I. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam istilah medik, payudara disebut juga glandula mammae (kelenjar susu) yang
berkembang sejak embrio berusia enam minggu. Mammae tersusun dari jaringan kelenjar,
jaringan ikat dan jaringan lemak. Diameter mammae sekitar 10-12 cm. umumnya, berat
mammae pada wanita yang normal sekitar 200 gram. Pada akhir kehamilan, beratnya antara
400-600 gram.
Ketika wanita sedang hamil banyak yang dipersiapkan untuk kelahiran dan untuk
selama melahirkan. Payudara pun juga harus dipersiapkan sejak kehamilan yaitu perawatan
payudara karena untuk menyiapkan diri ketika memberikan air susu ibu (ASI) untuk si buah
hati saat dia lahir kelak. Hal ini merupakan salah satu bagian yang penting yang harus
diperhatikan oleh ibu hamil sebagai persiapan untuk menyusui nantinya dan wajib dilakukan
selama kehamilan. Saat kehamilan payudara akan membesar dan warna di daerah sekitar
putting akan lebih gelap dan lebih sensitive / peka. Sehingga jika terkena sentuhan sedikit
saja akan terasa sakit dan tegang karena tubuh sedang bekerja mempersiapkan diri untuk
memberikan makanan pada bayinya kelak.
II. PENGANTAR
Bidang studi : Kesehatan wanita
Topik
: Perawatan payudara
Sub topic
Sasaran
: ibu-ibu
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Ruang nifas
VI. MEDIA
Materi SAP
Powerpoint
Leaflet
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
N
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
o
1
3 menit
Pembukaan :
Memberi salam
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menjawab salam
Mendengarkan
dan
memperhatikan
2
10 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan
Menyimak dan mendengarkan
dan teratur
Materi :
1. Pengertian perawatan payudara
2. Tujuan perawatan payudara
3. Manfaat perawatan payudara
4. Alat yang digunakan dalam perawatan
payudara
5. Cara perawatan payudara pada ibu hamil
5 menit
Evaluasi :
Meminta kepada ibu-ibu untuk menjelaskan
kembali atau menyebutkan :
1. Pengertian perawatan payudara
2. Tujuan perawatan payudara
3. Manfaat perawatan payudara
4. Alat yang digunakan dalam perawatan
payudara
5. Cara perawatan payudara pada ibu hamil
4
2 menit
Penutup
Mengucapkan terima kasih dan salam
Menjawab salam
a.
b.
c.
d.
e.
5.
Handuk
Kapas secukupnya
Baby oil atau secukupnya
Waslap
2 baskom (masing-masing berisi air hangat dan air dingin)
a.
Pengurutan pertama
Terdiri dari empat gerakan yang dilakukan pada kedua payudara selama lima menit.
Lakukan pengurutan, dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri kearah sisi kiri dan
telapak tangan kanan ke arah sisi kanan
b. Pengurutan kedua
Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara
dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali
c.
Pengurutan ketiga
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari tangan kanan
membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada
puting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan. Lakukan dua kali gerakan pada
setiap payudara.
Pengompresan
Lakukan tahap pengompresan. Sebe;umnya, siapkan alat berupa dua buah
wadah/baskom kecil yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air dingin serta dua
buah waslap. Selanjutnya, kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama dua menit,
lalu ganti dengan kompres waslap dingin selama satu menit. Kompres bergantian selama tiga
kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat.
Perawatan puting susu
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merawat puting susu :
a) Kompres kedua puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama lima menit
agar kotoran disekitar puting mudah terangkat
b) Jika puting susu normal, lakukan perawatan berikut. Oleskan minyak pada ibu jari dan
telunjuk, lalu letakkan keduannya pada puting susu. Lakukan gerakan memutar kearah
dalam sebanyak 30 kali putaran untuk kedua puting susu. Gerakan ini untuk
meningkatkan elastisitas otot puting susu
c) Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap berikut :
Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian tekan dan
Hindari penarikan puting susu dan payudara keluar karena dapat merusak jaringanjaringan payudara
Hindari penggesekan diatas payudara karena dapat menimbulkan rasa panas pada kulit
payudara
Selesai melakukan perawatan payudara, pakailah bra atau BH yang menyangga payudara
dengan sempurna. Diharapkan dengan melakukan perawatan payudara, proses menyusui
nantinya dapat berjalan dengan lancar.
