh dukungan dari orang yang terdekat/keluarga.
g. Memberikan kesempatan pada klien untuk berpikir/merenung/istirahat.
h. Klien mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa dia benar-benar
ditolong.
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan
syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek
samping therapi kanker ditandai dengan klien mngatakan nyeri, klien sulit tidur,
tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri, kelemahan.
Tujuan :
-
Tindakan :
a. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
b. Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi, khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien
dan keluarga tentang cara menghadapinya
c. Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti
mendengarkan musik atau nonton TV
d. Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi,
4
bimbingan), gembira, dan berikan sentuhan therapeutik.
e. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu.
I.
KOLABORATIF:
f. Disusikan penanganan nyeri dengan dokter dan juga dengan klien
g.
Rasional:
a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan asuhan.
b. Untuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah
menyebabkan komplikasi.
c. Untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari
rasa nyeri.
d. Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress dan
ansietas.
e. Untuk mengetahui efektifitas penanganan nyeri, tingkat nyeri dan sampai
sejauhmana klien mampu menahannya serta untuk mengetahui kebutuhan
klien akan obat-obatan anti nyeri.
f. Agar terapi yang diberikan tepat sasaran.
g. Untuk mengatasi nyeri.
3. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan
hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi,
radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea),
emotional distress, fatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan
klien mengatakan intake tidak adekuat, hilangnya rasa kecap, kehilangan selera,
berat badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal, penurunan massa otot
dan lemak subkutan, konstipasi, abdominal cramping.
Tujuan :
- Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak
ada tanda malnutrisi
- Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat
-
penyakitnya
Tindakan :
a. Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan
kebutuhannya.
b. Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan berat
badan.
5
c. Kaji pucat, penyembuhan luka yang lambat dan pembesaran kelenjar parotis.
d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake
cairan yang adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk klien.
e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau bising. Hindarkan makanan
yang terlalu manis, berlemak dan pedas.
f. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama teman
atau keluarga.
g. Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan moderate sebelum makan.
h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem anoreksia yang dialami klien.
Kolaboratif
i. Amati studi laboraturium seperti total limposit, serum transferin dan albumin
j. Berikan pengobatan sesuai indikasi
Phenotiazine, antidopaminergic, corticosteroids, vitamins khususnya A,D,E
dan B6, antacida
k. Pasang pipa nasogastrik untuk memberikan makanan secara enteral, imbangi
dengan infus.
Rasional:
a. Memberikan informasi tentang status gizi klien.
b. Memberikan informasi tentang penambahan dan penurunan berat badan klien.
c. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat buruk.
d. Kalori merupakan sumber energi.
e. Mencegah mual muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabkan
penurunan nafsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat
meningkatkan ansietas.
f. Agar klien merasa seperti berada dirumah sendiri.
g. Untuk menimbulkan perasaan ingin makan/membangkitkan selera makan.
h. Agar dapat diatasi secara bersama-sama (dengan ahli gizi, perawat dan klien).
i. Untuk mengetahui/menegakkan terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat
perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap klien.
j. Membantu menghilangkan gejala penyakit, efek samping dan meningkatkan
status kesehatan klien.
k. Mempermudah intake makanan dan minuman dengan hasil yang maksimal
dan tepat sesuai kebutuhan.
4. Kurangnya
pengetahuan
tentang
penyakit,
prognosis
dan
pengobatan
dengan
sering
bertanya,
menyatakan
masalahnya,
pernyataan
6
miskonsepsi, tidak akurat dalam mengikiuti intruksi/pencegahan komplikasi.
Tujuan :
Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan
pengobatan pada ting-katan siap.
Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan
mengikuti prosedur tersebut.
- Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi
dalam pengo- batan.
- Bekerjasama dengan pemberi informasi.
