PENDAHULUAN
Gagal ginjal kronis menyebabkan penurunan faal
ginjal secara kronik & permanen.
Tatalaksana untuk gagal ginjal kronik berupa
dialisis. Dibagi menjadi :
Hemodialisa
Peritoneal dialisa (CAPD, continous ambulatory
peritoneal dialysis)
PERBANDINGAN CAPD
& HD
CAPD
HEMODIALISA
Menggunakan jarum
untuk prosesnya.
Menggunakan mesin
dialisa
Komplikasi peritonitis
Tanpa komplikasi
peritonitis
Tidak memerlukan
perawatan
PRINSIP CAPD
Cairan dialisa dimasukkan ke rongga peritoneal melalui
selang kateter yang dipasang pada dinding perut.
Lapisan tipis perut yang kita kenal sebagai peritoneum,
menutupi rongga intraabdomen.
Pada dialisa, peritoneum berperan sebagai lapisan
dialisa. Rongga abdomen mampu menampung lebih dari
3 liter cairan namun secara prakteknya cairan yang
digunakan kurang lebih 1,5lt 2,5lt.
SKEMA CAPD
KONTRAINDIKASI CAPD
1. Fibrosis peritoneum dan adhesi disebabkan operasi
intraabdomen
2. Inflamatory bowel disease
PROSEDUR CAPD
Peralatan yang digunakan untuk CAPD :
1. Peritoneal dialysis catheter
(Tenchoff Catheter)
2. Peritoneal dialysis fluids
Teknik Operasi
3. Insisi median atau paramedian
4. Memasukan selang kateter Tenchoff ke peritoneum
5. Fiksasi selang kateter tenchoff
6. Keluarkan sisi selang kateter Tenchoff
kontralateral dari insisi
7. Bilas rongga peritoneum dengan cairan dialisa
KOMPLIKASI CAPD
Infeksi
Inflamasi pada area sekitar selang kateter
Peritonitis
Non infeksi
Hernia
Kebocoran selang kateter
adanya obstruksi pada selang kateter
PERAWATAN
Tempat pemasangan kateter dibersihkan
setiap hari oleh pasien atau paramedis
menggunakan sabun antiseptik
Mencuci tangan sebelum melakukan
perawatan selang kateter
Observasi berkala apakah terdapat tanda
tanda infeksi, kebocoran selang
Periksa sambungan dari selang kateter
Terima
Kasih