Anda di halaman 1dari 12

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1

Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia


Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (2008), pada hasil Survei

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan bahwa bayi


berumur di bawah lima tahun yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam
bulan adalah sebesar 32%, sedangkan pada SDKI tahun 2002-2003 adalah sebesar
40%. Angka ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan persentase pemberian ASI
eksklusif pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 sebesar 8%.
Kebijakan yang ditempuh dalam program peningkatan pemberian ASI di
di Indonesia dengan menetapkan target 80% dari ibu dapat memberikan ASI
secara eksklusif. Banyak peraturan mengenai pemberian ASI, antara lain Instruksi
Menaker RI No 2 Tahun 1991 tentang peningkatan penggunaan ASI bagi pekerja
perempuan, Kepmenkes No 237/Menkes/SK/IV 1997 tentang pemasaran
pengganti ASI, , Kepmenkes No 450 Tahun 2004 mengenai pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan, serta PP No 69 Tahun 1999 tentang label dan iklan
pangan (Swasono, 2005).
Keberhasilan menyusui sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain
dapat berasal dari ibu itu sendiri maupun pengaruh faktor dari luar. Faktor yang
berasal dari ibu sangat dipengaruhi oleh perilaku ibu, dalam hal ini yang terkait
adalah faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor penguat. Menurut
Soetjiningsih (1997), ibu bekerja merupakan salah satu permasalahan dalam
pemberian ASI eksklusif, oleh karena itu walaupun ibu bekerja sebaiknya ibu
harus tetap menyusui bayinya.
Selain itu, terdapat faktor-faktor lain di luar ibu yang mempengaruhi
pemberian ASI eskklusif yaitu menurut Swasono (2008) Faktor sosial budaya
seperti dukungan suami ditengarai menjadi faktor yang mempengaruhi pemberian
ASI eksklusif pada balita di Indonesia, dan ketidaktahuan masyarakat, gencarnya

promosi susu formula, dan kurangnya fasilitas tempat menyusui di tempat kerja
dan publik juga merupakan kendala utama bagi ibu dalam menyusui.

5.2

Analisis Univariat

5.2.1

Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Tahun 2007


Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Perilaku Pemberian ASI Eksklusif
Di Puskesmas Alai Tahun 2015

Pemberian ASI Eksklusif

Jumlah

Persentase

Tidak

24

48

Ya

26

52

Total

50

100

Menurut WHO (1989), pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya


diberikan ASI saja, baik secara langsung atau tidak langsung (diperah) dan mulai
diberikan 30 menit setelah bayi lahir sampai umur enam bulan. Pemberian ASI
eksklusif merupakan pemberian hanya ASI saja tanpa diberikan makanan atau
cairan yang ditambah gula. Pada hasil penelitian ini (tabel 5.1) didapatkan dari
50 responden sebanyak 24 ibu (48%) tidak memberikan ASI secara
eksklusif, sedangkan responden yang memberikan ASI secara eksklusif adalah
sebanyak 26 ibu (52%).

5.2.2

Gambaran Responden Menurut Faktor Predisposisi


Tabel 5.2

Distribusi Responden Menurut Faktor Predisposisi (Umur, Pendidikan, dan


Pekerjaan ) Di Puskesmas Alai Tahun 2015
Variabel Independen

Jumlah

Persentase

Tingkat Pendidikan
SD

10

20,0

SMP

11

22,0

SMU

16

32,0

PT

13

26,0

25

50,0

Status Pekerjaan
Bekerja
Tidak Bekerja

25

50,0

Tabel 5.3
Kategori Umur
Frequency
Valid

19
20
21
22
23
24
25
26
27
30
31
32
34
35
Total

7
3
3
5
5
4
2
5
3
3
3
3
2
2
50

1. Gambaran Responden Menurut Pendidikan

Percent
14.0
6.0
6.0
10.0
10.0
8.0
4.0
10.0
6.0
6.0
6.0
6.0
4.0
4.0
100.0

Valid Percent
14.0
6.0
6.0
10.0
10.0
8.0
4.0
10.0
6.0
6.0
6.0
6.0
4.0
4.0
100.0

Cumulative
Percent
14.0
20.0
26.0
36.0
46.0
54.0
58.0
68.0
74.0
80.0
86.0
92.0
96.0
100.0

Berdasarkan pendidikan yang ditamatkan oleh responden tabel 5.2),


responden yang berpendidikan SD berjumlah 10 (50%), SMP berjumlah 11 (22%),
SMA berjumlah 16 (32%) dan Perguruan tinggi berjumlah 13 (26%). Dari tabel
diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari tingkat

pendidikan

ibu menyusui di Puskesmas Alai.


2. Gambaran Responden Menurut Status Pekerjaan
Hasil penelitian (tabel 5.2) menunjukkan bahwa responden yang
bekerja sebanyak 2 5 (50%), sedangkan responden yang tidak bekerja berjumlah 25
Dapat disimpulkan bahwa persentase dari ibu yang bekerja maupun tidak
bekerja sama banyak.
3. Gambaran Responden Menurut Umur

H
is
to
g
ra
m

Hasil penelitian (tabel 5.3) menunjukkan bahwa persentase terbanyak


ada pada umur 19 tahun yaitu sebanyak 14% , di ikuti oleh umur 22 tahun, 23 tahun,
dan 26 tahun yaitu masing-masing sebanyak 10%. Persentase terendah pada umur 25
tahun, 34 tahun dan 35 tahun yaitu masing-masing sebanyak 4%.
Diagram 5.1 Distribusi Responden Menurut Umur

F
re
q
u
n
c
y

6
4
2
M
e
a
n
=
2
5
.
1
S
t
d
.
D
v
4
8
N
0
02
0u
2
5
3
0
m
rib
u
m
e
n
y
u
s
i 35

(50%).