Tindakan :
a. Review pengertian klien dan keluarga tentang diagnosa, pengobatan dan
akibatnya.
b. Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya, ceritakan pada
klien tentang pengalaman klien lain yang menderita kanker.
c. Beri informasi yang akurat dan faktual. Jawab pertanyaan secara spesifik,
hindarkan informasi yang tidak diperlukan.
d. Berikan bimbingan kepada klien/keluarga sebelum mengikuti prosedur
pengobatan, therapy yang lama, komplikasi. Jujurlah pada klien.
e. Anjurkan klien untuk memberikan umpan balik verbal dan mengkoreksi
miskonsepsi tentang penyakitnya.
f. Review klien /keluarga tentang pentingnya status nutrisi yang optimal.
g. Anjurkan klien untuk mengkaji membran mukosa mulutnya secara rutin,
perhatikan adanya eritema, ulcerasi.
h. Anjurkan klien memelihara kebersihan kulit dan rambut.
Rasional:
a. Menghindari adanya duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan klien.
b. Memungkinkan dilakukan pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan
konsepsi serta kesalahan pengertian.
c. Membantu klien dalam memahami proses penyakit.
d. Membantu klien dan keluarga dalam membuat keputusan pengobatan.
e. Mengetahui sampai sejauhmana pemahaman klien dan keluarga mengenai
penyakit klien.
f. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai nutrisi yang adekuat.
g. Mengkaji perkembangan proses-proses penyembuhan dan tanda-tanda infeksi
serta masalah dengan kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi intake
makanan dan minuman.
h. Meningkatkan integritas kulit dan kepala.
7
5. Resiko tinggi kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek
samping kemotherapi dan radiasi/radiotherapi.
Tujuan :
-
ulcerasi
-
Tindakan :
a. Kaji kesehatan gigi dan mulut pada saat pertemuan dengan klien dan secara
periodik.
b. Kaji rongga mulut setiap hari, amati perubahan mukosa membran. Amati
tanda terbakar di mulut, perubahan suara, rasa kecap, kekentalan ludah.
c. Diskusikan dengan klien tentang metode pemeliharan oral hygine.
d. Intruksikan perubahan pola diet misalnya hindari makanan panas, pedas,
asam, hindarkan makanan yang keras.
e. Amati dan jelaskan pada klien tentang tanda superinfeksi oral.
Kolaboratif
f. Konsultasi dengan dokter gigi sebelum kemotherapi
g. Berikan obat sesuai indikasi, analgetik, topikal lidocaine,
antimikrobial
mouthwash
preparation.
h. Kultur lesi oral.
Rasional:
a. Mengkaji perkembangan proses penyembuhan dan tanda-tanda infeksi
memberikan informasi penting untuk mengembangkan rencana keperawatan.
b. Masalah dengan kesehatan mulut dapat mempengaruhi pemasukan makanan
dan minuman.
c. Mencari alternatif lain mengenai pemeliharaan mulut dan gigi.
d. Mencegah rasa tidak nyaman dan iritasi lanjut pada membran mukosa.
e. Agar klien mengetahui dan segera memberitahu bila ada tanda-tanda tersebut.
f.
8
6. Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang tidak
normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake
Tujuan :
Klien menunjukkan keseimbangan cairan dengan tanda vital normal, membran
mukosa normal, turgor kulit bagus, capilarry ferill normal, urine output normal.
Tindakan :
a. Monitor intake dan output termasuk keluaran yang tidak
normal seperti
Rasional:
a. Pemasukan oral yang tidak adekuat dapat menyebabkan hipovolemia.
b. Dengan memonitor berat badan dapat diketahui bila ada ketidakseimbangan
cairan.
c. Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya takikardi, hipotensi
dan suhu tubuh yang meningkat berhubungan dengan dehidrasi.
d. Dengan mengetahui tanda-tanda dehidrasi dapat mencegah terjadinya
hipovolemia.
e. Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.
f. Segera diketahui adanya perubahan keseimbangan volume cairan.
g. Mencegah terjadinya perdarahan.
h. Memenuhi kebutuhan cairan yang kurang.
i. Mencegah/menghilangkan mual muntah.
j. Mengetahui perubahan yang terjadi.
7. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh
9
sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasif
Tujuan :
-
infeksi
-
normal
Tindakan :
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. Pengunjung juga dianjurkan
melakukan hal yang sama.
b. Jaga personal hygine klien dengan baik.
c. Monitor temperatur.
d. Kaji semua sistem untuk melihat tanda-tanda infeksi.
e. Hindarkan/batasi prosedur invasif dan jaga aseptik prosedur.
