Anda di halaman 1dari 154

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR


DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA PADA SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR
(PTK Pada SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten semarang
Tahun Pelajaran 2009/2010)

OLEH :
TAMYIT
NIM. X7108770

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

skripsi dengan judul Peningkatan kemampuan membaca lancar dengan media kartu
huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu sekolah dasar
(PTK Pada SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010)
Oleh :

Nama

: TAMYIT

NIM.

: X7108770

Disetujui oleh pembimbing pada :

Hari

Tanggal

OLEH

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Drs.Sutijan, M. Pd
NIP 195201271979031001

Dra Lies Lestari, M. Pd


NIP 195403271981032001
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

skripsi dengan judul Peningkatan kemampuan membaca lancar dengan media kartu
huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas satu sekolah dasar
(PTK Pada SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010)
Oleh :
Nama

: TAMYIT

NIM.

: X7108770

Telah dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebalas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari

: ..

Tanggal

: ..

Tim Penguji Sekripsi


Nama Terang
Ketua

: Drs. Kartono, M. Pd.

Sekretaris

: Drs. Hasan Mahfud, M. Pd.

....

Anggota I

: Drs. Sutijan, M. Pd.

Anggota II

: Dra. Lies Lestari, M. Pd.

Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebalas Maret Surakarta

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M. Pd


NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
Tamyit NIM. X7108770. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR
DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA PADA SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Maret 2010.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan proses
pembelajaran kemampuan membaca lancar pada siswa kelas 1 SD Negeri Pojoksari
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian
ini didesain dua siklus, dalam setiap siklus mencakup tahapan-tahapan diantaranya:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
model siklus dan penelitian ini dilakukan dua siklus yang masing-masing siklusnya
terdiri dari dua pertemuan, kemudian subjek yang diambil adalah seluruh siswa kelas
1 dengan jumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara, sedangkan analisis
data yang digunakan adalah model analisis kualitatif. Pada setiap siklus diukur dari
hasil observasi dan tes kemampuan membaca. Data hasil observasi dideskripsikan,
diinterprestasikan, kemudian direfleksi untuk melakukan perbaikan pada siklus
berikutnya. Sementara itu data hasil tes antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai
batas tuntas sesuai dengan indicator kinerja, yaitu minimal 75% siswa dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik dan memperoleh nilai 70 atau lebih sebagai
batas tuntas kemampuan membaca lancar.
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus diperoleh
data yaitu: pada siklus I pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 23 siswa,
yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 5 siswa. Pada
siklus I pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60
ada 14 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa. Kemudian dalam siklus II
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada
11 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 18 siswa. Sedangkan dalap siklus II
pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, yamg mendapat nilai 60 ada 5
siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 26 siswa atau mencapai 75%.
Berdasarkan dari jumlah siswa yang bisa membaca lancar semakin meningkat,
dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan
membaca lancar siswa kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang semester II tahun pelajaran 2009/2010.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
Tamyit

NIM.

X7108770.

TO

INCREASE

THE

FLUENT

READING

COMPETENCY USING LETTER CARD MEDIA IN LEARNING INDONESIAN


(BAHASA INDONESIA)

OF FIRST YEAR STUDENTS OF ELEMENTARY

SCHOOL. THESIS. Surakarta: Teaching and Educational Science Faculty of Sebelas


Maret University, Surakarta.
The purpose of the this Class room Action Research was to increase the
learning process of fluent reading competency in first year students of Pojoksari
State Elementary School, Ambarawa District, Semarang Regency, Academic Year
2009/ 2010. To achieve this purpose, the research was done in two cycles. The
procedure of each cycle includes the following phases: Action Plan, Action
Implementation. Observation, and Reflection.
The research method was classroom action research crusist two cycles will
eack cycle compsisis of two meetings. The subjecs of this research wes lest one
student consis of 34 studends. Data collection in this research was done by using the
documentation, observation and interview teacingues. Data analisis used was the of
qualitatife analysis model
The effectiveness of the action in each cycle was measured from the result
of observation and from the reading competency test. The data from the observation
was then described, interpreted, and reflected to determine any improvement action
needed for the following action. Meanwhile, the data resulted from every cycle for
those with

scores meet with the minimum standard based on the performance

indicator, that is at least 70% students could follow the learning process well and got
70 or more in score as the minimum standard of fluent reading competency.
Result class room action research which was done in two cycles resulted
that in the first meeting of the first cycle, as many as 23 students got 50 and 6 got 60,
and 5 got 70 in scores. In the second meeting of the first cycle, there were 5 students
got 50, 14 got 60, and 15 got 70. In the first meeting of the second cycle, 5 students
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

got 50, 11 got 60, and 18 got 70. In the second meeting of the second cycle, only 3
students got 50, 5 got 60, and 26 got 70. it means that the target 75% students
followed the learning process well and got minimum passing grade has been
achieved.
Based on the number of students who could read fluently which was
increasing, it is concluded that Letter Card Media could increase the fluent reading
competency of first year students of Pojoksari State Elementary School, Ambarawa
District, Semarang Regency, Academic Year 2009/ 2010.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MOTTO

Orang yang tak pernah baca tak akan pernah tahu akan perkembangan dunia

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kepersembahkan kepada:


1. Ayah tercinta yang telah memberikan doa restu demi keberhasilan belajar
anaknya
2. Sahabat-sahabatku seperjuangan.
3. Semua dosen pembimbing.
4. Almamaterku.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
berkah, rahmat dan hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan lancar dan tanpa halangan suatu apapun.
Dengan berbekal ketekunan dan kemauan serta bantuan berbagai pihak dalam
mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan akhirnya peneliti dapat menyusun skripsi
Penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul peningkatan kemampuan membaca
lancar dengan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa
kelas satu Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pojoksari
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
Atas tersusunya skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini tidak lupa penulis
ucapkan terimakasih kepada
1. Dekan FKIP.
2. Ketua jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Drs. Sutijan, M. Pd selaku pembimbing I.
4. Dra. Lies Lestari, M. Pd selaku pembimbing II.
5. Bapak Mei Riadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD N Pojoksari.
6. Teman-temanku yang selalu memberi semangat.
7. Bapak dan Ibu guru yang membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu peneliti mohon maaf, serta penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Boyolali,

Pebruari 2010

Penulis

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL .. I
HALAMAN PERSETUJUAN .. II
HALAMAN PENGESAHAN .. III
ABSTRAK IV
ABSTRACT ..... VI
MOTTO . VIII
PERSEMBAHAN .... IX
KATA PENGANTAR .. X
DAFTAR ISI XI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah .. 2
C. Rumusan Masalah . 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian 4
1. Manfaat Teoritis ..4
2. Manfaat Praktis .. 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka . 6
1.

Hakikat Pendidikan Dasar ..


6

2.

Hakikat Membaca ..
8

3.

Hakikat Media Pembelajaran


16

4. Hakikat Media Kartu Huruf . 20


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5. Keterkaitan antara hakikat pendidikan dasar, hakikat membaca, dan media


pembelajaran . 20
B. Hasil Penelitian Yang Relevan 21
C. Kerangka Berfikir 21
D. Hipotesis .. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian . 24
1. Tempat Penelitian . 24
2. Waktu Penelitian 24
B. Bentuk dan Strategi Penelitian . 24
1. Bentuk Penelitian .. 25
2. Strategi Penelitian .. 25
C. Sumber Data .... 27
D. Subyek Penelitian. 27
E. Teknik Pengumpulan Data .. 27
1. Dokumentasi 27
2. Observasi . 28
3. Wawancara .. 30
F. Faliditas Data .. 31
G. Analisis Data .. 32
H. Prosedur Penelitian Tindakan . 32
1. Siklus 1 . 33
2. Siklus 2 . 34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian ... 37
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .. 41
1. Siklus Pertama Pertemuan Pertama . 41
2. Siklus Pertama Pertemuan ke Dua ... 47
3. Siklus Kedua Pertemuan pertama 52
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4. Siklus Kedua Pertemuan Kedua .. 57


C. Hasil Penelitian .. 62

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN


A. Simpulan ............. 68
B. Implikasi Hasil Penelitian .. 69
C. Saran 69
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

I.

RUBRIK PENILAIAN TES KEMAMPUAN AWAL . 72

II

HASIL NILAI TES KEMAMPUAN AWAL ... 72

III.

RUBRIK PENILAIAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA 73

IV.

HASIL NILAI SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA .. 73

V.

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS 1 PERTEMUAN 1. 74

VI.

HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS I PERTEMUAN I .. 74

VII.

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I PERTEMUAN II 75

VIII.

HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS I PERTEMUAN II . 75

IX.

RUBRIK PENILAIAN SIKLUS I PERTEMUAN II .. 76

X.

HASIL NILAI SIKLUS I PERTEMUAN II 76

XI.

RUBRIK PENILAIAN SIKLUS II PERTEMUAN I .. 77

XII.

HASIL NILAI SIKLUS II PERTEMUAN I .... 77

XIII.

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II PERTEMUAN I ... 78

XIV. HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS II PERTEMUAN I 78


XV.

RUBRIK PENILAIAN SIKLUS II PERTEMUAN II 79

XVI. HASIL NILAI SIKLUS II PERTEMUAN II .. 79


XVII. HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II PERTEMUAN II .. 80
XVIII. HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS II PERTEMUAN II ... 80
XIX.

RUBRIK PENILAIAN SIKLUS I PERTEMUAN I .. 81

XX. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI


KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA
81
XXI. RUBRIK PENILAIAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA . 82
XXII. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI
KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS I PERTEMUAN II ...82
XXIII. RUBRIK PENILAIAN SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA .. 83
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

XXIV. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI


KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA .83
XXV. RUBRIK PENILAIAN SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA . 84
XXVI. HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH SISWA YANG MENGALAMI
KENAIKAN NILAI PADA SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA . 84

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR DIAGRAM BATANG

DIAGRAM BATANG

HALAMAN

I. DIAGRAM BATANG TES KEMAMPUAN AWAL . 85


II. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA
.85
III. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA 86
IV. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA 86
V. DIAGRAM BATANG NILAI SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA . 87

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 kerangka berpikir 88

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

HALAMAN

1. Hasil Wawancara Pra Penelitian ..... 89


2. Hasil Observasi Siswa Pra Penelitian . 91
3. Hasil Observasi Guru Pra Penelitian .. 92
4. Lembar Observasi Siswa Siklus Pertama Pertemuan Pertama .. 93
5. Lembar Observasi Siswa Siklus Pertama Pertemuan Kedua . 94
6. Lembar Observasi Siswa Siklus Kedua Pertemuan Pertama . 95
7. Lembar Observasi Siswa Siklus Kedua Pertemuan Kedua 96
8. Lembar Observasi Guru Siklus Pertama Pertemuan Pertama 97
9. Lembar Observasi Guru Siklus Pertama Pertemuan Kedua . 98
10. Lembar Observasi Guru Siklus Kedua Pertemuan Pertama .. 99
11. Lembar Observasi Guru Siklus Kedua Pertemuan Kedua . 100
12. Target Pencapaian Indikator Siklus Pertama .. 101
13. Target Pencapaian Indikator Siklus Kedua . 102
14. Rencana Pembelajaran Siklus Pertama Pertemuan Pertama . 103
15. Rencana Pembelajaran Siklus Pertana Pertemuan Kedua .. 108
16. Rencana Pembelajaran Siklus Kedua Pertemuan Pertama .114
17. Rencana Pembelajaran Siklus Kedua Pertemuan Kedua . 123
18. Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal ..... 130
19. Daftar Nilai Siklus Pertama Pertemuan Pertama . 132
20. Daftar Nilai Siklus Pertama Pertemuan Kedua .. 134
21. Daftar Nilai Siklus Kedua Pertemuan Pertama .. 136
22. Daftar Nilai Siklus Kedua Pertemuan Kedua . 138
23 Foto Kegiatan ........................................................... 140

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wajib belajar 9 tahun, merupakan tujuan pemerintah dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa serta memberikan bekal dasar bagi peserta didik
terutama pada Sekolah tingkat dasar baik itu menulis, menghitung, dan membaca.
Dilihat dari kenyataanya, belum terlihat adanya suatu perubahan yang berarti dalam
suatu Pendidikan dasar.
Banyak para peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan membaca anak-anak
Sekolah Dasar di Indonesia masih sangat rendah. Dari 31 negara yang diteliti,
Indonesia berada pada peringkat ke 30, sedangkan peringkat tertinggi diduduki oleh
Finlandia IEA Study of Reading Literacy (1992: 14). Jika demikian, timbul
pertanyaan apakah tradisi membaca pada masyarakat Indonesia terutama pada anakanak usia Sekolah Dasar masih sangat rendah?.
Begitu juga dari hasil survai peneliti di SD Negeri Pojoksari Ambarawa,
banyak siswa yang memiliki permasalahan terutama dalam hal membaca khususnya
pada kelas rendah. Hal inilah yang di jadikan peneliti sebagai alasan mengapa peneliti
mengangkat permasalahan ini.
Adapun manfaat dan tujuan membaca adalah untuk memperoleh informasi
serta menambah wawasan kita di dalam kehidupan. Serta tujuan membaca itu sendiri
adalah: (1) Menemukan atau mengetahui penemuan yang dilakukan oleh sang tokoh;
(2) Mengetahui mengapa hal itu merupakan topic yang baik dan menarik; (3) Untuk
menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita; (4) Untuk
menemukan atau mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu;
(5) Untuk mengetahui apa yang tidak biasa mengenai seorang tokoh; (6) Untuk
menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu;
(7) Untuk menemukan bagaimana cara sang tokoh berubah atau ada perbedaan dari
kita.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Jika di kalangan siswa Sekolah Dasar tradisi membaca masih memprihatinkan


dikarenakan tidak bisa membaca atau lamban akan membaca, jelas diperlukan strategi
tersendiri untuk meningkatkanya. Tanpa upaya yang serius, siswa setiap saat bergelut
dengan aktifitas menulis dan membaca, bisa juga akan lebih parah lagi. Oleh karena
itu sadar atau tidak sadar, aktifitas membaca memang memerlukan pembelajaran
membaca mulai usia sejak dini paling tidak mulai Taman Kanak-kanak.
Masalah tersebut masih menjadi impian terlalu jauh. Banyak hal yang
menyebabkan masyarakat Indonesia terutama pada anak sekolah dasar yang kurang
mampu akan dapat membaca diantaranya adalah: (1) Kurangnya fasilitas bacaan
secara lengkap; (2) Kurang terampilnya pengajar dalam mengajarkan membaca; (3)
Sistem pendidikan kita, terutama system pendidikan formal yang belum memberikan
peluang cukup besar bagi hadirnya keberaksaraan bagi peserta didik; (4) Kurang
pemahaman dan penguasaan materi, para pengajar

baik pada hakikat, konsep,

maupun teknik pembelajaran membaca.


Menurut Harjasujana (1991: 6) menyatakan bahwa tradisi keberaksaraan
masyarakat jenjang pendidikan rendah masih sangat memprihatinkan. Lebih lanjut
dikatakan bahwa masyarakat professional sesungguhnya dituntut untuk berbudaya
baca.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti mengambil judul peningkatan
kemampuan membaca lancar dengan media kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa
tahun ajaran 2009/2010.
B. Identifikasi Masalah
Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang mempersyaratkan
siswa untuk memiliki kemampuan membaca. Namun demikian, sampai saat ini dalam
kenyataanya banyak masyarakat Indonesia terutama anak usia Sekolah Dasar masih
sangat banyak yang kurang mampu untuk membaca, bahkan juga ada yang sama
sekali yang belum bisa membaca karena strategi pembelajaran yang tidak sesuai.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Perlu diakui bahwa hasil pembelajaran Bahasa Indonesia sampai saat ini
belum menunjukan hasil yang menggembirakan. Hal ini terbukti dari banyaknya
anak-anak yang belum bisa membaca terutama pada kalangan masyarakat yang serba
kekurangan atau bisa dikatakan miskin baik harta dan ilmu. Bukti ini dimungkinkan
oleh pengajaran membaca yang kurang tepat atau kurang pemerataan fasilitas baca.
Oleh karena itu pada kelas rendah terutama kelas satu Sekolah Dasar benarbenar harus diberikan pengajaran membaca dengan penggunaan media yang tepat dan
sudah banyak dikenal anak dan anak menyukainya. Sehingga siswa kelas rendah
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membacanya dengan baik.
Mengenai permasalahan ini peneliti akan memperkenalkan pada anak tentang
media kartu huruf untuk membantu anak mampu membaca lancar. Media kartu huruf
adalah media yang termasuk kedalam media grafis yang isinya dapat berupa gambar,
grafik, dan huruf baik huruf balok tunggal, tegak bersambung atau huruf fariasi.
Diduga media ini sangat cocok terhadap anak Sekolah Dasar kususnya siswa kelas
satu karena media ini sangat menarik dan hurufnya bisa berwarna yang sangat
digemari oleh anak-anak kelas satu.
Dengan dasar inilah peneliti menggunakan media kartu huruf dalam
penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Lancar dengan Media
Kartu Huruf Pada siswa kelas Satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa,
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010.
C. Rumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini perlu adanya rumusan masalah agar dalam
pengkajianya dapat lebih mendalam dan jelas. Adapun rumusan masalah ini adalah :
Apakah media Kartu Huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca lancar untuk
anak kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa?.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas yaitu :
meningkatkan kemampuan membaca lancar pada anak Sekolah Dasar kelas 1 SD
Negeri Pojosari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, di
antaranya yaitu :
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dengan pokok
permasalahan yang hampir sama dengan penelitian ini.
b. Menambah jumlah referensi yang berkaitan dengan cara mengajarkan
pembelajaran membaca lancar dengan media kartu huruf.
c. Dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia pada kemampuan membaca lancar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik
1) Dapat meningkatakan keterampilan kemampuan membaca lancar dalam
pelajaran Bahasa Indonesia.
2) Dengan kemampuan membaca lancar siswa dapat berinteraksi dan bergaul
dengan orang lain.
b. Bagi Pendidik
1) Sebagai masukan bagi pendidik dalam menentukan media mengajar
membaca lancar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2) Sebagai acuan guru dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa
Indonesia kelas I SD Negeri Pojoksari Kecamata Ambarawa.
c. Bagi lembaga
1). Memberikan masukan atau sumbangan kepada Sekolah betapa pentingnya
peningkatan kemampuan membaca lancar untuk siswa kelas satu.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2) Memberikan motifasi kepada Sekolah agar lebih memperhatikan media


kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan membaca lancar untuk siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri
Pojoksari Kecamatan Ambarawa.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Dalam tinjauan pustaka ini akan di bahas empat hal yaitu: (1) Hakikat
pendidikan dasar; (2) Hakikat membaca; (3) Hakikat media pembelajaran; (4)
Hakikat media kartu huruf; (5) Keterkaitan antara hakikat pendidikan dasar, hakikat
membaca, dan media pembelajaran.
1. Hakikat Pendidikan Dasar
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan latihan (kamus besar Bahasa Indonesia 1996 : 204).
Dalam Bahasa Inggris Pendidikan berasal dari kata Educate yang artinya
memberi peningkatan dan mengembangkan, sedangkan dalam arti sempit
Pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh
pengetahuan Mc Leoc (1989 : 5). Sedangkan Tardif dalam bukunya M. Dalyono
(2007 : 5) mengatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses dengan metodemetode tertentu sehingga orang lain memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan
cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain Tardif juga
mengatakan bahwa Pendidikan adalah the total process off developing human
abilities and behaviors, drawing on almost all life s exsperiences yang artinya
seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku manusia
dan juga proses penggunaan hamper seluruh pengalaman kehidupan.
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kemudian Poerbakawatja dalam bukunya
M. Dalyono (2007 : 6) bahwa Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaanya yang


selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moral dari segala
perbuatanya. Dalam Dictionary of Psychologi (1972 : 5) Pendidikan diartikan
sebagai the institutional procedures which are employed in accomplishing the
development of knowledge, habits, attitudes yang artinya tahapan kegiatan yang
bersifat kelembagaan individu dalam penguasai pengetahuan, kebiasaan, dan
sikap.
Menurut Wanardi, Sumarto, dan Muchlidawati (1997 : 81 82)
Pendidikan adalah hubungan timbal balik antara Pendidik dan anak didik, dengan
kata lain Pendidikan juga diartikan suatu ilmu terapan dari psikologi yang bidang
garapanya khusus mengenai upaya mengembangkan jiwa seseorang ke arah
dewasa dan dilaksanakan secara sadar, sengaja, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proses pendidikan,
baik formal, non formal, maupun pendidikan informal. Begitu juga menurut
Noeng Muhadjir (2000 : 20 21) bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan
memperbaiki moral dan melatih intelektual.
Kemudian Pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanya
sembilan tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar (SD) dan
tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau satuan pendidikan
yang sederajat Ace Suryadi (2002 : 155 156). Pendidikan dasar bertujuan untuk
memberikan

bekal

kemampuan

dasar

kepada

peserta

didik

untuk

mengembangkan kehidupanya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga


Negara, dan umat manusia, serta mempersipkan peserta didik mengikuti
pendidikan menengah.
Pendidikan dasar menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 17
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu pendidikan yang berbentuk
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat
serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat. Dengan kata lain Pendidikan dasar adalah Pendidikan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan


menengah.
Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa hakikat pendidikan dasar
adalah suatu proses dan usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku manusia
yang diberikan dari sejak dini atau tingkat dasar melalui pengajaran, latihan, dan
cara mendidik untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan, serta kecerdasan
seseorang atau sekelompok orang.
2. Hakikat Membaca
Dalam hakikat membaca ini akan diuraikan yang pertama adalah
pengertian membaca, tujuan membaca, pentingnya membaca, beberapa bentuk
kesulitan membaca, dan langkah-langkah membaca lancar.
a. Pengertian membaca.
Membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut
agar kelompaok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan
dapat diketahui. Kalau hal ini tak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan
yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu
tidak terlaksana dengan baik Hodgson (1960 : 43-44). Dari segi linguistic
membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a
recording and decoding process) Anderson (1972 : 209-210). Berlainan
dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (econding).
Sebuah aspek pembacaan sandi (deconding) adalah menghubungkan kata-kata
tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (orallanguage meaning) yang
mencangkup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Adapun pengertian lain dari Anderson bahwa membaca adalah suatu
metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri
dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengkomunikasikan makna yang
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Bahkan ada beberapa


penulis yang seolah-olah beranggapan bahwa membaca adalah suatu
kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah
lambang-lambang tertulis itu melalui fonok (suatu metode pengajaran
membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan
biasa).
Jadi bisa disimpulkan peneliti bahwa membaca adalah suatu proses
yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan
oleh penulis melalui media tulis dengan menggunakan tata bahasa yang baik.
b. Membaca Lancar
Membaca lancar adalah suatu kegiatan membaca dimana anak dapat
atau mampu menguasai tanda baca ,intonasi, dan emosional dalam membaca
Rukayah (2004 : 15).
Menurut Muh. Darisman (2006 : 114) membaca lancar adalah suatu
kegiatan membaca yang memerlukan lafal dan intonasi yang tepat. Begitu
juga dalam keterangannya Henri Guntur Tarigan (1979 : 11) bahwa membaca
lancar adalah suatu kediatan membaca dimana anak mampu melafalkan kata
sesuai dengan huruf, fonem,tanda baca, dan tidak lambat atau gagap.
Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa membaca lancar adalah
suatu kegiatan membaca dimana anak dalam membaca tidak mengalami
kegagapan, menguasai tanda baca, lafal, dan intonasi yang tepat
c. Tujuan Membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning)
erat sekali berhubungan dengan maksut tujuan, atau intensif kita dalam
mambaca. Berikut ini dikemukakan beberapa tujuan membaca adalah: (1)
Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang
telah dilakukan oleh sang tokoh, maksutnya apa-apa yang telah dibuat oleh
sang tokoh dan apa apa yang telah terjadi pada tokoh khusus atau untuk
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

memecahkan masalah yang dibuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini
disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta ( reading for details
or facts; (2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topic
yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang
dipelajarai atau yang dialami oleh sang tokoh, dan merangkumkan hal-hal
yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuanya. Membaca seperti
ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main
ideas); (3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi
pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan
ketiga/seterusnya setiap tahap dibuat untuk memecahkan syatu masalah
adegan-adegan dan kejadian-kejadian buat dramatisasi. Membaca seperti ini
untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita(reading for sequence
or organization); (4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa
para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan
oleh sang pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah,
kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh membuat mereka berhasil atau
gagal. Membaca seperti ini untuk menyimpulkan, membaca inferensi(reading
for inference); (5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa
yang tidak biasa, tidak wajar mengenahi sorang tokoh, apa yang lucu dalam
cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Membaca seperti ini
untuk mengelompokan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to
classify); (6) Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau
hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang
telah diperbuat oleh sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja
seperti dalam cerita itu. Membaca seperti ini membaca menilai, mengevaluasi
(reading to evaluate; (7) Membaca untuk menemukan bagaimana caranya
sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita
kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

menyerupai pembaca. Membaca seperti ini untuk memperbandingkanatau


mempertentangkan (reading to compare or contrast). Anderson (1972: 214).
d.

Pentingnya membaca
Jika Anda adalah seseorang yang gemar dengan kegiatan membaca,
ada baiknya Anda kaji ulang. Mengapa? Di bawah ini peneliti cantumkan
enam alasan pentingnya kegiatan membaca antara lain: (1) Membaca penting
karena dapat membuka wawasan baru. Banyak hal-hal baru yang akan Anda
temukan dalam sebuah bacaan. Hal-hal yang belum pernah Anda ketahui.
Bahkan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah Anda bayangkan ada; (2)
Membaca penting karena dapat memberikan pencerahan baru pada pemikiran
Anda. Saya yakin, tak jarang Anda digelayuti suatu persoalan yang Anda pikir
tak ada pemecahannya. Atau barangkali tak banyak pilihan pemecahan yang
dapat Anda tempuh. Bisa juga Anda menjalani sesuatu dengan suatu rutinitas
yang membosankan. Saya anjurkan pada Anda: membacalah! Maka tanpa
Anda duga Anda akan menemukan pencerahan baru bagaimana memecahkan
masalah tersebut atau mengubah sesuatu yang cenderung rutin dan
membosankan itu. Tingkatkan kualitas kehidupan pribadi Anda dengan
membaca; (3) Membaca penting karena dapat mencerdaskan intelektual,
spiritual, emosional, dan kepercayaan diri yang berpadu dengan kerendahan
hati. Membaca akan membuka peluang Anda untuk menyerap sebanyak
mungkin ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Membaca akan
menumbuhkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif, kritis, analitis dan
imajinatif. Melalui membaca Anda akan membentuk kemampuan berpikir
lewat proses: menangkap gagasan/informasi, memahami,mengimajinasikan,
menerapkan dan mengekspresikan; (4) Membaca penting karena membuat
Anda menjadi seorang yang mandiri dalam mencari pengetahuan. Anda tak
akan tergantung pada sekolah, les, kursus, atau seminar; (5) Membaca dapat
memberikan kenikmatan tersendiri bagi jiwa. Membaca adalah sebuah wisata
pikiran. Melalui membaca, Anda bisa pergi ke mana saja. Tanpa dibatasi oleh
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dimensi ruang dan waktu. Membaca akan memberikan kesempatan kepada


Anda untuk berangan-angan. Membebaskan pikiran; (6) Membaca dapat
membuat hidup lebih sukses (Suhadinet.Wordpress.com)
e. Beberapa bentuk kesulitan membaca
Kesulitan membaca di kelas-kelas rendah terutama siswa kelas satu
SD sangatlah beragam, baik secara fisik maupun kebahasaan (seperti
pelafalan, intonasi, fonem-fonem, yang mengalami fariasi bunyi maupun
bentuk, dan sebagainya), serta psikis (seperti gagap, takut, sangat tergantaung
pada visualisasi atau yang diingat hanya gambaranya) sehingga apabila
gambaranya sama tetapi tulisanya berbeda, maka anak tetap membaca sama
sebelum diganti tulisanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Supriyadi, dkk.
(1992 : 124-127) bahwa permasalahan yang sering dijumpai pada
pembelajaran membaca bagi siswa kelas satu Sekolah Dasar diantaranya
adalah masalah pelafalan, jeda, lagu, intonasi, sering mengabaikan tanda baca,
kebiasaan membaca huruf demi huruf atau kata demi kata, mengulang ulang
kata yang telah dibacanya (regresi), hafal pada gambar tetapi tidak paham
tulisan di bawahnya (visualisasi), salah ucap pada kata-kata yang mengalami
fariasi fonem (misalnya janur, itik dan sebagainya). Sedangkan menurut
tampubolon (1991 : 35) bahwa adanya gejala seperti itu dimungkinkan adanya
kekurang matangan pada diri anak misalnya: (1) keterbatasan ingatan; (2)
keterbatasan kemampuan pewakilan dalam pikiran; (3) kekurangmatangan
keterampilan artikulatoris.
Lebih jauh Tampubolon (1991 : 90 102) mengatakan bahwa factorfaktor yang merupakan penyebab pokok dalam kesulitan membaca adalah
adanya kelemahan fada factor endogen dan factor eksogen.
Faktor-faktor endogen adalah factor-faktor perkembangan, baik yang
bersifat biologis maupun psikologis dan linguistic (bahasa) yang timbul pada
diri anak. Secara umum dapat dikatakan bahwa penyebab yang bersifat
psikologis yang biasanya dapat diamati diantaranya adalah; (1) presepsi
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

editoris lemah, pendengaran kurang tajam atau kurang normal, sehingga


kurang mampu mengenali atau mengenali sesuatu melalui pendengaran; (2)
ingatan jangka pendek untuk informasi editoris lemah, anak tidak dapat
mengingat

informasi

baru

yang

baru

didengar(diperolah

melalui

pendengaran); (3) pemrosesan informasi oditoris lambat, anak kurang cepat


menanggapi ( menggali/mengetahui sesuatu yang didengar; (4) anak
mengalami kesulitan dalam memperhatikan urutan objek-objek atau hal-hal
yang didengar; (5) kekurangmampuan untuk mengenali atau merasakan irama,
baik berupa suara, gerak maupun ketukan; (6) kurang sadar akan perilaku
simbolis, seperti gerak mimiek dan permainan, dan ada kecenderungankurang
mampu berkomunikasi atau memberi respon kepada orang lain; (7) berbagai
anak kadang memperlihatkan kekacauan dan ketidakteraturan misalnya
hiperaktif.
Penyebab

yang

bersifat

linguistik

secara

umum

karena

kekurangan/kerusakan tertentu dalam sistem pemrosesan bahasa. Dalam


patologi bahasa, gejala tersebut tercakup dalam istilah-istilah sebagai berikut:
(1) disartria perkembangan(developmental dysarthrial), istilah ini berkenaan
dengan kelemahan-kelemahan artikulasi atau kekurangmampuan dalam
pengajaran; (2) disproktia perkembangan(developmental dysproxiai), istilah
ini berkenaan kekurangmampuan pengendalian artikulator-artikulator, seperti
selaput suara, lidah, bibir, dan sebagainya sehingga diujarkan lain dari yang
dikehendaki; (3)disfasia perkembangan(developmentaldysphasia), istilah ini
berkenaan dengan kelemahan-kelemahan dalam kelancaran berbicara dan
kegagapan; (4) disfonia(dysphonia), istilah ini berkenaan dengan kelemahankelemahan pada gerakan-gerakan selaput suara, yang mengakibatkan kelainan
timber suara maupun keserakan suara.
Menurut Diner (1983) yang disitir oleh Tampubolon (1991 : 96-98)
ada gangguan-gangguan fisik lain yang dapat menyebabkan kelemahan
membaca. Gangguan-gangguan itu diantaranya adalah: (1) ambliopia,
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kelemahan yang berupa kurangnya atau hilangnya penglihatan salah satu


mata, karena ketidak seimbangan otot-totot mata; (2) astigmatisma,
kelemahan yang berupa tidak tepatnya bayangan objek jatuh pada retina mata
sehingga berada di luar fokus, yang biasanya disebabkan oleh permukaan
lensa atau kornea mata yang kurang rata; (3) katarak, kelemahan yang berupa
tertutupnya lena mata di bagian dalam oleh bintik putih sehingga sinar tidak
dapat sampai kebelakang mata, ada juga anak-anak yang lahir dengan katarak
pada matanya; (4) hiperopia, kelemahan yang berupa kurang dapat melihat
objek dekat, karena bayangan objek jatuh di belakang retina, dengan kata lain
anak dapat melihat objek yang dekat lebih jelas daripada objek yang jauh; (5)
strabismus, kelemahan yang berupa kekurangmampuan mata memfokus pada
suatu titik karena satu atau kedua bola mata berposisi juling pada waktu
tertentu atau selamanya; (6) nistagmus, kelemahan yang berupa kekaburan
penglihatan

karena

adanya

gerakan

mata

tidak

terkendali;

(7)

kekurangtajaman penglihatan, seorang yang dapat melihat suatau objek


dengan jelas pada jarak 6.1 meter dikatakan mempunyai ketajaman
penglihatan yang normal, dan diluar jarak itu dikatakan penglihatanya kurang
tajam, ketajaman penglihatan biasanya dinyatakan dengan suatu pecahan
misalnya 20/20 untuk yang normal, bagi usia anak di bawah 8 tahun
ketajaman penglihatan 20/40 atau 20/30 adalah normal.
Kelemahan membaca juga dapat dipengaruhi kelemahan pendengaran,
kelemahan pendengaran diantaranya: (1) kelemahan pendengaran kadar
rendah. Pendengaran anak tersebut sudah kurang kekuatanya sebanyak + 35
hingga 54 desibel. Anak itu mempunyai kosa kata yang lebih terbatas
daripada teman-teman seusianya; (2) Kelemahan pendengaran kadar
menengah, pendengaran anak yang bersangkutan sudah kurang kekuatanya
sebanyan + 55 hingga 60 desibel kosa kata anak tampak terbatas dan mungkin
mempunyai kesulitan berbicara; (3) Kelemahan pendengaran kadar tinggi,
pendengaran anak bersangkutan sudah kurang kekuatanya sebanyak + 70
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

hingga 89 desibel. Anak ini hampir tidak mampu berbicara dengan jelas; (4)
Kelemahan

pendengaran

kadar

sangat

tinggi,

kehilangan

kekuatan

pendengaran anak + 90 desibel atau lebih. Dia hampir tidak dapat berbicara
dengan jelas, dan kebanyakan bergantung pada penglihatan daripada
pendengaran, serta lebih sadar akan getaran suara daripada ujaran Rukayah
(2004 : 15)
f. Langkah-langkah Membaca Lancar
Dalam melaksanakan kegiatan membaca lancar ada beberapa langkahlangkah yang harus di lakukan, kegiatan tersebut meliputi lima tahap yaitu:
1). Mengenalkan kartu huruf kepada peserta didik dengan cara membagikan
kartu huruf kepada setiap kelompok belajar. Dalam kegiatan ini peserta
didik diminta untuk mengenali dari setiap huruf dari A sampai dengan Z.
2). Merangkai kartu huruf menjadi kata. Dalam kegiatan ini peserta didik di
minta untuk merangkai kartu huruf menjadi kata sesuai dengan perintah
yang diberikan oleh guru, sebagai contoh kata mendongeng terdiri dari 10
huruf yang meliputi huruf M-E-N-D-O-N-G-E-N-G kemudian dirangkai
menjadi kata MENDONGENG.
3). Merangkai kata menjadi kalimat. Dalam kegiatan ini peserta didik
merangkai kata menjadi sebuah kalimat, sebagai contohpada kalimat
kakak sedang mendongeng terdiri dari kata KAKAK-SEDANGMENDONGENG kemudian di rangkai menjadi kalimat KAKAK
SEDANG MENDONGENG.
4). Membaca kalimat dengan memperkenalkan tanda baca yang benar. Dalam
kegiatan ini peserta didik membaca kalimat dengan tanda baca yang baik
sesuai soal yang diberikan oleh guru.
5). Membaca kalimat dengan lafal dan intonasi yang baik. Dalam kegiatan ini
peserta didik membaca sebuah kalimat dengan menggunakan lafal dan
intonasi atau tinggi rendahnya nada dengan baik.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Dari langkah-langkah membaca lancar diatas diharapkan siswa bisa


menguasai kemampuan membaca lancar dengan baik dan kegiatan sedemikian
ini dilakukan cecara berulang-ulang Depdikbut (1991/1992 28 : 30).
3. Hakikat Media Pembelajaran
Dalam hakikat media pembelajaran ini akan dibahas yaitu; (1) Media; (2) jenisjenis media; (3) manfaat media
a. Media
Media adalah suatu perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan
kepenerima pesan Arief S. Sadiman dkk (2009 : 6).
Menurut Gagne dalam bukunya Arief S. Sadiman (2009 : 6) bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar atau segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar.
Kemudian menurut Romiszowski (2001 : 12) bahwa media adalah
pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang
atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar penerima
pesan ialah siswa, pembawa pesan itu berinteraksi dengan siswa melalui indra
mereka siswa dirangsang oleh media itu untuk menggunakan indranya untuk
menerima informasi.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran,
yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari
sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur
pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan
informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan
dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru(Edu-articles.com).
Dari uraian di atas bisa peneliti simpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada
penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media


pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan
kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas
dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu
dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses
belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif
siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang
lebih positif dan produktif.
b. Jenis-jenis media
Menurut Harsja W. Bachtiar (2009 : 28 - 81 ) Bahwa ada beberapa
jenis jenis media diantaranya; (1) Media Grafis, media ini termasuk media
visual.Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang di pakai
menyangkut indera penglihatan dan pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Kemudian yang termasuk atau
tergolong kedalam media grafis ini adalah gambar/foto, sketsa, diagram,
bagan/chart(kartu huruf), grafik, kartun, poster, peta, papan flanel, papan
buletin; (2) Media audio suatu media yang berkaitan dengan indera
pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambanglambang auditif, baik ferbal maupun non ferbal. Yang tergolong kedalam
media audioadalah radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam,
laboratorium bahasa; (3) Media proyeksi diam suatu media yang menyajikan
rangsangan-rangsangan visual. Yang tergolong media proyeksi diam adalah
Film bingkai, film rangkai, overhead proyektor, proyektor opaque, microfilm;
(4) Media transparasi, media ini sering dikenal dengan media OHP yang
atasnya disertai plastik transparasi yang terbuat dari plastik yang berisi pesancommit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pesan yang akan disampaikan; (5) Media proyeksi tak tembus pandang, suatu
alat untuk memproyeksikan bahan bukan transparan, tetapi bahan-bahan yang
tidak tembus pandang contohnya benda datar, tiga dimensi, mata uang, model,
warna dan anyaman; (6) Media mikrofis, suatu lembaran film transparan
terdiri dari lambang lambang visual yang diperkecil sedemikian rupasehingga
tak dapat dibaca dengan mata telanjang;(7) Media film, suatu media yangt
amat besar kemampuanya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada tiga
macam ukuran filmantara lain 8 mm, 16 mm, 35 mm; (8) Media kartu huruf,
suatu media yang tergolong kedalam media grafis yang tidak diproyeksikan
yang isinya berupa gambar huruf balok dan huruf kecil.

c. Manfaat media pembelajaran


(Menurut

Edu-articles.com)

Secara

umum

manfaat

media

pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa


sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara
lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan dengan bantuan
media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari
dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa
dimanapun berada.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik
secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
3 Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya
komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung
bicara satu arah.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal
mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulangulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang
memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat,
menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman
siswa akan lebih baik.
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa
sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa
dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari
waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar
lingkungan sekolah.
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri
sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk
memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar,
dan lain-lain.
Kemudian menurut Harsja W. Bachtiar (2009 : 17 18) bahwa
manfaat media pembelajaran adalah: (1) Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis; (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

daya indera; (3) Mengatasi sikap pasif anak didik; (4) Dapar memberi
rangsangan, pengalaman, menimbulkan presepsi yang sama.
4. Hakikat Media Kartu Huruf
Media kartu huruf adalah media yang termasuk kedalam media grafis
yang isinya dapat berupa gambar, grafik, dan huruf baik huruf balok tunggal,
tegak bersambung atau huruf fariasi. Diduga media ini sangat cocok terhadap
siswa Sekolah Dasar kelas 1 karena media ini sangat menarik dan hurufnya bisa
berwarna yang sangat digemari oleh anak-anak kelas satu. Kelebihan media ini
adalah: (1) Mudah dipahami; (2) Menarik; (3) Dapat sebagai media pembelajaran
sekaligus permainan; (4) Mudah didapat DR Farida Mukti, M. Si. Dan DR Basuki
Wibawa (2001 : 54 66).
Penggunaan media ini sangatlah mudah, langsung diberikan pada siswa
kemudian siswa dicoba untuk bermain media ini dengan cara merangkai media
kartu huruf ini dari huruf menjadi kata dan dari kata menjadi kalimat. Kegiatan
semacam ini dilakukan berulang-ulang sampai siswa betul-betul memahami
media ini dan sekaligus cara penggunaanya.
5. Keterkaitan Antara Pendidikan Dasar, Membaca dan Media Pembelajaran.
Dari ketiga komponen di atas, merupakan komponen yang tidak dapat
dipisah-pisahkan karena pendidikan itu merupakan pendidikan yang diberikan
sejak dini dan membaca merupakan suatu ilmu yang diberikan pada anak supaya
dapat memahami materi apa yang akan di berikan, dan yang sedang diberikan,
bahkan materi yang sudah berlalu lalu. Dan media merupakan suatu alat bantu
untuk

mempermudah

dalam

penyampaian

materi

dan

dalam

proses

pembelajaranya.
Jadi bila salah satu komponen hilang maka, pembelajaran tidak akan dapat
berjalan dengan lancar, maka dari itu jangan sampai salah satu komponen hilang
atau lupa dalam memberikan suatu materi kepada peserta didik.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh (1) Parlan (2) penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi)
1. Penelitian Parlan.
Dalam penelitian ini didapat hasil penelitian yang relevan dalam
penelitianya Parlan NIM X7108513 dengan judul Peningkatan kemampuan
membaca dengan media pias-pias kata Pada siswa kelas II SD Negeri Senden
Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dengan kesimpulan
Keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dari beberapa siklus
mulai siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan, sehingga dampat
membawa dampak yang baik ke arah peningkatan perkembangan dan kemajuan
belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas II SD Negeri Senden Kec. Selo Kab.
Boyolali semester I tahun pelajaran 2009/2010.
2. Penelitian Mulyadi
Dalam penelitianya mulyadi dengan judul Peningkatan Membaca
Permulaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas I Sekolah
Dasar dengan kesimpulan Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan
kelas siklus I kesiklus II pengalami peningkatan rata rata, begitu juga dari siklus
II kesiklus III juga mengalami peningkatan rata-rata perolehan siswa, sehingga
dapat membawa kearah peningkatan proses pembelajaran membaca permulaan
serta peningkatan kemampuan membaca permulaan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri Senden Kecamatan Selo Kabupaten
Boyolali semester I tahun pembelajaran 2009/2010.
C. Kerangka Berfikir
Dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa belum dikenalkan
dengan media kartu huruf, bahkam siswa dalam pembelajaran membaca hanya
diberikan sebuah buku bacaan dan disuruh membaca bersama-sama tanpa adanya alat
Bantu atau media yang sesuai. Dari pihak guru juga kurang memahami karakteristik
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dari masing-masing baik bakat, minat, dan tingkat kecerdasan siswa hal inilah yang
menyebabkan kemampuan membaca lancar di SD Negeri Pojoksari rendah.
Dari permasalahan di atas peneliti memperkenalkan media kartu huruf untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Media kartu huruf adalah media yang termasuk
kedalam media grafis yang isinya dapat berupa gambar, grafik, dan huruf baik huruf
balok tunggal, tegak bersambung atau huruf fariasi. Diduga media ini sangat cocok
terhadap siswa Sekolah Dasar kelas 1 karena media ini sangat menarik dan hurufnya
bisa berwarna yang sangat digemari oleh anak-anak kelas satu. Kelebihan media ini
adalah: (1) Mudah dipahami; (2) Menarik; (3) Dapat sebagai media pembelajaran
sekaligus permainan; (4) Mudah didapat DR Farida Mukti, M. Si. Dan DR Basuki
Wibawa (2001 : 54 66).
Penggunaan media ini sangatlah mudah, langsung diberikan pada siswa
kemudian siswa dicoba untuk bermain media ini dengan cara merangkai media kartu
huruf ini dari huruf menjadi kata dan dari kata menjadi kalimat. Kegiatan semacam
ini dilakukan berulang-ulang sampai siswa betul-betul memahami media ini dan
sekaligus cara penggunaanya.
Tujuan

pembelajaran

diduga

dapat

tercapai

apabila

guru

dalam

menyampaikan pembelajaran membaca menggunakan kartu huruf serta memiliki


teknik yang tepat dalam menyajikan materi. Melihat kelebihan dan kekurangan media
kartu huruf pada pembelajaran membaca lancar dimungkinkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam kemampuan membaca lancar. Pembelajaran membaca
lancar

merupakan

pembelajaran

yang

memandang

keberhasilan

individu

diorientasikan dalam keberhasilan individu. Dalam hal ini, siswa bekerja sama dalam
mencapai tujuan, dan siswa berusaha keras membantu dan mendorong pada temantemannya untuk bersama-sama berhasil dalam belajar.
Dalam penelitian pembelajaran membaca lancar kerangka berpikir dapat
disajikan pada gambar 1 di bawah ini:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

Kondisi
Awal

Tindakan

digilib.uns.ac.id

Guru belum menggunakan


media kartu huruf

Kemampuan
membaca
lancar rendah

Dalam pembelajaran guru


menggunakan media kartu
huruf

Siklus I
Siklus II

Kondisi
Akhir

Dengan penggunaan media


kartu huruf kemampuan
membaca lancar meningkat

Gambar 1 skema kerangka berpikir

E. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas,
dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Diduga pembelajaran
membaca lancar dengan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan
membaca lancar kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini akan dibahas dan dijabarkan beberapa hal
diantaranya waktu dan tempat penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data,
teknik sampling, teknik pengumpulan data, faliditas data, analisis data, prosedur
penelitian tindakan.

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Dalam penelitian ini akan di bahas diantaranya tempat penelitian dan waktu
penelitian.
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa
kabupaten Semarang, dengan alasan :
a. SD Negeri Pojoksari termasuk dalam wilayah kecamatan Ambarawa yang
belum pernah dijadikan tempat penelitian.
b. Pada tahun pelajaran sebelumnya dalam penyampaian materi pelajaran
Bahasa Indonesia jarang menggunakan media kartu huruf.
c. Peneliti sebagai salah satu tenaga pendidik pada SD tersebut, sehingga hasil
penelitian nanti diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2009/2010
dimulai bulan Pebruari sampai dengan April 2010.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian


Bentuk dan strategi penelitian ini akan dibahas tentang bentuk penelitian,
strategi penelitian.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang lebih
menekankan pada masalah perbaikan proses di kelas, maka bentuk penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas. Wardhani (2007 : 1.19) menyatakan bahwa
sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Dengan menggunakan bentuk
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan akan mendapat informasi yang
sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas
secara professional.

2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Wardhani (2007
: 2.3) menyatakan bahwa PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur
atau siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan, melakukan
tindakan, mengamati dan melakukan refleksi.
Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan ini meliputi :
1) Peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan kompetensi dasar
Membaca Lancar
2) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam
pembelajaran.
3) Peneliti menyiapkan blangko observasi kegiatan pengamatan aktifitas
siswa dalam pembelajaran.
4) Peneliti menyiapkan blangko evaluasi.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2) Peneliti menggunakan alat berupa kartu huruf dalam proses pembelajaran.
3) Peneliti membimbing siswa untuk dapat membaca dengan lancar.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

4) Peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam


pembelajaran.
5) Peneliti mengadakan evaluasi.
c. Tahap Observasi
Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap
pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah
ditetapkan dalam indikator dan pada tahap observasi ini yang menjadi
observer adalah guru kelas 1 yaitu Nurkhayati, A. Ma.
1) Indikator keberhasilan guru yang ingin dicapai adalah:
(a) Cara menyampaikan materi pelajaran.
(b) Cara pengelolaan kelas.
(c) Cara penggunaan alat-alat pelajaran.
(d) Suara guru dalam menyampaikan pelajaran.
(e) Cara guru menyampaikan bimbingan yang dibutuhkan.
(f) Waktu yang diperlukan guru.
(g) Penampilan guru didepan kelas.
2) Indikator Keberhasilan Siswa Yang Ingin dicapai adalah:
(a) Kemampuan siswa dalam membaca.
(b) Kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf.
(c) Kemampuan siswa dalam merangkai huruf, melafalkan kata,
merangkai kata.
(d) Banyaknya siswa yang bertanya.
(e) Peningkatan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan pelaporan hasil.
(f) Ketepatan dan kecepatan dalam membaca.
(g) Kerjasama dalam kelompok
d. Tahap Refleksi
Dalam tahap ini data-data yang diperoleh melalui observasi
dikumpulkan dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah
membawa perubahan dan apa atau di mana perubahan terjadi.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

C. Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data yang berhubungan dengan proses,
dampak tindakan yang dilakukan dan data yang digunakan sebagai dasar menilai
keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Data yang berhubungan dengan proses
berupa data tentang peningkatan kemampuan menyelesaikan soal Bahasa Indonesia
dengan media pembelajaran kartu huruf.
Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu : sumber data
primer(utama) dan sekunder(tambahan). Menurut Slamet.St.Y dan Suwarto (2007 :
38) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini
sumber data primer yang diperlukan adalah data nilai akademik mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang akan diperbaiki serta informasi dari guru kelas 1 dan peserta
didik kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatanAmbarawa kabupaten Semarang.

D. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, Peneliti tidak menggunakan teknik sampling akan tetapi
mengambil subjek seluruh siswa kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa
kabupaten Semarang sebanyak 34 peserta didik.

E. Tektik Pengumpulan Data


Dalam teknik pengumpulan data ini akan dibahas tentang dokumentasi,
observasi, wawancara. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang
diharapkan dalam penelitian diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data
yang tepat dan obyektif. Penetapan metode pengumpulan data di samping
berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai juga berdasarkan kebutuhan sumber
data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data-data tertulis,
yaitu hasil ulangan harian. Kegiatan ini selain untuk mencatat semua dokumen
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dan arsip, juga untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang dokumen
tersebut. Slamet.St.Y. dan Suwarto (2007 : 52) menyatakan bahwa dokumen
sebagai sumber data dapat dimenfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan
untuk meramalkan. Dokumen dapat berupa bahan tertulis ataupun film. Data ini
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah dalam
meningkatkan kemampuan membaca lancar.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan
peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,perilaku tak sadar, kebiasaan , dan
sebagainya. Observasi yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah observasi
langsung dan partisipasi agar hasilnya seobyektif mungkin. Observasi langsung
terhadap obyek yang diteliti, sedangkan observasi partisipatif yaitu pengamatan
yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi
objek yang diteliti. Observasi dilakukan observer terhadap guru kelas 1 dan siswa
kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang untuk
mengetahui situasi dan perkembangan dalam proses belajar mengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan media pembelajaran kartu huruf. Adapun hasil
observasi yang diperoleh peneliti sebagai berikut:
1. Lembar observasi guru pra penelitian
NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

RENDAH

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

V
commit to user

SEDANG
V

TINGGI

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

V
V

Keterangan:
1. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas.
2. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas.
3. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas.

2. Lembar observasi siswa pra penelitian


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

Kerja sama siswa dalam


kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

V
V
V

Keterangan
1. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
2. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
3. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa
yang hadir.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3. Wawancara
Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa
manusia

yang

dalam

posisi

sebagai

nara

sumber

(informan).

Untuk

mengumpulkan informasi dari sumber data itu maka diperlukan teknik


wawancara. Teknik penelitian ini adalah cara mengumpulkan data yang
mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau
tatap muka dengan sumber data, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam
situasi sengaja dibuat untuk keperluan tersebut. Wawancara dalam penelitian
kualitatif pada umunya dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut
teknik wawancara mendalam (Slamet.St.Y. dan Suwarto. 2007 : 49). Dalam
wawancara ini dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open-ended dan
mengarah pada kedalaman informasi. Dalam wawancara ini dilakukan oleh
peneliti dengan guru kelas 1 SDN Pojoksari dan siswa SDN Pojoksari Kecamatan
Ambarawa, kemudian data hasil wawancara digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan langkah dalam meningkatkan kemampuan
membaca lancar. Adapun hasil wawancara dengan guru kelas 1 sebelum
penelitian dimulai sebagai berikut:
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS 1 (PRA PENELITIAN)
Hari dan Tanggal

: 20 Maret 2010

Nama Sekolah

: SD Negeri Pojoksari Kec. Ambarawa

Tampat

: SD Negeri Pojoksari

Jenis Kegiatan

: Wawancara

Interviwer

: Tamyit

Interviwee

: Nurkhayati, A.Ma

Materi Wawancara

1. Apakah sebelum mengajar Ibu selalu mempersiapkan RPP terlebih dahulu?


Jawab: ya
2. Apakah dalam mengajar Ibu selalu memberikan motifasi terhadap siswa?
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Jawab: Kadang-kadang
3. Motifasi seperti apa yang Ibu berikan supaya anak rajin belajar?
Jawab: Memberi dorongan,semangat, dan memberi pujian.
4. Apakah dalam mengajar Ibu selalu menggunakan berbagai sumber?
Jawab: Tidak melainkan buku sumber yang ada.
5. Bagaimana cara Ibu dalam membagi waktu dalam mengaja supaya tepat
waktu?
Jawab: Seevisien mungkin tapi kadang kadang juga kurang waktu bahkan
sebelum jam habis disudahi belajarnya.
6. Apakah dalam proses belajar mengajar Ibu selalu melihat perkembangan
anak?
Jawab: Tidak selalu kadang-kadang ya dan kadang-kadang tidak
7. Dalam pembelajaran apakah Ibu menggunakan berbagai metode?
Jawab: Tidak tapi sesuai kebutuhan
8. Apakah Ibu selalu melakukan tindak lanjut untuk mengetahui perkembangan
anak?
Jawab: Kadang-kadang tidak dan kadang-kadang ya.

F. Validitas Data
Data yang telah berhasil digali dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian harus diusahakan kebenarannya. Untuk menjamin dan mengembangkan
validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, biasa digunakan dalam
penelitian kualitatif yaitu teknik trianggulasi data yaitu mengumpulkan data sejenis
dari sumber yang berbeda. Dalam trianggulasi ini kegiatan peneliti yang dilakukan
adalah mencari sumber data yang pertama dari guru kelas 1, dari siswa kelas 1, serta
dari teman sejawat di SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa dengan cara
wawancara atau observasi.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

G. Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
kulitatif. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan
data sebagai suatu proses siklus.
Langkah-langkah analisis :
1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka dapat
dikumpulkan.
3.

Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan


matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.

4.

Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kelas.

5.

Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam


persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas,
maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

6.

Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi


susunan laporan.

7.

Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

8.

Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran


dalam laporan akhir penelitian.

H. Prosedur Penelitian Tindakan


Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh
dimaksudkan untuk mengubah kondisi atau perilaku yang mencakup rencana,
tindakan, observasi dan refleksi. Prosedur rencana tindakan dalam penelitian ini
mempunyai target pencapaian indicator dari setiap siklusnya, dalam siklus pertama
target pencapaian indikator adalah: (1) siswa mampu membaca dengan tidak
mengulang-ulang kata; (2) siswa tidak gagap dalam membaca; (3) siswa mampu
melavalkan kata dengan jelas; (4) siswa mampu menggunakan tanda baca dengan
baik. Kemudian dalam siklus kedua target pencapaian indikatornya adalah: (1) siswa
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

mampu membaca dengan tidak mengulang-ulang kata; (2) siswa tidak gagap dalam
membaca; (3) siswa mampu melavalkan kata dengan jelas; (4) siswa mampu
menggunakan tanda baca dengan baik; (5) mampu mengucapkan kata dalam kalimat
dengan intonasi(tinggi rendahnya suara, keras dan lemahnya suara)dengan tepat; (6)
mampu mengendalikan emosional dalam membaca, dan rencana kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk
melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah pembelajaran dengan
menggunakan media kartu huruf guna meningkatkan kemampuan membaca
lancar di Kelas I SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa.
Pada siklus I yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas I.
Program yang akan dilaksanakan dalam tindakan siklus I adalah pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan media kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan
membaca lancar.
b. Rencana Pelaksanaan Tindakan I
Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan
dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang ditempuh
adalah belajar kelompok. Kegiatan yang dilaksanakan ini termasuk dalam
siklus I adalah dengan mengadakan belajar kelompok berlatih membaca yang
kegitanya meliputi :
1) melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2) menggunakan alat berupa kartu huruf dalam proses pembelajaran.
3) membimbing siswa untuk dapat membaca dengan lancar.
4) mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran.
5) mengadakan evaluasi.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

c. Observasi
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan
dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat
kegiatan belajar anak didiknya setelah diberi bimbingan dalam mengerjakan
soal tugas kelompok, kemudian poin-poin yang diobservasi meliputi:
1) Kemampuan siswa dalam membaca.
2) Kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf.
3) Kemampuan siswa dalam merangkai huruf, melafalkan kata,
merangkai kata.
4) Banyaknya siswa yang bertanya.
5) Peningkatan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan pelaporan hasil.
6) Ketepatan dan kecepatan dalam membaca.
7) Kerjasama dalam kelompok
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data
kaitannya dengan indicator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian untuk
menilai hasil atau dampak pembelajaran dengan media kartu huruf yang akan
dilaksanakan pada akhir silklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah paling tidak
terdapat 50 % peserta didik yang dapat mencapai KKM dalam pengerjaan soal
Bahasa Indonesia. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa sasaran
belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk
melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan media pembelajaran yang sama. Pada siklus II yang menjadi
subyek penelitian mengutamakan peserta didik yang pada siklus I tidak
mencapai KKM. Program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tindakan II.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

b. Rencana Pelaksanaan Tindakan II


Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan
dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian dengan melihat pada siklus
pertama kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah mengadakan
pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf untuk meningkatkan
kemampuan membaca lancar dan kegiatanya meliputi:
1) melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2) menggunakan alat berupa kartu huruf dalam proses pembelajaran.
3) membimbing siswa untuk dapat membaca dengan lancar.
4) mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam pembelajaran.
5) mengadakan evaluasi.
c. Observasi
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan
dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Pada observasi siklus
II melihat dari hasil observasi pada kegiatan siklus I, kemudian dalam
kegiatan ini yang menjadi observer adalah guru kelas 1 yaitu Ibu Nurkhayati
dan hal-hal yang di amati meliputi:
1) Kemampuan siswa dalam membaca.
2) Kemampuan siswa dalam memahami media kartu huruf
3) Kemampuan siswa dalam merangkai huruf, melafalkan kata,
merangkai kata.
4) Banyaknya siswa yang bertanya.
5) Peningkatan kemampuan siswa dalam berdiskusi dan pelaporan hasil.
6) Ketepatan dan kecepatan dalam membaca.
7) Kerjasama dalam kelompok
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data
kaitannya dengan indikator kinerja siklus II. Sasaran pada siklus II adalah
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

paling tidak terdapat 75% atau yang mendapat nilai 70 harus berjumlah 26
siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 70 dalam membaca lancar pada
pembelajaran Bahasa Indonesia. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini
menunjukkan bahwa sasaran telah tercapai maka penelitian dihentikan, namun
bila sasaran pada siklus ini belum tercapai maka perlu diadakan siklus
berikutnya.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri Pojoksari Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Di SD Negeri Pojoksari
Kecamatan Ambarawa dalam operasionalnya melibatkan staf guru pengajar atau
gurunya lengkap, jumlah Tenaga kependidikan ada 10 orang yang terdiri dari 6 guru
kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olahraga, 1 Kepala Sekolah dan 1 penjaga sekolah.
Dengan adanya jumlah guru yang lengkap tersebut proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga siswa yang masuk ke sekolahpun
banyak. Jumlah siswa seluruh kelas I adalah 34 siswa.
Dari banyaknya siswa tersebut, berasal dari kalangan atau latar belakang
keluarga yang berbeda-beda. Sebagian besar siswa berasal dari kalangan keluarga
buruh. Sehingga perhatianya orang tua ke anak sangat kurang karena kesubukan
kerja, akibatnya anak mempunyai kendala atau mengalami kesulitan dalam belajar
yaitu masih banyak anak yang mengalami kesulitan membaca lancar. Disinilah yang
peneliti untuk mengadakan penelitian pada siswa kelas satu, karena pada siswa kelas I
membaca merupakan dasar pokok untuk ke jenjang selanjutnya, jika dasar ini tidak
kuat maka untuk mempelajari mata pelajaran yang lain akan mengalami kesulitan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu
melalui proses atau siklus berulang, bertahap dan berkelanjutan yang akan
dilaksanakan melalui II siklus. Pada siklus pertama pertemuan pertama, siswa secara
kelompok merangkai huruf-huruf menjadi suku kata sesuai dengan perintah guru,
kemudian secara kelompok siswa melaporkan hasil kerjanya dengan cara membaca
huruf-huruf yang telah dirangkai ke depan kelas. Pada siklus pertama pertemuan
kedua, merangkai kata dengan menggunakan kartu huruf sesuai dengan soal yang
telah diberikan oleh guru, kemudian secara individu anak melaporkan hasil kerjanya

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dan ditempel dipapan tulis yang telah disediakan oleh guru, hal ini dilakukan secara
berulang-ulang sampai siswa betul-betul memahami kata dan bisa membacanya.
Pada siklus kedua pertemuan pertama, siswa mulai membaca bacaan sesuai
dengan lafal, intonasi, tanda baca, dan naskah bacaan yang diberikan oleh guru secara
berkelompok, kemudian secara berkelompok siswa maju ke depan untuk
membacanya bersama-sama dalam satu kelompok dan diamati guru sekaligus
evaluasi jika dalam proses membaca siswa ada yang mengalami kesulitan maka siswa
tersebeut diberikan kartu huruf untuk mempermudah bacaanya dengan cara mrangkai
kata sesuai dengan kata dalam bacaan yang dianggap siswa sulit, hal ini dilakukan
secara berulang-ulang sampai siswa betul-metul menguasai naskah bacaan yang di
berikan oleh guru. Pada siklus ke dua pada pertemuan kedua, siswa melakukan
kegiatan membaca bersama-sama, kemudian siswa di evaluasi sekaligus penilaian
membaca. Hal ini dilakukan siswa satu persatu maju ke depan sesuai absent yang
ditentukan oleh guru.
Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan empat
pertemuan, yang setiap pertemuan dilakukan perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum tindakan kelas, dilakukan tes kemampuan
awal dulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang kemampuan membaca
lancar. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal pada tanggal 25 Maret 2010 diperoleh
nilai yang disajikan dalam tabel 2 di bawah ini:
Tabel 1 rubrik penilaian tes kemampuan awal
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

Jika menguasai aspek nomor


satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

commit to user

Jika mampu menguasai aspek

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dengan baik.
4

nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

Jika mampu menguasai nomor

dalam membaca.

satu sampai nomor empat

Tabel 2 hasil nilai tes kemampuan awal


No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

60

70

80

25

Hanya mampu

Rata-rata

50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

70

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai no 4

dari tabel dua diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 1:
40 .
.
30 .
.
20 .
.
10 .

70

80

.
50

60

Gambar diagram batang 1


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Keterangan:
1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa.
2. Garis horizontal:
a. kotak A menunjukan nilai 50.
b. kotak B menunjukan nilai 60
c. kotak C menunjukan nilai 70
d. huruf D menunjukan nilai 80.
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 25 siswa,
kemudian yang mendapat nilai 60 ada 7 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 2 siswa,
dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang
mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa atau belum ada
75%. Data ini menunjukan bahwa pembelajaran membaca lancar belum memenuhi
batas tuntas yang di tetapkan. Dengan demikian pada kondisi awal ini pembelajaran
membaca lancar dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang di harapkan.
Setelah diadakan tes kemampuan awal selanjutnya diadakan wawancara
dengan siswa. Wawancara diadakan pada tanggal 26 Maret 2010, berdasarkan hasil
wawancara dengan siswa diketahui bahwa proses pembelajaran masih menggunakan
model pembelajaran konvensional dan bayak menggunakan metode ceramah. Selain
itu dalam pembelajaran masih jarang menggunakan media pembelajaran, Proses
pembelajaran di dalam kelas belum mengoptimalkan peran peserta siswa sehingga
siswa masih pasif.
Mengingat begitu pentingnya matapelajaran Bahasa Indonesia dan kurangnya
prestasi belajar Bahasa Indonesia maka diadakan kesepakatan dengan siswa untuk
dilaksanakan pembelajaran yang dapat melibatkan keaktifan siswa, yaitu penggunaan
model pembelajaran Kooperatife Learning. Langkah ini diambil dengan tujuan agar
mampu meningkatkan proses pembelajaran dikelas yang implikasinya diharapkan
dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca lancar siswa, dan akhirnya
kemampuan membaca lacar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia secara umum
dapat meningkat.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

B. Deskripsi Pelaknanaan Penelitian


1. Siklus Pertama Pertemuan Psertama

Kegiatan penelitian pada siklus pertama pertemuan pertama dilaksanakan


selama 70 menit yang meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan; (2)
tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap observasi; (4) tahap refleksi. Adapun
tahapannya adalah :
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan Kompetensi Dasar (KD): Membaca dengan lafal dan
intonasi yang jelas dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2010. Instrumen
pembelajaran terdiri dari lembar obsrevasi siswa, lembar observasi guru, lembar
penilaian dan soal tes. Perangkat lain yang perlu disiapkan adalah media
pembelajaran yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pembelajaran yaitu
media kartu huruf.
Selain itu hal utama yang perlu disipkan dalam penyusunan RPP adalah
media pembelajaran yang dipilih, yaitu media pembelajaran kartu huruf. Pada
pertemuan pertama ini akan dilaksanakan pembelajaran membaca lancar dengan
materi merangkai kartu huruf menjadi kata kemudian membacanya sesuai dengan
lafal dan intonasi yang jelas.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan rencana pembelajaran yang disusun, pelaksanaan tindakan
pada siklus pertama pertemuan pertama diawali dengan materi merangkai dan
membaca kartu huruf dengan lafal dan intonasi yang jelas. Guru pertama kali
masuk ke kelas kemudian mengucapkan salam, dan mengabsen siswa. Setelah itu
guru mempersiapkan media pembelajaran yaitu media kartu huruf yang
digunakan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Langkah selanjutnya untuk
mengawali pembelajaran siswa diajak Tanya jawab tentang hobi masing-masing
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

(diharapkan anak banyak yang mempunyai hobi membaca), alokasi waktu untuk
kegiatan awal ini 5 menit.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, pada kegiatan ini langkah
pertama siswa di bagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompoknya
terdiri dari 5 anak secara diacak antara yang pandai dan yang sedang, dan antara
putra dan putri. Kemudian langkah selanjutnya tiap kelompok diberi kartu huruf
dan lember kerja berupa kata-kata, setelah semua menerima maka siswa disuruh
untuk merangkai kartu huruf sesuai dengan perintah dan petunjuk guru. Siswa
merangkai kartu huruf menjadi kata, contoh (sedang s-e-d-a-n-g kemudian
dirangkai menjadi kata sedang) setelah semua selesai siswa diminta untuk
melaporkan hasil kerjanya dengan cara menempelkan kata yang telah di buat
dipapan tulis dan membacanya, hal ini di ulang sampai tiga kali. Setelah ini siswa
diajak merangkai kata menjadi sebuah kalimat contoh (sedang apa kak Andi
dirangkai menjadi sedang apa kak Andi), kemudian siswa disuruh melaporkan
hasil kerjanya dan ditempel di papan tulis hal ini diulang sampai tiga kali. Dalam
kegiatan ini guru selalu mendampingi dan membimbingnya kepada setiap siswa
yang mengalami kesulitan. Setelah semua kelompok selesai dilanjutkan
pembahasan dan membuat kesimpulan. Pada kegiatan ini di alokasikan waktu 40
menit.
Langkah terakhir pada siklus pertama pertemuan pertama guru
memberikan penghargaan kepada setiap kelompok sesuai dengan hasil kerjanya
dan dilanjutkan evaluasi selama 20 menit. Kegiatan evaluasi ini sama dengan
ketika siswa melakukan kegiatan inti yaitu merangkai kartu huruf menjadi kata
kemudian merangkai kata menjadi kalimat, hanya saja evaluasi ini dilakukan
secara individu dengan memperoleh nilai yang disajikan dalam tabel 4 di bawah
ini:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 3 rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

Jika menguasai aspek nomor

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

Jika mampu menguasai aspek

dengan baik.
4

nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

Jika mampu menguasai nomor

dalam membaca.

satu sampai nomor empat

Tabel 4 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan pertama
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

23

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek


no1 dan no 2

Yang mempu menguasai

60
6
5

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai no 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Dari tabel empat diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 2:
40 .
.
30 .
.
20 .
.
A

10 .
.

0
50

60

D
C
70

80

Gambar diagram batang 2


Keterangan:
1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa.
2. Garis horizontal:
a. kotak A menunjukan nilai 50.
b. kotak B menunjukan nilai 60
c. kotak C menunjukan nilai 70
d. huruf D menunjukan nilai 80.
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 23
siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 70 ada
5 siswa, dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah
siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa
atau belum ada 75%.
c. Tahap Observasi
Kegiatan

observasi

ini

dilakukanoleh

observer

selama

proses

pembelajaran berlangsung. Hasil observasi pada siklus pertama pertemuan


pertama dapat dilihat pada tabel 5 dan 6 dibawah ini:
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 5 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan pertama.


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

Kerja sama siswa dalam


kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

V
V
V

Tabel 6 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan pertama.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG
V

commit to user

TINGGI

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Dari hasil observasi diatas baik siswa maupun guru terhadap pelaksanaan
tidakan dapat didiskripsikan bahwa masih ada siswa yang kurang memperhatikan
dalam pembelajaran . Pada saat observasi masih terlihat adanya siswa yang
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti menyampaikan pendapat dan
ragu-ragu dalam menggunakan alat peraga, hal ini terjadi karena kurang terbiasa.
Pada kegiatan kelompok, kegiatan masih didominasi oleh siswa yang
pandai sedang siswa yang lainya hanya mengikuti saja dan kurang berani
berpendapat, dalam kegiatan melaporkan hasil di papan tulis, siswa yang berani
mengeluarkan pendapat hanya anak yang pandai.
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diakui bahwa masih ada
beberapa siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menindak
lanjuti pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama perlu ditekankan
kepada siswa mengenai perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
Kurangnya keberanian siswa mengeluarkan pendapat dalam kegiatan
kelompok karena kegiatan masih di dominasi oleh siswa yang pandai, oleh sebab
itu pada kegiatan pembelajaran berikutnya perlu ditekankan kepada siswa agar
siswa yang pandai memberi kesempatan kepada siswa yang kurang pandai untuk
mengeluarkan pendapatnya.
Pada kegiatan pelaporan hasil kelompok masih ada beberapa siswa kurang
berani mengeluarkan pendapat sehingga untuk mengatasi hal ini guru harus selalu
memberi semangat agar dapat membangkitkan keberanian siswa terutam bagi
anak yang kurang berani.
Pada pembelajaran siklus pertama pertemuan pertama masih ada beberapa
siswa belum terbiasa menggunakan media/ peraga yaitu media kartu huruf dalam
kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, guru berusaha untuk
meningkatkan keberanian siswa melalui alat peraga terutama untuk menarik
perhatian di gunakan kartu huruf yang berwarna.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

2. Siklus Pertama Pertemuan kedua


Pembelajaran membaca lancar pada siklus pertama pertemuan kedua di
tekankan pada kemampuan merangkai kata menjadi kalimat, hal ini merupakan
kelanjutan dari siklus pertama pertemuan pertama. Pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan selama 70 menit yang meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan
tindakan; (2) tahap pelaksanaan tindakan; (3) tahap observasi; (4) tahap refleksi
rincian kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Perencanaan penelitian tindakan kelas pada tahap ini meliputi penyusunan
RPP yang akan diterapkan pada pertemuan ini dengan kompetensi dasar (KD)
membaca dengan lafal dan intonasi yang jelas. Kemudian menyusun instrumen
pembelajaran meliputi lembar observasi kegiatan siswa, lembar penilaian, dan
soal tes.
Rencana perbaikan pada pertemuan ini ada sedikit perbedaan dengan
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Tndakan yang mendapatkan
penekanan daru guru pada pertemuan ini adalah mengarahkan siswa agar lebih
aktif dalam mengikuti pembelajaran meliputi kerjasama dan mengeluarkan
keberanian dalam mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok maupun dalam
penyampaian hasil kerja kelompok. Upaya yang di lakukan guru untuk
mewujutkan hal diatas dalam penyusunan RPP di pilih media pembelajaran kartu
huruf.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tindakan perbaikan pada pertemuan kedua ini berdasarkan refleksi pada
pertemuan pertama pertemuan kedua ini dilaksanakan 70 menit dan dilaksanakan
pada tanggal 5 April 2010. Berdasarkan RPP yang telah disusun pada pertemuan
kedua ini di pelajarai tentang merangkai kata menjadi kalimat. Untuk mengawali
kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran beserta
malaksanakan tanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama dan alokasi
waktu yang di butuhkan pada kegiatan awal ini 5 menit.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, pada kegiatan ini guru


menyiapkan kartu huruf beserta soal yang berupa kata-kata, kemu siswa di suruh
merangkai kata berdasarkan pada kata yang di berikan oleh guru sehingga
menjadi bentuk kalimat, kemudian siswa membacanya sampai lancar. Setelah
semua selesai merangkai kata menjadi kalimat siswa melaporkan hasil kerja
kelompoknya kedepan dan ditempel dipapan tulis yang sudah disediakan oleh
guru. Dari hasil laporan tersebut siswa diberi tugas membacanya sehingga teman
yang lain juga tahu bagai mana cara membacanya. Hal ini di ulang-ulang sampai
tiga kali. Alokasi waktu yang di butuhkan dalam kegiatan inti adalah 40 manit.
Langkah terakhir

pada pertemuan kedua

ini guru

memberikan

penghargaan kepada setiap masing-masing kelompoknya sesuai hasil kerjanya,


dilanjutkan evaluasi dan memberikan tindak lanjut pada kegiatan evaluasi
dibutuhkan waktu 20 menit. Dalam kegiatan evaluasi kegiatanya sama ketika
siswa melakukan kegiatan inti merangkai kata menjadi kalimat, hanya saja dalam
evaluasi di lakukan secara individu.
c. Tahap Observasi
Hasil observasi pada pertemuan kedua ini dapat dilihat pada tabel 7 dan 8
di bawah ini:
Tabel 7 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan kedua.
NO
1
2
3
4
5
6
7

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi diriV
sendiri
Rasa ingin tahu siswa
commit to user

SEDANG
V
V
V
V
V

TINGGI

perpustakaan.uns.ac.id

8
9

digilib.uns.ac.id

Kerja sama siswa dalam


kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

V
V

Tabel 8 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan kedua.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V

Dari hasil observasi siswa dan guru dapat dideskripsikan bahwa sebagian
besar siswa sudah dapat meningkatkan aktifitas dalam mengikuti pembelajaran.
Semua siswa sudah aktif dalam membentuk kelompok maupun secara indifidual,
dominasi siswa yang pandai telah berkurang sehingga siswa yang kurang pandai
dapat menunjukan peranya sebagai anggota kelompok.
Keberanian mengungkapkan pendapat sudah agak meningkat. Siswa yang
tadinya ragu-ragu sudah terlihat beraniberbicara dan berlatih membaca. Di susut
lain guru semakin meningkatkan perhatianya kepada setiap siswa, baik kelompok
maupun individu, sehinghga kegiatan pembelajaran semakin lancar.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama pertemuan


kedua diadakan tes kemampuan membaca lancar dengan hasil nilai yang disajikan
dalam tabel 10 dibawah ini:
Tabel 9 rubrik penilai siklus pertama pertemuan kedua
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

sudah dibaca atau tidak

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 10 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan kedua
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek


no1 dan no 2

Yang mampu menguasai

60
14
15

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai No 4
commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Dari tabel sepuluh/nilai pertemuan kedua disajikan dalam gambar diagram 3.


40 .
.
30 .
.
20 .
.
10 .
B

70

80

50

60

Gambar diagram batang 3


Keterangan:
1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa.
2. Garis horizontal:
a. kotak A menunjukan nilai 50.
b. kotak B menunjukan nilai 60
c. kotak C menunjukan nilai 70
d. huruf D menunjukan nilai 80.
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa,
kemudian yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 15
siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada . Dari hasil penghitungan jumlah
siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa
atau belum ada 75%.
Sehingga penelitian dalam siklus pertama pertemuan pertama dan kedua
belum bisa dikatakan berhasil oleh karena itu dilanjutkan pada siklus kedua.
d. Tahap Refleksi
Siswa sudah dapat meningkatkan aktifitas dalam mengikuti pembelajaran.
Mereka agak sudah bisa memahami akan pentingnya kerjasama. Guru perlu
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

meningkatkan perhatian siswa terutama dalam kegiatan berkelompok. Siswa


dibangkitkan semangatnya, sehingga aktifitas dan semangat yang sudah terbentuk
pada pertemuan pertama dapat ditingkatkan pada pembelajaran siklus kedua agar
pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

2. Siklus Kedua Pertemuan Pertama


Pembelajaran membaca lancar pada siklus kedua ditunjukan pada kemampuan
membaca lancar kalimat dengan tanda baca yang baik. Kegiatan ini dilakukan selama
70 menit yang meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap
pelaksanaan tindakan; (3) tahap opservasi; (4) tahap refleksi, kegiatan ini diuraikan
sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini dilaksanakan
selama 70 menit yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus pertama
pertemuan kedua yaitu guru harus lebih meningkatkan perhatian terhadap siswa
baik kelompok maupun individu, serta dapat menciptakan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.
Seperti

pada

perencanaan

sebelumnya

kegiatan

diawali

dengan

penyusunan RPP dengan Kompetensi Dasar membaca lancar dengan tangda baca
yang tepat. Kegiatan lain yaitu menyusun instrument pembelajaran seperti lembar
observasi, penilai, dan soal tes. Kemudia menyiapkan media pembelajaran berupa
kartu huruf dengan model pembelajaran Kooperatife Learning.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Siklus ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2010. Sebelum
menyampaikan materi pembelajaran tentang mambaca lancar dengan tanda baca
yang tepat dengan media kartu huruf terlebih dahulu guru mengucapkan salam
dan melakukan presensi siswa, kegiatan selanjutnya menyampaikan tujuan
pembelajaran dan melakukan apersepsi berupa Tanya jawab tentang materi pada
siklkus sebelumnya. Kegiatan apersepsi ini digunakan waktu 5 menit.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti guru membagikan lembar


bacaan kepada masing-masing siswa dengan judul Anak Durhaka, kemudian
guru menyuruh siswa untuk membacanya secara bersama-sama dan guru
memperhatikan tanda baca yang yang dilafalkan oleh siswa. Bagi anak yang
masih mengalami kesulitan membaca guru selalu menyiapkan kartu huruf untuk
membantu mengejanya membaca, dalam kegiatan membaca bersama-sama
kemudian guru menyuruh siswa untuk membentuk keolompok yang masingmasing kelompoknya berjumlah 5 anggota, kemudian sesuai kelompoknya
masing masing guru menyuruh siswa untuk membaca barsama sama sesuai
dengan kelompoknya secara bergiliran dari barbagai kelompok.
Setelah semuanya selesai guru mengadakan pembahasan dan dilanjutkan
dengan evaluasi. Dalam evaluasi ini dilaksanakan secara individu sesuai absen
selama 20 menit membaca dengan tanda baca, lafal, dan intonasi yang benar dan
diperoleh nilai yang di sajikan dalam tabel 12 di bawah ini:

Tabel 11 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan pertama


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

sudah dibaca atau tidak

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 12 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan pertama


No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

80

90

Rata-rata
95
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

11

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

18

70

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek No 1 sampai No 4

Dari tabel dua belas diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 4
40 .
.
30 .
.
20 .
.
C

10 .
.

B
A

50

60

70

80

Gambar diagram batang 4


Keterangan:
1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa.
2. Garis horizontal:
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

a. kotak A menunjukan nilai 50.


b. kotak B menunjukan nilai 60
c. kotak C menunjukan nilai 70
d. huruf D menunjukan nilai 80.
Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa,
kemudian yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 18
siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah
siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa
atau belum ada 75%.
c. Tahap Observasi
Hasil observasi pada siklus kedua pertemuan pertama dapat dilihat pada
tabel 13 dan 14 di bawah ini:
Tabel 13 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan pertama.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa
Kerja sama siswa dalam
kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

SEDANG

V
V
V
V
V
V
V
V

commit to user

TINGGI
V

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 14 Hasil observasi guru pada siklus kedua pertemuan pertama.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V

V
V
V
V
V

Dari hasil observasi diatas dapat dideskripsikan bahwa siswa telah aktif
dalam mengikuti pembelajaran sehingga terlihat adanya peningkatan, hal ini
terlihat pada semangatnya dalam

membaca secara bersama-sama maupun

perkelompok, dan siswa sudah berani mengutarakan pendapatnya, dan dalam


siklus kedua pertemuan pertama ini sudah tidak lagi di dominasi oleh anak yang
pandai lagi melainkan semua siswa semakin antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, sehingga pembelajaran sudah berjalan dengan maksimal dan
menyenangkan.
d. Tahap Refleksi
Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena
dengan media kartu huruf siswa dapat belajar seperti halayaknya anak bermain.
Semangat kerja sama perkelompok semakin tertanam pada diri siswa sehingga
siswa semakin mengetahui akan pentingnya kerja sama dalam mengatasi
permasalahan dalam belajarnya.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Sebagian besar siswa sudah dapat membaca kalimat dengan lancar serta
penggunaan tanda baca, lafal dan intonasi yang baik. Oleh karena itu siswa selalu
didorong untuk rajin belajar membaca agar mereka mampu dan gemar membaca.

4. Pertemuan Kedua Siklus Kedua


Dalam pertemuan kedua siklus kedua ini dilaksanakan selama 70 menit yang
meliputi empat tahap yaitu: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksanaan
tindakan; (3) tahap observasi; (4) tahap refleksi kegiatan ini akan di uraikan sebagai
berikut:

a. Tahap Perencanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini dilaksanakan
selama 70 menit yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus kedua pertemuan
pertama yaitu guru harus lebih meningkatkan perhatian terhadap siswa baik
kelompok maupun individu, serta dapat menciptakan pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan dan selalu mendorong siswa untuk lebih belajar membaca.
Seperti

pada

perencanaan

sebelumnya

kegiatan

diawali

dengan

penyusunan RPP dengan Kompetensi Dasar membaca lancar dengan tangda baca
yang tepat. Kegiatan lain yaitu menyusun instrument pembelajaran seperti lembar
observasi, penilai, dan soal tes. Kemudia menyiapkan media pembelajaran berupa
kartu huruf dengan model pembelajaran Kooperatife Learning.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010. Sebelum
menyampaikan materi pembelajaran tentang mambaca lancar dengan tanda baca
yang tepat melalui pembelajaran kooperatife learning terlebih dahulu guru
mengucapkan salam dan melakukan presensi siswa, kegiatan selanjutnya
menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi berupa Tanya
jawab tentang materi pada siklkus sebelumnya. Kegiatan apersepsi ini digunakan
waktu 5 menit.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti guru membagikan lembar


bacaan kepada masing-masing siswa dengan judul Anak Durhaka, kemudian
guru menyuruh siswa untuk membacanya secara bersama-sama dan guru
memperhatikan tanda baca yang yang dilafalkan oleh siswa. Bagi anak yang
masih mengalami kesulitan membaca guru selalu menyiapkan kartu huruf untuk
membantu mengejanya membaca, dalam kegiatan membaca bersama-sama
kemudian guru menyuruh siswa untuk membentuk keolompok yang masingmasing kelompoknya berjumlah 5 anggota, kemudian sesuai kelompoknya
masing masing guru menyuruh siswa untuk membaca barsama sama sesuai
dengan kelompoknya secara bergiliran dari barbagai kelompok.
Setelah semuanya selesai guru mengadakan pembahasan dan dilanjutkan
dengan evaluasi. Dalam evaluasi ini dilaksanakan secara individu yaitu membaca
dengan tanda baca, lafal, dan intonasi yang benar sesuai absen selama 20 menit
dan diperoleh nilai yang disajikan pada tabel 16 di bawah ini:
Tabel 15 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan kedua
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

Jika menguasai aspek nomor


satu dan dua.

70

Mampu menggunakan tanda

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

baca,lafal, dan intonasi dengan


baik.
4

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor satu


sampai nomor empat

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 16 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan kedua


No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanyan mampu menguasai

60

70

Rata-rata

80

50

aspek nomor 1

Yang memguasai aspek

60

no1 dan no 2
3

Yang mempu menguasai

26

70

aspek no 1 sampai no 3
4

Mampu menguasai aspek


no 1 s/d 4

Dari tabel enambelas diatas dapat juga disajikan dalam gambar diagram batang 5
40 .
.
30 .
.
20 .
.
10 .

