THE
CONNECTIONS
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Dosen Pembimbing
( 04.2013.1.02689 )
( 04.2013.1.02637 )
( 04.2013.1.02715 )
( 04.2013.1.02636 )
( 04.2013.1.02720 )
Kehadiran kota untuk interaksi semua itu sangat bergantung pada sistem pertumbuhan jalan,
area pejalan kaki, rute transportasi umum dan pemeliharaan sarana dan prasarana (air, gas, listirk,
dsb). Relasi ini mengharuskan untuk mempunyai jaringan yang luas di Dunia.
Semua hal diatas merupakan komponen yang krusial dari suatu kota banyaknya arsitektur
dan landskap. Menentukan baik buruknya iklim di tempat tersebut. Jadi apapun fungsi mereka relasi
membutuhkan suatu gagasan sebagai hal untuk melengkapi susunan perkotaan.
Kesuksesan suatu kota atau perkambangan baru bergantung dari bagaimana baiknya suatu
relasi ukuran sukses dari mereka tidak hanya kemampuan fungsional mereka, tapi bagaimana meraka
berkontribusi untuk kualitas dan karakter dari suatu kota :
Jaringan/Interaksi
Pertumbuhan
Masalah parkir
Makalah ini akan membahas rangkuman relasi 6 hal tersebut dalam suatu kota, sehingga
dapat memberikan pemahan lebih dalam sistem suatu tata kota yang baik dan benar. Materi ini juga
dapat diaplikasikan di dalam kota kita, yaitu Surabaya. Diharapkan setelah membaca ini, sebagai
generasi muda yang cinta dengan kota Surabaya ini, dapat meluruskan kekeliruan-kekeliruan
pemahaman tentang aturan relasi-relasi dalam tata kota. Sehingga dapat mencapai kota yang indah,
nyaman dan aman sesuai hakikat sebuah kota.
4.1 WALKING
( Berjalan )
Conections = Relasi
Maksud dari relasi ini adalah berhubungan dengan keadaan sekitar, sehingga dapat tercipta
interaksi dengan alam maupun sesam manusia.
Convenience = Efisiensi
Pengartian dari efisiensi adalah dapat bermanfat atau memudahkan untuk pejalan kaki.
Convivial = Ramah tamah
Dapat menciptakan interaksi social yang baik.
Comfortable = kenyamanan
Dapat memberikan kenyamanan untuk pejalan maupun pengendara.
Conspicuousness = kejelasan
Memiliki alur yang jelas atau tidak menyesatkan jalan.
1,75
1,5
1,5
Fasilitas trotoar
dikedua sisi
1,5
1,75
1,75
1,5
1,5
jalan setapak
jalan setapak
1,75
1,5
jalan setapak
Jika jalan dirancang untuk kecepatan rendah, pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara
kendaraan dapat aman.`
4.1 CYCLING
( Bersepeda )
Pada jalan yang sibuk dimana mereka boleh dengan kecepatan tinggi (30km/jam
50km/jam : 20 m/jam 30m/jam) disana harus jelas dalam penggambaran jalur
sepeda.
Pemisahan jalur sepeda merupakan pendorong utama agar orang bersepeda dan harus
memperkenalkan dimana ruang yang diperbolehkan.
Mobil yang diparkirkan menjadi bahaya utama bagi pengguna sepeda. Parkir yang teratur dan
tidak adanya parkiran disepanjang jalan membantu pengguna sepeda aman dalam bersepeda.
Lalu lintas jalan yang lengngang ideal untuk bersepeda. Bertujuan untuk memberikan
jalan akses untuk sepeda agar lebih leluasa mengendaai sepeda.
Membuat tempat penyimpanan sepeda yang baik dan benar agar terciptanya ketertiban.
Berikut tabel yang ideal pada setiap pemberhentian untuk berbagai transportasi publik.
Area
Mini bus
Bus
Bus Pariwisata
Kereta listrik
Pemberhentian
200m
200m
300m
600m
Koridor
800m
800m
800m
1000m
Jalur Tiap
Pemberhentian
320-640
4801760
1680-3120
4800-9000
Bersih, rute yang searah dengan pemberhentian bus, termasuk penempatan persilangan dijalan
utama.
Lokasi pemberhentian bus dimana tempat aktivitas dilakukan dekat toko atau persimpangan
jalan. Idealnya sebuah pemberhentian sebaik berakhir di pusat suatu tempat.
Ketentuan dari jalur keefektifan jalur bus dan prioritas bus dipersimpangan
Jalan sebagai ruang yang multi fungsi disana selalu beresiko menimbulkan konflik antara
pengguna yang satu dengan yang lain.
Karakter : peranan dari jalan di perkotaan dan jenis dari bangunan dan landskap yang segaris dengan
itu.
7.5-12
12-18m
18-100m
27-36m
Meletakkan area parkir disebelah bangunan mempunyai manfaat untuk menjaga kendaraan dan
mengawasi kendaraan yang dimiiki dan tidak menggangu pengguna jalan yang lain.
4.5.4 PELAYANAN
LAYANAN JALAN
Suatu bentuk yang baik penghubung dari jalan langsung kebangunan dengan cara tradisional. Dimana
halaman tempat peny impanan yang dibutuhkan, tempat itu dekat dengan bangunan untuk
menghindari tanpa terkecuali halaman yang tidak enak dipandang dan tepi bangunan. Di kota yang
besar situasi ruang bawah tanah pemeliharaanya harus tepat dan terdukung. Manajemen waktu
menjadi sangat berguna sabagai alat utama dimana tidak ada kepastian dalam mencapai solusi
rancangan.
tempat yang dibuat ada 2 variasi untuk standar pemeliharaan koridor penyeleseain pemeliaharaan
koridor, misalnya dibalik jalan atau dekat dengan halaman ini memungkinkan lebih terarah dan lebih
ekonomis Sepantasnya pemeliharaan landskap misalnya dengan menanami pohon. Pemeliharaan
rumah pribadi dan bangunan tidak harus disediakan dari jalan depan : dengan suatu peraturan dari
sarana dan prasarana dapat diseleseikan diarea terdekat.
KOORDINAT PERKEMBANGAN RANCANGAN DENGAN PENYEDIA LAYANAN
Saat ini wilayah yang luas pemeliharaanya sering membutuhkan ruang yang lebih besar
PEMELIHARAAN BAWAH TANAH
Penempatan pemeliharaan bawah tanah bersama dengan bidangnya
Pemeliharaan konvensional mengikuti jalur yang diambil oleh jalan dan jalan setapak, standar
pengaturan dari koridor lebar 2m dibawah trotoar mempunyai pengaruh utama, kadang-kadang
merusak, dirancangan yang baru dikembangkan.
Daftar Putaka
URBAN DESIGN COMPENDIUM ( 04. MAKING THE CONNECTION)