Kolaboratif
f. Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets.
g. Berikan antibiotik bila diindikasikan.
Rasional:
a. Mencegah terjadinya infeksi silang.
b. Menurunkan/mengurangi adanya organisme hidup.
c. Peningkatan suhu merupakan tanda terjadinya infeksi.
d. Mencegah/mengurangi terjadinya resiko infeksi.
e. Mencegah terjadinya infeksi.
f. Segera dapat diketahui apabila terjadi infeksi.
g. Adanya indikasi yang jelas sehingga antibiotik yang diberikan dapat
mengatasi organisme penyebab infeksi.
8. Resiko
tinggi
gangguan
fungsi
seksual
berhubungan
dengan
deficit
Tujuan :
- Klien dapat mengungkapkan pengertiannya terhadap efek kanker dan
therapi terhadap seksualitas
- Mempertahankan aktivitas seksual dalam batas kemampuan
Tindakan :
a. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang proses seksualitas dan reaksi
serta hubungannya dengan penyakitnya.
b. Berikan advise tentang akibat pengobatan terhadap seksualitasnya.
10
c. Berikan privacy kepada klien dan pasangannya. Ketuk pintu sebelum masuk.
Rasional:
a. Meningkatkan ekspresi seksual dan meningkatkan komunikasi terbuka antara
klien dengan pasangannya.
b. Membantu klien dalam mengatasi masalah seksual yang dihadapinya.
c. Memberikan kesempatan bagi klien dan pasangannya untuk mengekspresikan
perasaan dan keinginan secara wajar.
9. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia.
Tujuan :
-
spesifik
-
Tindakan :
a. Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi kanker, amati
penyembuhan luka.
b. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal.
c. Ubah posisi klien secara teratur.
d. Berikan advise pada klien untuk menghindari pemakaian cream kulit, minyak,
bedak tanpa rekomendasi dokter.
Rasional:
a. Memberikan informasi untuk perencanaan asuhan dan mengembangkan
identifikasi awal terhadap perubahan integritas kulit.
b. Menghindari perlukaan yang dapat menimbulkan infeksi.
c. Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah tertentu.
d. Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan produk yang kontra indikatif.
1
PENGKAJIAN DATA
Nama Mahasiswa
NIM
: 019930056 B
Tempat Praktek
: Ruang Bedah D
IDENTITAS
Nama
: Tn. M.
Umur
: 45 tahun.
: Islam.
Pekerjaan
: Buruh tani.
Pendidikan
: SD (tidak tamat).
Alamat
Alasan Dirawat: BAK tidak lancar dan terasa nyeri, badan panas sejak 2 minggu
yang lalu.
Keluhan Utama Sebelumnya:
Mulai 2 minggu yang lalu kencing hanya bisa menetes, tidak dapat tuntas, terasa
ada sisa, pancaran tidak jauh dan terasa nyeri.
Saat Pengkajian : Klien cemas menunggu jadwal operasi karena masalah
keuangan.
Upaya yang telah dilakukan:
Berobat ke RS Ponorogo dan mendapat obat, ke-mudian dirujuk ke RSUD Dr.
Soetomo.
Terapi/Operasi yang pernah dilakukan: tidak ada.
II.
2
dan lama baru keluar.
2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga:
Dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita
oleh klien sekarang ini.
2.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan:
Klien tinggal di perkampungan yang kondisinya sangat sederhana.
2.5 Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.
III.
Keadaan Umum:
Klien tampak pucat, melakukan aktivitas seperlunya. Tidur kurang, sering
terbangun tengah malam.
2.
Tanda-tanda Vital:
Suhu 36oC/axilla, nadi kuat dan teratur, 80x/menit, tensi diukur dengan klien
berbaring pada lengan kiri, hasilnya= 130/80 mmHg, pernafasan normal,
18x/menit.
3.
Trachea
: letaknya normal.
: E= 4 V=5 M= 6
Total nilai: 15
Kepala dan wajah: tidak ada kelainan, kesan= pucat.
Mata:
-
Sklera: icterus.
Conjunctiva: pucat
Pupil : isokor.
3
Penciuman : tidak ada kelainan.
Pengecapan : tidak ada kelainan.
Penglihatan : tidak ada kelainan.
