Makalahteknikkerjabangkudanpelat 140722200915 Phpapp01
Makalahteknikkerjabangkudanpelat 140722200915 Phpapp01
Oleh:
Budianto Sirandan
3A Mesin Produksi
341 11 032
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
seluruh nikmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Makalah Teknik kerja bangku dan pelat ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Makalah ini. Demikian
Proposal Tugas Akhir ini penulis buat. Semoga Makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis pada khususnya dan dapat menambah wawasan pembaca
pada umumnya.
Makassar,
Juli 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis peralatan Kerja Bangku.
1.3.2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis Kikir dan cara
penggunaannya.
1.3.3. Mahasiswa dapat mengetahui standar K3 pada Kerja Bangku dan
peoses Mengikir.
BAB II
PEMBAHASAN
membahas
bagaimana
fungsi
alat
perkakas
serta
bagaimana
2.2.1. Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat melaksanakan pekerjaan
mekanik seperti mengikir, menggergaji, mengebor, memahat dan lain lain.
Agar benda kerja tidak mengalami kerusakan / luka maka pada mulut ragum
dilengkapi dengan vice klem.
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja
yang akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja
kerja, maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi
berdiri sempurna.
Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan
benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
a). Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak
rusak permukaannya.
b) Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang
keluar dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
c) Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis
digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa,
sehingga pipa yang dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah
bentuk. Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan
landasan dari kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.
2.2.2. Kikir
Material kikir adalah dari baja karbon tinggi / baja special. Alat ini digunakan
untuk mengurangi sebagian material dengan jalam memarut sehingga menjadi
rata, cekung, cembung, bulat dan lainnya.
Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi menjadi tiga
yaitu:
a. Kikir Bastard
Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan jumlah gigi 9
gigi/cm, cs = 25, s = 0,01, n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d
N8.
b. Kikir Half Smooth
Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan jumlah gigi 12
gigi/cm, cs = 25, s = 0,005, n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7
c. Kikir Smooth
Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan jumlah gigi 12 gigi/cm
dengan jumlah gigi 20 gigi/cm, cs = 25 s = 0,0025 n = 40
2.2.3. Penggores
Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang
akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu penggores tangan
sedukan, penggores dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung
dirubah.
2.2.4. Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor.
Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan
ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.
2.2.7. Palu
Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu.
Palu dilengkapi dengan pemegang/gagang kayu sebagai tangkai pemukul.
Jenis dan ukuran palu bervariasi sesuai dengan fungsinya.
10
2.2.11. Tap
Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda
kerja. Bentuk tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir potong dibuat secara
presisi. Bahan untuk pembuatan tap adalah baja perkakas baja potong cepat.
Badan tap terdiri dari dua bagian yaitu badan yang tidak mempunyai mata
potong dan badan yang mempunyai mata potong. Untuk melakukan
penguliran dengan menggunakan tap diperlukan alat bantu yaitu tangkai
tap/pemutar tap. Berbentuk batang berulir luar yang mempunyai sisi alur 3
atau 4. Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomor 1untuk awal pembuatan ulir,
nomor 2 untuk perluasan ulir dan yang nomor 3 untuk finishing. Dilengkapi
dengan tangkai tap yang panjang lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya
diameter tap.
2.2.12 Snei
Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupai mur tetapi
ulirnya merupakan mata potong. Gigi-gigi ulir setelah dibentuk kemudian
dikeraskan dan temper agar dia mampu melakukan pemotongan terhadap
benda kerja. Pada proses pembuatan ulir, snei dipegang oleh tangkai snei.
Snei yang biasanya digunakan untuk pembuatan ulir adalah snei pejal dan
snei bercelah.
11
- Snei Pejal
Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk memudahkan dalam
penguliran awal maka pada snei jenis ini tidak seluruh mata potongnya
sama besar, tetapi sedikit tirus pada bagian mata pemotong awal. Dengan
demikian benda kerja dapat masuk ke dalam snei sedikit mudah.
diperbesar
dan
pada
waktu
finishing
diameternya
12
Untuk membuat ulir dengan menggunakan snei dibutuhkan alat bantu yaitu
pemegang snei. Pada pemegeng snei ini dilengkapi dengan baut-baut
pengikat,
agar
snei
tidak
ikut
berputar
saat
melakukan
pemotongan/penguliran.
13
14
ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke
kanan.
3. Mengukur Kedalaman Benda Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah
pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh
dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
15
2.4. Mengikir
ujung kikir
Panjang kikir
Tangkai kikir
Gigig kikir
Rata
Segi Empat
Segi Tiga
Bulat
Setengah
Bujur Sangkar
Ellips
Bulat
Salah satu permukan ujung kikir rata berbentuk tirus. Ketirusan inii
diperlukan untuk pembagian tekanan dan menjaga keseimbangan
getaran yang kecil pada waktu gerakan mengikir.
Pengaruh getaran kikir yang tak seimbang membuat keausan kikir.
2. Gigi Kikir
Ada dua cara pembuatan gigi kikir, yaitu dengan cara memahat dan
mengefrais
a. Gigi Pahatan
Gigi kikir ini dibuat dengan jalan memahat permukaan kikir. Pahatan
ini menghasilkan sudut tatal negative dan sudut potongnya lebih besar
dari 90. Kikir ini digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan yang
keras, sebab permukaan benda kerja akan tergesek dengan baik tanpa
tenaga besar.