A. IDENTITAS
1. Topik / masalah
: Manajemen Laktasi
2. Sub topik
: Perawatan perineum
3. Tempat
: ruang nifas
4. Waktu
: 30 menit
5. Sasaran
: Ibu postpartum
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1.Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan perineum di harapkan audiens
dapatmemahami pentingnya Perawatan perineum.
2.Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan perineum di harapkan
audiensmemahami tentang
a. Perawatan perineum
b.Langkah-langkah Perawatan perineum
c.Keuntungan Perawatan perineum sendiri
C. MATERI ( Terlampir )
1. Pengertian Perawatan perineum
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
Pembukaan
5 menit
Penyajian
Penyuluh
1.
2.
3.
4.
20 menit
Evaluasi
15 menit
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan uraian materi
Peserta
Menjawab salam
Metode
Ceramah
Mendengarkan
Mendengarkan
Ceramah
Bertanya
Tanya jawab
Menjawab salam
Ceramah
tentang perawatan
perineum
5. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
6. Menjawab pertanyaan
peserta
7. Meminta peserta
menjelaskan kembali
Penutup
15 menit
salam
E. EVALUASI
1. Prosedur : Test akhir pertemuan
2. Jenis soal : Lisan
F. LAMPIRAN
Perawatan Perineum
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ
reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang
terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea
(pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah :
Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka
adakemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung
pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula
Penatalaksanaan
Persiapan
Ibu Pos Partum
Perawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok
jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.
Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air hangat dan
handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat, pembalut nifas baru dan
antiseptik (Fereer, 2001).
Pelaksanaan
Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangirasa
ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan
prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002) adalahsebagai berikut:
Mencuci tangannya
Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat
Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah kerectum dan
letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.
Berkemih dan BAB ke toilet
Semprotkan ke seluruh perineum dengan air
Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang.
Pasang pembalut dari depan ke belakang.
Cuci kembali tangan
EvaluasiParameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah:
Perineum tidak lembab
Posisi pembalut tepat
Ibu merasa nyaman
Gizi
Faktor
gizi
terutama
protein
akan
sangat
mempengaruhi
terhadap
membutuhkan protein.
Obat-obatan
Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon
inflamasinormal.
Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
Antibiotik spektrum luas / spesifik, Efektif bila diberikan segera sebelum pembedahan
untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikansetelah luka ditutup,
kemampuan
dirinya
dalam
Infeksi
Kondisi
perineum
yang
terkena
lokia
dan
lembab
akan
sangat
pada perineum.
Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung
kemihataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi
Penyuluh
: Bidan
Tempat
: Ruang nifas
Sasaran :
: Ibu Nifas
Penyuluh
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan materi
Peserta
Mendengarkan
Metode
Ceramah
Menjawab
Mendengarkan
Ceramah
Bertanya
Tanya jawab
Evaluasi
10 menit
sehat
7. Meminta peserta
mengulangi materi
yang di berikan
8. Mempersilahkan
Penutup
peserta bertanya
Mengucapkan salam dan
5 menit
terima kasih
Menjawab
Ceramah
VI. LAMPIRAN
A. Pengertian
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pasa masa nifas terutama bila menyusui akanmeningkat 25 %, karena berguna
untuk proses kesembuhan karena sehabismelahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup
untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa
Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan altivitas,metabolisme, cadangan
dalam tubuh , proses memproduksi asi serta sebagaiasi itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangan.Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi
adalah porsi cukupdan teratu, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung
alcohol,nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harusmengandung :
1. Sumber tenaga ( energi )
Untuk pembakaran tubuh, pembentukkan jaringan baru, penghematan protein ( jika
sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagaicadangan untuk memenuhi kebutuhan
energi ). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu
dan ubi. Sedangkanzat kemak dapat diperoleh dari hewani ( lemak, mentega, keju ) dan
nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyal kelapa dan margarine )
2. Sumber pembangun ( Protein )
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.
Protein dari makanan harus diubah menjadi asam aminosebelum diserap oleh sel mukosa
usus dan dibawa ke hati melalui pembuluhdarah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari
protein hewani ( ikan,udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju ) dan
proteinnabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe ).Sumber
protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju, ketigamakanan tersebut juga
mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.3.