Perabaan
: merah.
Lainnya
fixed.
3.5 PENCERNAAN ELIMINASI ALVI (B5: BOWEL)
Mulut dan tenggorok: kering, agak merah (iritasi).
Abdomen
: distensi.
Rectum
BAB
Diet
dan
klien bekerja dekat pabrik tebu.
3.6 TULANG OTOT INTEGUMEN (B6: BONE)
Kemampuan pergerakan sendi:
bebas.
maupun hemiparese.
Extremitas:
- Atas
4
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu:
- Anemia.
-
Transfusi darah.
3.9 REPRODUKSI
a.
Laki-laki
Penis : klien telah disirkumsisi.
Scrotum: terdapat edema minimal.
3.10
PSIKOSOSIAL
Konsep diri:
b.
Identitas
Status klien dalam keluarga: suami.
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.
c.
Peran
Tanggapan klien terhadap perannya: senang.
Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.
d.
Ideal diri/Harapan
Harapan klien terhadap:
-
Harga diri
Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.
Sosial/Interaksi
Hubungan dengan klien: tidak kenal.
Dukungan keluarga
: aktif.
: kontak mata.
5
yang diharapkan saat ini: lewat ibadah.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien
mempercayainya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 3 Mei 2001:
-
Hb
: 9,1 g/dl.
PCV
: 30,1%
MCV
: 74,7 FL
Albumin
Diff:
: 3,5 g/dl.
Seg : 85
Lym: 11.
LED: 91 mm/jam.
6
II S.
- USG abdomen tanggal 3 Mei 2001
Kesimpulan: hidronephrosis sedang bilateral, massa buli-buli dengan
kalsifikasi tak tampak tanda metastase pada hepar dan para aorta.
Terapi:
Infus RL : D5= 2 : 3 20 tetes/menit.
Ampicillin 1 gr 4x1.
Gentamycin 80 mg 2x1.
Parasetamol 500 mg 3x1 tab.
Cepatoxim 500 mg 3x1 tab.
Transfusi PRC 2 kolf/hari.
Transfusi FFP 2 kolf .
Diit: TKTP dan Entrasol..
1
ANALISA DATA
TANGGAL
8 Mei 2001
9 Mei 2001
KELOMPOK DATA
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
de-ngan
MASALAH
Cemas
Gangguan
nut-risi:
kurang da-ri kebutuhan.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
2
kan/tidak dioba-ti.
9 Mei 2001
S: Klien mengatakan kencingnya Kurangnya inmasih berwarna merah & formasi & keter-batasan
menetes.
kognitif.
O:-Warna kencing merah & berbau
amis.
-Produksi urine dalam 24 jam:
600-700 ml.
pe-nyakit,
prognosis
&
pengobatan
ber-hubungan
Kurang
penge-tahuan dengan kurangnya infor-masi &
tentang penyakit, prog- keterbatas-an kognitif.
nosis & pengo-batan.
Gangguan
elimi-nasi
urine
(retensi) berhubungan de-ngan
blood clo-thing akibat ada-nya
kanker.
Gangguan
eli-minasi
urine (retensi)
10 Mei 2001
Blood
Clothing
kanker.
akibat
TGL
8 Mei 2001
DIAGNOSA KEPERAWATAN
& HASIL YANG DIHARAPKAN
situasi
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
Tujuan:
a. Klien dapat mengurangi ra-sa cemasnya.
b. Klien rileks & dapat meli-hat dirinya secara
objektif.
b.Berikan informasi
d.
Menunjukkan koping yang efektif.
secara akurat.
tentang prognosis
Kriteria Hasil:
c. Membantu klien da-lam memahami
a. Klien melaporkan perasa-an cemasnya
ke-butuhan untuk pe-ngobatan dan
berkurang.
c. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek
efek sampingnya.
b. Klien menyatakan pema-hamannya tentang sam-ping. Bantu klien mem-persiapkan
penya-kit.
diri da-lam pengobatan.
d. Mengetahui dan menggali pola koping
klien
serta
meRencana Tindakan:
d. Catat koping yang ti-dak efektif seperti
ngatasinya/membe-rikan solusi dalam
a. Cemas hilang dalam 24 jam.
ku-rang
interaksi
sosial,
ketidak
upaya meningkatkan kekuatan dalam
b. Klien memiliki & mengi-kuti program JPS.
berdayaan dll.
me-ngatasi kecemasan.
c. Klien mau menunggu jad-wal operasi.
e. Agar klien mempe-roleh dukungan
dari orang yang terdekat/keluarga.
f. Memberikan ke-sempatan pada klien
e. Anjurkan
untuk
mengembangkan
merenung/istirahat.
interaksi dengan support system.
g.
