Anda di halaman 1dari 38

KEDARURATAN

PSIKIATRI

Kedaruratan Psikiatri
Setiap gangguan dalam pikiran, perasaan,
atau tingkah laku yang memerlukan terapi
intervensi yang segera antara lain:
1. Delirium
2. Kondisi gaduh gelisah dan & Tindak
kekerasan
3. Bunuh diri
4. Gejala
ekstrapiramidal
akibat
penggunaan obat

Prinsip Kedaruratan Psikiatri

Kontrol perilaku kita


Lindungi diri dan orang lain
Lepaskan asesoris yang mudah ditarik
Tutup akses keruang yang mungkin berisi bendabenda yang bisa dipakai untuk kekerasan
Jaga jarak
Jangan menantang atau menentang pasien psikotik
Akses untuk menghindar

EVALUASI MINIMAL
1. Apakah aman bagi pasien untuk berada di IGD?
2. Apakah merupakan masalah organik,
fungsional atau kombinasi?
3. Apakah merupakan pasien psikotik?
4. Apakah pasien akan bunuh diri atau
membunuh?
5. Bagaimana tingkat kemampuan pasien
dalam merawat dirinya?

Strategi Umum Dalam Evaluasi Pasien


1. Proteksi diri
- Mengetahui sebanyak mungkin informasi tentang
pasien sebelum menemui mereka.
- Berhati-hati terhadap risiko kekerasan yang dapat
terjadi.
- Menciptakan jarak yang aman secara fisik.
- Meminta kehadiran orang lain selama melakukan
pemeriksaaan.
- Meminta orang lain berada didekat kita.
- Mengembangkan relationship dengan pasien.
- Prosedur restrain dilakukan oleh orang yang terlatih

Strategi Umum Dalam Evaluasi Pasien


2. Pencegahan bahaya
- Mencegah tindakan yang dapat melukai diri sendiri dan
bunuh diri.
- Mencegah tindakan kekerasan terhadap orang lain :
memberitahu pasien bahwa kekerasan tidak dapat diterima,
melakukan pendekatan terdapat pasien dengan sikap yang
tidak mengancam, menenangkan, atau menilai reality
testing ability pasien, menawarkan pengobatan
- Memberitahu pasien bahwa restrain atau seklusi akan
digunakan jika diperlukan
- Memiliki tim yang siap melakukan restrain terhadap pasien
dan selalu mengamati mereka dari dekat saat melakukan
prosedur restrain.

Strategi Umum Dalam Evaluasi


Pasien
3. Menyingkirkan gangguan mental organik
- Menggolongkan kedalam kasus medis, psikiatri atau keduanya
- Kondisi medis : DM, penyakit tiroid, intoksikasi akut, keadaan
withdrawal, AIDS, dan trauma kepala dapat muncul dengan
perubahan status mental yang menonjol dan menyerupai
penyakit psikiatri
4. Menyingkirkan kondisi psikosis yang dapat terjadi

JIKA ADA RESIKO KEKERASAN


Ketika perlu adanya fiksasi, selalu
observasi pasien secara reguler
memeriksa tanda vitalnya
Isolasi pasien diruangan tenang
sehingga tidak mudah distimulus
agitasinya
Rencanakan tindakan selanjutnya
secepatnya

Pemeriksaan
Pemeriksaan psikiatri standar
Riwayat penyakit,status mental,status fisik/neurologi
Pemeriksaan penunjang
(laboratorium,EKG,rontgen, DLL)
Tanda Vital

, Gangguan orientasi
( waktu,t4,orang), Halusinasi

Penyalahgunaan Zat : Shabu,


Opiat,
Ganja dll

2. GADUH GELISAH & TINDAK KEKERASAN


Definisi:
GADUH GELISAH ATAU AGITASI=
peningkatan aktivitas mental dan
motorik seseorang
sukar d
ikendalikan
TINDAK KEKERASAN agresi fisik
terhadap orang lain
berat
( Pembunuhan), tindak kekerasan
terhadap diri sendiri
berat
(Bunuh Diri)

GADUH GELISAH & TINDAKAN


KEKERASAN
Dapat terjadi :
Orang
dengan
latar
belakang Gangguan jiwa
atau tidak ada gangguan
jiwa manakala orang itu
mengalami stres berat

Manajemen

1.
2.
3.
4.