D
B

0
50

60

70

80

Gambar diagram batang 5


Keterangan:
1. Garis vertikal dari 0 sampai no 40 menunjukan jumlah siswa.
2. Garis horizontal:
a. kotak A menunjukan nilai 50.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

b. kotak B menunjukan nilai 60


c. kotak C menunjukan nilai 70
d. huruf D menunjukan nilai 80.
Dari nilai yang diperoleh diatas bisa diprediksi bahwa yang mendapat nilai
50 ada 3 siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 5 siswa, yang mendapat
nilai 70 ada 26 siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil
penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM
yaitu yang dapat nilai 7 sudah ada 26 siswa atau sudah ada 75%.
c. Tahap Observasi
Hasil observasi pada siklus kedua pertemuan kedua dapat dilihat pada
tabel 17 dan 18 di bawah ini:
Tabel 17 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan kedua.
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa
Kerja sama siswa dalam
kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

SEDANG

TINGGI
V
V
V
V
V

V
V
V
V

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 18 Hasil observasi guru pada siklus kedua pertemuan kedua.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V

V
V
V

Dari hasil observasi diatas dapat dideskripsikan bahwa siswa telah aktif
dalam mengikuti pembelajaran sehingga terlihat adanya peningkatan, hal ini
terlihat pada semangatnya dalam

membaca secara bersama-sama maupun

perkelompok, dan siswa sudah berani mengutarakan pendapatnya, dan dalam


siklus kedua pertemuan pertama ini sudah tidak lagi di dominasi oleh anak yang
pandai lagi melainkan semua siswa semakin antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, sehingga pembelajaran sudah berjalan dengan maksimal dan
menyenangkan.
d. Tahap Refleksi
Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena
dengan media kartu huruf siswa dapat belajara seperti halayaknya anak bermain.
Semangat kerja sama perkelompok semakin tertanam pada diri siswa sehingga
siswa semakin mengetahui akan pentingnya kerja sama dalam mengatasi
permasalahan dalam belajarnya. Sebagian besar siswa sudah dapat membaca
kalimat dengan lancar serta penggunaan tanda baca, lafal dan intonasi yang baik.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Oleh karena itu siswa selalu didorong untuk rajin belajar membaca agar mereka
mampu dan gemar membaca.
C. Hasil penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas tentang membaca lancar yang dilakukan
selama dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan ini akan
dianalisa sesuai dari jumlah siswa yang mengalami peningkatan nilai dan mencapai
KKM dengan nilai 7. Hasil tersebut akan diuraikan dalam tabel 11 sampai tabel 18 di
bawah ini :
1. Dalam siklus pertama pertemuan pertama :
Tabel 19 tabel rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama.
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

sudah dibaca atau tidak

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 20 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada
siklus pertama pertemuan pertama.
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

23

menguasai aspek nomor


1
commit to user

Rata-rata

80
50

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Yang menguasai aspek

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

70

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai no 4

Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 23
siswa, kemudian yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 70 ada
5 siswa. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target
pencapaikan KKM yaitu yang dapat nilai 7 belum ada 26 siswa atau belum ada
75%.
2. Pertemuan ke dua dalam siklus pertama
Tabel 21 tabel rubric penilain pada siklus pertema pertemuan kedua
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 22 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada
pertemuan kedua siklus pertama
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80

50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

60

no1 dan no 2
3

14

Yang mampu menguasai

15

70

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai No 4

Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa,
kemudian yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 15
siswa dan yang mendapat nilai 80 tidak ada. Dari hasil penghitungan jumlah
siswa yang mendapat nilai sesuai target pencapaikan KKM belum ada 26 siswa
atau belum ada 75%.
3. Siklus kedua pertemuan pertama
Tabel 23 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan pertama.
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

sudah dibaca atau tidak

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

Jika menguasai aspek nomor


satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

commit to user

Jika mampu menguasai aspek

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

dengan baik.
4

nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 24 tabel hasil penghitungan siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus
kedua pertemuan pertama.
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80

50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

11

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

18

70

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek No 1 sampai No 4

Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa,
kemudian yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 18
siswa. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target
pencapaikan KKM yaitu yang dapat nilai 7 belum ada 26 siswa atau belum ada
75%.
4. Pertemuan kedua Pada siklus kedua
Tabel 25 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan kedua.
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

sudah dibaca atau tidak

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 26 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada
siklus kedua pertemuan kedua
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

26

70

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang menguasai aspek


no 1 sampai 4

Dari hasil data yang diperoleh di atas yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa,
kemudian yang mendapat nilai 60 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 26
siswa. Dari hasil penghitungan jumlah siswa yang mendapat nilai sesuai target
pencapaikan KKM yaitu yang dapat nilai 7 sudah ada 26 siswa atau sudah ada
75%.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Dari penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai dalam


setiap siklusnya pada siklus pertama pertemuan pertama yang mendapat nilai 50
ada 23 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 5
siswa. Pada pertemuan kedua dalam siklus pertama yang mendapat nilai 50 ada 5
siswa, yang mendapat nilai 60 ada 14 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa.
Kemudian pada siklus kedua pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 5
siswa, yang mendapat nilai 60 ada 11 siswa, yamg mendapat nilai 70 ada 18
siswa. Pada siklus kedua pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa,
yang mendapat nilai 60 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 70 26 siswa. Jika dilihat
dari jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai, masing-masing siklus
mengalami kenaikan berarti bisa di simpulkan bahwa media kartu huruf dapat
meningkatkan kemampuan mambaca lancar dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatam Ambarawa
Kabupaten Semarang tahun 2009/2010.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan Hasil penelitian tindakan kelas yang di lakukan sebanyak dua
siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dua pertemuan dapat disimpilkan bahwa
Dengan menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca
lancar pada siswa SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa kelas satu tahun
2009/2010.
Hal tesebut ditunjukan dengan jumlah siswa yang nilainya meningkat dari
masing-masing siklus. Pada siklus pertama pertemuan pertama yang meningkat hanya
14% atau hanya dua siswa dari 34 siswa yang sudah mencapai KKM atau dapat nilai
7, Kemudian pada pertemuan kedua dalam siklus pertama jumlah siswa yang
mengalami kenaikan nilai mencapai 44% atau hanya 15 siswa dari 34 siswa yang
mencapai KKM atau yang dapat nilai 7 dari lima anak meningkat menjadi 15 siswa,
dan pada siklus kedua pertemuan pertama jumlah siswa yang mengalami kenaikan
nilai mencapai 52% atau dari 15 siswa menjadi 18 siswa, kemudian pada pertemuan
kedua siklus kedua naik menjadi 26 siswa atau naik mencapai 76% hal ini sudah
mencapai batas tuntas bahwa yang direncanakan jumlah siswa yang mengalami
kenaikan nilai harus mencapai 75%.
Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dapat dikatakan
berhasil bila hasil dari masing-masing siklus mengalami peningkatan dari jumlah
siswa yang mampu membaca dengan lancar, sehingga dapat membawa kearah
peningkatan kemampuan membaca lancar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
pada siswa kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

B. Implikasi Hasil Penelitian


Penelitian tindakan kelas berjudulPeningkatan Kemampuan Membaca
Lancar Denga Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas Satu SD Negeri Pojoksari
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2009/2010 yang dilakukan
sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dapat
meningkatkan proses pembelajaran membaca lancar siswa.
Mengacu pada simpulan tersebut, maka diharapkan media tersebut dapat
diterapkan didalam pembelajaran, dan dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan mambaca lancar. Oleh sebab itu guru hendaknya harus kreatif dan aktif
dalam menerapkan media kartu huruf sehingga dapat menumbuhkan rasa senang
kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, agar siswa tidak jenuh, akhirnya
kemampuan membaca lancar siswa kelas satu menjadi optimal sesuai dengan batas
ketuntasan belajar baik secara individu maupun kelompok.

C. Saran
Dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa sewaktu pembelajaran
Bahasa Indonesia, peneliti menyampaikan saran kepada berbagai pihak diantaranya:
1. Saran Kepada Guru
a. Memberikan masukan kepada guru untuk mempergunakan media kartu huruf
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan
membaca lancar.
b. Memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca, sehingga
siswa dapat menunjukan kinerja yang lebih baik.
2. Saran Kepada Siswa
a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil
belajar yang optimal.
b. Kepada siswa yang sudah bisa membaca lancar untuk lebih ditingkatkan lagi.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3. Saran Kepada Para Peneliti


a. Kepada para peneliti lainya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Untuk menetukan komponen lain yang dapat mendukung peningkatan
kemampuan membaca lancar.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Ardiani Mustikasari. Mengenal Media Pembelajaran.Situs Pendidikan Indonesia :


Edu-articles.com
Arief S. Sadiman. Media Pendidikan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Depdikbut. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Eko Sugiarto. Sukses Ujian Skripsi. Yogyakarta: Cakrawala.
Gorys Keraf. Komposisi. Flores-NTT-Indonesia: Nusa Indah.
Henry Guntur Tarigan. . Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.Bandung:
PT Angkasa.
Hafni (1981). Pemilihan dan Pengembangan Bahasa Pengajaran Membaca. Jakarta:
P3G Depdikbut.
Harsja W. Bachtiar (1984) Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nuttal. Christine. (2000) Teaching Reading Skills in a Foreign Language. Macmillan
Heinemann Publisher.
Pranowo. (1985). Pengajaran Minat Baca. Yogyakarta: Makalah Temu Ilmiah
Bahasa dan Sartra Indonesia di Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa.
Slamet. St. Y. dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.
Surakarta : UNS Press.
Suroso. Penelitian Tindakan Kelas. Pararaton.
Spargo. (1989) Timet Reading. Providence: Jamestown Publisher.
Zuchdi, Darmiyati. (1994) Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Lembaga
Penelitian UNY.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL
Tabel 1 rubrik penilaian tes kemampuan awal
NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

sudah dibaca atau tidak

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

Jika menguasai aspek nomor

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

Jika mampu menguasai aspek

dengan baik.
4

nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

Jika mampu menguasai nomor

dalam membaca.

satu sampai nomor empat

Tabel 2 hasil nilai tes kemampuan awal


No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

25

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek


no1 dan no 2

Yang mampu menguasai

60
7
2

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai no 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 3 rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

Jika menguasai aspek nomor

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

Jika mampu menguasai aspek

dengan baik.
4

nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

Jika mampu menguasai nomor

dalam membaca.

satu sampai nomor empat

Tabel 4 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan pertama
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

23

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek


no1 dan no 2

Yang mempu menguasai

60
6
5

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai no 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 5 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan pertama.


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

Kerja sama siswa dalam


kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

V
V
V

Tabel 6 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan pertama.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG
V

commit to user

TINGGI

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 7 Hasil observasi siswa pada siklus pertama pertemuan kedua.


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru
Kesungguhan siswa dalam
belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa
Kerja sama siswa dalam
kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V
V
V
V
V
V
V

Tabel 8 Hasil observasi guru pada siklus pertama pertemuan kedua.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 9 rubrik penilai siklus pertama pertemuan kedua


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 10 hasil nilai yang diperoleh pada siklus pertama pertemuan kedua
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek


no1 dan no 2

Yang mampu menguasai

60
14
15

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai No 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 11 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan pertama


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 12 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan pertama


No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

80

90

Rata-rata
95
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

11

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

18

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek No 1 sampai No 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 13 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan pertama.


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V
V
V

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

V
V
V
V

Kerja sama siswa dalam


kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

V
V

Tabel 14 Hasil observasi guru pada siklus kedua pertemuan pertama.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V

V
V
V
V
V

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 15 tabel rubrik penilaian siklus kedua pertemuan kedua


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

Jika menguasai aspek nomor


satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda

70

baca,lafal, dan intonasi dengan

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

baik.
4

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor satu


sampai nomor empat

Tabel 16 tabel hasil nilai pada siklus kedua pertemuan kedua


No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanyan mampu menguasai

60

70

Rata-rata

80
50

aspek nomor 1

Yang memguasai aspek

60

no1 dan no 2
3

Yang mempu menguasai

26

aspek no 1 sampai no 3
4

Mampu menguasai aspek


no 1 s/d 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 17 Hasil observasi siswa pada siklus kedua pertemuan kedua.


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V
V
V

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

V
V
V
V

Kerja sama siswa dalam


kelompok
Keaktifan siswa dalam
kelompok

V
V

Tabel 18 Hasil observasi guru dalam siklus kedua pertemuan kedua.


NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V

V
V
V

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 19 tabel rubrik penilaian siklus pertama pertemuan pertama.


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

Jika menguasai aspek nomor

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

Jika mampu menguasai aspek

dengan baik.
4

nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

Jika mampu menguasai nomor

dalam membaca.

satu sampai nomor empat

Tabel 20 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada
siklus pertama pertemuan pertama.
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

23

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek


no1 dan no 2

Yang mampu menguasai

60
6
5

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai no 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 21 tabel rubric penilain pada siklus pertema pertemuan kedua


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 22 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada
pertemuan kedua siklus pertama
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek


no1 dan no 2

Yang mampu menguasai

60
14
15

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek no 1 sampai No 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 23 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan pertama.


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 24 tabel hasil penghitungan siswa yang mengalami kenaikan nilai pada siklus
kedua pertemuan pertama.
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

11

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

18

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang mampu menguasai


aspek No 1 sampai No 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 25 tabel rubric penilaian pada siklus kedua pertemuan kedua.


NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Tabel 26 tabel hasil penghitungan jumlah siswa yang mengalami kenaikan nilai pada
siklus kedua pertemuan kedua
No

Penguasaan aspek

Anak yang mendapat nilai


50

Hanya mampu

60

70

Rata-rata

80
50

menguasai aspek nomor


1
2

Yang menguasai aspek

60

no1 dan no 2
3

Yang mampu menguasai

26

aspek no 1 sampai no 3
4

Yang menguasai aspek


no 1 sampai 4

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR DIAGRAM BATANG

1. Diagram batang tes kemampuan awal


40 .
.
30 .
.
20 .
.
10 .

70

80

.
50

60

Gambar diagram batang 1


2. Diagram batang nilai siklus pertama pertemuan pertama
40 .
.
30 .
.
20 .
.
10 .
.

A
B

0
50

60

D
C
70

Gambar diagram batang 2

commit to user

80

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3. Diagram batang nilai siklus pertama pertemuan kedua


40 .
.
30 .
.
20 .
.
10 .

D
A

50

60

70

80

Gambar diagram batang 3


4. Diagram batang nilai siklus kedua pertemuan pertama
40 .
.
30 .
.
20 .
.

10 .

.
0

D
A
50

60

70

Gambar diagram batang 4

commit to user

80

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5. Diagram batang nilai siklus kedua pertemuan kedua


40 .
.
30 .
.
20 .
.
C

10 .
.

D
B

0
50

60

70

Gambar diagram batang 5

commit to user

80

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 skema kerangka berpikir


Kondisi
Awal

Tindakan

Guru belum menggunakan


media kartu huruf

Dalam pembelajaran guru


menggunakan media kartu
huruf

Kemampuan
membaca
lancar rendah

Siklus I
Siklus II

Kondisi
Akhir

Dengan penggunaan media


kartu huruf kemampuan
membaca lancar meningkat

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 1
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS (PRA PENELITIAN)
Hari dan Tanggal

: 20 Maret 2010

Nama Sekolah

: SD Negeri Pojoksari Kec. Ambarawa

Tampat

: SD Negeri Pojoksari

Jenis Kegiatan

: Wawancara

Interviwer

: Tamyit

Interviwee

: Nurkhayati, A.Ma

Materi Wawancara

9. Apakah sebelum mengajar Ibu selalu mempersiapkan RPP terlebih dahulu?


Jawab: ya
10. Apakah dalam mengajar Ibu selalu memberikan motifasi terhadap siswa?
Jawab: Kadang-kadang
11. Motifasi seperti apa yang Ibu berikan supaya anak rajin belajar?
Jawab: Memberi dorongan,semangat, dan memberi pujian.
12. Apakah dalam mengajar Ibu selalu menggunakan berbagai sumber?
Jawab: Tidak melainkan buku sumber yang ada.
13. Bagaimana cara Ibu dalam membagi waktu dalam mengaja supaya tepat
waktu?
Jawab: Seevisien mungkin tapi kadang kadang juga kurang waktu bahkan
sebelum jam habis disudahi belajarnya.
14. Apakah dalam proses belajar mengajar Ibu selalu melihat perkembangan
anak?
Jawab: Tidak selalu kadang-kadang ya dan kadang-kadang tidak
15. Dalam pembelajaran apakah Ibu menggunakan berbagai metode?
Jawab: Tidak tapi sesuai kebutuhan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

16. Apakah Ibu selalu melakukan tindak lanjut untuk mengetahui perkembangan
anak?
Jawab: Kadang-kadang tidak dan kadang-kadang ya.
Ambarawa, 20 Maret 2010
Interviewee

Interviewer

NURKHAYATI, AMa
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770

Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI SISWA PRA PENELITIAN
NO
1
2
3
4
5
6
7

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru
Kesungguhan siswa dalam
belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V
V
V
V
V

Kerja sama siswa dalam


V
kelompok
9
Keaktifan siswa dalam
V
kelompok
Keterangan
4. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
5. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
6. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa
yang hadir.
Ambarawa, 20 Maret 2010
Observer
Praktikan

TAMYIT
NIP -

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI GURU PRA PENELITIAN (GURU KELAS)
NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V

Keterangan:
4. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas.
5. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas.
6. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas.
Observer

Ambarawa, 20 Maret 2010


Praktikan

TAMYIT
NIP -

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 4
HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN
PERTAMA
NO
1
2
3
4
5
6
7

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru
Kesungguhan siswa dalam
belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V
V
V
V
V

Kerja sama siswa dalam


V
kelompok
9
Keaktifan siswa dalam
V
kelompok
Keterangan
7. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
8. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
9. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa
yang hadir.
Ambarawa, 31 Maret 2010
Observer
Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 5
HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN
KEDUA
NO
1
2
3
4
5
6
7

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru
Kesungguhan siswa dalam
belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V
V
V
V
V

Kerja sama siswa dalam


V
kelompok
9
Keaktifan siswa dalam
V
kelompok
Keterangan
10. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
11. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
12. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa
yang hadir.
Ambarawa, 5 April 2010
Observer
Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 6
HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS KEDUA PERTEMUAN
PERTAMA
NO
1
2
3
4
5
6
7

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V
V
V

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

V
V
V
V

Kerja sama siswa dalam


V
kelompok
9
Keaktifan siswa dalam
V
kelompok
Keterangan
13. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
14. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
15. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa
yang hadir.
Ambarawa, 26 April 2010
Observer
Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 7
HASIL OBSERVASI SISWA DALAM SIKLUS KEDUA PERTEMUAN
KEDUA
NO
1
2
3
4
5
6
7

ASPEK YANG DIAMATI


Aktif memperhatikan penjelasan
guru
Kesungguhan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Aktif menanggapi tugas guru

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V
V
V

Kesungguhan siswa dalam


belajar membaca
Penuh perhatian terhadap
petunjuk guru
Siswa penuh memotifasi dirisendiri
Rasa ingin tahu siswa

V
V
V
V

Kerja sama siswa dalam


V
kelompok
9
Keaktifan siswa dalam
V
kelompok
Keterangan
16. Dikatakan rendah jika kurang dari 40% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
17. Dikatakan sedang jika lebih dari 40% - 70% yang melakukan poin di atas dari
siswa yang hadir.
18. Dikatan tinggi jika lebih dari 70% yang melakukan poin diatas dari siswa
yang hadir.
Ambarawa, 3 Mei 2010
Observer
Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA
NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