Klien mendapatkan kepercayaan
2
f. Berikan lingkungan yang tenang dan
nya-man.
a.
b.
b.
Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh)
ber-hubungan dengan hiperme-tabolik yang
berhubungan dengan kanker.
c.
9 Mei 2001
2.
Tujuan:
-Klien menunjukkan BB sta-bil, hasil lab normal
& ti-dak ada tanda-tanda mal-nutrisi.
-Klien menyatakan pengerti-annya terhadap
perlunya intake yang adekuat.
d.
Kriteria Hasil:
-Peningkatan masukan ma-kanan.
Kalori
energi.
merupakan
sumber
Anjurkan
klien
untuk
mengkonsumsi maka-nan tinggi kaloriinta-ke
cairan
yang
adeku-at.
Anjurkan pula klien untuk sering
mengkonsumsi maka-nan kecil.
Kontrol faktor lingku-ngan seperti d. Mencegah mual muntah, distensi
bau bu-suk, bising. Hindari makanan
berlebihan serta dis-pepsia yang
yang manis, berlemak & pedas.
menye-babkan penurunan nafsu
makan serta mengurangi stimu-lus
3
-Tidak ada penurunan BB lebih lanjut hingga
saat operasi nanti.
-Hasil lab dalam batas nor- mal.
-Nutrisi yang cocok & ade-kuat serta kalori yang
cu-kup.
9 Mei 2001
3.
Tujuan:
-Klien dapat mengatakan se-cara akurat tentang
diagno-sa & pengobatan pada ting-katan siap. c.
Berikan bimbingan kepada klien
-Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya
sebelum
mengikuti
prosedur
hidup & berpartisipasi dalam pengo-batan.
pengobatan,
terapi
yang
lama,
-Mengikuti
prosedur
pengo-batan
&
komplika-si. Jujurlan kepada klien.
bekerjasama deng-an perawat/dokter.
d.
Anjurkan klien untuk memberikan
umpan balik verbal & meng-koreksi
Kriteria Hasil:
mis komuni-kasi tentang penyakit-nya.
-Klien siap untuk dioperasi, baik secara fisik
maupun mental.
e.
Anjurkan klien untuk memelihara
-Klien mau berpartisipasi dalam perubahan gaya
kebersih-an kulit & rambut.
hi-dup.
f.
Jelaskan kepada klien /keluarga
tentang pentingnya status nut-risi yang
optimal.
Menghindari
dupli-kasi
&
pengulangan terhadap pengetahu-an
klien.
Memungkinkan di lakukan
pembinaan
terhadap
kesalahan
persepsi
&
konsepsi
serta
pengertian.
c.
Membantu
klien
dalam
memahami proses penyakit &
pengobatannya.
d.
e.
f.
Sebagai upaya
penyembuh an &
infeksi.
per-cepatan
pencegahan
4
a.
b.
Gangguan eliminasi urine (retensi) berhubungan
deng-an blood clothing akibat ada-nya kanker.
Tujuan:
- Retensi urine tidak terjadi.
Anjurkan klien
minum air pu-tih.
untuk
banyak
Mei
Ajarkan
klien
mere-gangkan
abdomen & melakukan manuver
varsava jika diindika-sikan.
Kriteria Hasil:
d.
Ajarkan klien manu-ver crede jika
Klien berkemih volunteer.
diindi-kasikan.
Residu urine kurang dari 50 cc.
e.
Ajarkan klien manu-ver regangan
Urine tidak lagi berwarna merah &
anal jika diindikasikan.
menetes.
f.
Ukur residu pasca berkemih
setelah usa- ha mengosongkan kandung
kemih jika volume urine lebih dari 100
cc. Jadwal-kan program kateteri-sasi
intermitten.