Mencegah penyerangan
De-escalasi pasien
Seklusi dan restrain fisik
Menggunakan obat-obatan

1. De-eskalasi Pasien
Penggunaan suara yang tenang
Duduk bersama dengan pasien
Menjaga jarak fisik yang adekuat
yaitu minimal 6 kaki.
Mencoba
untuk
membuat
relationship
Mendengarkan kekuatiran pasien
(keinginan dan kebutuhan)

2. Seklusi
Menempatkan pasien dalam ruangan yang
terkunci dimana pasien tidak dapat keluar.
Harus dimonitor, harus dapat diobservasi,
tanpa
benda-benda
yang
dapat
membahayakan.
Jika pasien tidak membaik maka mungkin
diperlukan restrain fisik.

3. Restrain Fisik
Jika pasien tidak kooperatif
Tujuannya untuk aman,nyaman, fisik
dan psikologis, sebelum dan sesudah
penenangan cepat
Ruang observasi sementara
Menggunakan manset khusus
Monitoring pasien secara reguler
memeriksa fisik (tanda vitalnya) dan
tingkat agresivitasnya.

3. Restraint Fisik
awasi intake oral untuk mencegah
terjadinya dehidrasi ataupun
hipoglikemi.
Harus segera dilepaskan setelah
pasien tenang
Tersedia obat sedatif dan anti
psikotik.
Menempatkan Pasien pada posisi
supinasi.
Dibutuhkan minimal 5 orang.

Terapi

4. Gejala ekstrapiramidal akibat penggunaan obat


(efek samping obat psikotropika)
Obat-obat psikotropika bekerja pada sistem
neurotransmiter.
Selain efek yg diharapkan (efek terapi) juga bisa
muncul efek yg tidak diharapkan (efek
samping).
Efek merugikan yg mungkin timbul berdasarkan
jenis neurotransmiter yg dipengaruhi

Efek merugikan yg
paling sering
Gangguan Gerakan
(berhubungan dg antagonis reseptor dopamin)
Jenis gangguan gerakan tsb adalah:
Parkinsonisme (tremor, rigiditas, bradikinesia)
Distonia
Akhatisia
Tardive diskinesia

Parkinsonisme
Parkinsonisme,
ditandai oleh:
*Tremor (paling
jelas
waktu istirahat)
*Rigiditas
*Bradikinesia

Penatalaksanaan:
Turunkan dosis obat
antipsikotik
Obat
antiparkinsonisme
(trihexyphenidyl )
Dipenhydramin ( IM)
Sulfat Atropin (IM)
Bila perlu Ganti obat
antipsikotik

Distonia Akut
Distonia akut Adalah
kontraksi otot yg singkat
atau lama
Gerakan atau postur
tubuh abnormal
(krisis okulogirik,
prostrusio lidah, trismus,
distonia laring-faring)

Penatalaksanaan
Harus dilakukan
segera
Trihexyphenidil
Dipenhydramin ( IM)
Sulfat Atropin (IM)

Tardive Dyskinesia

Tardive Dyskinesia
Adalah ggn gerakan involunter dan
koreoatetoid yg timbul lambat.
Pemakaian neuroleptik lama
Paling sering mengenai daerah
orofasial, jari-jari dan ibu jari kaki.

Tardive Dyskinesia

Ggn yg serius gerakan koreoatetoid


ditemukan pada kepala, leher dan
panggul.
Ggn yg lebih serius mungkin terjadi
iregularitas bernafas dan menelan,
menyebabkan , bersendawa dan
ngorok.

Tardive Dyskinesia

Pengobatan belum memuaskan.


Bisa dilakukan menukar obat dg satu
antipsikotik
baru
yg
kurang
berhubungan dg terjadinya tardive
dyskinesia, mis:Clozapine

Sindrom Neuroleptik
Maligna
Sindrom Neuroleptik Maligna
Adalah suatu komplikasi yg membahayakan dari
terapi antipsikotik, dapat terjadi kapan saja selama
perjalanan terapi.
Gejalanya adalah:
Ggn gerakan (tremor, rigiditas muskular, distonia,
mutisme,agitasi)
Perubahan tingkat kesadaran (kesadaran menurun)
Ggn otonom (demam tinggi, berkeringat banyak,
inkontinensia, tekanan darah dan denyut jantung
meningkat)

Penatalaksanaan
Terapi medis suportif
Medikasi Bromocriptine (Parlodel),
Amantadine.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai