Anda di halaman 1dari 3

Aqidah Islamiyah, Tauhid, dan

Hikmahnya dalam Kehidupan


Oleh Miftahulhaq

PENGERTIAN AQIDAH
Secara bahasa; aqidah berakar dari kata aqada-yaqidu-aqdan-aqidatan.
Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh. Sedangkan aqidatan berarti
keyakinan. Bila dikaitkan antara aqdan dan aqidah secara bahasa dapat dimaknai
keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat, dan
mengandung perjanjian.
Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati(mu), mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan
keragu-raguan (Syeikh Hasan al-Banna, dikutip dari Yunahar Ilyas, 2011, Kuliah
Aqidah, LPPI UMY)
Sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan
akal, wahyu, dan fitrah. (Kebenaran) itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati
(serta) diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu (Abu Bakar Jabir al-Jazairy,
dikutip dari Yunahar Ilyas, 2011, Kuliah Aqidah, LPPI UMY)

Ruang Lingkup Aqidah


1. Ilahiyat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan denga Ilah.
2. Nubuwat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Nabi dan Rasul.
3. Ruhaniyat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
alam metafisik.
4. Samiyyat. Yakni pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya diketahui lewat
sami (dalil naqli)
5. Selain keempat di atas, pembahasan aqidah juga mengikuti sistematika rukun iman.

ISTILAH LAIN TERKAIT AQIDAH


IMAN adalah keyakinan, sehingga ada pendapat yang menyamakan antara aqidah
dan iman. Tetapi ada yang membedakan, di mana aqidah lebih dipahami sebagai
keyakinan, sedangkan iman adalah keyakinan yang meliputi ucapan dengan lisan
dan pengamalan dengan anggota tubuh.
TAUHID berarti meng-Esa-kan Allah SWT. Ajaran tauhid adalan inti dari aqidah
Islamiyah dan iman, sehingga aqidah dan iman sering diidentikkan dengan istilah
Tauhid.
USHULUDDIN artinya pokok-pokok agama. Aqidah, iman, dan tauhid disebut juga
ushuluddin karena ketiga adalah pokok-pokok ajaran agama.
ILMU KALAM kalam artinya berbicara atau pembicaraan. Dinamai ilmu kalam karena
dalam aqidah banyak luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi antara pemikir
masalah aqidah.
FIKIH AKBAR pemahaman ini didasarkan pemaknaan terhadap perintah tafaqquh
fiddin (Q.S. At-Taubah: 22) tidak hanya masalah fikih, tetapi juga aqidah.

FUNGSI AQIDAH

MACAM TAUHIDULLAH
Tauhid Rububiyah
Yaitu menyatakan bahwa tidak ada Tuhan Penguasa seluruh alam kecuali Allah yang
menciptakan dan memberi mereka rizki.
Tauhid Mulkiyah
Yaitu mengimani Allah adalah satu-satunya Raja yang menguasai alam semesta.
Allah sesungguhnya Pemimpin (Wali), Penguasa yang menentukan (hakim), dan
Yang menjadi Tujuan (ghayah) bagi manusia.
Tauhid Asma dan Sifat
Yaitu beriman bahwa Allah taala memiliki zat yang tidak serupa dengan berbagai
zat yang ada, serta memiliki sifat yang tidak serupa dengan berbagai sifat yang
ada.
Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah adalah tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah dalam seluruh
amalan ibadah yang Allah perintahkan, seperti: berdoa, khouf (takut), raja (harap),
tawakkal, raghbah (berkeinginan), rahbah (takut), Khusyu, Khasyah (takut disertai
pengagungan), taubat, minta pertolongan, menyembelih, nazar dan ibadah yang
lainnya yang diperintahkan-Nya.

PRINSIP MEMAHAMI MACAM TAUHID


Teori (dalil) at-Talazum (kemestian)
Seseorang yang menyakini tauhid rububiyah mesti menyakini tauhid mulkiyah,
asma wa shifat, dan uluhiyah.
Teori (dalil) at-Tadhamun (cakupan)

Seseorang yang sudah mencapai tingkat tauhid uluhiyah tentunya sudah mencapai
tingkat tauhid sebelumnya. Kenapa dia beribadah? Tentu karena dia yakin bahwa
Allah adalah Dzat yang suci, Raja, dan memelihara alam semesta, dan seterusnya.

Atribut Manusia Tauhid


Memiliki Keyakinan yang utuh dan totalitas
Menolak segala bentuk kesyririkan
Memiliki jiwa progresif untuk meraih kemuliaan hidup
Memiliki tujuan hidup yang jelas
Memiliki visi mengembangkan kehidupan yang harmonis antar sesama manusia
(rahmatan lil alamin)

HIKMAH MEMILIKI TAUHID


Membebaskan diri dari penguasaan orang lain (Q.S. Yunus 10: 106-107)
Membesarkan hati dan menumbuhkan keberanian (Q.S. Al-Jumuah 62: 8)
Menenangkan hati dan menentramkan jiwa (Q.S. al-Fath 48: 4)
Menumbuhkan harapan dan optimisme (Q.S. Al-Insyirah 94: 5-6)
Menumbuhkan perasaan harga diri (Q.S. Al-Isra 17: 70)
Memelihara kebersihan diri dan mempertinggi nilai-nilai moril
Menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan (Q.S. Al-Baqarah 2: 186)

Anda mungkin juga menyukai