Proposal Penelitian
Rio Satria
1206103030042
2015
evaluasi
hasil
belajar,
dan
pengembangan
peserta
didik
untuk
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, maka dapat ambil rumusan masalahnya
sebagai berikut Apakah ada pengaruh efektifitas kompetensi pedagogik guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa SMP Negeri 7 Banda
Aceh ?
C.Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk
mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh efektifitas kompetensi pedagogik guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa SMP Negeri 7 Banda
Aceh.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari dua macam yaitu manfaat secara teoritis dan praktis.
Adapun hasil penelitian ini nantinya diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya
seorang guru yang mempunyai kompetensi dalam mengajar dan meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Sehingga dapat mengembangkan potensi
siswa dan dapat diajarkan oleh guru-guru yang memiliki kompetensi pada bidangnya,
dengan demikian apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat berhasil dengan baik.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
Dapat membantu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata
pelajaran matematika sehingga standar kompetensi dapat dituntaskan oleh siswa
secara optimal.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan acuan bagi guru dalam
meningkatkan kompetensi pedagogik yang di miliki untuk meningkatkan prestasi
belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Bagi Peneliti yang lain
F.Defenisi Operasional
Definisi
Agar tidak timbul salah paham dalam penafsiran antara pembaca
guru
dalam
Beranjak dari pengertian inilah kompetensi merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan
dari kegiatan pendidikan dan pengajaran.Agar memiliki pemahaman yang jelas tentang
kompetensi.
Menurut Metembun(2002), yang dikutip oleh Syaiful Bahri Guru adalah semua orang
yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid,baik secara
individual atau klasikal,baik di sekolah maupun di luar sekolah,ini berarti seorang guru
minimal memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam
menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki keperibadian,menguasai bahan
pelajaran dan mengusai cara-cara mengajar sebagai dasar kompetensi.Bila guru tidak
memiliki keperibadian,tidak menguasai bahan pelajaran dan cara-cara mengajar,maka guru
gagal menunaikan tugasnya.
Dari kedua pendapat diatas dapat difahami bahwa kompetensi yaitu suatu kemampuan
atau kecakapan yang dimiliki oleh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,dikuasai, dan diwujudkan oleh guru
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.
b.MacamMacam Kompetensi Guru
Berdasarkanpendapat yang diatas bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru
meliputi :
a. Kompetensi kepribadian
Kompetensi keperibadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
keperibadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik dan berakhlak mulia.
b. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
c. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi memiliki indikator esensial .
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik,sesama peserta didik dan masyarakat sekitar.
c.Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru
Tugas guru yang utama adalah mengajar dan mendidik murid di kelas dan di luar
kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang memerlukan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya di masa depan . Menurut Badan Standar
Nasional pendidikan yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah: Kemampuan
dalam peserta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
,pemahaman tentang peserta didik, pengembangan kurikulum /silabus, perancangan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliknya.
Sedangkan menurut Lavengeveld yang dikutip oleh Uyoh Sadulloh bahwa pedagogik
merupakan suatu ilmu mendidik yang lebih menekankan kepada praktik, menyangkut
kegiatan mendidik dan membimbing anak.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir A dikemukakan
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik
untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat difahami bahwa kompetensi pedagogik guru
merupakan keterampilan guru dalam mengajar dan membimbing anak didiknya dalam
meningkatkan potensi dan kecerdasan anak didik untuk mencapai tujuan dalam
pembelajaran.
Menurut E. Mulyasamengatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi halhal sebagai berikut:
a. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
proses
belajar
mengembangkankurikulum/silabus
mengajar,
sesuai
dengan
kemampuan
kebutuhan
guru
peserta
didik
dalam
sangat
guru,
yang
akan
bermuara
pada
pelaksanaanpembelajaran.
Perancangan
1. Identifikasi kebutuhan
Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi
yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Identifikasi
kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar
kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan dan mereka merasa
memilikinya.
2. Identifikasi Kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik dan
merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran yang memiliki
peran penting dan menentukan arahpembelajaran.Penilaian pencapaian kompetensi perlu
dilakukan
secaraobjektif,berdasarkankinerja
peserta
didik,
dengan
bukti
Tugas guru yang paling utama dalam pembelajaran adalah mengkondisikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal yaitu :
1. Pre Test (tes awal)
Pelaksanaan pembelajaran biasanya dimulai dengan pre test,untuk menjajagi proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pre test memegang peranan yang
cukup penting dalam proses pembelajaran, yang berfungsi antara lain sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui
pembelajaran yang dilakukan, dengan cara membandingkan hasil pre test dengan
post test.
b) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki pesertadidik mengenai
kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalamproses pembelajaran
c) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajarandimulai, kompetensi
dasar mana yang telah dimiliki peserta didik,dan tujuan-tujuan mana yang perlu
mendapat penekanan danperhatian khusus.
2. Proses
Kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari
segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dan pembentukan kompetensi
dikatakan berhasil dan berkualitas apabilaseluruhnya atau sebagian besar (75%) peserta
didik terlibatsecara aktif, baik mental, fisik, maupun sosial, disampingmenunjukkan
gairah belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar,dan tumbuhnya rasa percaya diri.
Sedangkan dari segi hasil, prosespembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan
berhasil apabilaterjadi perubahan kompetensi dan prilaku yang positif pada diri
pesertadidik seluruhnya atau sebagian besar (75%). Lebih lanjut prosespembelajaran dan
pembenetukan kompetensi dikatakan berhasil danberkualitas apabila masukan merata,
menghasilkan output yang banyakdan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan masyarakat dan pembangunan.
3. Post Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post testseperti halnya
pre
test,post
test
memiliki
banyak
kegunaan,terutamadalam
guru dan calon guru dibekali dengan berbagai kompetensi yang berkaitan
tertentu, ulangan harian ini terdiri dari seperangkat sosial yang harus dijawab para
peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang
dibahas.
2. Tes Kemampuan Dasar
Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung yang diperlakukan dalam rangka memperbaiki program
pembelajaran.Tes kemampuan dasar dilakukan pada setiap tahun akhir kelas III.
3. Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi
Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan
penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai
ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu .
4. Penilaian program
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas
pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan.Penilaian program dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian kurikulum dengandasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional,
serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan masyarakat, dan kemajuan zaman.
g.Pengembangan Peserta Didik
Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta
didik.Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara
lainmelalui kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) pengayaan dan remedial, serta bimbingan dan
konsling (BK ).
nutrisi
harus
cukup,
karena
kekurangan
kadar
makanan
akan
.
d) Faktor kelelahan
Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa, antara lain dapat disebabkan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh.Kelemahan jasmani terjadi karena ada
substansi pembakaran didalam tubuh,sehingga darasa kurang lancar pada bagian
tertentu . Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan
masalah yang berarti tanpa beristirahat,mengerjakan sesuatu karena terpaksa,tidak
sesuai dengan minat dan perhatian.
2) Faktor dari luar (eksternal)
Faktor ekternal terdiri atas dua macam, yaitu.ingkungan sosial dan lingkungan
non sosial.Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah guru, kepala sekolah, staf
administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan
lain-lain. Adapun yang termasuk dalam lingkungan non sosial adalah gedung sekolah,
tempat tinggal, dan waktu belajar.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga,
keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
a) Keadaan keluarga
4.Kerangka Pikir
KOMPETENSIPEDAGOGIKGURU
MENGHASILKAN GURU YANG BERKOMPETEN /PROFESIONAL
seorang
guru
agar
dapat
melaksanakan
tugas
mengajarnya
dengan
H. Metode Penelitian
1. Desain dan Pendekatan Penelitian
Desain penelitian merupakan strategi untuk memperoleh data yang valid sesuai
dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian . Desain penelitian pada dasarnya
merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang
akan dilakukan .Desain penelitian merupakan landasan berpijak serta dapat pula dijadikan
dasar penelitian oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian.
Sesuai dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini serta memperhatikan jenis
data dan macam data,maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, karena
data-data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk angka-angka yang
memerlukan perhitungan dengan menggunakan analisis statistik .
Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena peneliti
bermaksud
mencari
Pengaruh
Efektifitas
Kompetensi
Pedagogik
Guru
Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Siswa kela X SMP Negeri 7
Banda Aceh untuk mencari pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar
siswa digunakan pendekatan statistik untuk mengukurnya, dimana pendekatan statistikadalah
data yang terdiri dari angka- angka yang diperoleh setelah mengadakan penelitian dilapangan
dan pada akhirnya akan ditarik kesimpulan.
2.Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitan. Dalam suatu keseluruhan maka
perlu digeneralisasikan dalam suatu tekhnik. Pendapat lain menjelaskan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, nilai
test,peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam
penelitian.
Berdasarkan pendapat diatas,dapat dipahami bahwa populasi adalah keseluruhn
dari objek penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian.Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru mata pelajaran IPA dan siswa kelas X
SMP Negeri 7 Banda Aceh.
b. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti di sini menggunakan sampel
random berdasarkan kelas (cluster) dengan cara pengundian untuk mengambil sampel
penelitian karena jumlah populasinya sebanyak 120 yang terdiri dari empat kelas yaitu:
kelas A, B, C dan D , masing-masing kelas memiliki kemampuan yang sama dan terdiri
dari 30 siswa. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap
subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau
beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto yaitu:Apabila subjeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Jika subjeknya besar, dapat diambil 10- 15% atau 20- 25% atau lebih,
tergantung setidak- tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan
biay, sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek, hal ini menyangkut banyak
sedikitnya data,dan besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti.Adapun sampel yang
diteliti pada penelitian ini adalah kelas A yang berjumlah30 siswa.
3.Instrument Penelitian
Instrument adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sedangkan
instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.
Jadi instrument penelitian adalah alat yang di gunakan peneliti untuk mendapatkan
data yang diinginkan sesuai dengan metode yang di gunakan agar data yang diperoleh lebih
mudah.
Seorang peneliti yang mengadaka penelitian ketika akan mencari data tentunya akan
menggunakan instrument penelitian sebagai alat bantunya,alat yang digunakan sangat
berhubungan erat dengan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, karena itu
peneliti menyajikan beberapa pedoman yang akan peneliti gunakan ketika akan melakukan
penelitian. Antara lain, yaitu :
a. Instrumen Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang diketahui.
Pedoman angket berisi tentang pengaruh kompetensi pedagogik guru. Sedangkan
jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana semua pertanyaan-pertanyaan
telah tersedia jawabannya, siswa hanya akan memilih salah satunya saja. Angket tersebut
berbentuk pilihan ganda (multiple choice) yang terdiri dari empat poin yakni (a ) selalu,
(b)sering (c), kadang- kadang,(d) tidak pernah .Dengan ketentuan skor sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
Jawaban
Skor
(a)
Selalu (S)
(b)
Sering (SR)
(c)
Kadang-Kadang (KK)
(d)
Angket- angket yang telah disediakan oleh peneliti akan disebarkan kepada siswa
kelas X SMA Negeri 7 Banda Aceh yang menjadi subjek penelitianya.
b. Instrument observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala- gejala yang
diteliti. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiono mengemukakan
bahwaobservasi merupakan suatu proses yang komplek, proses yang tersusun dari
berbagai prosesbiologi dan psikologi .
Variabel
Sub Variabel
Indikator
No.
Item
1.
Kompetensi
a) Menguasai
pedagogik
karakteristik
guru
peserata didik
dalam
melaksanaka
n
kegiatan
pembelajaran b) Merencanakan
pembelajaran
1) Memahami
karakteristik 1
peserta didik
2) Mengidentifikasi karakteristik
peserta didik dari segi afektif,
tujuan
4, 5
dan 6
sumber bahan
6) Menentukan langkah-langkah
pembelajaran
7) Mengalokasikan waktu
7, 8
menyusun
perangkat 11
penilaian
12
13
14
c) Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
I6
17
18
d) Mengevaluasi
hasil belajar
soal 2I
dengan materi
5) Membahas kembali
soal 22
evaluasi
6) Mengadakan soal remedial
23
24
25
b. Metode Dokumentasi.
Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda dan sebagainya.
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi ini yaitu meminta secara
langsung dari sekolah atau wakil kepala sekolah tentang data-data yang diperlukan.
Adapun untuk melengkapi data melalui metode dokumentasi yaitu sebagai
berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
c.
gejala yang tampak pada obyek di tempat penelitian.Metode observasi adalah suatu usaha
sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang
terstandar.
Adapun metode observasi yang peneliti gunakan adalah dengan cara observasi
sistematis dimana peneliti gunakan adalah dengan cara observasi sistematis dimana
peneliti mengamati secara langsung objek yang diteliti dengan menggunakan pedoman
observasi sebagai instrumen pengamatan. Metode observasi merupakan salah satu teknik
yang dipergunakan peneliti untuk mengamati kondisi dan letak geografis SMAN 1
Pringgabaya dan mengamati kegiatan pelaksanaan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran hal-hal yang diamati oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
Variabel
Indikator
Kegiatan
1. Membuka
Pelaksanaan
a) Melakukan apersepsi
b) Memberitahukan tujuan
Pelajaran
pembelajaran
c) Memberitahukan
Pembelajaran
petunjuk
kegiatan
pembelajaran
d) Memberikan
deskripsi
singkat materi
2. Keterampilan
Menjelaskan
a) Menggunakan
yang
jelas,
dipahami
bahasa
mudah
siswa,
dan
hirarki
b) Menunjukkan
penguasaan
terhadap
materi
c) Mengaitkan
materi
dengan
pengetahuan
yang lain
d) Mengaitkan
materi
dengan
realitas
kehidupan
e) Memberikan
ilustrasi/contoh
dengan materi
f) Menyajikan
sesuai
sesuai
materi
dengan
a) Menggunakan
kalimat
No
Variabel
Indikator
pertanyaan singkat dan
jelas
b) Memberikan
yang
jelas
petunjuk
sebelum
bertanya
c) Memberikan
kesempatan
berpikir
bagi
sebelum
siswa
menjawab pertanyaan
d) Menyebarkan
pertanyaan
kepada
seluruh siswa
e) Melibatkan siswa lain
dalam
memberikan
5. Memberikan
penguatan
a) Memberi
penguatan
verbal
b) Memberi penguatan non
verbal
6. Menutup
pelajaran
a) Memberikan
kesimpulan/rangkuman
b) Memberikan evaluasi
c) Memberikan
tindak
lanjut
d) Memberikan
nasehat,
arahan,
No
Variabel
Indikator
e) Memberikan tugas
rxy
N XY X Y
N X
N Y
Keterangan:
rxy
xy
Xy
X2
Y2
melakukan pengamatan dan pemberian angket (pertanyaan-pertanyaan) terhadap siswasiswa kelas XSMAN 1 Pringgabaya. Uji validitas dilakukan dengan mengukur pengaruh
antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu
denganmencari pengaruh antara masing-masing pertanyaan dengan skor total
menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut:
rxy
N XY X Y
N X
N Y
Keterangan:
rxy
: Skor butir.
: Skor total.
Dalam suatu instrument dikatakan valid atau tidak dapat diketahui dengan cara
mengkorelasikankan antara skor butir dengan skor total (Y ). Bila harga pengaruh di
bawah 0,30,maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid.
b. Reliabilitas Instrument
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Untuk menguji reliabilitas instrumen, Pengujian reliabilitas dilakukan
dengan teknik belah dua (split helf) yang dianalisis dengan rumus
Spearman Brown:
11= 2 x r xy
1+r xy
r
Keterangan :
r
r II = reliabilitas instrument
rI/2 I/2 =
r xy
Kegiatan
Studi literatur dan
kajian masalah
Des1
5
Jan
16
Pelaksanaan
Feb1 Mar
6
16
April1
6
2 Observasi awal
Menyusun instrumen
penelitian (angket)
3
dan pedoman
observasi
Pengambilan atau
4
pengumpulan data
5 Analisis data
Interpretasi dan
6 penarikan
kesimpulan
7 Penyusunan laporan
J. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.1998.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek Malang: RinekaCipta
Bungin,Burhan. 2006..Metodologipenelitiankuantitatif. Jakarta :Kencana
DarwyanSyah, Supardi, Abd. Aziz Hasibuan. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan.
Dimyati, Mudjono. 1996. BelajardanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta
Djamarah,S.B.2005.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta :RinekaCipta
_______. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: UsahanNasional
Farida samarya, sertifikasi GuruBandung : Yrama Widya