Keterangan:
7. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas.
8. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas.
9. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas.
Observer

Ambarawa, 31 Maret 2010


Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA
NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG
V

TINGGI

V
V

Keterangan:
10. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas.
11. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas.
12. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas.
Observer

Ambarawa, 5 April 2010


Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN
SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA
NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V

V
V
V
V
V

Keterangan:
13. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas.
14. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas.
15. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas.
Observer

Ambarawa, 26 April 2010


Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PENELITIAN
SIKLU SKEDUA PERTEMUAN KEDUA
NO
1

ASPEK YANG DIAMATI


Kesesuaian RPP

Memberikan Motifasi

Menggunakan Berbagai sumber

Pembagian waktu yang tepat

Penuh perhatian terhadap siswa

Menggunakan multi metode

Memberikan Umpan Balik


Terhadap siswa
Memberikan tindak Lanjut

RENDAH

SEDANG

TINGGI
V

V
V
V

Keterangan:
16. Dikatakan rendah jika guru tidak menerapkan poin diatas.
17. Dikatakan sedang jika guru tidak maksimal dalam menerapkan poin diatas.
18. Dikatakan tinggi jika guru secara maksimal dalam menerapkan poin diatas.
Observer

Ambarawa, 3 Mei 2010


Praktikan

NURKHAYATI, A.Ma
NIP.195603231978022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui Kepala Sekolah

MEI RIADI, S.Pd


NIP196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 12
TARGET KEBERHASILAN PENCAPAIAN INDIKATOR
DALAM SIKLUS PERTAMA
1. Anak mampu mambaca dengan tidak mengulang-ulang kata.
2. Anak tidak gagap dalam membaca atau lancar.
3. Anak mampu melafalkan kata dengan jelas.
4. Anak mampu menggunakan tanda baca dengan baik
5. KKM 70 dengan pencapaian 75% atau 26 siswa

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 13
TARGET KEBERHASILAN PENCAPAIAN INDIKATOR
DALAM SIKLUS KEDUA
1. Anak mampu mambaca dengan tidak mengulang-ulang kata.
2. Anak tidak gagap dalam membaca atau lancar.
3. Anak mampu melafalkan kata dengan jelas.
4. Anak mampu menggunakan tanda baca dengan baik
5. Mampu mengucapkan kata dalam kalimat dengan intonasi (tinggi rendahnya
suara, keras dan lemahnya suara)dengan tepat.
6. Mampu mengendalikan emosional dalam membaca.
7. KKM 70 dengan pencapaian 75% atau 26 siswa

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 14
RENCANA PEMBELAJARAN
(Siklus Pertama Pertemuan Pertama)
I.

Mata Pembelajaran

: Bahasa Indonesia

II.

Satuan Pendidikan

: SD N Pojoksari

III.

Kelas/Semester

: I/II

VI.

Waktu

: 2 x 35

V.

Hari/Tanggal

: 31 Maret 2010

VI.

Kompetensi Dasar

: Membaca Lancar.

VII.

Hasil Belajar

: Membaca Lancar

VIII. Indikator

: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata.


2. Membaca dengan lafal kata yang jelas.
3. Membaca dengan tanda baca yang tepat.
4. Membaca dengan intonasi yang baik.
5. Membaca dengan pengendalian emosional yang
baik

IX.

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda
baca, pengendalian emosional yang baik.

X.

Dapak Pengiring

: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa


dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang
tepat dalam kehidupan sehari-hari.

XI.

Materi, metode, media, sumber pembelajaran.


A. Rincian Materi
Materi yang disampaikan dalam siklus pertama pada pertemuan
pertama adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan
lafal, intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca
dengan baik. Untuk meraih

aying a membaca lancar tersebut dalam hal

ini siswa dilatih membaca, dengan cara memberikan bacaan berupa bacaan
dialog seperti bacaan dibawah ini:
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Bacaan dengan judul Anak Durhaka


Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
Robi : Mengerikan ya kak.
Andi : Oke deh adiku

aying, terimakasih nasehatnya.

Kemudian siswa belajar membaca bacaan dialog di atas dengan teman


sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu
huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat
ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai
Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :

Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf


menjadi kata yang dianggap siswa kata itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut
siswa dimunta intuk mengejanya sampai betul-betul bisa dan mengerti maksut
dari kata tersebut, kemudian bentuk belajar seperti ini diulang-ulang sampai
siswa bisa menguasai bacaan tersebut.
B. Metode Pembelajaran
1. Penugasan
2. Berdialok
C. Media Pembelajaran
Kartu Huruf contoh
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

D. Sumber pembelajaran
Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102
dan 114.
XII.
NO
1
A

Kegiatan Pembelajaran
GURU
2

SISWA
3

Pra KBM (5)


1. Berdoa

1. siswa berdoa dipimpin ketua kelas

2. Mengucapkan salam

2. siswa menjasal salam guru

3. Mengkondisikan kelas

3. Merapikan tempat duduk

4. Menyiapkan alat peraga

4. Siswa memperhatikan

5. Mengapsen
B

1. Anak menjawab pertanyaan guru

Kegiatan Awal (5)


1. Bertanya kepada anak siapa yang
pernah bercerita pada temanya

(diharapkan anak menjawab saling


bersautan)

tentang pengalamanya.
2 Bertanya pada siswa siapa yang

2. Anak menjawab pertanyaan guru

pernah bercakap-cakap dengan

(diharapkan anak menjawab dengan

Temanya

bersahutan)

3. Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran yaitu siswa dapat

3. Siswa mendengarkan penyampaian


guru tentang tujuan pembelajaran.

membaca dengan lafal dan


intonasi, tanda baca,
pengendalian emosional dengan
baik.

Kegiatan Inti (40)

1. Anak menerima kartu huruf mulai

1. Guru membagikan kartu huruf


pada setiap anak mulai huruf A

huruf A sampai huruf Z rangkap


tiga.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

sampai huruf Z rangkap tiga


2. siswa berlatih membaca bacaan

2. Guru mengajak siswa untuk

dialog dengan teman sebangku.

berlatih membaca bacaan dialog


dengan lafal dan intonasi yang
tepat dan mengarahkan siswa
untuk berlatih dengan teman
sebangku bagi yang belum lancar
atau tidak bisa membaca dibantu
dengan kartu huruf dengan cara
merangkai huruf menjadi kata
yang dianggap siswa sulit
kemudian mengejanya sampai
siswa bisa membaca.
D

1. anak mendengarkan simpulan guru

Kegiatan Akhir (20)

dan merangkum dengan kata-

1. Guru menyimpulkan materi

katanya sendiri

tentang menbaca

2. Anak melaksanakan tugas guru.

2. Guru memberikan tugas/evaluasi

XIII. Evaluasi Pembelajaran


A. Prosedur tes

: Tes proses.

B. Bentuk Tes

: Subyektif

C. Jenis Tes

: Praktek

D. Alat Tes

: 1. Soal
2. Kriteria Penilaian

NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

sudah dibaca atau tidak

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

gagap(lancar)
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Soal
1. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat!
Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
Robi : Mengerikan ya kak.
Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.
Ambarawa, 22 Maret 2010
Guru Kelas Satu

Praktikan

NURKHAYATI, A. Ma
NIP.1956032319788022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui
Kepala SD Negeri Pojoksari

MEI RIADI, S. Pd
NIP.196305011986081002
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 15
RENCANA PEMBELAJARAN
(Siklus Pertama Pertemuan Kedua)
I.

Mata Pembelajaran

: Bahasa Indonesia

II.

Satuan Pendidikan

: SD N Pojoksari

III.

Kelas/Semester

: I/II

VI.

Waktu

: 2 x 35

V.

Hari/Tanggal

: 5 April 2010

VI.

Kompetensi Dasar

: Membaca Lancar.

VII.

Hasil Belajar

: Membaca Lancar

VIII. Indikator

: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata.


2. Membaca dengan lafal kata yang jelas.
3. Membaca dengan tanda baca yang tepat.
4. Membaca dengan intonasi yang baik.
5. Membaca dengan pengendalian emosional yang
baik

IX.

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda
baca, pengendalian emosional yang baik.

X.

Dapak Pengiring

: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa


dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang
tepat dalam kehidupan sehari-hari.

XI.

Materi, metode, media, sumber pembelajaran.


A. Rincian Materi
Materi yang disampaikan dalam siklus pertama pada pertemuan kedua
ini adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan lafal,
intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca dengan
baik. Untuk meraih kriteria membaca lancar tersebut dan menindak lanjuti
pada siklus pertama pertemuan pertama, dalam hal ini siswa dilatih yang
pertama siswa diajak merangkai huruf menjadi kata kemudian merangkai
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kata menjadi kalimat sebagai cintoh huruf S, E, D, A, N, G, A, P, A, K, A,


K, A, N, D, I menjadi kata SEDANG- APA- KAK-ANDI kemudian
menjadi kalimat SEDANG APA KAK ANDI dan seterusnya hurf dan
kalimat ini diambil dari bacaan dialog dengan judul anak durhaka. Setelah
lancar melaksanakan tugas di atas siswa dilatih membaca, dengan cara
memberikan bacaan berupa bacaan dialog seperti bacaan dibawah ini:
Bacaan dengan judul Anak Durhaka
Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
Robi : Mengerikan ya kak.
Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.
Kemudian siswa belajar membaca bacaan dialog di atas dengan teman
sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu
huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat
ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai
Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :

Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf


menjadi kata yang dianggap siswa kata itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut
siswa dimunta intuk mengejanya sampai betul-betul bisa dan mengerti maksut
dari kata tersebut, kemudian bentuk belajar seperti ini diulang-ulang sampai
siswa bisa menguasai bacaan tersebut.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

B. Metode Pembelajaran
1. Penugasan
2. Berdialok
C. Media Pembelajaran
Kartu Huruf contoh
D. Sumber pembelajaran
Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102
dan 114.
XII. Kegiatan Pembelajaran
NO
A

GURU

SISWA

Pra KBM (5)


4.

1. Berdoa

siswa berdoa dipimpin ketua


kelas

2. Mengucapkan salam

3. Mengkondisikan kelas

5.

siswa menjasal salam guru

4. Menyiapkan alat peraga

6.

Merapikan tempat duduk

5. Mengapsen

4. Siswa memperhatikan

Kegiatan Awal (5)

1. Anak menjawab pertanyaan guru

1. Bertanya kepada anak siapa yang


pernah bercerita pada temanya

(diharapkan anak menjawab saling


bersautan)

tentang pengalamanya.
2 Bertanya pada siswa siapa yang

2. Anak menjawab pertanyaan guru

pernah bercakap-cakap dengan

(diharapkan anak menjawab dengan

Temanya

bersahutan)

3. Guru menyampaikan tujuan

3. Siswa mendengarkan penyampaian

pembelajaran yaitu siswa dapat

tujuan pembelajaran yang

membaca dengan lafal dan

disampaikan oleh guru.

intonasi, tanda baca,


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pengendalian emosional dengan


baik

1. Anak menerima kartu huruf mulai

Kegiatan Inti (40)


1. Guru membagikan kartu huruf

huruf A sampai huruf Z rangkap tiga.

pada setiap anak mulai huruf A


sampai huruf Z rangkap tiga
kemudian siswa merangkai huruf
menjadi kata, merangkai kata
menjadi kalimat hurf dan kalimat
ini diambil dari bacaan dialog
dengan judul anak durhaka.

2. siswa berlatih membaca bacaan

2. Guru mengajak siswa untuk

dialog dengan teman sebangku.

berlatih membaca bacaan dialog


dengan lafal dan intonasi yang
tepat dan mengarahkan siswa
untuk berlatih dengan teman
sebangku bagi yang belum lancar
atau tidak bisa membaca dibantu
dengan kartu huruf dengan cara
merangkai huruf menjadi kata
yang dianggap siswa sulit
kemudian mengejanya sampai
siswa bisa membaca.
D

1. anak mendengarkan simpulan guru

Kegiatan Akhir (20)


1. Guru menyimpulkan materi

dan merangkum dengan katakatanya sendiri

tentang menbaca
2. Guru memberikan tugas/evaluasi

2. Anak melaksanakan tugas guru.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

XIII. Evaluasi Pembelajaran


A. Prosedur tes

: Tes proses.

B. Bentuk Tes

: Subyektif

C. Jenis Tes

: Praktek

D. Alat Tes

: 1. Soal
2. Kriteria Penilaian

NO
1

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Soal
2. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat!
Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Robi : Mengerikan ya kak.


Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.

Ambarawa, 4 April 2010


Guru Kelas Satu

Praktikan

NURKHAYATI, A. Ma
NIP.1956032319788022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui
Kepala SD Negeri Pojoksari

MEI RIADI, S. Pd
NIP.196305011986081002

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 16
RENCANA PEMBELAJARAN
(Siklus Kedua Pertemuan Pertama)
I.

Mata Pembelajaran

: Bahasa Indonesia

II.

Satuan Pendidikan

: SD N Pojoksari

III.

Kelas/Semester

: I/II

VI.

Waktu

: 2 x 35

V.

Hari/Tanggal

: 26 April 2010

VI.

Kompetensi Dasar

: Membaca Lancar.

VII.

Hasil Belajar

: Membaca Lancar

VIII. Indikator

: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata.


2. Membaca dengan lafal kata yang jelas.
3. Membaca dengan tanda baca yang tepat.
4. Membaca dengan intonasi yang baik.
5. Membaca dengan pengendalian emosional yang
baik

IX.

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda
baca, pengendalian emosional yang baik.

X.

Dapak Pengiring

: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa


dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang
tepat dalam kehidupan sehari-hari.

XI.

Materi, metode, media, sumber pembelajaran.


A. Rincian Materi
Materi yang disampaikan dalam siklus kedua pada pertemuan pertama
ini adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan lafal,
intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca dengan
baik. Untuk meraih kriteria membaca lancar tersebut dan menindak lanjuti
pada siklus pertama, dalam hal ini siswa dilatih membaca secara bersamasama dan guru memperhatikan tanda baca intonasi, lafalnya jika ada yang
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kurang tepat maka guru membetulkan, setelah itu guru membagi kelompok
siswa menjadi enam kelompok yang setiap kelompoknya beranggotakan
lima lima kecuali sisa, setelah ini guru memberi tugas kepada siswa untuk
membaca bacaan dialog dengan judul anak durhaka, bacaan dengan judul
Rima Merawat Gigi, dan Bermain Telepon. Hal ini dilakukan bersama-sama
dalam satu kelompok. Bacaan tersebut seperti contoh di bawah ini:
Bacaan dengan judul Anak Durhaka
Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
Robi : Mengerikan ya kak.
Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.
RIMA MERAWAT GIGI
Rima rajin menggosok gigi.
Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi.
Rima menggosok gigi setelah makan.
Sebelum tidur rima juga menggosok gigi.
Gigi Rima Bersih.
Warnanya tampak putih.
Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BERMAIN TELEPON
Rima dan Tina bermain telepon teleponan.
Mereka bercakap-cakap seperti di telepon.
Halo, selamat pagi Tina, kata Rima.
Siapa ini? Tanya Tina.
Saya Rima, Tin.
Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima.
Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina.
Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima.
Terimakasih ya, Rima, Kata Tina.

Kemudian siswa belajar membaca bacaan di atas dengan teman


sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu
huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat
ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai
Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :

Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf


menjadi kata dan kata menjadi kalimat yang dianggap siswa kata atau kalimat
itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut siswa dimunta intuk mengejanya sampai
betul-betul bisa dan mengerti maksut dari kata tersebut, kemudian bentuk
belajar seperti ini diulang-ulang sampai siswa bisa menguasai bacaan tersebut.
B. Metode Pembelajaran
1. Penugasan
2. Berdialok
C. Media Pembelajaran
Kartu Huruf contoh
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

D. Sumber pembelajaran
Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102
dan 114.
XII. Kegiatan Pembelajaran
NO
A

GURU

SISWA

Pra KBM (5)


7.

1. Berdoa

siswa berdoa dipimpin ketua


kelas

2. Mengucapkan salam

3. Mengkondisikan kelas

8.

siswa menjasal salam guru

4. Menyiapkan alat peraga

9.

Merapikan tempat duduk

5. Mengapsen

4. Siswa memperhatikan

Kegiatan Awal (5)

1. Anak menjawab pertanyaan guru

1. Bertanya kepada anak siapa yang


pernah bercerita pada temanya

(diharapkan anak menjawab saling


bersautan)

tentang pengalamanya.
2 Bertanya pada siswa siapa yang

2. Anak menjawab pertanyaan guru

pernah mendengar tentang cerita

(diharapkan anak menjawab dengan

malin kundang

bersahutan)

3. Guru menyampaikan tujuan

3. Siswa mendengarkan penyampaian

pembelajaran yaitu siswa dapat

tujuan pembelajaran yang

membaca dengan lafal dan

disampaikan oleh guru.

intonasi, tanda baca,


pengendalian emosional dengan
baik

1. Anak menerima kartu huruf mulai

Kegiatan Inti (40)


1. Guru membagikan kartu huruf A

huruf A sampai huruf Z rangkap tiga.

sampai Z rangkap tiga beserta


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

bacaan dengan judul anak


durhaka kemudian guru memberi
tugas pada siswa untuk
membacanya secara bersama
sama(dalam hal ini guru
memperhatikan tanda baca, lafal
dan intonasi jika adapt yang tidak
tepat maka guru membetulkan)

2. siswa berkelompok lima-lima dan


belajar membaca sesuai

2. Guru mengajak siswa untuk

kelompoknya masing masing.

membentuk kelompok menjadi 6


kelompok yang setiap kelompok
terdiri dari 5 siswa kemudian
diberi tugas membaca bacaan
tersebut bersama-sama dalam satu
kelompok bagi siswa yang tidaka
lancar diberi bantuan dengan
kartu huruf.
D

1. anak mendengarkan simpulan guru

Kegiatan Akhir (20)

dan merangkum dengan kata-

1. Guru menyimpulkan materi


tentang menbaca

katanya sendiri

2. Guru memberikan tugas/evaluasi

2. Anak melaksanakan tugas guru.

XIII. Evaluasi Pembelajaran


A. Prosedur tes

: Tes proses.

