Anda di halaman 1dari 7

No. ID/ Nama Peserta : dr.

Zul Qadri Ginting


No. ID/ Nama Wahana : RSUD Sungai Dareh
Topik : Intoksikasi Jamur
Tanggal Kasus : 14 November 2015
Presenter : dr. Zul Qadri Ginting
Tanggal Presentasi : 17 November 2015
Pendamping : dr.Sujito
Tempat Presentasi : RSUD Sungai Dareh
Objektif Presentasi :
Tinjauan
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Bayi
Anak
Dewasa
Lansia
Bumil
Neonatus
Remaja
Deskripsi : Perempuan , 16 tahun. Mengeluh mual dan muntah sejak 2 jam
SMRS. Pasien muntah lebih dari 10 kali. Muntah terjadi setelah pasien makan
jamur yang di ambilnya dari batang pohon sawit. Pusing (+). Lemas (+).
Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan rasa tidak enak di perut. Rasa tidak
enak di tenggorokan (+). BAB dan BAK dbn.
Tujuan : Mendiagnosis dan menatalaksana yang tepat pada kasus Intoksikasi
Jamur
Bahan
Bahasan
Cara

Tinjauan

Riset

Pustaka
Diskusi

Membahas
Diskusi
Data Pasien
Nama : Nn. I / 16 Tahun
Nama Wahana : RSUD Sungai Dareh
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
Diagnosis / Gambaran Klinis :

Presentasi &

Kasus

Audit

Email

Pos

No. Registrasi :
Terdaftar Sejak : 14 -11- 2015

Mual dan muntah sejak 2 jam SMRS.

Muntah lebih dari 10 kali. Muntah terjadi setelah pasien makan jamur yang di
ambilnya dari batang pohon sawit.

Pusing (+).

Lemas (+).

Nyeri ulu hati (+)

Rasa tidak enak di perut (+).

Rasa tidak enak di tenggorakan (+)

BAB dan BAK dbn.


Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat HT, DM, Jantung, Asma, Alergi, Maag.
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami sakit serupa dengan pasien


Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum / Kesadaran : tampak sakit sedang / compos mentis

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Frekuensi nadi : 72 x/mnt

Frekuensi nafas : 22 x/mnt

Suhu : 36,2 oC

Status Generalis
o

Kepala : Normocephal

Mata : konjungtiva anemis (-/-), skela ikterik (-/-), pupil bulat isokhor,

Hidung : pernafasan cuping hidung (-)

Telinga : normotia, liang telinga lapang.

Mulut : mukosa lembab, sianosis (-)

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis tidak teraba

Perkusi : batas jantung kanan : ICS IV PSL dextra, batas jantung


kiri : ICS 5 MCL sinistra, pinggang jantung : ICS 3 PSL sinistra

Auskultasi : BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

Paru

Inspeksi : simetris, retraksi (-)

Palpasi : vocal fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : suara nafas vesicular (+/+), rhonki (-/-), wheezing


(-/-)

Abdomen

Inspeksi : datar

Palpasi : turgor kembali agak lambat, nyeri tekan epigastrium


(+)

Perkusi : tympani seluruh kuadran

Auskultasi : bising usus (+) normal

o Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik CRT < 2 , edema (-).


Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis

Intoksikasi Jamur
Penatalaksanaan

IVFD RL 20 gtt/menit

Bilas lambung/minum susu

Inj. Ottozol 1x1 (iv)

Inj. Scopamin 3x1 (iv)

Inj. Metokloperamid 3x1 (iv)

Magtral sirup 3x 2 cth (po)


Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad fungsionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam

Daftar Pustaka
1. Fagg Murray, Death cap Mushroom Amanita phalloides, Austrilia National Botanic
Garden, Fungi Web, 2008.
2. White, Julian, Clinical Toxinology Short Course 1999 Handbook, Womens and Children
Hospital, Adelaide, Australia, 1999
3. Keng Sheng Chew et all. Early Onset Muscarinic Manifestations after Wild Mushroom
Ingestion, Emergency Medicine Department, School of Medical Sciencies, University
Sains Malaysia, Malaysia. 2008

Hasil Pembelajaran

Menegakkan diagnosis Intoksikasi Jamur

Memberikan penatalaksanaan yang tepat terhadap kasus Intoksikasi Jamur

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN


1. SUBJEKTIF

Perempuan , 16 tahun. Mengeluh mual dan muntah sejak 2 jam SMRS.


