Anda di halaman 1dari 12

MAKING

THE
CONNECTIONS

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA


SURABAYA, 2014

INSITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

MAKALAH ARSITEKTUR EKOLOGI & BERKELANJUTAN


RANGKUMAN MATERI MAKING THE CONNECTIONS
( URBAN DESIGN COMPENDIUM )

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

MOH AAN SAPUTRO


M. ARIK ARDIANTO
MUHAMMAD ALWI
RIAS BUDI RIYANTO
TRI YUDA

Dosen Pembimbing

( 04.2013.1.02689 )
( 04.2013.1.02637 )
( 04.2013.1.02715 )
( 04.2013.1.02636 )
( 04.2013.1.02720 )

YUNITA ARDIANTI SABTALISTIYA, ST, MT

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Adhi Tama
Surabaya 2014

MAKING THE CONNECTIONS


( Membuat Suatu Relasi )

Kehadiran kota untuk interaksi semua itu sangat bergantung pada sistem pertumbuhan jalan,
area pejalan kaki, rute transportasi umum dan pemeliharaan sarana dan prasarana (air, gas, listirk,
dsb). Relasi ini mengharuskan untuk mempunyai jaringan yang luas di Dunia.

Semua hal diatas merupakan komponen yang krusial dari suatu kota banyaknya arsitektur
dan landskap. Menentukan baik buruknya iklim di tempat tersebut. Jadi apapun fungsi mereka relasi
membutuhkan suatu gagasan sebagai hal untuk melengkapi susunan perkotaan.

Kesuksesan suatu kota atau perkambangan baru bergantung dari bagaimana baiknya suatu
relasi ukuran sukses dari mereka tidak hanya kemampuan fungsional mereka, tapi bagaimana meraka
berkontribusi untuk kualitas dan karakter dari suatu kota :

Jaringan/Interaksi

Pertumbuhan

Sebuah pengertiaan dari suatu tempat

Ketepatan suatu rute

Masalah parkir

Pengaturan lalu lintas yang lebih baik

Makalah ini akan membahas rangkuman relasi 6 hal tersebut dalam suatu kota, sehingga
dapat memberikan pemahan lebih dalam sistem suatu tata kota yang baik dan benar. Materi ini juga
dapat diaplikasikan di dalam kota kita, yaitu Surabaya. Diharapkan setelah membaca ini, sebagai
generasi muda yang cinta dengan kota Surabaya ini, dapat meluruskan kekeliruan-kekeliruan

pemahaman tentang aturan relasi-relasi dalam tata kota. Sehingga dapat mencapai kota yang indah,
nyaman dan aman sesuai hakikat sebuah kota.

4.1 WALKING
( Berjalan )

4.1.1 AREA PEJALAN KAKI


Pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan orang yang
berjalan di lintasan pejalan kaki baik dipinggir jalan, trotoar, lintasan khusus bagi pejalan kaki
ataupun menyeberang jalan. Hal ini sering dianggap tidak begitu penting, padahal hal ini sangat
penting untuk melindungi pejalan kaki dalam ber lalu lintas, pejalan kaki wajib berjalan pada bagian
jalan dan menyeberang pada tempat penyeberangan yang telah disediakan bagi pejalan kaki. Dalam
membuat area untuk pejalan kaki, haruslah mengerti aturan-aturannya, yaitu:

Conections = Relasi
Maksud dari relasi ini adalah berhubungan dengan keadaan sekitar, sehingga dapat tercipta
interaksi dengan alam maupun sesam manusia.
Convenience = Efisiensi
Pengartian dari efisiensi adalah dapat bermanfat atau memudahkan untuk pejalan kaki.
Convivial = Ramah tamah
Dapat menciptakan interaksi social yang baik.
Comfortable = kenyamanan
Dapat memberikan kenyamanan untuk pejalan maupun pengendara.
Conspicuousness = kejelasan
Memiliki alur yang jelas atau tidak menyesatkan jalan.

1,75

1,5

1,5

Fasilitas trotoar
dikedua sisi

1,5

Trotoar terpisah dibatasi


oleh track sepeda

1,75

1,75

1,5

Trotoar terpisah dibatasi

1,5

Trotoar terpisah dibatasi

jalan setapak

jalan setapak

1,75

1,5

Trotoar terpisah dibatasi

jalan setapak
Jika jalan dirancang untuk kecepatan rendah, pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara
kendaraan dapat aman.`

4.1 CYCLING
( Bersepeda )

4.1.1 DESIGN YANG COCOK UNTUK BERSEPEDA


Bersepeda memerlukan area yang bersih, rute yang searah untuk ke toko, ke sekolah atau
stasiun. Tanpa adanya pemberhentian dipersimpangan jalan atau penghalang lainnya :

Pada kecepatan rendah ( di bawah 30km/jam : 20 m/jam pengguna sepeda dapat


bercampur dengan pengguna kendaraan)

Pada jalan yang sibuk dimana mereka boleh dengan kecepatan tinggi (30km/jam
50km/jam : 20 m/jam 30m/jam) disana harus jelas dalam penggambaran jalur
sepeda.

Pemisahan jalur sepeda merupakan pendorong utama agar orang bersepeda dan harus
memperkenalkan dimana ruang yang diperbolehkan.

Melewati mobil yang diparkirkan

Mobil yang diparkirkan menjadi bahaya utama bagi pengguna sepeda. Parkir yang teratur dan
tidak adanya parkiran disepanjang jalan membantu pengguna sepeda aman dalam bersepeda.

4.2.2 JALUR BERSEPEDA


Jalan yang aman untuk pengguna sepeda

Lalu lintas jalan yang lengngang ideal untuk bersepeda. Bertujuan untuk memberikan
jalan akses untuk sepeda agar lebih leluasa mengendaai sepeda.

4.2.3 KEAMANAN SEPEDA


Desain memakirkan sepeda

Membuat tempat penyimpanan sepeda yang baik dan benar agar terciptanya ketertiban.

4.3.1 JALUR TRANSPORTASI UMUM


Sebuah rute bus dapat lancar jika berada pada radius 400m (5 menit berjalan) dari setiap
pemberhentian. Jika bus berhenti pada interval 200-300m, sebuah populasi sekitar 80 orang per
hektar akan menyediakan 2000 orang pada setiap pemberhetian :100 per hektar bias menyediakan
lebih dari 2500 orang pada setiap pemberhentian.

Berikut tabel yang ideal pada setiap pemberhentian untuk berbagai transportasi publik.
Area

Mini bus

Bus

Bus Pariwisata

Kereta listrik

Pemberhentian

200m

200m

300m

600m

Koridor

800m

800m

800m

1000m

Jalur Tiap
Pemberhentian

320-640

4801760

1680-3120

4800-9000

4.3.2 PERATURAN BUS


Membuat mudah dalam pemberhentian bus
Hal apa saja yang mempengaruhi itu:

Bersih, rute yang searah dengan pemberhentian bus, termasuk penempatan persilangan dijalan
utama.

Lokasi pemberhentian bus dimana tempat aktivitas dilakukan dekat toko atau persimpangan
jalan. Idealnya sebuah pemberhentian sebaik berakhir di pusat suatu tempat.

Ketentuan dari jalur keefektifan jalur bus dan prioritas bus dipersimpangan

Design pada umumnya

Design yang benar

4.4 JALAN DAN LALU LINTAS


Sebaik penyediaan akses untuk bangunan dan pemeliharaan, jalan yang paling penting
diruang publik. Jalan menyediakan banyak fungsi, tidak hanya sirkulasi lalu lintas, tapi
berjalan, bersepeda, bermain dan pertemuan orang

Jalan sebagai ruang yang multi fungsi disana selalu beresiko menimbulkan konflik antara
pengguna yang satu dengan yang lain.

4.4.1 JENIS JALAN


Penggambaran jenis jalan berdasarkan tipe dan karakter
Klasifikasi tipe jalan table 4.2 pertimbangan jalan berdasarkan :
Kapasitas : bagaimana pergerakan dari
dengan aman

setiap jenis yang dapat mengakomodasi


7.5-12

Karakter : peranan dari jalan di perkotaan dan jenis dari bangunan dan landskap yang segaris dengan
itu.
7.5-12

12-18m

18-100m

27-36m

Tabel 4.2 jenis jalan kombinasi kapasitas dan karakter

4.5 PARKIR DAN PEMELIHARAAN


Banyaknya sebuah mobil diperkotaan akan menjadi masalah baru yang akan dipecahkan.
Dimana dan bagaiman mereka parkir bisa menjadi faktor utama untuk perkembangan kualitas kota.
Harus ada suatu kebijakan yang tegas dalam pengelolaan perkir diperkotaan.

4.5.1 STANDAR PARKIR


PARKIRAN DILANTAI BAWAH
Perkembangan master plan, mencoba untuk usahakan area parkir dilantai bawah agar
perbandingannya tidak lebih dari 100% - dari setiap bangunan, dengan pengunjung parkir

4.5.2 PENEMPATAN PARKIR


PENEMPATAN PARKIR DI BELAKANG, DI BAWAH, DI ATAS ATAU DI SAMPAING
BANGUNAN
Cara pengaturan mobil mempunyai pengaruh yang fundamental bagi kualitas suatu tempat.
Kendaraan tidak boleh mendominasi suatu ruang atau tempat, atau menghalangi pejalan kaki dan
pengguna sepeda. Penempatan area parker harus memperhatikan akesesbilitas dan keamanan.
MENJAGA MOBIL TETAP DARI JANGKAUN MATA
Di area perumahan penempatan parkiran mobil yang efektif adalah didepan rumah karna jangkauan
mata kita didalam rumah bisa terlihat. Untuk itu kita perlu membuat area parkir sendiri didepan rumah
dan tidak mengganggu jalan.
PARKIRAN DI SEBELAH BANGUNAN

Meletakkan area parkir disebelah bangunan mempunyai manfaat untuk menjaga kendaraan dan
mengawasi kendaraan yang dimiiki dan tidak menggangu pengguna jalan yang lain.

4.5.3 PARKIRAN MOBIL


PEMBAGIAN AREA PARKIR DITEMPAT UMUM
Perkembangan area komersil menuju kearah yang baik mengurangi dampak dari luasnya lahan parkir.
Kesatuan landskap dan lahan parkir akan menjadi lebih efektif sehingga tidak ada tempat yang tidak
digunakan.
AREA PARKIRAN MOBIL
Perawatan permukaan bersama dapat efektif meskipun penting untuk memastikan bahwa rute pejalan
kaki yang jelas - terutama dalam mengajar anak-anak tentang keselamatan jalan dan pemeliharaan
trotoar sebagai daerah 'aman
PARKIR DAPAT MERAMAIKAN JALAN
Dijalanan sejumlah parkir sudah tertata, tetapi layout harus dirancang agar bisa mengakomodasi hal
itu. Parkir dapat
dimasukkan dalam jalur lalu lintas melebar yang juga akan memberikan ruang untuk pohon dan
memberikan kebebasan yang besar untuk pejalan kaki.
BAWAH TANAH DAN BERTINGKAT
Manfaat dari parkir bawah tanah adalah bahwa hal itu memungkinkan depan jalan bangunan yang
akan dipertahankan. Parkiran mobil betingkat harus diperhitungkan secara matang dalam merancang
jangan mengganggu karna cukup beresiko dalam hal keamanan dan keslamatan pengguna.

4.5.4 PELAYANAN
LAYANAN JALAN
Suatu bentuk yang baik penghubung dari jalan langsung kebangunan dengan cara tradisional. Dimana
halaman tempat peny impanan yang dibutuhkan, tempat itu dekat dengan bangunan untuk
menghindari tanpa terkecuali halaman yang tidak enak dipandang dan tepi bangunan. Di kota yang
besar situasi ruang bawah tanah pemeliharaanya harus tepat dan terdukung. Manajemen waktu
menjadi sangat berguna sabagai alat utama dimana tidak ada kepastian dalam mencapai solusi
rancangan.

4.6 PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR


Pemeliaharaan infrastruktur adalah hal-hal yang perlu dikembangkan, tetapi juga bias menjadi sumber
kekacauan dan pengnganggu utama ketika pemeliharaan harus diperbaharui.

4.6.1 JALUR PEMELIHARAAN


PEMELIHARAAN SESUAI DENGAN LAYOUT
Standar pengaturan dari sebuah pemeliharaan koridor dibawah trotoar dapat merusak dan berdampak
pada layout yang baru dikembangkan. Penyeleseian pemeliharaan harus dirancang sesuai dengan jenis

tempat yang dibuat ada 2 variasi untuk standar pemeliharaan koridor penyeleseain pemeliaharaan
koridor, misalnya dibalik jalan atau dekat dengan halaman ini memungkinkan lebih terarah dan lebih
ekonomis Sepantasnya pemeliharaan landskap misalnya dengan menanami pohon. Pemeliharaan
rumah pribadi dan bangunan tidak harus disediakan dari jalan depan : dengan suatu peraturan dari
sarana dan prasarana dapat diseleseikan diarea terdekat.
KOORDINAT PERKEMBANGAN RANCANGAN DENGAN PENYEDIA LAYANAN
Saat ini wilayah yang luas pemeliharaanya sering membutuhkan ruang yang lebih besar
PEMELIHARAAN BAWAH TANAH
Penempatan pemeliharaan bawah tanah bersama dengan bidangnya
Pemeliharaan konvensional mengikuti jalur yang diambil oleh jalan dan jalan setapak, standar
pengaturan dari koridor lebar 2m dibawah trotoar mempunyai pengaruh utama, kadang-kadang
merusak, dirancangan yang baru dikembangkan.

4.6.2 KOTAK PERALATAN


Menyembunyikan kotak
Saat ini wilayah yang luas pemeliharaanya sering membutuhkan ruang yang lebih
besar dengan perkembangan dengan penyedia layanan (perusahaan tv kabel) kotak
peralatan diperbanyak dijalan.

Daftar Putaka
URBAN DESIGN COMPENDIUM ( 04. MAKING THE CONNECTION)

Anda mungkin juga menyukai