5.2.3

Gambaran Responden Menurut Pemeriksaan dan Laboratorium


Tabel 5.3
Distribusi Responden Menurut Pola Pemberian ASI
Di Puskesmas Alai Tahun 2015

Variabel Independen

Jumlah

Persentase

ASI segera diberi


Sangat tidak setuju

14,0

Tidak setuju

19

38,0

Kurang Setuju

18,0

Setuju

8,0

Sangat setuju

11

22,0

16

32,0

18,0

18,0

16

32,0

12

24,0

18

36,0

2,0

19

38,0

Sejak lahir diberi ASI


1

Sampai usia 2 tahun

Responden diberikan kuisioner mengenai pola pemberian ASI yang telah


diterapkan oleh masing-masing responden terhadap bayinya. Didapatkan
bahwa 19 orang (38 %) dari responden tidak setuju ASI diberi segera
setelah lahir. Hanya 11 orang (22%) responden yang sangat setuju ASI
diberi segera setelah lahir. Dapat terlihat dari tabel bahwa persentase
terbesar yaitu 19 orang responden ( 38%) memberikan ASI hingga bayi
berusia 2 tahun.

5.2.4 Gambaran Responden Berdasarkan Hasil Pemeriksaan dan Laboratorium


1. Gambaran Responden Menurut Berat Badan Ibu

Tabel 5.3 Tabel analisis statistik Berat Badan Ibu

Statistics

H
is
to
g
ra
m

berat badan ibu


N

Valid
Missing

Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum

50
0
56.60
1.273
55.00
46a
9.001
45
75

Gambar 5.2
Diagram
Distribusi
Berat Badan
Ibu

F
re
q
u
n
c
y

1
0
8
6
4
2
M
e
a
n
=
5
6
.
S
t
d
.
D
v
9
0
1
N
04
55
05b
6
0
6
57
07
5
e
ra
tb
d
a
n
ib
u
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Pada tabel 5.3 hasil analisis menunjukkan bahwa berat badan responden
terendah yaitu 45 kg dan tertinggi 75 kg serta didapatkan nilai tengah 55 kg.
Pada diagram 5.2 hasil analisis menunjukkan bahwa berat badan rata-rata
responden adalah 56,6 kg. Didapatkan standar deviasi 9,001 yang berarti
bahwa distribusi dari data di atas tidak normal.

2. Gambaran Responden Menurut Berat Badan Bayi

Tabel 5.4 Tabel Analisis Statistik Berat Badan Bayi

Statistics
berat badan bayi
N
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum

Valid
Missing

50
0
3170.00
82.623
3150.00
2800a
584.232
2100
4100

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Gambar 5.3 Diagram Distribusi Berat Badan Bayi

H
is
to
g
ra
m

F
re
q
u
n
c
y

1
0
8
6
4
2
M
e
a
n
=
3
1
7
0
S
t
d
.
D
v
.
5
8
4
.
2
3
N
02
02
5
0b
3
0
3
5
0
e
ra
tb
d
a
n
b
a
y
i40450
Pada tabel 5.4 hasil analisis menunjukkan bahwa berat badan bayi yang
terendah yaitu 2100 gram dan tertinggi 4100 gram serta didapatkan nilai
tengah 3150 gram.

Pada gambar 5.3 hasil analisis menunjukkan bahwa

berat badan bayi rata-rata adalah 3170 gram. Didapatkan standar deviasi
584,232 yang berarti bahwa distribusi dari data di atas tidak normal.

3. Gambaran Responden Menurut Hasil Pemeriksaan Hb 1 dan 2


Tabel 5.5 Tabel Analisis Statistik Hasil Pemeriksaan Hb 1 dan 2

Statistics
kadar hb pengukuran kedua
pertama
N
Valid
Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum

50
0
10.860
10.346
.1493
.1957
11.100
10.200
10.0
10.2
1.0558
1.3835
9.1
7.2
13.3
13.2

H
i
s
t
o
g
r
a
m
2
0
1
5
1
0
H
i
s
t
o
g
r
a
m
5
M
e
a
n
=
1
0
.
3
5
.1
1
2
5
S
t
d
.
D
v
8
N
5
0
.0k
1
0
.n
.0
1
4
.0
.8
a
d
rh
b
p
e
g
u
kra
n
p
e
r1t2a
m

F
re
q
u
n
c
yF
re
q
u
n
c
y

Gambar 5.3 Diagram Distribusi Hasil Pemeriksaan Hb 1 dan 2

.5
7
5
.2
0
.0
5
M
e
a
n
=
1
0
.
8
6
S
t
d
.
D
v
5
N
5
.9
.01
0
.k
1
.p
0
1
.0
1
3
.01
4
.0
a
d
rh
b
e
n
g
u
k
r2a
n
k
e
d
u
a

Pada tabel 5.4 hasil analisis kadar Hb pada pengukuran yang pertama menunjukkan bahwa
kadar Hb terendah yaitu 2100 gram dan tertinggi 4100 gram serta didapatkan nilai
tengah 3150 gram.

Pada gambar 5.3 hasil analisis menunjukkan bahwa

berat badan bayi rata-rata adalah 3170 gram. Didapatkan standar deviasi
584,232 yang berarti bahwa distribusi dari data di atas tidak normal.

3
9

Anda mungkin juga menyukai