10
2001
a.
c.
c, d, dan e.
Untuk melatih mengo-songkan kandung
ke-mih secara bertahap/se-suai teknikteknik ter-tentu.
4.
TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL
8 Mei 2001
JAM
11 wib
TINDAKAN KEPERAWATAN
Menggali pengetahuan klien tentang penyakitnya.
Menjelaskan tentang penyakitnya, pengobatan & prognosisnya.
Menganjurkan istri klien untuk selalu mendampingi & memberikan support pada suaminya.
Memberi semangat & dukungan pada klien agar sabar dalam menunggu jadwal operasi.
Menanyakan apakah klien sudah memanfaatkan fasilitas bantuan JPS.
0845
wib
s/d
0925
wib.
1015 wib
Melarang klien klien untuk makan makanan yang berlemak & pedas.
1120
wib
1245
wib
Membantu klien makan & minum, menganjurkan klien untuk mengha-biskan diet.
Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/70 mmHg, nadi= 80x/mt, RR= 20x/mt, suhu= 36,7oC.
Menganjurkan klien untuk memelihara kebersihan kulit.
25
s/d
1300 wib
9 Mei 2001
0845
wib
Menanyakan kembali pada klien & keluarganya tentang keadaan kese-hatan/keluhan pagi ini serta kesiapannya
untuk menjalani perawatan & pengobatan (operasi).
Memberi semangat & dukungan pada klien & keluarga.
Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/70 mmHg, nadi= 80x/mt, RR= 18x/mt, suhu= 36,2oC.
2
0925
wib
45
12
wib
1300
wib
11 Mei 2001
0830 wib
0915
wib
1045
wib
55
10
wib
1200
wib
a.
b.
c.
d.
1315
wib
EVALUASI
NO.
1.
TANGGAL
8 Mei 2001
DIAGNOSA
1
EVALUASI
Pengetahuan klien akan penyakit & prosedur pe-ngobatan serta prognosenya masih
perlu dilurus-kan.
Klien masih bertanya kapan jadwal operasinya.
Klien & istrinya mengeluh bila terlalu lama me-nunggu karena keuangannya yang
semakin meni-pis.
Keluarga klien sudah mengurus JPS.
2.
9 Mei 2001
Klien mau menunggu rencana operasi serta pasrah dengan semua yang akan
dilakukan terhadapnya.
Klien melaporkan perasaan cemasnya berkurang.
Klien tidak lagi menanyakan proses & kapan pe-laksanaan operasi yang akan
dilakukan.
Klien siap dioperasi.
3
3.
10 Mei 2001
4.
11 Mei 2001
CATATAN PERKEMBANGAN
NO.
1.
TANGGAL
9 Mei 2001
DIAGNOSA
1
CATATAN PERKEMBANGAN
S: Klien mengeluh lama menunggu operasi dilaksana-kan.
O: - Operasi belum dilakukan/terjadwal.
- Klien gelisah.
- Klien tampak kelelahan.
A: - Masalah belum teratasi.
- Teruskan rencana intervensi.
P: - Teruskan rencana intervensi.
S: Klien menyatakan pasrah kapanpun operasi akan di lakukan.
O: - Operasi belum terjadwal.
- Klien sudah bisa tidur.
- Gelisah sudah jauh berkurang.
A: - Masalah teratasi sebagian, lemah belum teratasi.
P: - Teruskan rencana intervensi.
S: - Klien mengatakan tubuhnya masih lemah.
O: - BB= 57 kg.
- Klien tampak pucat.
- Klien mau menghabiskan makanan/minuman-nya.
A: - Masalah belum teratasi.
P: - Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan siap & pasrah untuk dioperasi.
O: - Klien tidak lagi bertanya-tanya.
- Klien mau mendengarkan & melaksanakan saran untuk makan & beristirahat yang
cukup.
2
A: Masalah teratasi.
P: Intervensi tidak diteruskan.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997. Medical Surgical Nursing :
Clinical Management for Continuity of Care, Edisi 5, W.B. Saunders
Company, Philadelphia
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta.
Doenges, Marilyn E, et all. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company, Philadelphia.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
EGC. Jakarta.
Long, Barbara C. 1996.