Anda di halaman 1dari 20
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 TATA CARA PENETAPAN TINGKAT RISIKO K3 KONSTRUKSI FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K} FORMAT SURAT PERINGATAN, = SURAT PENGHENTIAN PEKERJAAN DAN SURAT KETERANGAN NIHIL KECELAKAAN KERJA LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/3/2014 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KBSELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMR) KONSTRUKS? BIDANG PEKERJAAN MUM 1 Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi 2. Penilaian Tingkat Risike K3 Konstruksi dapat dilakukan dengan memadukan nilal kekerapan/frekuensi terjadinya peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya 3. Penentuan nilai kekerapan atau frekuensi terjadinya Risike K3Konstruksi seperti dinyatakan dengan nilai pada Tabel 1.1 Tabel 1.1. Nilai Kekerapan Terjadinya Risiko K3 Konstruksi Nilal Kekerapan T (sain) | Jarang terjadi dalam kegiatan konstruksi 2 (dua) |Kadang kadang texjadi dalam kegiatan Konstrakst 3 (liga) | Sering tegjadi dalam Kegiatan konstrukel 4, Penentuan nilai keparahan atau kerugian atau dampak kerusakan akibat Risiko K3 Konsirukei seperti dinyatakan dengan nilai pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Nilai Keparahan atau Kerugian atau Dampak Kerusakan akibat Risikko K3 Konstruksi, TINGKAT KEPARAHAN/KERUGIAN/DAMPAK NILAT ORANG | HARTA | LINGKUNGAN | KESELAMATAN BENDA umum RINGAN 1 SEDANG 2 BERAT 3 Contoh pengisian tabel 12 dapat dilihat pada tabel 14 5. Tingkat Risiko K3 Konstruksi (TR) adalah hasil perkalian antara nilai kekerapan terjadinya Risike K3 Konstruksi (P) dengan nilai keparahan yang ditimbulkcan (A). TREPXA Hasil Perhitungan Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dijelaskan dengan Tabel 1.3. Tabel 1.3.Nilai Tingkat Risike K3 Konstruksi. "TINGKAT RISIKO K3 Keparahan (Akibat] KONSTRUKSI 7 Kekerapan Kotorangan : Tingkat Risiko K3 Rendah : Tingkat Risiko K3 Sedang; dan FH C= tingkat Risitco 3 Tinga wey EXT eMLE|aS UeVEIBay Iseyo] seN|Ip/yeunS uerel eunBaued yeyeieAseut epeuyasyeyevetseu!| wey / wedutes T ueyynangip ueylequad npfeM ‘ueyesni9y UEygeqauaU “ueyje2 Bueqn) weep epe ‘uesusiqay Uuep 3u) 12101 32109 e1y “ yered yosorodiay ueesepuoy| ‘nqap isnjod yedepsa) | __epou sy seAujesius ye10q yele Ueyesruy TeWRBS UEEUPUT HEIBERL TEM nsguesuau elep 1iequadip 2edep uep aequie\jies | wey UesuENYay YepN) eLIa¥9q ynIUe} yedep jes wewe® yeuey elieyed uexqeqehuews yep unweu | deyey (yu) neye ned UeTegodUAd Anno) ‘yoduiorasi03 ‘ngop |snjod ‘yosojadia | NONI Wb WVIVGGS HVNVL NVITVOONGd NVLVIDGH HVS lV NVVdidadd NVONTIVE NVNOONVENGd NVVCMAMAd NVHVEVdSH LYMONIL “SMISUOY SY OTSRT weqHTE weyestusy sedureg new ceBrey ney ueqEReday RIN YoyOD “pT PqeL (ceqereday) qeqnre = ¥ uredersyay = ¥ THaVONVOSS/OONL 9 OMS LVHONIL NY TO/AIGH joLeredere usa io/nvae io/aiae io/avas io/avay Hero gus eved-evee UN ea __ [en [re [te [to ate ma tea) a] worm |v [x | torn |e [x | comm [ve [x | on | a ‘wnuin UELEWeRSEY eaunyzun epuag eueH ‘ueI9 seveg PeHHHPL | Oysraaanverenae | ON ‘sx nzsuOY Ey OTSTY WwsTUT], uedwroued yewIOg CT PPqeL Cara perhitungan tingkat keparahan dibitung berdasarkan rata-rata tingkat keparahan pada orang, harta benda, lingkungan, dan keselamatan umum. Untuk tingkat keparahan pada orang yang mengakibatkan kematian maka nilai tingkat