3. Sumber pengatur dan pelindung ( Mineral, vitamin dan air )
Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dariserangan penyakit dan
pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter
setiap hari (anjurkan ibu untuk minumsetiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur dan
pelindung biasadiperoleh dari semua semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
Jenis-jenis Vitamin
A. Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan syaraf
pengkihatan, meningkatkan daya tahan tubuhterhadap infeksi. Sumber : kuning telir,
hati mentega, sayuran berwarnahijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan
nangka ).Selain ituibu menyusui juga mendapat tambhan berupa kapsul vitamin A ( 200.000IU )
B. Vitamin B1 ( Thiamin )
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolismekarbohidrat
secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik , membantu proses pencernaan
makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadapinfeksi dan mengurangi kelelahan.
Sumbernya : hati, kuning telur, susu,kacang kacangan, tomat jeruk nanas dan
kentang bakar.
C. Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat
syaraf, jaringan kulit dan mata.Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacangkacangan, dan sayuran berwarna hijau.
D. Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan,kesehatan kulit,
jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuningtelur, daging, kaldu daging, hati,
daging ayam, kacang- kacangan berasmerah, jamur dan tomat.
E. Vitamin B6 ( Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dangusi. Sumber :
gandum, jagung, hati dan daging.
F. Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringansaraf. Sumber :
telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
G. Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan
produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dansayuran hijau.
H. Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan
luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahanterhadap infeksi, serta
memberikan kekuatan pada pembuluh darah.Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli,
jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.
I. Vitamin D
Kesimpulan
1.Gizi adalah zat nutrient yang diperlukan oleh tubuh untuk metabolismedan didapatkan dari
berbagai jenis makanan.
2.Manfaat gizi bagi ibu nifas adalah untuk proses penyembuhan dan produksi ASI.
3.Menu seimbang ibu nifas/ menyusui harus mengandung sumber tenaga,sumber pembangun serta zat
pelindung (mineral, vitamin dan air ).
4.Kebutuhan energi pada ibu nifas/ menyusui berbeda, tergantung sari umur bayinya
: Keluarga Berencana
Sub Bahasan
: KB
Penyuluh
: Bidan
Tempat
: Ruang nifas
Sasaran
Terlampir
F. KEGIATAN
Waktu
Pembukaan
5 menit
Pelaksanaan
20 menit
Penyuluh
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan materi
Peserta
Mendengarkan
Metode
Ceramah
Menjawab
Mendengarkan
Ceramah
Bertanya
Tanya jawab
Menjawab
Ceramah
tentang KB
4. Menjelaskan macammacam KB
5. Menjelaskan
keuntungan dan
Evaluasi
10 menit
kelebihan KB
6. Meminta peserta
mengulangi materi
yang di berikan
7. Mempersilahkan
Penutup
peserta bertanya
Mengucapkan salam dan
5 menit
terima kasih
G. LAMPIRAN
KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
I.
PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan,
atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu merencanakan
kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
II.
III.
Cara kerja:
Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi:
Keterbatasan:
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit
pasca persalinan.
Tidak melindungi terhadap IMS
Carapemakaian:
Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).
Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.
Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu
malam membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI
Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.
Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus
segera mulai metode KB lainnya.
b. PIL.
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan
sebagai kontrasepsi darurat.
Efek samping : gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur)
Cara kerja :
Menekan ovulasi.
Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.
Mengentalkan lendir servik.
Mengganggu transportasi sperma.
Keuntungan:
Keterbatasan:
Cara pemakaian :
c. Suntik Progestin.
Sangat efektif dan aman. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reprroduksi.
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan. Cocok untuk masa menyusui,
karena tidak menekan produksi ASI.
Cara kerja :
Mencegah ovulasi.
Keuntungan
Sangat efektif
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan dara
Keterbatasan :
Cara pemakaian
Cara Kerja:
implantasi.
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
Keuntungan:
Keterbatasan:
Cara Pemakaian:
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu sampai 6
bulan pasca persalinan, pasca keguguran. Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau
AKDR dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.
Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub kutan).
Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk mencegah infeksi
pada luka insisi) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester
dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari) Setelah luka sembuh daerah tersebut
dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan wajar. Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi
seperti demam peradangan, atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera
kembali ke klinik. Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.
Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk ke
dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma untuk
fertilisasi
Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
Keuntungan :
diganti).
Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan kenyamanan
terjadi infeksi )
Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir).
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya pada 3
Kerugian :
bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid lebih lama dan
termasuk
HIV/AIDS.
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti-ganti pasangan.
Cara Pemakaian :
Setiap
waktu
dalam
siklus
haid,
dan
dipastikan
klien
tidak
hamil.
Hari pertama sampai ke-7 siklus haid. Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan
) dan setelah 6 bulan dengan metode MAL. Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )
Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi AKDR dipasang di dalam rahim.
Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan. Selama bulan pertama
pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin terutama setelah haid. Segera kembali ke
klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR, merasakan bagian yang keras dari AKDR,
AKDR terlepas, siklus haid terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang
mencurugakan, adanya infeksi. Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.
IV.
Evaluasi :
Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB
Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu
menyusui.
Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat kontrasepsi.
Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang biasa cocok bagi
dirinya
Penyuluh
Peserta
Metode
Pembukaan
5 menit
Pelaksanaan
20 menit
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan materi
Mendengarkan
Ceramah
Menjawab
Mendengarkan
Ceramah
Bertanya
Tanya jawab
Menjawab
Ceramah
Evaluasi
10 menit
nifas
6. Meminta peserta
mengulangi materi
yang di berikan
7. Mempersilahkan
Penutup
peserta bertanya
Mengucapkan salam dan
5 menit
terima kasih
F. MEDIA PENGAJARAN
Leaflet
G. EVALUASI
a. 80 % peserta dapat memahami pengertian dan tujuan senam nifas.
b. 80 % peserta dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum latihan
senam nifas.
c. 80 % peserta dapat menyebutkan dan mempraktekan teknik latihan senam nifas.
Topik
: Manajemen Nyeri
Sub Topik
Sasaran
Tempat
Faktor penyebab nyeri biasanya muncul karena luka post operasi yang masih basah
atau matur dan belum lepas dari 2 x 24 jam sebagai ukuran pantauan untuk mengkaji status
nyeri. Nyeri juga ditimbulkan karena gerak atau mobilisasi dini pada pasien post operasi.
Untuk mencegah atau mengontrol nyeri perlu perhatian atau monitoring dan evaluasi serta
kaji status nyeri pasien. Pada dasarnya pelayanan kesehatan dari suatu tim terpadu yang
terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis, ataupun tenaga kesehatan lainnya diperlukan agar
terapi yang dilakukan pada pasien berjalan dan dilakukan optimal oleh penderita atau pasien
itu sendiri. Manajemen nyeri bertujuan untuk membantu pasien dalam mengontrol nyeri
ataupun memanajemen nyeri secara optimal, mengurangi resiko lanjut dari efek samping
nyeri tersebut, yang pada akhirnya pasien mampu mengontrol ataupun nyeri yang dirasa
tersebut hilang.
Ruang rawat inap khusus bedah memiliki peranan penting untuk menangani masalah
nyeri pada pasien terutama pasien post operasi. Ruang Bougenville BRSU Tabanan sebagai
salah satu ruang rawat inap bedah juga memiliki tanggung jawab dalam pemulihan kondisi
pasien post operasi. Keluhan nyeri yang sering muncul pada pasien post operasi menandakan
kurangnya pengetahuan pasien ataupun keluarga untuk menanggulangi atau kiat-kiat untuk
mangatasi atau mengontrol nyeri. Hal ini perlu diperhatikan agar nyeri pasien sedini mungkin
dapat di kontrol atau di atasi untuk penyembuhan yang seoptimal mungkin.
B. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami tentang manajemen nyeri pada luka post
operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan
mampu:
a. Menjelaskan pengertian nyeri.
b. Menyebutkan penyebab timbulnya nyeri.
c. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
d. Menyebutkan cara mengkaji persepsi nyeri.
e. Menyebutkan cara-cara untuk mengatasi nyeri pada luka post operasi.
C. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
D. Media
Flip chart dan leaflet.
E. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Nyeri
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri
3. Mengkaji Persepsi Nyeri
4. Cara-cara Mengatasi Nyeri pada Luka Post Operasi
(Materi Terlampir)
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan :
1. Apa pengertian dari nyeri?
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri!
