1. Antioksidan
senyawa yang secara nyata dapat memperlambat oksidasi, walaupun
dengan konsentrasi yang lebih rendah sekalipun dibandingkan dengan
substrat yang dapat dioksidasi. Contoh antioksidan adalah BHA, BHT,
TBHQ, tokoferol
(+)
Aman
Tidak memberi flavor, odor, dan warna pada produk
Efisien
Tahan pada proses pengolahan produk
Murah
(-)
Antioksidan tidak dapat memperbaiki flavor lipida yang berkualitas
rendah.
Antioksidan tidak dapat memperbaiki lipida yang sudah tengik.
Antioksidan tidak dapat mencegah kerusakan hidrolisis, maupun
kerusakan mikroba.
2. Sekuestran
bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga
memantapkan warna dan tekstur pangan atau mencegah perubahan
warna pangan. Contoh: EDTA, asam fosfat, isopropil sitrat
(+)
-mengikat logam dalam bentuk ikatan komlpeks sehingga mengalahkan
sifat dan pengaruh jelek logam tersebut dalam bahan pangan.
-merupakan bahan penstabil yg dapat membantu menstabilkan warna,
cita rasa dan tekstur
(-)Penggunaan EDTA yang berlebihan dalam bahan pangan akan
menyebabkan tubuh kekurangan Ca dan mineral lain.
3. Pewarna
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memeperbaiki
atau memberi warna pada makanan. Penggunaan pewarna bertujuan
untuk memperkuat warna asli dan memberikan tampilan makanan lebih
menarik. Pewarna dibagi menjadi dua golongan yaitu pewarna alami dan
pewarna sintetis. Contoh pewarna alami adalah: kurkumin, klorofil,
karotenoid. Contoh pewarna sintetis: tartrazine, allura red, brilliant blue.
(+)