Riduan Adiansyah Refkas Dss
Riduan Adiansyah Refkas Dss
Pembimbing:
dr. Kurnia Dwi Astuti, Sp. A
Disusun oleh:
ADIANSYAH
RIDUAN
IDENTITAS
Nama
: an.AM
Umur
: 8 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Alamat
: karangharjo pulokulon
grobogan
Nama orangtua
: Tn. E
Pekerjaan orangtua : swasta
Tanggal dirawat : 28 september 2015
Ruang perawatan: bangsal Bugenvil
ANAMNESIS
Dilakukan di bangsal bugenvil pada tanggal 28 September 2015 dengan orangtua pasien.
Keluhan utama
Panas selama 5 hari.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Purwodadi dengan keluhan
panas sudah 5 hari, panas dirasakan naik turun disertai
muntah, badan lemas, dan nafsu makan menurun.
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada perut kanan atas,
mual,dan munntah tiap kali makan ataupun minum
pasien muntah. Tidak ada keluhan perdarahan seperti
mimisan, gusi berdarah, maupun BAB hitam. Pasien
belum pernah sakit seperti ini sebelumnya.
ANTROPOMETRI
BB saat ini : 20 kg
Usia
IMT
: 8 tahun
: BB/TB
=20/1,3225
=15,13
KESAN : GIZI BAIK
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pemeriksaan fisik di bangsal bugenvil pada tanggal 28 September 2015
Kepala
: mesocephal, rambut hitam
kemerahan, tidak mudah dicabut.
Wajah
: tampak kemerahan.
Mata : tidak cekung, konjungtiva anemis +/
+, sklera ikterik -/-, injeksi konjungtiva -/-,
lakrimasi -/Telinga
: otorhea -/-, hiperemis -/Hidung
: nafas cuping hidung -,
epistaksis -, sekret
Mulut: bibir kering -, sianosis -, pucat -,
perdarahan gusi -, mukosa
hiperemis -, tonsil T1-T1 tidak
hiperemis, faring tidak hiperemis.
Leher: tidak ada pembesaran KGB
Thorax:
Pulmo:
Inspeksi:
simetris, retraksi costa
-/Palpasi :
sterm fremitus kanan =
kiri, krepitasi (-)
Perkusi :
sonor seluruh lapang
paru
Auskultasi:
suara dasar vesikuler
(+/+), ronkhi -/-,
wheezing -/-
Cor:
Inspeksi : iktus kordis tak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba pada
ICS V linea midclavicula sejajar
papilla mamae
Perkusi:
Batas kanan atas : ICS II linea
parasternal kanan
Batas kanan bawah : ICS III, linea
parasternal kanan
batas kiri atas : ICS II linea
parasternal
kiri
batas kiri bawah
: ICS IV linea
midclavicula kiri.
Auskultasi :BJ I dan II regular,
frekuensi 120x/menit,bising jantung
(-)
Abdomen:
Inspeksi: datar, tidak tampak gerakan peristaltik
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : supel, turgor kembali cepat,ada nyeri tekan, hepar
teraba 4 cm di bawah arcus costa.
Ekstremitas:
Superior
Akral dingin
+/+
Capillary refill >2 detik
Sianosis
-/Ruam konvalescen
+/+
Inferior
+/+
>2detik
-/+/+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium darah rutin dan elektrolit (28/9/2015):
Hb : 16.1 g/dl (14 18) jam 18.00 : 14,2
Leukosit
: 5500/mm3 (4000 10.000) jam 18.00 : 5200
BBS I/II : 2/2 mm3 (10 20)
Hitung jenis:
Eosinofil
: 0 (1 5)
Basofil : 0 (0 1)
Batang : 0 (3 5)
Segmen : 33 (37 50)
Limfosit
: 51 (25 40)
Monosit : 16 (1 6)
Eritrosit
: 5.910.000/mm3 (4.5 5.5 juta)
Trombosit: 24.000/mm3 (150.000 500.000) jam 18.00 :
32000
HT: 50.0% jam 18.00 : 45,2%
Interpretasi : trombositopeni
,hemokonsentrasi,limfositosis,monositosis
Tanggal 29 September
2015
Hb: 13.8 g/dl
Leukosit : 5900
HT: 43.67 %
Trombosit: 34000 /
mm3
Tanggal 30
September 2015
Hb: 11.3 g/dl
HT: 32.3 %
Trombosit: 43000/
mm3
DAFTAR MASALAH
DIAGNOSIS BANDING
Dengue shock syndrome
Syok hipovolemia
Syok septic
Syok neurogenic
Diagnosis Kerja
Dengue Shock Syndrome
INITIAL PLAN
Initial plan diagnosis
Tes serologis IgM dan IgG virus dengue
X-foto thoraks RLD
PROGNOSIS
PEMBAHASAN
DEFINISI
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit
demam akut yang disertai dengan adanya
manifestasi perdarahan, yang bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian.
Dengue Syok Sindrom (DSS) adalah kasus demam
berdarah dengue disertai dengan manifestasi
kegagalan sirkulasi/ syok/ renjatan. Dengue Syok
Syndrome (DSS) adalah sindroma syok yang
terjadi pada penderita Dengue Hemorrhagic
Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD).
ETIOLOGI
Virus
dengue
PATOFISIOLOGI
KRITERIA WHO
Klinis :
Demam 2 7 hari ( riwayat
demam )
Perdarahan : uji RL
(+)/spontan
Pembesaran hati
Syok
2
klinis +lab
Laboratorium :
Trombositopenia (<100.000
/ul)
Hemokonsentrasi (.>20%)
Atau Tanda kebocoran
plasma (efusi
pleura,ascites,
hipoproteinemia)
Penurunan hematokrit
setelah resusitasi.
Derajat I
Demam dengan uji
bendung positif
Derajat II
Demam dengan perdarahan
spontan
Derajat III
Anak gelisah,biru sekitar
mulut, kaki tangan
dingin,tekanan darah
turun,nadi lemah
Derajat IV
Anak syok berat, diam
saja,tekanan darah tidak
terukur,nadi tak teraba
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Laboratorium
SEROLOGI
SEROLOGI
Radiologi
Hemokonsentrasi
Lekopeni
Trombositopeni
RLD Thorax :
Efusi Pleura
INTERPRETASI HASIL
PEMERIKSAAN IGM DAN IGG
IgM
IgG
Interpretasi
(+)
(-)
Infeksi primer
(+)
(+)
Infeksi sekunder
(-)
(+)
(-)
(-)
pengambilan foto
Vascular marking
hemitoraks kanan
bertambah