16
17
Arah Pemotongan
Pembuangan Beram
- Gigi kikir lengkung
Bentuk gigi kikir ini digunakan untuk mengerjakan bahan yang
lunak misalnya: anti carodal, duraluminium dsb. Gigi-giginya
dilengkapi dengan pemutus bram tetapi pengeluaran bram tersebut
terjadi dari kedua sisinya.
18
Kikir yang dipakai harus bergagang jika ketentuan ini tidak diabaikan,
maka akan mengakibatkan tangan menjadi rusak disebabkan karena
tangkai kikir akan langsung bergesekan dengan telapak tangan.
Gigi kikir terdiri dari tunggal dan ganda:
- Kikir gigi tunggal
Gambar disamping menunjukkan kedudukan gigi kikir tunggal yang
menyudut 54 terhadap garis sumbu. Bram-bram tidak akan mudah
lepas dan gigi itu akan terhalang. Jenis gigi kikir ini hampir tidak
Arah Pemotongan
dibuat lagi
Jarak Gigi
19
yang membuatnya.Gambar di
bawah
15
20
25
31
38
46
56
68
84
00
00
- 3 1/2
48
10 - 12
00
100
8
8
Keterangan Mutu
00 = Kasar
2 = Sedang
5 = Setengah lembut
0 = Setengah
3 = Setengah halus
6 = Lembut
4 = Halus
8 = Lembut sekal
kasar
1 = Agak kasar
116
20
Penunjukkan Nomor
Panjang Kikir
gigi/Cm
Pemegang kikir harus dipasang kuat dan lurus dengan tangkai kikir
21
22
Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang tsb harus dipegang dengan
genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari-jari dan ibu
jari saja.
23
champer
gerakan-gerakannya
dilakukan
seperti
b. Cekam benda kerja diragum atau di klem sudut. Kikirlah sisi yang
akan dichamper dengan pengikiran silang dan gerakan yang
berganti-ganti miringnya.
24
25
- Penyelesaian
radius
dengan
gerakan
berayun-ayun
(arah
memanjang)
a. Tandai pusat dari radius yang jaraknya R dari permukaan patokan.
Pusat tersebut dititik dengan penitik dan buat radius dengan jangka
dari pusat tsb berjarak R.
26
2.
Memilih alat-alat dengan kekerasan yang baik, terlalu keras mudah patah,
terlalu lunak mudah tumpul.
- Kepala dari pahat yang terlalu keras dan akhirnya patah. Harus digerinda
lagi dan pengerasan yang baik harus dilakukan lagi.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
27
Salah
Benar
jangan
memotong
berhadapan
dengan jari
Benar
Bila
tidak
digunakan
ujung
kulit
12. Lindungi mata anda.
28
Benar
Salah
Benar
mur
29
Salah
Benar
pas
Benar
30
Salah
palu,
maka
hanya
menekan
Ibu
jari
dan
Benar
jari-jari
yang
31
kikir
tidak
Tangkai
kikir
miring masuknya
pemegang kikir.
32
2.6. Pertanyaan
A. Kerja Bangku
1. Tuliskan minimal perlatan kerja bangku dan fungsinya
2. Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penjepitan benda kerja
pada Ragum?
3. Tuliskan dan jelaskan Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat
kehalusan!
4. Tuliskan Jumlah gerigi pada gergaji besi dalam tiap inchi.
5. Tuliskan kegunaan jangka Sorong
B. Mengikir
1. Tuliskan bentuk bentuk kikir yang umum dipakai
2. Tuliskan 2 jenis pembuatan gigi kikir dan jelaskan
3. Jelaskanlah bagaimana cara memegang kikir yang benar
4. Jelaskan Posisi dan gerakan dalam mengikir.
5. Tulis dan jelaskan mengikir bentuk yang Anda ketahui.
C. Keselamatan Kerja
1. Tuliskan peralatan pelindung diri yang digunakan dalam praktek kerja
bangku
2. Apa syarat palu yang baik digunakan dalam proses kerja bangku.
3. hal hal apa sajakah yang perlu diperhatikan demi keselamatan kerja saat
praktek kerja bangku
4. Bagaimanakah melepas kepala kikir yang aman
5. tuliskan hal hal yang tidak anjukan dalam kerja bangku demi
keselamatan kerja.
33
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
- Dalam praktek kerja bangku ada berbagai macam peralatan yang
digunakan dimana setiap peralatan memiliki fungsi masing masing.
- Pada proses mengikir dikenal ada tiga bentuk pengiran, yaitu mengikir
champer, mengikir bertingkat, dan mengikir radius permukaan luar yang
besar.
- Dalam proses kerja bangku sebaiknya selalu perhatikan keselamatan demi
kelancaran kerja dan menghindari resiko yang mungkin terjadi.
34
Daftar Pustaka.
Winarto, David. 2013. Laporan Praktek Kerja Bangku. Universitas negeri
malang.
Muhammad Tekad, Anthonius LSH. 2006. Bahan Ajar Teknik Kerja Bangku dan
Pelat. Politeknik Negeri Ujung Pandang.
35