Pasien muntah lebih dari 10 kali. Muntah terjadi setelah pasien makan jamur
yang di ambilnya dari batang pohon sawit. Pusing (+). Lemas (+). Pasien
juga mengeluh nyeri ulu hati dan rasa tidak enak di perut. Rasa tidak enak
di tenggorokan (+). BAB dan BAK dbn.

2. OBJEKTIF

Keadaan Umum / Kesadaran : tampak sakit sedang / compos mentis

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Frekuensi nadi : 72 x/mnt

Frekuensi nafas : 22 x/mnt

Suhu : 36,2 oC

Status Generalis
o

Kepala : Normocephal

Mata : konjungtiva anemis (-/-), skela ikterik (-/-), pupil bulat isokhor,

Hidung : pernafasan cuping hidung (-)

Telinga : normotia, liang telinga lapang.

Mulut : mukosa lembab, sianosis (-)

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : ictus cordis tidak teraba

Perkusi : batas jantung kanan : ICS IV PSL dextra, batas jantung


kiri : ICS 5 MCL sinistra, pinggang jantung : ICS 3 PSL sinistra

Auskultasi : BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

Paru

Inspeksi : simetris, retraksi (-)

Palpasi : vocal fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : suara nafas vesicular (+/+), rhonki (-/-), wheezing


(-/-)

Abdomen

Inspeksi : datar

Palpasi : turgor kembali agak lambat, nyeri tekan epigastrium


(+)

Perkusi : tympani seluruh kuadran

Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik CRT < 2 , edema (-).

3. ASSESMENT ( Penalaran Klinis)


Definisi
Keracunan dalah masuknya zat yang berlaku sebagai racun, yang memberikan gejala
sesuai dengan macam, dosis dan cara pemberiannya.
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan bila Seseorang dicurigai menderita keracunan, bila:
1.Sakit mendadak.
2.Gejala tak sesuai dengan keadaan patologik tertentu.
3. Gejala berkembang dengan cepat karena dosis besar.
4.Anamnese menunjukkan kearah keracunan, terutama kasus percobaan bunuh diri,
pembunuhan atau kecelakaan.
5.Keracunan kronis dicurigai bila digunakannya obat dalam waktu lama atau
lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia.
Penatalaksanaan
1. Mencegah / menghentikan penyerapan racun
Racun melalui mulut (ditelan / tertelan)
a. Encerkan racun yang ada di lambung dengan : air, susu, telor
mentah atau norit).
b. Kosongkan lambung (efektif bila racun tertelan sebelum 4 jam)
dengan cara :
- Dimuntahkan :
Bisa dilakukan dengan cara mekanik (menekan reflek muntah di
tenggorokan), atau pemberian air garam atau sirup ipekak.
Kontraindikasi : cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan zat
korosif (asam/basa kuat, minyak tanah, bensin), kesadaran menurun

dan penderita kejang.


- Bilas lambung :
Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.
Pasang NGT dan bilas dengan : air, larutan norit, Natrium bicarbonat
5 %, atau asam asetat 5 %.
Pembilasan sampai 20 X, rata-rata volume 250 cc.
Kontraindikasi : keracunan zat korosif & kejang.
- Bilas Usus Besar : bilas dengan pencahar, klisma (air sabun atau
gliserin).

Prognosa
Dengan penanganan yang baik prognosis Intoksikasi jamur sangat
memuaskan.
4. PLAN
a) Diagnosis: Intoksikasi Jamur
b) Penatalaksanaan :
Farmakologis

IVFD RL 20 gtt/menit

Bilas lambung/minum susu

Inj. Ottozol 1x1 (iv)

Inj. Scopamin 3x1 (iv)

Inj. Metokloperamid 3x1 (iv)

Magtral sirup 3x 2 cth (po)

PROGNOSIS
Ad vitam

: ad bonam

Ad functionam : ad bonam

Ad Sanationam : ad bonam Pada hari ini tanggal

17 November

2015 telah dipresentasikan portofolio oleh :


Nama peserta

: dr. Zul Qadri Ginting

Dengan judul

: Intoksikasi Jamur

Nama pendamping : dr. Sujito


Nama Wahana
N
O
1
2
3
4
5
6

Nama Peserta

: RSUD Sungai Dareh


Tanda Tangan

1
2
3
4
5
6
Berita acara ini disampaikan sesuai dengan yang

sesungguhnya.

Sungai Dareh ,17 November


2015
Pembimbing

(
)

dr.Sujito

Anda mungkin juga menyukai