Plasenta Previa
Plasenta Previa
PENDUHULUAN
1.1 Latar Belakang
sehingga
muncul
pentingnya
asuhan
keperawatan
dalam
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
4. Marginal bila menutup 30% (bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan jalan lahir).
2.3 Klasifikasi
2.
3.
4.
2.4 Komplikasi
Menurut Roeshadi (2004), kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari
adanya plasenta previa adalah sebagai berikut :
1. Pada ibu dapat terjadi :
a. Perdarahan hingga syok akibat perdarahan
b. Anemia karena perdarahan
c. Plasentitis
d. Endometritis pasca persalinan
2. Pada janin dapat terjadi :
a. Persalinan premature
b. Asfiksia berat
Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang.
Darah biasanya berwarna merah segar.
Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.
Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak
janin.
e. Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal,
sekmen
bawah
uterus
dan
pembukaan
2.7 Pathway
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
masih premature
9) Lanjutkan terapi ekspektatif bila KU baik, janin hidup dan umur
kehamilan < 37 minggu.
2.9 Terapi
a) Terapi Ekspektatif ( mempertahankan kehamilan )
Sedapat mungkin kehamilan dipertahankan sampai kehamilan 36 minggu.
Pada kehamilan 2434 minggu, bila perdarahan tidak terlampau banyak
dan keadaan ibu dan anak baik, maka kehamilan sedapat mungkin
dipertahankan dengan pemberian :
- betamethasone 2 X 12 mg ( IM ) selang 24 jam
-antibiotika
b) Terapi Aktif ( mengakhiri kehamilan )
2.10 Pemeriksaan Penunjang
1) Ultrasonografi
Penentuan lokasi plasenta secara ultrasonografi sangat tepat dan tidak
menimbulkan bahaya radiasi terhadap janin.
2) Pemeriksaan dalam
Adalah senjata dan cara paling akhir yang paling ampuh dibidang obstetric
untuk diagnostic plasenta previa namun harus hati hati karena bahayanya
sangat besar.
3) Pemeriksaan darah
Yaitu golongan darah, hemoglobin , hematokrit serta darah lengkap dan
kimia darah untuk menunjang persiapan operasi
4) Sinar X
Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagianbagian tubuh janin.
5) Vaginal
11
b.
sitografi
c.
plasentografi inderek
d.
anterigrafi
e.
amnigrafi
f.
12
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Pengumpulan data
1)
Anamnesa
a) Identitas klien: Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan,
pendidikan, alamat, medicalrecord dll.
b) Keluhan utama : Gejala pertama; perdarahan pada kehamilan setelah 28
minggu/trimester III.
Sifat perdarahan; tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang
Sebab perdarahan; placenta dan pembuluh darah yang robek;
terbentuknya
SBR,
intravaginal/rectal.
Sedikit banyaknya perdarahan; tergantung besar atau kecilnya
robekan pembuluh darah dan placenta.
c) Inspeksi
Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau sedikit.
Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia.
d) Palpasi abdomen
Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah.
Sering dijumpai kesalahan letak
Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya
kepala masih goyang/floating
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Obstetri
15
13
hipertensi,
infeksi,
dan perdarahan.
Komplikasi pada bayi
Rencana menyusui bayi
b) Riwayat mensturasi
Riwayat yang lengkap di perlukan untuk menetukan taksiran
persalinan(TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir
(HPHT).
Untuk menentukan
TP
berdasarkan
HPHt
dapat
kontrasepsi
yang
lengkap
harus
darah pulmonal.
Terjadi hiperventilasi selama kehamilan.
Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan nafas.
Diafragma meningga.
Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada.
(8) Abdomen
Menentukan letak janin
Menentukan tinggi fundus uteri
(9) Vagina
15
16
3.3
Rencana Keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
1.
Ansietas berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
efek
perdarahan
dan
manejemennya.
2.
Resiko
tinggi
Tujuan/Kriteria
Hasil
Intervensi
Rasional
17
Menunjukkan
profil
darah
dengan
hitung
SDP, Hb, dan
pemeriksaan
koagulasi DBN
normal.
darah
yang
hilang. Pantau
tanda/gejala
syok
berlebihan
dan
menetap
dapat
mengancam
hidup klien atau
mengakibatkan
infeksi
pascapartum,
anemia
pascapartum,
KID, gagal ginjal,
atau
nekrosis
hipofisis
yang
disebabkan oleh
hipoksia jaringan
dan malnutrisi.
Kehilangan darah
berlebihan
dengan
penurunan
Hb
2. Catat
suhu, meningkatkan
hitung SDP, dan risiko klien untuk
bau serta warna terkena infeksi.
rabas
vagina,
dapatkan kultur Penurunan perfusi
bila dibutuhkan. ginjal
mengakibatkan
penurunan
3. Catat
masukan/haluara haluaran urin.
n urin. Catat
Heparin
dapat
berat jenis urin.
digunakan pada
4. Berikan heparin, KID di kasus
kematian janin,
bila
atau
kematian
diindikasikan
satu janin pada
kehamilan
multiple,
atau
18
untukmemblok
siklus pembekuan
dengan
melindungi
factor-faktor
5. Berikan
pembekuan dan
antibiotic secara menurunkan
parenteral
hemoragi sampai
terjadi perbaikan
pembedahan
Mungkin
diindikasikan
untuk mencegah
atau
meminimalkan
infeksi.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian
uterusnya.Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus.
Kadang-kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah
uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen
bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha
mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding
uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi
pendarahan.
4.2 Saran
Keadaan perdarahan sebelum persalinan merupakan keadaan yang
dapat berakibat fatal jika tak mendapatkan penangan intensif, karena itu
dalam hal ini para perawat sebaiknya cermat melihat kondisi pasien misalnya
pendarahan pada plasenta previa, agar jika terjadi keadaan darurat dapat
segera tertangani.
23
20
DAFTAR PUSTAKA
diakses
tanggal
Juni
21