keparahan adalah 3 (berat) tanpa harus memperhitungkan nilai rata-rata. 6. Apabila setelah dilakukan upaya-upaya pengendalian Risike K3, masih menyisakan Risiko K3 Tinggi, maka diperlukan upaya pengendalian tambahan. esti dengan aslinya FKERIAAN UMUM fo Hokum, 2001 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, td DJOKO KIRMANTC LAMPIRAN 2 PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 05/PRT/M/2014 TENTANG. PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKS] BIDANG PEKERJAAN UMUM FORMAT RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RK3K Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dibuat oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan kontrak, dibahas dan ditetapkan oleh PPK pada saat rapat persiapan pelaksanaan. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K} jogo & Nama esate [digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan} DAFTAR ISI A Kebijakan K3 B, Organisasi K3 ©, Perencanaan K3 C.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, Penanggimg Jawab €.2, Pemenuhan Peraturan Pertndang-undangan dan Persyaratan Lainnya €.3. Sasaran dan Program Ka D.Pengendalian Operasional K3 i. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3 K.Tinjauan Ulang Kinerja K2 A. KEBIJAKAN K3 [Berupa pemyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3 herdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3- yang dilaksanakan secara Konsisten dan harus ditandatangani oleh Manajer Proyek/Kepata Proyek} A.LPerusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan. A.2.Kepala Proyek/ Project Manager harus mengesahkan Kebijakan K2 A.3.Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1, Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3 2.Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang- undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3; 3, Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3. B, ORGANISASI K3 Contoh: Beane Jat KS + imerconcy’ PK Kebakasae Iedaxatan ©, PERENCANAAN K2 Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan, C.1__ Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Frioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format pada Tabel 2.1 seounsue darren Touses BUS day weeunzuagy 9°T vhtasfad vpeday ueyrejad CERN ST peared wep uewsuyed nqures ueqeUMssUapl “pT wreres teelroxad elroy rsagnunsut mmsnaueyy “f° ueiuvouruiad opoisut fuviuedyy semmituog | meeoMaasTOPY “ZT (ome) ctemy uewuniuog “TT t 6 umquapay, L ta) tw o 3] T (seximog eureN) ousra NY NY , ex oMISRE svuuorid | O34! . vavaya | nyveaayaa oN BONY Naa NVITVCNGD Nae vivys | AYNONM: | Hava’ [dvd | povyiunaar | onwiven | ON OMISTY NVIVINGI Peeuepey jenqrp jessuey, eC] rerensoy, ueeYestuag BUEN AVAW? DNODONVNGd NVC “eM OMISLE NVITVONDONGd SVUMORd VIVS ‘OMISRI NVIVINGd 'VAVHVE ISVMIALLNACI “V2 Ta Ketentuan Pengisian Tabel 2 Kolom (D Kolom (2) Kolom 8) Kolom a Kolom 5) Kolom 6 Kolom a Kolom 8) Nomor urut uraian pekerjaan. Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang tertuang di dalam dokumen pelelangan. Diisi dengan identifikasi bahaya yang akan timbul dari seluruh item pekerjaan’ yang mempunyai risiko K3. Diist dengan nilai {angkaj kkekerapan terjadinya kecelakaan. Diisi dengan nilai (angka) keparahan. Perhitungan tingkat risiko K3 adalah nilai kekerapan x keparahan Penetapan _skela _—_prioritas —_ditetapan berdasarkan item pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko K3 tinggi, sedang éan_ kecil, dengan penjelasan: prioritas 1 (risiko tinge), prioritas 2 (risike sedang), dan prioritas 3 (risiko Kecil). Apabila tingkat risike dinyatakan tinggi, maka item pekerjaan tersebut menjadi prioritas utama (peringkat 1) dalam upaya pengendalian. Diisi bentuk pengendalian risiko K3. Bentuk pengendalian risike menggunakan _ hirarki pengendalian risiko (Bliminasi, Substitusi, Rekayasa, Administrasi, APD), diisi_ oleh Penyedia Jasa pada saat penawaran {helum memperhitungkan penilaian risiko dan skala prioritas. Keterangan 1, Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan atau mengganti material/ bahan sehingga hahaya dapat dihilangkan atau dieliminasi Contoh: seorang pekerja harus menghindari bekerja di ketinggian namun pekerjaan tetap dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Ss Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebih aman dan/ atau material yang tingkat bahayanya lebih rendah Contoh: penggunaan tangga diganti dengan alat angkat mekanik kecil untuk bekerja di ketinggian. Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna menghindari terjadinya kecelakaan. Contoh: menggunakan perlengkapan kerja atau peralatan lainnya untuk menghindari terjatuh pada saat bekerja di ketinggian . oe 4, Administrasi adalah pengendalian_ melalui pelaksanaan prosedur untuk bekerja secara aman, Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja). untuk = mengurangi terpaparnya/ tereksposnya pekerja terhadap sumber bahaya, larangan menggunakan telepon seluler di tempat —_tertentu, pemasangan rambu-rambu keselamatan 5, APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus dipakai oleh pekerja pada semua pekerjaan sesuai dengan Jenis pekerjaannya. Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan kulit pada pekerjaan pengelasan Kolon , Diisi_ penanggung jawab (mama _petugas} (9) + pengendali risike K3. Contoh penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risike dan Pengendalian Risiko yang dilakukan pada kegiatan Survei Pengularan dapat dilihat pada Tabel 2.2 Deskripsi singkat situasi dan kondisi lokasi pekerjaan: Pengukuran topografi daerah aliran Sungai Kalimas sepanjang 10 Km melalui lembah pegunungan, yang mencakup wilayah hutan yang Kemungkinan terdapat binatang buas dan binatang berbisa, serta adanya tebing-tebing batuan yang curam, serta adanya tebing tanah yang riskan terjadi longsor, serta genangan air dan kolam berlumpur TEs WERT Sumzes ‘uray ‘sede neg) idepeupp Bares esereq enisos FT BemMpUrled lungeraq wep Fey wep neg mepUND « antpeaTod JeurEyas sepe ced ams spoxour umppoeHa],« Faremiosd yenqusacr sjosorsdi9]. 6 reqeq sraun venmnqepued eaereqraq onsnss aus apogaus PHEUEING « up mpasosd uexdeio], « esiquoq, ceurpsuedieg (amen) reaaH{ «| cmnmmeyepuog sofiaaing: npueuad mapmn5e| 4 6 : seng weal e fe) ia) (9) 1 3] a (senmed wae) ex OMSRL svumionid | QUIS | Nwivavaaa | Nvavaaban | vavHVe ONADONY Nae NWriVONaDNad vivas [1 ISVMIALUNGL OMNIS NVIV INGE sens feos mewaeqeny seen pena peBbueg, nvlosry qequ’ e501 uemsniiuog roams weweiay eUeSTeT NAPE LT weeqesnag PERN vengniiuag ang wees vped qusep BunssueuY UMP ‘ey ONTSTY TerEpuosiuay ‘SMHOMY eTeAg “ONISRE UeTEUIY “ARTE IeATNMOP] “Z'z APL HOLNOD Tay Bep leq BHPETD + resuns: res dens ano wen STE JQ959L,6 eaeyR sisteue UeyNyeT « saat tuoi Hep ynqelza],« npueuod eu « unoetay uep (aap sooo eseests) sseeearg smewioyo wep que! ese! moun ren niscrad . emgniiod repe treet, amy ree wepep ore eped ‘wersumay, 37] CEEISEBERIL « seret| eped “eaeqeqiaq wesoPAALe| Gap seaap jsuyoy eped memapnited vaeyeqieg | yemanitusd apoieur ynseaniay eurejas emBUeDSe| Gep uoBAIod Sumed Sues cemsnBuied vsizeg | ayn oq wep reams mposord (8c) cemeHt «| wel IHN sofaaing | wexeuns wep weydeso] « L 6 © © senquemoye| — uedmauaa| +z Tq Aue Feo wep Mead AOA WTO HumpuTped uive.0/7eq0 « aerreq9q, uep umoesoq seB0H01a4 « (esuqsp Bimdumjad “werewre[a50 to (3) (7 o) (o] tw) (3) @ ita} ms 5 (ramer earn ©¥ OMISRL svurionid | QYSN1, | NvHvavaan | Nvavacooy | vavvd | N¥WraaDiad | oy onset NVIIVUNGDNAd, VIVES ISVMIdLINGGL | NVIVeN OMISTE NVIV TINGE sep epaduag uepvayupay, /weirede] quaep Bunsimeuag ya1o rena, Bp Teanzep tedwystapiod wep any, wumpurfed Tego “esq jue TeQo “Ned AeOY UEEIpAG « (sp ‘wers8unax rp est ssauipy hpoq.yinf ‘2yseut ‘stmduryad ‘wereureasay, muedas waste} umes ‘wroy ‘Tedes neq) idepempp Bue eseqeq, fensas Inq Bempurjad is} (ay fa) tw) (3) @ ita} (eesmeg aren) avawe s¥ omIsRI svurionid | QSK), | NVHVavaaDr | NvavaoDary ONADONVNad NVIIVGN@ Naa vivus VAVHYH | NYWPAANAA | oy) ISVMIMLINaC | NV¥IVan OMISTE NVIV TINGE C2 C3, Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3_ yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut : 1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 idiisi Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 lainnya yang digunakan sebagai acuan. dalam melaksanakan SMKI Konstruksi Bidang PUj Sasaran dan Program K3 ©.3.1, Sasaran 1, Sasaran Umum: Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Aecidents| pada pekerjaan konstruksi 2, Sasaran Khusus: Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risike yang disusun guna tercapainya Sasaran Umum, contoh sebagaimana Tabel 3.3. Penyusunan Sasaran dan Program K3. 3.2. Program K3 Program K3 meliputi sumber daya, jangka waktu, indikator pencapaian, monitoring, dan penanggung jawab, contoh sebagaimana Tabel 3.3. Penyustman Sasaran dan Program K3, Tage uz apoyour ue yptas Bares @uesuewed vuesypyad apoyaur | apoyur| apoyour ue soouiiug Teapet revue eau | qeummtuopy Amend | sippy. IHL uaurojod pensag | wypassay él ueqrangay, ere wreviuop une as99 @uusuBus) aisupd a Aurend 1y 105, ueydejayp} | nusweur uesusp: isequnsods | deaiusy 7 ue Bunpad uep requres | qepas amnsedrp wreunstreq 41419} wows | stay urerpes w gem} juauaseq seamed / wuesedin| elmyeq| —‘demyj| — demy a] welieyod| wevunszuag | eped were seaeSuag | $s1y90q demp| umpqeg| _ueqea- ynanjag “T1| —weefteyag| 1 (1) tor! 5] y te v aVAWE 9 2. NVIVdVONGd ODusla (da) 7 TAL 2A YAYC NYWPaoN ad NODONYNGd | NIMOUINOW | YOLVMIGNI onve | at : Nvivan | NVIT on VAVIAL VNONVE | addins vansonaa | N¥IWaa nvanoud SOSHHT NVAVSYS qenqyp TesBUE], suO] uerenoy, €% WVaDOdd NVC NVAYSYS NVNNSMANGd ‘Tae, “ee Ta ueeypsniag BUEN TAG ~eurosod wep a) wey eureypunod | epeuiejasay | rogivou| ——elzoyad a] weqnepd/ samp! warts} yey)| —— epadony an /teqneped snieq| our/tarem| eusfuec) yey] meqaepd yan ueyed mp | eleseq | ‘uesiosd| meqed mp | vleyad) uemepy, “ey send. samy oor | umpqeg | mannsyy| sai snpry| gramps <1 wane ‘oBrewr | aepueis cexqranao eset | opexereq ‘wesfuop | uiep 0}u09 up| apesseq deyiuat| ene) treorg) | nquies uep qepns| was-| zepums) exoqp | men fured sniey| opeyueq] opeyzeq) tere] nqures ue aepuess | elreqaq wep cep] seyo,| seonsticapy exseimed| ysipraayg | rensas yoo1 | umpaqag | _aqumeg - eal | drunjeg aH were wreelioqad we vioy) elo Loy euessepd vloq| synnsut] symnsur| — symnsur wowing, reapet} smfemad| ~ weweap| eau | umsnauopy Aarend sg | uaunqoq og | paso 11 i for) oy fi ie) ira} i] fq) | HVA > NvivdVONAd | inv | vava yan NYWPA vatiy | NQDONWNad | NriouINoN | Youvarant | YYONVS | ydamne | goto | Nvvaa Nena | ON WyaDOad SOSHAN NVEVSYS MERTEN reyes weelroxed euneos vredoy| —elroged | sepuess ueelioyad | ueseaeduad dexiuat| sumpared) yetwnp-| caw meeuesypiad | uaynoyejaur wepns “a} — qreoiq)| ween pensos seateauod ‘Bues sniey|eseuepsoy| — nredas) nitguow| sued cay semmed/ey| —_saamgod awpues | vlreyaq| —nredos | ay soxseu | elioyjad| mmeumsuay sonpdsuy| wmpaposia | rensas oor | umpaeg| sexseny| wed ine-| anumps ol wey (0 for) eh I] @ is) ih i 0 fq) | HVA > NvivdVONAd | inv | vava yan NYWPNGE vavig | NQDONWNG | NRIOLINON | OLWTaKT | ENve | aaanns | soto, | Nvivea | Net Nena | ON YUNwONad WyaDOad SOSHAN NVEVSYS Ketentuan Pengisian Tabel 2.3.: Kelom (1) Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (8) Kelom (6) Kolom (7) Kolom (8) Kolom (9) Kolom (10) Kolom (14) Nomor urut kegiatan. Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang tertuang di dalam dokumen pelelangan Diisi pengendatian risiko merujuk pada Tabel 3.1. kelom @)- Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai terhadap pengendalian risiko pada kolom (3). Tolek ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif terhadap peneapaian sasaran pada kelom it Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program kerja atas sasaran yang hendak dicapai dari kolom ey Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan program kerja atas sasaran khusus yang hendak dicapai. Indikator pencapaian adalah = ukuran —_keberhasilan pelaksanaan program. Diisi tentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam rangka memastikan bahwa pencapaian sasaran dipenuhi sepanjang waktu pelaksanaan Penanggung jawab pelaksana program Diisi biaya kebutuhan pelaksanaan program 1D. Pengendalian Operasional Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2.3., diantaranya 1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur Organisasi K3 heserta Uraian Tugas. 2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2.3.; . Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja: 4, Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2.3. 5, Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan: 6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risike K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel 3.1. Identifilasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jaweb, J, Pemeriksean dan Evaluasi Kinerja K3 Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2.3. (Sasaran dan Program K3) Tinjauan Ulang K3 Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada Tabel 2.3, Sasaran dan Program K3. Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindalan perbaikan. Dibuat oleh [Penanggung Jawab Lapangan/Team Leader Penyedia Jasa MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, ted, DJOKO KIRMANTO

Anda mungkin juga menyukai