B. Bentuk Tes

: Subyektif

C. Jenis Tes

: Praktek

D. Alat Tes

: 1. Soal
2. Kriteria Penilaian
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

NO
1

digilib.uns.ac.id

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Soal
1. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat!
Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
Robi : Mengerikan ya kak.
Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.
RIMA MERAWAT GIGI
Rima rajin menggosok gigi.
Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi.
Rima menggosok gigi setelah makan.
Sebelum tidur rima juga menggosok gigi.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Gigi Rima Bersih.


Warnanya tampak putih.
Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.

BERMAIN TELEPON
Rima dan Tina bermain telepon teleponan.
Mereka bercakap-cakap seperti di telepon.
Halo, selamat pagi Tina, kata Rima.
Siapa ini? Tanya Tina.
Saya Rima, Tin.
Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima.
Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina.
Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima.
Terimakasih ya, Rima, Kata Tina.
Ambarawa, 24 April 2010
Guru Kelas Saturday

Praktikan

NURKHAYATI, A. Ma
NIP.1956032319788022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui
Kepala SD Negeri Pojoksari

MEI RIADI, S. Pd
NIP.196305011986081002

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 17
RENCANA PEMBELAJARAN
(Siklus Kedua Pertemuan Kedua)
I.

Mata Pembelajaran

: Bahasa Indonesia

II.

Satuan Pendidikan

: SD N Pojoksari

III.

Kelas/Semester

: I/II

VI.

Waktu

: 2 x 35

V.

Hari/Tanggal

: 3 Mei 2010

VI.

Kompetensi Dasar

: Membaca Lancar.

VII.

Hasil Belajar

: Membaca Lancar

VIII. Indikator

: 1. Membaca dengan tidak mengulang-ulang kata.


2. Membaca dengan lafal kata yang jelas.
3. Membaca dengan tanda baca yang tepat.
4. Membaca dengan intonasi yang baik.
5. Membaca dengan pengendalian emosional yang
baik

IX.

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi, tanda
baca, pengendalian emosional yang baik.

X.

Dapak Pengiring

: Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa


dapat Membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang
tepat dalam kehidupan sehari-hari.

XI.

Materi, metode, media, sumber pembelajaran.


A. Rincian Materi
Materi yang disampaikan dalam siklus kedua pada pertemuan kedua
ini adalah membaca lancar. Membaca lancar adalah membaca dengan lafal,
intonasi, tanda baca, serta pengendalian emosional dalam membaca dengan
baik. Untuk meraih kriteria membaca lancar tersebut dan menindak lanjuti
pada siklus pertama, dalam hal ini siswa dilatih membaca secara bersamasama dan guru memperhatikan tanda baca intonasi, lafalnya jika ada yang
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

kurang tepat maka guru membetulkan, setelah itu guru membagi kelompok
siswa menjadi enam kelompok yang setiap kelompoknya beranggotakan
lima lima kecuali sisa, setelah ini guru memberi tugas kepada siswa untuk
membaca bacaan dengan judul Anak Durhaka, Rima Merawat Gigi, dan
Bermain Telepon. Hal ini dilakukan bersama-sama dalam satu kelompok.
Bacaan tersebut seperti contoh di bawah ini:
Bacaan dengan judul Anak Durhaka
Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
Robi : Mengerikan ya kak.
Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.
RIMA MERAWAT GIGI
Rima rajin menggosok gigi.
Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi.
Rima menggosok gigi setelah makan.
Sebelum tidur rima juga menggosok gigi.
Gigi Rima Bersih.
Warnanya tampak putih.
Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BERMAIN TELEPON
Rima dan Tina bermain telepon teleponan.
Mereka bercakap-cakap seperti di telepon.
Halo, selamat pagi Tina, kata Rima.
Siapa ini? Tanya Tina.
Saya Rima, Tin.
Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima.
Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina.
Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima.
Terimakasih ya, Rima, Kata Tina.
Kemudian siswa belajar membaca bacaan dialog di atas dengan teman
sebangku bagi siswa yang tidak bisa membaca maka dibantu dengan kartu
huruf. Kartu huruf ini adalah sebuah kartu yang berbentuk persegi empat
ukuran 5cm x 5cm yang tengahnya berupa gambar huruf mulai dari A sampai
Z dan warnanya berwarna-wani contoh kartu huruf :

Siswa dibantu dengan kartu huruf dengan cara merangkai huruf


menjadi kata dan kata menjadi kalimat yang dianggap siswa kata atau kalimat
itu sulit, dari hasil rangkaian tersebut siswa dimunta intuk mengejanya sampai
betul-betul bisa dan mengerti maksut dari kata tersebut, kemudian bentuk
belajar seperti ini diulang-ulang sampai siswa bisa menguasai bacaan tersebut.

B. Metode Pembelajaran
1. Penugasan
2. Berdialok
C. Media Pembelajaran
Kartu Huruf contoh

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

D. Sumber pembelajaran
Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I Penerbit Yudistira Halaman 102
dan 114.
XII. Kegiatan Pembelajaran
NO
A

GURU

SISWA

Pra KBM (5)


2.

1. Berdoa

siswa berdoa dipimpin ketua


kelas

2. Mengucapkan salam

3. Mengkondisikan kelas

3.

siswa menjasal salam guru

4. Menyiapkan alat peraga

4.

Merapikan tempat duduk

5. Mengapsen

4. Siswa memperhatikan

Kegiatan Awal (5)

1. Anak menjawab pertanyaan guru

1. Bertanya kepada anak siapa yang


pernah bercerita pada temanya

(diharapkan anak menjawab saling


bersautan)

tentang pengalamanya.
2 Bertanya pada siswa siapa yang

2. Anak menjawab pertanyaan guru

pernah mendengar tentang cerita

(diharapkan anak menjawab dengan

malin kundang

bersahutan)

3. Guru menyampaikan tujuan

3. Siswa mendengarkan penyampaian

pembelajaran yaitu siswa dapat

tujuan pembelajaran yang

membaca dengan lafal dan

disampaikan oleh guru.

intonasi, tanda baca,


pengendalian emosional dengan
baik

1. Anak menerima kartu huruf mulai

Kegiatan Inti (40)


1. Guru membagikan kartu huruf A

huruf A sampai huruf Z rangkap tiga.

sampai Z rangkap tiga beserta


commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

bacaan dengan judul anak


durhaka kemudian guru memberi
tugas pada siswa untuk
membacanya secara bersama
sama(dalam hal ini guru
memperhatikan tanda baca, lafal
dan intonasi jika adapt yang tidak
tepat maka guru membetulkan)
2. siswa berkelompok lima-lima dan

2. Guru mengajak siswa untuk


membentuk kelompok menjadi 6

belajar membaca sesuai

kelompok yang setiap kelompok

kelompoknya masing masing.

terdiri dari 5 siswa kemudian


diberi tugas membaca bacaan
tersebut bersama-sama dalam satu
kelompok bagi siswa yang tidaka
lancar diberi bantuan dengan
kartu huruf.
D

1. anak mendengarkan simpulan guru

Kegiatan Akhir (20)

dan merangkum dengan kata-

1. Guru menyimpulkan materi


tentang menbaca

katanya sendiri

2. Guru memberikan tugas/evaluasi

2. Anak melaksanakan tugas guru.

XIII. Evaluasi Pembelajaran


A. Prosedur tes

: Tes proses.

B. Bentuk Tes

: Subyektif

C. Jenis Tes

: Praktek

D. Alat Tes

: 1. Soal
2. Kriteria Penilaian
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

NO
1

digilib.uns.ac.id

ASPEK YANG DINILAI


Tidak mengulang-ulang kata yang

NILAI
50

KETERANGAN
Jika dapat menguasai aspek
nomor satu saja.

sudah dibaca atau tidak


gagap(lancar)
2

Melafalkan kata-kata dengan jelas

60

dan tepat.
3

satu dan dua.

Mampu menggunakan tanda baca

70

dengan baik.
4

Jika menguasai aspek nomor

Jika mampu menguasai aspek


nomor satu, dua, dan tiga.

Mampu mengendalikan emosional

80

dalam membaca.

Jika mampu menguasai nomor


satu sampai nomor empat

Soal
1. Bacalah dialog di bawah ini dengan lafal, tanda baca, dan intonasi yang tepat!
Robi : Sedang apa, kak Andi?
Andi : Kakak sedang membaca dongeng
Robi : Wah asik sekali, cerita tentang apa kak?
Andi : Tentang seorang anak durhaka.
Robi : Anak durhaka itu apa kak?
Andi : Artainya anak yang tidak taat dan tidak berbakti dengan orang tua.
Robi : Ih, Robi tidak mau jadi anak yang durhaka.
Andi : Bagus robi, Jangan sepeeti malin kundang yang dikutuk oleh ibunya
karena Durhaka.
Robi : Mengerikan ya kak.
Andi : Oke deh adiku sayang, terimakasih nasehatnya.
RIMA MERAWAT GIGI
Rima rajin menggosok gigi.
Rima memakai pasta gigi dan sikat gigi untuk menggosok gigi.
Rima menggosok gigi setelah makan.
Sebelum tidur rima juga menggosok gigi.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Gigi Rima Bersih.


Warnanya tampak putih.
Setiap enam bulan Rima ke dokter gigi.

BERMAIN TELEPON
Rima dan Tina bermain telepon teleponan.
Mereka bercakap-cakap seperti di telepon.
Halo, selamat pagi Tina, kata Rima.
Siapa ini? Tanya Tina.
Saya Rima, Tin.
Nati kiota bermain lompat karet, ya, ajak Rima.
Boleh. Di halam sekolah,ya kata Tina.
Ya, alatnya sudah ada kok, jawab Rima.
Terimakasih ya, Rima, Kata Tina.

Ambarawa, 1 Mei 2010


Guru Kelas Saturday

Praktikan

NURKHAYATI, A. Ma
NIP.1956032319788022003

TAMYIT
NIM. X7108770
Mengetahui
Kepala SD Negeri Pojoksari

MEI RIADI, S. Pd
NIP.196305011986081002

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
Tamyit NIM. X7108770. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA LANCAR
DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA PADA SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Maret 2010.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan proses
pembelajaran kemampuan membaca lancar pada siswa kelas 1 SD Negeri Pojoksari
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian
ini didesain dua siklus, dalam setiap siklus mencakup tahapan-tahapan diantaranya:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
model siklus dan penelitian ini dilakukan dua siklus yang masing-masing siklusnya
terdiri dari dua pertemuan, kemudian subjek yang diambil adalah seluruh siswa kelas
1 dengan jumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara, sedangkan analisis
data yang digunakan adalah model analisis kualitatif. Pada setiap siklus diukur dari
hasil observasi dan tes kemampuan membaca. Data hasil observasi dideskripsikan,
diinterprestasikan, kemudian direfleksi untuk melakukan perbaikan pada siklus
berikutnya. Sementara itu data hasil tes antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai
batas tuntas sesuai dengan indicator kinerja, yaitu minimal 75% siswa dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik dan memperoleh nilai 70 atau lebih sebagai
batas tuntas kemampuan membaca lancar.
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus diperoleh
data yaitu: pada siklus I pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 23 siswa,
yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 5 siswa. Pada
siklus I pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60
ada 14 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 15 siswa. Kemudian dalam siklus II
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pertemuan pertama yang mendapat nilai 50 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60 ada
11 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 18 siswa. Sedangkan dalap siklus II
pertemuan kedua yang mendapat nilai 50 ada 3 siswa, yamg mendapat nilai 60 ada 5
siswa, dan yang mendapat nilai 70 ada 26 siswa atau mencapai 75%.
Berdasarkan dari jumlah siswa yang bisa membaca lancar semakin meningkat,
dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan
membaca lancar siswa kelas I SD Negeri Pojoksari kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang semester II tahun pelajaran 2009/2010.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
Tamyit

NIM.

X7108770.

TO

INCREASE

THE

FLUENT

READING

COMPETENCY USING LETTER CARD MEDIA IN LEARNING INDONESIAN


(BAHASA INDONESIA)

OF FIRST YEAR STUDENTS OF ELEMENTARY

SCHOOL. THESIS. Surakarta: Teaching and Educational Science Faculty of Sebelas


Maret University, Surakarta.
The purpose of the this Class room Action Research was to increase the
learning process of fluent reading competency in first year students of Pojoksari
State Elementary School, Ambarawa District, Semarang Regency, Academic Year
2009/ 2010. To achieve this purpose, the research was done in two cycles. The
procedure of each cycle includes the following phases: Action Plan, Action
Implementation. Observation, and Reflection.
The research method was classroom action research crusist two cycles will
eack cycle compsisis of two meetings. The subjecs of this research wes lest one
student consis of 34 studends. Data collection in this research was done by using the
documentation, observation and interview teacingues. Data analisis used was the of
qualitatife analysis model
The effectiveness of the action in each cycle was measured from the result
of observation and from the reading competency test. The data from the observation
was then described, interpreted, and reflected to determine any improvement action
needed for the following action. Meanwhile, the data resulted from every cycle for
those with

scores meet with the minimum standard based on the performance

indicator, that is at least 70% students could follow the learning process well and got
70 or more in score as the minimum standard of fluent reading competency.
Result class room action research which was done in two cycles resulted
that in the first meeting of the first cycle, as many as 23 students got 50 and 6 got 60,
and 5 got 70 in scores. In the second meeting of the first cycle, there were 5 students
got 50, 14 got 60, and 15 got 70. In the first meeting of the second cycle, 5 students
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

got 50, 11 got 60, and 18 got 70. In the second meeting of the second cycle, only 3
students got 50, 5 got 60, and 26 got 70. it means that the target 75% students
followed the learning process well and got minimum passing grade has been
achieved.
Based on the number of students who could read fluently which was
increasing, it is concluded that Letter Card Media could increase the fluent reading
competency of first year students of Pojoksari State Elementary School, Ambarawa
District, Semarang Regency, Academic Year 2009/ 2010.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan Hasil penelitian tindakan kelas yang di lakukan sebanyak dua
siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dua pertemuan dapat disimpilkan bahwa
Dengan menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca
lancar pada siswa SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa kelas satu tahun
2009/2010.
Hal tesebut ditunjukan dengan jumlah siswa yang nilainya meningkat dari
masing-masing siklus. Pada siklus pertama pertemuan pertama yang meningkat hanya
14% atau hanya dua siswa dari 34 siswa yang sudah mencapai KKM atau dapat nilai
7, Kemudian pada pertemuan kedua dalam siklus pertama jumlah siswa yang
mengalami kenaikan nilai mencapai 44% atau hanya 15 siswa dari 34 siswa yang
mencapai KKM atau yang dapat nilai 7 dari lima anak meningkat menjadi 15 siswa,
dan pada siklus kedua pertemuan pertama jumlah siswa yang mengalami kenaikan
nilai mencapai 52% atau dari 15 siswa menjadi 18 siswa, kemudian pada pertemuan
kedua siklus kedua naik menjadi 26 siswa atau naik mencapai 76% hal ini sudah
mencapai batas tuntas bahwa yang direncanakan jumlah siswa yang mengalami
kenaikan nilai harus mencapai 75%.
Dari keseluruhan tindakan pada penelitian tindakan kelas dapat dikatakan
berhasil bila hasil dari masing-masing siklus mengalami peningkatan dari jumlah
siswa yang mampu membaca dengan lancar, sehingga dapat membawa kearah
peningkatan kemampuan membaca lancar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
pada siswa kelas satu SD Negeri Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

B. Implikasi Hasil Penelitian


Penelitian tindakan kelas berjudulPeningkatan Kemampuan Membaca
Lancar Denga Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas Satu SD Negeri Pojoksari
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2009/2010 yang dilakukan
sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dapat
meningkatkan proses pembelajaran membaca lancar siswa.
Mengacu pada simpulan tersebut, maka diharapkan media tersebut dapat
diterapkan didalam pembelajaran, dan dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan mambaca lancar. Oleh sebab itu guru hendaknya harus kreatif dan aktif
dalam menerapkan media kartu huruf sehingga dapat menumbuhkan rasa senang
kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran, agar siswa tidak jenuh, akhirnya
kemampuan membaca lancar siswa kelas satu menjadi optimal sesuai dengan batas
ketuntasan belajar baik secara individu maupun kelompok.

C. Saran
Dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar siswa sewaktu pembelajaran
Bahasa Indonesia, peneliti menyampaikan saran kepada berbagai pihak diantaranya:
1. Saran Kepada Guru
a. Memberikan masukan kepada guru untuk mempergunakan media kartu huruf
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan
membaca lancar.
b. Memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca, sehingga
siswa dapat menunjukan kinerja yang lebih baik.
2. Saran Kepada Siswa
a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil
belajar yang optimal.
b. Kepada siswa yang sudah bisa membaca lancar untuk lebih ditingkatkan lagi.
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3. Saran Kepada Para Peneliti


a. Kepada para peneliti lainya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Untuk menetukan komponen lain yang dapat mendukung peningkatan
kemampuan membaca lancar.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai