Anda di halaman 1dari 1

Tisigram, Ajang Programmer Polban Unjuk Gigi

Pada tanggal 27 Mei 2015, Himpunan Mahasiswa Komputer POLBAN


mengadakan kompetisi programmer yang bertajuk TISIGRAM (Kompetisi
Pemrograman). Kompetisi ini bertujuan menyaring mahasiswa polban khususnya
mahasiswa jurusan teknik komputer untuk menjadi perwakilan polban pada
ajang pemrograman antar universitas.
Tisigram ini dibagi atas empat cluster. Cluster 1 diperuntukkan bagi mahasiswa
jurusan teknik komputer yang baru menguasai pemrograman dasar sedangkan
cluster 2 sampai 4 diperuntukkan bagi mereka yang telah memasuki level
lanjutan. Pembagian cluster didasarkan pada nilai mata kuliah pemrograman
dasar yang panitia dapatkan dari dosen mata kuliah yang bersangkutan. Khusus
bagi mahasiswa non-jurusan teknik komputer akan langsung dikategorikan ke
cluster empat. Tahun ini, mahasiswa non-jurusan teknik komputer yang ikut
serta adalah dari jurusan teknik sipil dan teknik elektro.
Menurut narasumber, tahun ini adalah tahun ketiga HIMAKOM mengadakan
acara serupa. Tahun pertama dan tahun kedua, ajang ini hanya khusus diikuti
oleh mahasiswa jurusan teknik komputer. Mulai tahun ini, mulai diperluas bagi
seluruh mahasiswa polban. Kompetisi terdiri dari dua sesi. Sesi pertama bagi
mereka yang mengikuti cluster satu sampai tiga mulai sejak pukul 8.00 sampai
pukul 12.00 dilanjutkan dengan sesi dua yang dimulai setelah istirahat solat dan
makan siang.
Reporter diajak untuk melihat suasana ketika kompetisi sedang berlangsung,
suasana begitu hening. Terlihat masing-masing peserta begitu antusias dan
serius menyelesaikan soal. Peserta hanya diberi waktu dua jam untuk
menyelesaikan sepuluh soal. Dengan waktu yang begitu terbatas, mereka
dituntut untuk menyelesaikan soal algoritma yang rumit.
Dan sore pun menjelang, lomba yang hanya diadakan satu hari ini pun akhirnya
mengumumkan sang juara. Beliau adalah Maulana Kahfi. Mahasiswa tingkat satu
yang berhasil memenangkan ajang di cluster 3.
Pahlevi selaku salah satu panitia mengatakan harapannya akan ajang ini.
Menurutnya biasanya hanya mahasiswa universitas yang mengikuti kompetisi
pemrograman. Semoga dengan adanya tisigram ini, bisa menjadi tempat
mahasiswa politeknik untuk bersuara, Pungkasnya menutup sesi wawancara.
(Masayu)

Anda mungkin juga menyukai