1. MERANGKAT
Merangkat yaitu suatu acara makan berdua sebagian awal dari sebuah proses perkawinan, acara
merangkat ini, dilakukan pada malam pertama calon pengantin wanita datang di gubug atau di
kampung calon pengantin laki. Pada malam itulah kedua calon pengantin makan bersama (makan
berdua) dan ditemani oleh satu orang perempuan tua atau salah seorang keluarga dekat dari calon
pengantin laki (dulu disebut Inaq Umbaq). Dikatakan merangkat karena makanan yang disajikan
dengan menggunakan satu buah wadah yang berisi satu butir telur ayam kampung, satu satu piring nasi,
satu satu ekor ayam bakar panggangan lengkap dengan bumbunya (dulu wadahnya memakai dulang
janggal dan ditutup dengan tembolaq daun duntal warna merah. Pada saat makan kedua calon
pengantin, mereka duduk berhadapan dan calon pengantin laki sebaiknya bercerita tentang situasi
keluarga, keadaan kampungnya, keadaan masyarakat kampungnya dan lain lain, artinya supaya calon
pengantin wanita mengetahuinya untuk menjaga ketersinggungan dirinya. Pada malam datangnya calon
pengantin ini, kaum muda-mudi juga datang meramaikan acara serta menyaksikan calon pengantin
wanita sambil membawa rokok, ayam, telur, gula, kopi, teh dan lain-lain untuk sama sama membalas
jasa atau juga menanam jasa kepada kedua calon pengantin.
Menanam jasa artinya memberikan kepada kedua calon pengantin, sebab dikala nanti mereka pasti
akan kawin akan dibalas juga dengan seperti itu, akan tetapi tidak tercatat sebagai hutang. Kalau
terjadi tidak diberikan tidak menjadi permasalahan.
Membalas jasa artinya membalas kebaikan calon pengantin bahwa pada saat belum kawin pernah
membantunya, (pertolongan jasa dibalas dengan jasa disebut Besiruan). Pada malam itu juga semua
pemuda pemudi ikut makan bersama sama sambil membuat pinje panje (teka teki) yang sifatnya
Humoris.
A. Sejati
Sejati artinya sungguh atau sesungguhnya. Sejati merupakan proses informasi yang ditujukan kepada
pemerintah desa (desa asal calon pengantin wanita) untuk memberitahukan kepada kepala desa
(Pengamong Krame) kemudian dilanjutkan informasi tersebut kepala dusun atau keliang (Pengemban
Krame).
Isi informasi (sejati) yang diucapkan di kepala desa yaitu : ada salah seorang warga desa ini yang
bernama Ayu anaknya Bpk. Rahman berasal dari dusun Memelaq, bahwa Ayu (warga desa) telah
meninggalkan desa ini sudah 3 hari yang lalu dengan tujuan kawin dengan warga dari desa Langko.
Isi informasi (sejati) yang diucapkan di kepala Dusun (Keliang) yaitu : ada salah seorang warga
Dusun ini yang bernama Ayu anaknya Bpk. Rahman berasal dari dusun ini, bahwa Ayu telah
meninggalkan desa ini sudah 3 hari yang lalu dengan tujuan kawin dengan warga dari desa Langko,
dusun Mareje.
Sejati dapat dilakukan setelah 3 atau selampatnya 5 hari setelah keluar dari desa atau setelah diambil
oleh calon suaminya. Dalam pelaksanaan sejati boleh berhubungan dengan pemerintah desa saja, kalau
terjadi antar kecamatan maka dapat berhubungan dengan kepala desa dan kepala dusun (Keliang), akan
tetapi kalau terjadi satu desa tapi lain keliang maka pelasanaan sejati dapat memnghubungi keliang,
namun kalau terjadi satu dusun maka sejati dapat dilakukan sebagai permakluman dan dapat dilakukan
ke proses selabar.
B. Selabar
Selabar artinya sebar kabar. Selabar ini dilakukan setelah proses sejati selesai dijalankan dan diterima
dengan baik oleh pihak pemerintah desa atau Keliang, dan prosese selabar ini dapat dilaksanakan
kepada orang tua dan sanak saudara calon pengantin wanita melalui keliang selaku pendamping
keluarga selaku penanggung jawab secara pemerintah yang ada di dusun atau kampung.
Isi informasi (selabar) yang diucapkan di keluarga besar calon pengantin wanita yaitu : ada anak,
adik, kakak, saudara yang bernama Ayu anaknya Bpk. Rahman berasal dari dusun ini, bahwa Ayu telah
meninggalkan rumah, ibu, bapak serta saudaranya semua sudah 3 hari yang lalu dengan tujuan mau
kawin dengan anaknya Bpk Sahdan warga dari desa Langko, dusun Mareje.