3. Sebutkan cara mengkaji persepsi nyeri!
4. Sebutkan cara-cara mengatasi nyeri pada luka post operasi!
G. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Kegiatan
Pembukaan
5 menit
Penyajian
20 enit
Evaluasi
15 menit
Penyuluh
1.
2.
3.
4.
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan uraian
Peserta
Menjawab salam
Metode
Ceramah
Mendengarkan
Mendengarkan
Ceramah
Bertanya
Tanya jawab
Menjawab salam
Ceramah
Penutup
15 menit
salam
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Nyeri
1. Nyeri adalah suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang
bisa menimbulkan ketegangan (Alimul, 2006).
2. Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan
fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik,
fisiologis, dan emosional (Alimul, 2006).
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri
1.
Usia
Usia merupakan variabel yang penting yang mempengaruhi nyeri khususnya anakanak dan lansia. Pada kognitif tidak mampu mengingat penjelasan tentang nyeri atau
mengasosiasikan nyeri sebagai pengalaman yang dapat terjadi di berbagai situasi.
Nyeri bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang tidak dapat dihindari,
karena lansia telah hidup lebih lama mereka kemungkinan lebih tinggi untuk
mengalami kondisi patologis yang menyertai nyeri. Kemampuan klien lansia untuk
menginterpretasikan nyeri dapat mengalami komplikasi dengan keadaan berbagai
penyakit disertai gejala samar-samar yang mungkin mengenai bagian tubuh yang
sama.
2.
Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespon
terhadap nyeri. Toleransi nyeri sejak lama telah menjaadi subjek penelitian yang
melibatkan pria dan wanita. Akan tetapi toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh
faktor-faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu, tanpa
memperhatikan jenis kelamin.
3.
Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Ada
perbedaan makna dan sikap yang dikaitkan dengan nyeri dikaitkan dengan nyeri
diberbagai kelompok budaya. Suatu pemahaman tentang nyeri dari segi makna
budaya akan membantu perawat dalam merancang asuhan keperawatan yang relevan
untuk klien yang mengalami nyeri.
4.
Makna nyeri
Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan
cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Individu akan mempersepsikan nyeri
dengan cara berbeda-beda, apabila nyeri tersebut memberikan kesan ancaman, suatu
kehilangan
dan
tantangan.
Misalnya
seorang
wanita
yang
bersalin
akan
mempersepsikan nyeri berbeda dengan seorang wanita yang mengalami nyeri akibat
cedera karena pukulan pasangannya.
5. Perhatian
durasi
(menit,jam,hari,bulan),
irama
(terus
menerus,
hilang
cm, dan ujungnya mengindikasikan nyeri yang berat. Pasien diminta untuk
menunjuk titik pada garis yang menunjukan letak nyeri terjadi disepanjang
rentang tersebut. Ujung kiri biasanya menandakan tidak ada atau tidak nyeri
sedangkan ujung kanan biasa menandakan berat atau nyeri yang paling buruk
untuk menilai hasil,sebuah penggaris diletakkan disepanjang garisdan jarak yang
dibuat pasien pada garis dari tidak ada nyeri diukur dan ditulis dalam
centimeter.
D. Cara-cara Mengatasi Nyeri pada Luka Post Operasi
1. Mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri
a. Ketidakpercayaan
Pengakuan perawat akan rasa nyeri yang diderita pasien dapat mengurangi nyeri.
Hal ini dapat dilakukan melalui pernyataan verbal, mendengarkan dengan penuh
perhatian mengenai keluhan nyeri pasien, dan mengatakan kepada pasien bahwa
perawat mengkaji rasa nyeri pasien agar dapat lebih memahami tentang nyeri.
b. Kesalahpahaman
Mengurangi kesalahpahaman pasien tentang nyerinya akan mengurangi nyeri. Hal
ini dilakukan dengan memberitahu pasien bahwa nyeri yang dialami bersifat
individual dan hanya pasien yang tahu secara pasti tentang nyerinya.
c. Ketakutan
Memberikan informasi yang tepat dapat mengurangi ketakutan pasien dengan
menganjurkan pasien untuk mengekspresikan bagaimana mereka menangani
nyeri.
d. Kelelahan
Kelelahan dapat memperberat nyeri. Untuk mengatasinya, kembangkan pola
aktivitas yang dapat memberikan istirahat yang cukup.
