Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Sebuah jaringan terdiri dari sekelompok node yang dihubungkan oleh busur atau
cabang. Suatu jenis arus tertentu berkaitan dengan setiap busur. Notasi standart untuk
menggambarkan sebuah jaringan G adalah G=(N,A), dimana N adalah himpunan node
dan A adalah himpunan busur. Suatu jenis rute tertentu berkaitan dengan setiap jaringan.
Pada umumnya, arus dalam sebuah busur dibatasi oleh kapasitasnya, yang dapat terbatas
dan tidak terbatas. Sebuah busur dikatakan terarah dan terorientasi jika busur tersebut
memungkinkan arus positifdalam satu arah dan arus nol dalam arah yang berlawanan.
Karena itu, jaringan yang terarah adalah jaringan dengan semua busur yang terarah.
Jalur adalah urutan busur-busur tertentu yang menghubungkan dua node tanpa
bergantung pada orientasi busur-busur tersebut secara individual. Jalur akan membentuk
sebuah loop atau siklis jika jalur itu menghubungkan sebuah node dengan dirinya sendiri.
Sebuah loop yang terarah (atau sebuah sirkuit) adalah sebuah loop di mana semua busurbusurnya memiliki arah atau orientasi yangsama.

1.2

Rumusan masalah
1. Bagaimana cara menggunakan algoritma asiklis dalam menentukan suatu rute
terpendek?

1.3

Tujuan
1. Mengetahui cara menggunakan algoritma asiklis dalam menentukan suatu rute
terpendek.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Algoritma Asiklis
Jaringan yang berhubungan adalah sebuah jaringan dimana setiap dua node
dihubungkan dengan sebuah jalur. Masalah rute terdekat berkaitan dengan penentuan
busur busur yang dihubungkan dalam sebuah jaringan transportasi yang secara bersama
sama membentuk jarak terdekat di antara sumber dan tujuan. Suatu jaringan dikatakan
bersifat asiklis jika tidak memiliki loop dan bersifat siklis jika memiliki loop.
Algoritma asiklis didasari oleh penggunaan perhitungan rekursif yang merupakan
dasar dari penghitungan pemprograman dinamis. Langkah-langkah dari algoritma ini
adalah :
Langkah 1 : Node 1 adalah node awal (sumber atau asal), u1 = 0. Nilai nilai uj , j= 1, 2,
,n dihitung secara rekursif dengan rumus di bawah ini

Langkah 2 : Mengidentifikasi node node yang ditemui di sepanjang rute dengan


menggunakan prosedur pelabelan yang mengaitkan label berikut ini dengan node j: label
node j = [uj , n] di mana n adalah node j yang tepat mendahuluinya, yang mengarah pada
jarak terdekat uj, yaitu :
u j =min { ui +d i j }
min { un +d n j }

Rute optimum tersebut diperoleh dengan dimulai dari node akhir dan menelusuri ke
belakang dengan menggunakan informasi label.

BAB III
PEMBAHASAN

1. Sebuah truk dari Perusahaan PT. Kapal Api yang berada di kota 1 setiap hari harus
mengantar paket kopi kapal api ke kota 7. Namun, jarak yang ditempuh sangat jauh
karena harus melewati beberapa kota sebelum sampai ke kota tujuan. Carilah jarak
terpendek dari kota 1 menuju kota 7 menggunakan algoritma asiklis agar truk tersebut
dapat sampai dengan cepat. Adapun rute dari kota 1 sampai kota 7 seperti pada
gambar di bawah ini.

Pada prosesnya, akan ditunjukkan jarak antara kota 1 ke kota 7 melalui kota 2,3,4,5, dan 6.
Langkah 1 :
0,
Asumsikan bahwa u1=0 , karena merupakan node awal dan berikan label
. Akan di

cari u2 . Dilihat dari gambar jari dari node 1 ke node 2 adalah 2, sehingga d 1 2=2 . Maka
u2=u1 + d1 2=0+2=2 . Berikan label [ 2,1 ]
Langkah 2 :
Tentukan jarak ke node 3. Ada 2 kemungkinan yaitu 1 3 dan 1 2 3 . Akan di cari
u3 .
-

Untuk jalur 1-3 dapat dilihat jaraknya adalah 9, sehingga d 13=9 . Maka
u3=u 1+ d13=0+9=9 .

Untuk jalur 1-2-3, yang perlu di perhatikan adalah node 2-3. Jarak keduanya adalah 6,
sehingga d 2 3=6. Maka u3=u 2+ d 23 =2+ 6=8.

Yang paling minimum adalah 1-2-3 dengan jarak 8. Maka u3=8 .

Anda mungkin juga menyukai