C. Nuntut Wali
Nuntut wali artinya : menjemput wali, didalam pelaksanaan nuntut wali ini, apabila hal-hal yang
penting didalam adat proses adatnya sudah semua selesai dibicarakan maka wali sudah bisa diambil
untuk mengawinkan kedua calon pengantin tentu dengan hasil musyawarah dari kedua belah pihak
keluarga calon pengantin wanita dan keluarga calon pengantin laki. Wali di jemput oleh beberapa orang
dari pihak pengantin laki dan memawa seorang pemuka agama, Kyai, Ustad, atau Tuan Guru,
proses sidang adat tersebut ditegaskan bahwa kedua pengantin dinyatakan Syah bersuami Istri dan
disaksikan oleh seluruh masyarakat kampung bahkan diluar kampung (para tamu undangan)
C. Napak Tilas (Balas Ones Nae)
Napak Tilas (Balas Ones Nae) artinya Kembali untuk Bersilaturrahmi.
Napak Tilas (Balas Ones Nae) ini merupakan suatu proses silaturrahmi antara ke dua orang tua serta
sanak saudara dari kedua belah pihak dengantujuan untuk saling kenal lebih dekat, dan proses ini
sangat perlu dilaksanakan sebab selama proses demi proses dilakukan oleh utusan saja, sehingga tidak
tau mungkinkah utusan itu pernah membuat tersinggung antara kedua belah pihak, maka dalam napak
tilas inilah tempat saling memaafkan sehingga untuk selanjutnya mari kita menjalin keluarga ini
dengan baik.
4. Sali Dede
Salin Dede berasal dari dua kata yaitu salin dan Dede.
Salin Artinya Ganti
Dede Artinya Asuh
Salin Dede artinya pengantin wanita sudah berganti yang menanggung jawabkan dari segala kebutuhan
hidupnya atau sudah ada orang memelihara dan mengasuh yaitu suaminya.
Salin Dede ini dilambangkan dengan beberapa macam benda yaitu :
-Ceraken
Merupakan sebuah wadah yang terdapat bebrapa lubag di dalamnya, ceraken dan isinya adalah
lambang untuk Kesehatan yang sistim pengobatannya secara tradisional, sehingga pada waktu
menyerahkan harus diisikan dengan sgala macam ramuan obat obatan dan bumbu bum
- Tepaq / Tuai
Sebuah wadah yang bahan bakunya dari tanah yaitu untuk memandikan cabang bayi dan untuk
memghangatkan badan ibu yang baru melahirkan.
-Periuq
Sebuah wadah yang terbuat dari tanah yaitu untuk tempat untuk ari ari bayi yang baru lahir dan
ditanam dengan periuk. Dan banyak lagi proses yang lainnya.
- Semprong Bambu
Sebuah sarana yang terbuat dari buluh bambu yang digunakan untuk meniup api di dapur atau juga
untuk meniup api pada saat ibu baru selesai melahirkan tidak bisa kesana kemari sehingga ia harus
meniup api yang ada di depannya untuk menghangatkan bagian perut atau betis yang masih bengkak
-Sabuk Anteng
Sebuah benang sesekan atau tenunan yang terbuat dengan kurang lebih 3 atau 4 meter untuk mengikat
perut ibu yang baru selesai melahirkan agar perutnya tidak selalu bengkak.
- Kain Panjang
Sebuah kain batik panjang untuk mengingatkan kita sewaktu masih belum bisa apa apa kita selalu
tidur di atas
5.Penjaruman / Pemonggol / Tedung Arat
Penjaruman / Pemonggol / Tedung Arat adalah atas jerih payah kepala dusun yang dari dulu pengantin
wanita ini yang selaku warganya ia pun ikut bertanggung jawab dengan keamanan warganya,
Penjaruman / Pemonggol / Tedung Arat dilambangkan dengan Uang dan diserahkan kepada kepala
dudun asal pengantin wanita.
1. Kebo Turu
Kebo turu dilambangkan dengan kris yang terdiri dari besi dan sarung ini artinya besi adalah lambang
laki laki sedangkan sarung lambang wanita dan kedua lambang itu harus dijaga kehormatannya
jangan sampai bukan besi miliknya yang disarung dan juga bukan sarung miliknya ia masuk. Sebab
besi dan sarung kalau sudah pasangan tidak boleh sembarang ngambil pasangan lain akan
mengakibatkan peperangan memakai keris yang sejati.
kris merupakan senjata dan sebagai pelengkap kehormatan dan perlengkapan upacara adat dan alat
untuk membela keluarga (istri ) jika diganggu orang lain.