e. Kebosanan
Kebosanan dapat meningkatkan rasa nyeri. Untuk mengurangi nyeri dapat
digunakan pengalih perhatian yang bersifat terapeutik. Beberapa teknik pengalih
perhatian adalah bernapas pelan dan berirama, memijat secara perlahan, menyanyi
berirama,
aktif
mendengarkan
musik,
membayangkan
hal-hal
yang
rileks.
c. Stimulasi kulit
Menggosok secara halus pada daerah nyeri
Menggosok punggung
Menggunakan air hangat dan dingin
Memijat dengan air mengalir
3. Pemberian analgetik, yang dilakukan mengganggu atau memblok transmisi stimulasi
agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri.
Jenis analgetiknya adalah narkotika dan bukan narkotika. Jenis narkotika digunakan
untuk menurunkan tekanan darah dan menimbulkan depresi pada fungsi vital, seperti
respirasi. Jenis bukan narkotika yang paling banyak dikenal di masyarakat adalah
Aspirin, Asetaminofen, dan bahan antiinflamasi non steroid. Golongan Aspirin
(Asetysalicylic acid) digunakan untuk memblok rangsangan pada sentral dan perifer,
kemungkinan menghambat sintesis prostaglandin yang memiliki khasiat setelah 1520 menit dengan efek puncak obat sekitar 1-2 hours. Aspirin juga menghambat
agregasi trombosit dan antagonis lemah terhadap vitamin K, sehingga dapat
meningkatkan waktu perdarahan dan protombin jika diberikan dalam dosis yang
besar. Golongan Asetaminofen sama dengan Aspirin, tetapi tidak menimbulkan
perubahan kadar protombin dan jenis Non Steroid Anti Inflammatory Drugs
(NSAID), juga dapat menghambat prostaglandin dan dosis yang rendah dapat
berfungsi sebagai analgetik. Kelompok obat ini meliputi Ibuprofen, Mefenamic acid,
Fenoprofen, Naprofen, Zomepirac dan lainnya.
4. Pemberian stimulator listrik, yaitu dengan menghambat atau mengubah stimulasi
nyeri yang kurang dirasakan. Bentuk stimulator metode stimulus listrik meliputi:
Transcutaneus electrical stimulator (TENS) digunakan untuk mengontrol
stimulus manual daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa electrode
di luar.
Percutaneus implanted spinal cord epidural stimulator merupakan alat stimulator
sumsum tulang belakang dan epidural yang diimplan di bawah kulit dengan
transistor timah penerima yang dimasukkan ke dalam kulit pada daerah epidural
dan kolumna vertebrae.
B. STRATEGI
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Demonstrasi.
C. MEDIA
1. Leaflet.
D. MATERI
Terlampir
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
Pembukaan
5 menit
Penyajian
20 menit
Evaluasi
15 menit
Penyuluh
1.
2.
3.
4.
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan uraian materi
Peserta
Menjawab salam
Metode
Ceramah
Mendengarkan
Mendengarkan
Ceramah
Bertanya
Tanya jawab
Menjawab salam
Ceramah
tentang perawatan
perineum
5. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
6. Menjawab pertanyaan
peserta
7. Meminta peserta
menjelaskan kembali
Penutup
15 menit
salam
Penanganan
Penanganan
Penanganan
Lakukan istirahat baring, bila nyeri tidak hilang, segera periksakan ke fasilitas Kesehatan.
D. thromboplebitis
Penanganan
Lakukan Istirahat Baring Pada Anggota Tubuh Bagian Bawah Yang Bengkak Lebih Ditinggikan.
E. Penyulit dalam menyusui
Tanda Dan Gejala
Suhu Badan Meningkat Sampai Dengan 380c
Pada payudara berwarna merah, bengkak, keras, nyeri jika ditekan
Pada puting susu lecet.
penanganan
Penanganan
Jagalah selalu kebersihan vagina anda, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan segeralah
periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan.
G. Perdarahan
Tanda dan gejala
Perdarahan setelah persalinan dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut :
JIKA TERJADI SALAH SATU DARI TANDA-TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS
INI, SEGERALAH PERIKSAKAN DIRI KE FASILITAS KESEHATAN TERDEKAT